15. Perbincangan Tegang

Hari ini aku kembali berkerja di rumah Leo sebagai koki. Sedari pagi hingga malam kami bekerja dengan semangat mengisi perut orang lapar. Sungguh menyenangkan rasanya bisa melayani para pelanggan dengan senyuman manis dan melihat mereka ikut tersenyum karena senyumanku. Hal yang lebih menyenangkannya lagi, adalah ketika melihat pelanggan baru yang betah seharian menetap di kedai ini sejak dua hari lalu datang kembali kemari.

Selain karena pria itu adalah pelanggan yang rela membeli banyak makanan di kedai kami, kakak yang kemarin mengaku namanya Arron ini juga harus membayar hutang jawaban dari pertanyaan yang ku lontarkan padanya dua malam lalu. Jika mengingat tentang percakapan kami dengan kak Arron yang terpotong malam itu, aku jadi merasa penasaran denganya.

Kak Arron… pria berandal pemabuk itu sepertinya sangat membutuhkan informasi tentang pelanggan yang keracunan makanan di kedai tempatku bekerja sebelumnya. Entah apa yang membuatnya membahas kasus itu dan bertanya kritis tentangnya. Dia tak ingin memberitahu hubungannya dengan si korban secara jelas dan hanya ingin mencari jawaban dari kami.

Jika dibilang dia hanyalah orang yang penasaran dengan kasus ini, tak mungkin ia membahasnya secara mendalam seperti malam itu. Dan dilihat dari caranya memojokkan juga selalu mencari kesalahan kami, sepertinya dia tak rela mengakui bahwa kami bukanlah pelakunya. Menyebalkan! Mengapa banyak sekali orang yang salah paham pada kami terutama padaku tentang kasus pembunuhan berantai itu!? Bagaimana caraku menjelaskan pada mereka bahwa kami bukan pelakunya?

Sepertinya hari ini aku harus menyelesaikan kesalahpahaman dengan kak Arron hingga tuntas. Siang hari tepatnya saat jam makan siang, aku memutuskan untuk kembali mengajak kak Arron berbincang. Ku hampiri pria dengan gaya baju berandalnya yang sedang duduk di bangku pelanggan sambil memperhatikan ku itu. Ku kira ia masih menaruh curiga dan waspada padaku hingga tak pernah melepas mata elangnya dariku, cukup sebal rasanya melihat sorot mata tajam seperti itu, namun senyuman termanisku tak pernah luntur.

“Selamat siang kak Arron, senang melihat anda kembali lagi kemari. Apakah hidangan spesial yang saya berikan pada anda dua malam lalu sudah dimakan? Bagaimana rasanya? Ada keluhan kah?” Sapaku dengan ramah dan sopan sambil tersenyum manis.

“Ada, kuenya terlalu besar dan lezat hingga menarik perhatian laba-laba di kulkasku yang kosong!” Jawabnya dengan nada bicaranya yang ketus, membuatku ragu apakah dia sedang bercanda atau serius.

“Ah, begitu? Sepertinya laba-laba di dalam kulkas anda ingin menemani makan bersama agar anda tidak kesepian,” jawabku masih dengan ramah dan tersenyum manis, mencoba mengajaknya bercanda.

“Ku harap laba-laba itu bisa berubah menjadi manusia berwujud wanita cantik untuk menemaniku,” celetuknya mengatakan hal yang jelas tak mungkin terjadi. Sepertinya rasa sepi membuat imajinasinya menjadi liar.

Aku sedikit tertawa kecil lalu berkata “Sepertinya laba-laba itu juga mengharapkan hal yang sama, bisa menemani pria keren seperti anda.”

“Terimakasih, memang aku keren! Tapi anehnya tak ada satupun wanita yang tertarik padaku,” sahutnya menyombongkan dirinya sendiri, membuatku sedikit geli mendengarnya. Namun sepertinya ia mirip denganku, memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Aku tidak bisa kesal padanya yang bersikap mirip denganku.

“Apakah anda sudah pernah mencoba mencarinya?” Tanyaku melanjutkan percakapan yang entah apa fungsinya ini.

“Sepertinya aku tertarik dengan wanita yang berekja dengan kalian, mengapa aku tak pernah melihatnya?” Kak Arron justru kembali memberikan pertanyaan yang tidak aku mengerti.

Wanita yang bekerja dengan kami? Selama ini aku hanya bekerja bersama Leo, lalu wanita mana yang ia maksud? Dari mana pula ia mendapatkan kabar miring bahwa kami bekerja dengan wanita? Pria ini! Apa alkohol merusak sistem otaknya dan membuat sebuah delusi? Mengapa dia malah menanyakan sosok yang tak pernah ada di sini? Keningku sempat berkerut dan netraku menatapnya heran.

“Mohon maaf kak, tapi kami hanya berdua di sini. Wanita mana yang anda maksud?” Tanyaku sambil berusaha tersenyum manis walau pandanganku tak bisa menyembunyikan rasa heran.

“Bagaimana dengan Taira? Apa wanita itu cantik?” Tanyanya sedikit membuatku tersentak.

Apa-apaan ini!? Mengapa topik pembicaraannya jadi membahas Taira? Apa pula maksud pandangan dan senyuman jahilnya itu? Apa dia punya niat yang tidak baik terhadap Taira? Tapi mengapa? Dia bahkan belum pernah melihat secara langsung wujud Taira dan hanya mendengar namanya dari ceritaku dua malam lalu. Lantas apa yang membuatnya tertarik dengan wanita misterius itu? Fikiranku mulai berkecamuk.

“Pfftt! Ada apa dengan ekspresimu itu? Pucat sekali! Jangan takut, aku hanya asal sebut nama yang pernah kudengar darimu dua malam lalu. Jika dia tidak bekerja dengan kalian, bolehkah aku bertemu dengannya? Kau menyuruh ku mencari wanita kan? Bantu aku agar bisa menemui wanita yang kau panggil dengan nama Taira itu! Aku tertarik dengannya,” lanjutnya sedikit tertawa melihat wajah terkejutku yang sebelumnya.

Justru pernyataannya ini akan membuatku semakin takut kan? Dia mengincar Taira? Mana bisa seperti itu!? Dari banyaknya wanita di dunia ini, mengapa harus Taira yang dia incar? Tak bisa ku biarkan dia menemui Taira sampai kapanpun! Taira hanya boleh bertemu denganku, karena akulah yang lebih dulu menemuinya! Takkan ku relakan Taira bertemu dengan pria lain!

“Maaf kak, tapi dia adalah wanita pemalu yang tak mau bertemu siapapun. Kemarin saja ku ajak dia bertemu dengan Leo, wanita itu menolak keras. Kurasa ia tidak akan nyaman jika bertemu dengan anda,” jawabku kembali berusaha tersenyum manis.

“Apa ini? Sepertinya kau sangat mengenalnya? Apa kalian jadi sering berjumpa setelah bertemu di gunung itu? Apa kau menyukainya? Atau jangan-jangan kalian sudah menjalin hubungan cinta?” Kak Arron memberiku berbagai pertanyaan dengan nada menyebalkannya. Dasar berandal! Tak bisakah ia berkata lebih lembut sedikit?

“Sudahlah! Daripada banyak bertanya tentang wanita itu, bukankah masih ada pertanyaan yang belum anda jawab sedari dua hari lalu?” Aku mencoba mengarahkan topik pembicaraan sesuai rencana awalku, tentu saja lengkung bulan sabit selalu setia menaik di bibirku dengan manis.

“Ah, tentang hubunganku dengan korban yang keracunan di kedai kalian dulu ya? Dia adalah satu-satunya orang yang memperlakukanku seperti keluarga semenjak kedua orang tuaku berbisah. Sejak dia tewas, aku jadi tinggal sendirian deh. Sungguh terpuruknya aku selama ini…” jawabnya dengan nada bicaranya yang sengaja dibuat mendayu seolah sedang bersedih.

Jelas sekali aku bisa merasakan kebohongannya! Menyebalkan! Mengapa dia tak pernah mau jujur!? Siapa dia sebenarnya? Dan apa alasannya mencari informasi tentang kasus itu? Apa dia diminta oleh seseorang untuk menyelidiki kasus ini? Aku memejamkan mata dan mencoba untuk fokus mendengarkan hal yang tak dapat didengar oleh orang biasa dengan kemampuanku ini. Terdengar samar-samar isi fikiran kak Arron yang berisik.

Banyak hal dan kecurigaan yang ia fikirkan didalam kepalanya, aku tidak bisa mendengarnya denga spesifik, tapi sepertinya ia diperintah oleh seseorang untuk menyelidiki kasus ini entah dengan alasan apa. Ada orang yang mencurigai ku sebagai pelaku pembunuhan berantai dan entah apa yang membuat kak Arron semakin percaya dengan kecurigaan tersebut. Mungkinkah kak Arron yang mengikutiku seharian kemarin? Menyebalkan! Kesalahpahaman ini harus segera diluruskan!

“Mohon maaf kak, sepertinya saya paham dengan informasi yang sedang anda cari. Saya bisa memberikan anda informasi yang menarik, namun mungkin kita tidak bisa membicarakannya di sini. Mau makan siang bersama di kedai dekat sini? Kali ini biar saya yang bayar,” ucapku menawarkannya hal yang mungkin akan berguna bagi kedua belah pihak.

“Woy Picho! Ga di kedai lama, ga di sini, kau selalu jadi penghianat ya!? Harus berapa kali ku bilang, jika ingin makan beli lah dari tempatmu bekerja sendiri!” Seru Leo dari arah dapur, lagi-lagi melarangku membawa pelanggan pada kedai lain, bagai sebuah dejavu.

“Berisik! Biarkan aku mencari inspirasi menu dari tempat lain! Toh kak Arron juga sudah beli banyak makanan dari sini!” Geramku pada Leo.

“Apa informasinya serahasia itu sampai harus dibahas di tempat lain?” Tanya kak Arron dengan nada dan tatapannya yang menyebalkan.

“Saya rasa informasi ini berhubungan dengan rahasia yang sedang anda coba tutupi sejak dua malam lalu. Saya hanya ingin menyelamatkan rahasia anda,” jawabku semakin menambahkan kadar gula pada senyuman. Kak Arron sempat tersentak dan mempertimbangkan tawaranku sejenak, hal itu cukup membuat perasaanku sedikit tegang.

“Menarik! Sepertinya aku akan suka dengan hal yang ingin kau katakan setelahnya. Baiklah! Mari kita makan di tempat lain!” Akhirnya kak Arron menyetujui tawaranku. Aku tersenyum lega.

“Leo, ku serahkan kedai ini padamu ya!” Seruku sambil menarik tangan kak Arron pergi bersamaku.

“Oy! Mana bisa aku mengurus kedai ini sendirian, sialan!” Amuk Leo yang tidak aku hiraukan, aku terus berlari bersama kak Arron sambil tersenyum riang.

Episodes
1 01. Bisikan Misterius
2 02. Penampakan Misterius
3 03. Sedikit Interogasi
4 04. Informasi Buntu
5 05. Mencoba Melupakan
6 06. Tragedi Baru
7 07. Mencari Jawaban
8 08. Misteri Baru
9 09. Arwah Nakal!
10 10. Keraguan Polisi
11 11. Penyelidikan Detektif
12 12. Interogasi Dadakan
13 13. Strategi Pengintaian
14 14. Misteri Kencan?
15 15. Perbincangan Tegang
16 16. Perang Sandiwara
17 17. Truth to Truth
18 18. Dare of Dare
19 19. Autopsi dan Saksi
20 20. Menegakkan Keadilan
21 21. Sebuah Keputusan
22 22. Api Es
23 23. Misteri Topeng
24 24. Teka-teki Menarik
25 25. Rubah Putih
26 26. Bisakah Disalahkan?
27 27. Kawan, Lawan?
28 28. Bola Cokelat
29 29. Sebuah Penyelamatan
30 30. Undangan Kencan?
31 31. Pencarian Tertemui
32 32. Karena Nama
33 33. Mencari Identitas
34 34. Keluarga Baru
35 35. Cerita Sesungguhnya
36 36. Think Midnigth
37 37. Think Midnigth (2)
38 38. Bekas Semalam
39 39. Sedikit Pertikaian
40 40. Pelanggan Aneh
41 41. Menjalankan Rencana
42 42. Ketegangan Baru
43 43. Makna Pisau
44 44. Melepas Gelar
45 45. Eine Kleine
46 46. Live Music
47 47. Sebuah Firasat
48 48. Pemandangan Terburuk
49 49. Jawaban Misteri
50 50. Dejavu
51 51. Resah Menanti
52 Thanks for 200+ Readers!
53 Rasa Rindu
54 Hilang!?
55 You Are Mine [Special Episode]
56 Kunjungan
57 Interogasi Sungguhan
58 Melepas Rindu
59 Membuat Lagu
60 Tak Berharap
61 Kabar Buruk
62 Adu Argumen
63 Sorry.
64 Update?
65 Pengumpulan Bukti
Episodes

Updated 65 Episodes

1
01. Bisikan Misterius
2
02. Penampakan Misterius
3
03. Sedikit Interogasi
4
04. Informasi Buntu
5
05. Mencoba Melupakan
6
06. Tragedi Baru
7
07. Mencari Jawaban
8
08. Misteri Baru
9
09. Arwah Nakal!
10
10. Keraguan Polisi
11
11. Penyelidikan Detektif
12
12. Interogasi Dadakan
13
13. Strategi Pengintaian
14
14. Misteri Kencan?
15
15. Perbincangan Tegang
16
16. Perang Sandiwara
17
17. Truth to Truth
18
18. Dare of Dare
19
19. Autopsi dan Saksi
20
20. Menegakkan Keadilan
21
21. Sebuah Keputusan
22
22. Api Es
23
23. Misteri Topeng
24
24. Teka-teki Menarik
25
25. Rubah Putih
26
26. Bisakah Disalahkan?
27
27. Kawan, Lawan?
28
28. Bola Cokelat
29
29. Sebuah Penyelamatan
30
30. Undangan Kencan?
31
31. Pencarian Tertemui
32
32. Karena Nama
33
33. Mencari Identitas
34
34. Keluarga Baru
35
35. Cerita Sesungguhnya
36
36. Think Midnigth
37
37. Think Midnigth (2)
38
38. Bekas Semalam
39
39. Sedikit Pertikaian
40
40. Pelanggan Aneh
41
41. Menjalankan Rencana
42
42. Ketegangan Baru
43
43. Makna Pisau
44
44. Melepas Gelar
45
45. Eine Kleine
46
46. Live Music
47
47. Sebuah Firasat
48
48. Pemandangan Terburuk
49
49. Jawaban Misteri
50
50. Dejavu
51
51. Resah Menanti
52
Thanks for 200+ Readers!
53
Rasa Rindu
54
Hilang!?
55
You Are Mine [Special Episode]
56
Kunjungan
57
Interogasi Sungguhan
58
Melepas Rindu
59
Membuat Lagu
60
Tak Berharap
61
Kabar Buruk
62
Adu Argumen
63
Sorry.
64
Update?
65
Pengumpulan Bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!