05. Mencoba Melupakan

Pagi hari, seperti biasa aku terbangun bersama dengan bulir air mata yang menetes setelah semalaman mendengar rintihan penuh penderitaan entah dari mana, juga kepalaku yang selalu terasa pening. Kali ini sakitnya bertambah dengan sakit dari luka-lukaku yang belum sembuh total. Tubuhku lemas sekali, apa aku masih bisa memaksakan diri untuk berangkat kerja? Hari ini pasti akan banyak orang lapar yang datang ke kedai kan? Aku tetap harus memberi mereka makan? Benar! Jangan egois, Picho! Hanya karena tubuhmu sakit, bukan berarti kau harus membiarkan banyak orang kelaparan!

Dengan niat tulus, aku kembali memaksakan tubuhku yang masih agak sakit ini untuk bersiap berangkat kerja. Ku dayuh sepedaku sambil menyapa orang-orang yang kutemui di sepanjang jalan dengan senyuman manis, ku nikmati perjalanan dan keindahan alam disekitarnya sambil bersiul riang, mencoba tidak terlalu memikirkan tentang masalahku. Namun lagi-lagi harus terjadi hal tak menyenangkan dalam perjalananku pagi ini.

Aku melihat pria tinggi berpakaian serba hitam dengan topeng rubah putih yang setia menutupi wajahnya, berdiri santai di pertengahan kebun teh. Sial! Mengapa pria itu muncul lagi!? Ini kan masih pagi, tak biasanya ia menampakkan diri saat hari masih terang. Siapa lagi korbannya yang akan ia mangsa kali ini? Apa aku harus mengejarnya? Tapi aku tak boleh terlambat kerja, ini masih awal hari, tanggungjawab ku masih banyak hari ini. Aku pun memutuskan untuk mempercepat laju sepedaku, dan pura-pura tidak melihat pria itu.

...***...

“Picho, ini sudah hari ketiga aku melihatmu kusut seperti itu. Jika kau sakit, tolong jangan paksakan dirimu untuk bekerja! Di dapur ini kau tidak kerja sendiri, ada aku yang selalu siap menggantikanmu memasak. Apa kau tidak mempercayai kemampuanku ini?” Baru saja sampai dapur, aku sudah diserbu dengan omelan Leo.

“Kusut seperti apa yang kau maksud? Badanku hanya masih sedikit linu bekas jatuh dari sepeda malam itu. Kau tak perlu khawatir, Leo. Aku masih bisa bekerja dengan baik ko,” ujarku santai sambil tersenyum manis, berusaha meredakan omelan Leo yang sejak tiga hari lalu selalu mengkhawatirkan jika aku sakit.

“’Kusut seperti apa’ kau tanya!? Jelas wajahmu semakin hari semakin pucat, Picho! Kau ini memang tidak pernah bercermin ya!?”

“Tapi, aku beneran sehat. Ini mungkin hanya faktor pemulihan dari luka-lukaku,” aku masih mencoba menenangkan Leo dengan senyuman manisku, dan beranjak merapikan perlengkapan masak yang nanti akan ku gunakan.

“Kau kira aku akan percaya!? Berhenti tersenyum manis seperti itu dihadapanku! Sejak kau bilang ‘lupa tersenyum manis’ kemarin, aku jadi menyadari bahwa kau selama ini memaksakan senyumanmu demi kebahagiaan orang lain, dan bukan karena tulus keinginanmu sendiri. Aku tak ingin melihat sahabatku menunjukan senyuman palsunya, Picho!”

Degh! Apa ini? Leo tidak mempercayai senyumanku yang tulus? Mengapa rasanya begitu sakit? Sejenak aktivitasku terhenti setelah mendengar perkataan Leo yang entah mengapa menyayat hati, lidahku kelu tak mampu menyalahkan perkataan Leo, karena memang kemarin aku memaksakan senyumku. Tapi jika aku mengatakan alasan dibalik ‘lupa senyum’-ku kemarin, aku khawatir akan membuat Leo semakin khawatir padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang?

Leo memutarkan badanku yang tadinya mengarah pada peralatan dapur menjadi ke arahnya, menatapku dengan serius bercampur khawatir, matanya sedikit berkaca-kaca. Ugh! Aku telah membuat sahabatku kecewa! Bagaimana ini? Aku hanya bisa menatapnya dengan sorot mata yang mengisyaratkan rasa bersalah.

“Aku ini sahabatmu, kan? Mengapa kau tak pernah mau menuangkan keluh kesahmu padaku?” Tanya Leo dengan nada bicara juga intonasinya yang lirih.

“Aku tak mau membuatmu khawatir, Leo,” jawabku jujur.

“Justru dengan kau menyimpan semua masalahmu sendiri dan membiarkanku melihatmu kesulitan seperti ini, kau akan jauh lebih membuatku khawatir. Aku tahu, kau ini orang baik yang sudah kecanduan membantu orang-orang di sekitar. Namun itu bukan berarti dirimu sendiri juga tak butuh bantuan, Picho.” Leo masih berbicara dengan lirih, semakin membuatku merasa bersalah.

“Leo, sejak kau cerita tentang kasus pembunuhan berantai itu, sebenarnya aku—,” ucapku mengawali cerita yang membuatku pening belakangan ini.

“Jadi karena itu? Sudah ku bilang itu bukan kuasamu untuk membantu,” selanya sebelum aku menyelesaikan ucapanku.

“Masalahnya, pembunuh itu berulang kali menunjukkan wujudnya dihadapanku bersama dengan korban yang akan ia bunuh di gunung. Dan sayangnya, aku tak bisa menangkap pria kejam tersebut, dan hanya melihatnya kabur hingga menghilang karena aku sudah terlanjur dibuat sulit bergerak oleh rasa sakit dari luka-lukaku ini.”

“Jadi itu alasan dibalik luka-lukamu? Kau berbohong tentang jatuh dari sepeda?”

“Aku memang jatuh dari sepeda, saat aku mencoba menghentikan pembunuh itu.”

“Kau ini! Jika kau melihat orang yang jelas berbahaya, jangan kau kejar! Apa kau sudah bosan hidup!? Cari mati ya!?” Omel Leo setelah mendengarkan ceritaku, sambil memukul pelan ubun-ubun kepalaku.

“Aku harus tetap hidup, demi menjaga hidup orang-orang di sekitarku!” Tegasku dengan peuh tekad.

“Memangnya kau Tuhan yang menentukan hidup mati seseorang!?”

“Tapi Tuhan menyayangi orang yang saling melindungi satu sama lain.”

“Bukan dengan cara mengorbankan dirimu sendiri, Picho!”

“Lalu apa yang harus ku lakukan?”

“Serahkan saja semuanya pada pihak kepolisian! Sejak awal sudah ku bilang untuk tidak terlibat dalam masalah ini, jika kau bertemu dengannya lagi, lari saja!” Saran Leo.

Aku mencoba mencerna setiap perkataan Leo, memikirkannya dengan logika, juga mengolahnya dengan hati nurani. Apa aku terlalu memaksakan diri? Apa memang benar yang dikatakan Leo? Aku tak perlu terlibat lebih dalam dengan kasus ini? Tapi melihat orang yang ditinggal korban seperti Rika kemarin, rasanya sangat pilu. Aku bisa merasakan elegi yang amat besar darinya. Tapi jika kupaksakan juga, tubuhku tidak akan kuat untuk menjadi tameng bagi orang-orang itu. Bukankah seorang dokter tak mungkin bisa menyembuhkan pasiennya dalam keadaan sakit?

Setelah menimbang berbagai macam kemungkinan dari setiap keputusan, aku memilih untuk menuruti saran Leo. Aku tak boleh menghabiskan tenagaku untuk hal yang tak mampu ku tangani, sebaiknya aku fokus saja pada hal yang bisa aku lakukan seperti memasak untuk orang-orang yang kelaparan. Bekerja di kedai ini juga bisa dijadikan sarana untuk menjaga kehidupan orang lain. Begitu fikirku.

Hari ini aku fokus bekerja, menyajikan hidangan ternikmat yang bisa ku buat untuk para pelanggan, sambil sesekali menyapa dan berbincang pada pelanggan yang biasa menggodaku setiap hari. Ringan rasanya, bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa harus berfikir keras tentang kasus tersebut. Aku terus bekerja dengan semangat sambil tersenyum manis sepenuh hati, dan pulang dengan perasaan gembira juga bangga pada diri sendiri yang telah bekerja dengan maksimal. Walau yah, bisikan aneh masih setia mengganggu fikiranku setiap malam.

Terpopuler

Comments

Mpit

Mpit

Iyah ayolah,, MC jngn naif/Sweat/

2024-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 01. Bisikan Misterius
2 02. Penampakan Misterius
3 03. Sedikit Interogasi
4 04. Informasi Buntu
5 05. Mencoba Melupakan
6 06. Tragedi Baru
7 07. Mencari Jawaban
8 08. Misteri Baru
9 09. Arwah Nakal!
10 10. Keraguan Polisi
11 11. Penyelidikan Detektif
12 12. Interogasi Dadakan
13 13. Strategi Pengintaian
14 14. Misteri Kencan?
15 15. Perbincangan Tegang
16 16. Perang Sandiwara
17 17. Truth to Truth
18 18. Dare of Dare
19 19. Autopsi dan Saksi
20 20. Menegakkan Keadilan
21 21. Sebuah Keputusan
22 22. Api Es
23 23. Misteri Topeng
24 24. Teka-teki Menarik
25 25. Rubah Putih
26 26. Bisakah Disalahkan?
27 27. Kawan, Lawan?
28 28. Bola Cokelat
29 29. Sebuah Penyelamatan
30 30. Undangan Kencan?
31 31. Pencarian Tertemui
32 32. Karena Nama
33 33. Mencari Identitas
34 34. Keluarga Baru
35 35. Cerita Sesungguhnya
36 36. Think Midnigth
37 37. Think Midnigth (2)
38 38. Bekas Semalam
39 39. Sedikit Pertikaian
40 40. Pelanggan Aneh
41 41. Menjalankan Rencana
42 42. Ketegangan Baru
43 43. Makna Pisau
44 44. Melepas Gelar
45 45. Eine Kleine
46 46. Live Music
47 47. Sebuah Firasat
48 48. Pemandangan Terburuk
49 49. Jawaban Misteri
50 50. Dejavu
51 51. Resah Menanti
52 Thanks for 200+ Readers!
53 Rasa Rindu
54 Hilang!?
55 You Are Mine [Special Episode]
56 Kunjungan
57 Interogasi Sungguhan
58 Melepas Rindu
59 Membuat Lagu
60 Tak Berharap
61 Kabar Buruk
62 Adu Argumen
63 Sorry.
64 Update?
65 Pengumpulan Bukti
Episodes

Updated 65 Episodes

1
01. Bisikan Misterius
2
02. Penampakan Misterius
3
03. Sedikit Interogasi
4
04. Informasi Buntu
5
05. Mencoba Melupakan
6
06. Tragedi Baru
7
07. Mencari Jawaban
8
08. Misteri Baru
9
09. Arwah Nakal!
10
10. Keraguan Polisi
11
11. Penyelidikan Detektif
12
12. Interogasi Dadakan
13
13. Strategi Pengintaian
14
14. Misteri Kencan?
15
15. Perbincangan Tegang
16
16. Perang Sandiwara
17
17. Truth to Truth
18
18. Dare of Dare
19
19. Autopsi dan Saksi
20
20. Menegakkan Keadilan
21
21. Sebuah Keputusan
22
22. Api Es
23
23. Misteri Topeng
24
24. Teka-teki Menarik
25
25. Rubah Putih
26
26. Bisakah Disalahkan?
27
27. Kawan, Lawan?
28
28. Bola Cokelat
29
29. Sebuah Penyelamatan
30
30. Undangan Kencan?
31
31. Pencarian Tertemui
32
32. Karena Nama
33
33. Mencari Identitas
34
34. Keluarga Baru
35
35. Cerita Sesungguhnya
36
36. Think Midnigth
37
37. Think Midnigth (2)
38
38. Bekas Semalam
39
39. Sedikit Pertikaian
40
40. Pelanggan Aneh
41
41. Menjalankan Rencana
42
42. Ketegangan Baru
43
43. Makna Pisau
44
44. Melepas Gelar
45
45. Eine Kleine
46
46. Live Music
47
47. Sebuah Firasat
48
48. Pemandangan Terburuk
49
49. Jawaban Misteri
50
50. Dejavu
51
51. Resah Menanti
52
Thanks for 200+ Readers!
53
Rasa Rindu
54
Hilang!?
55
You Are Mine [Special Episode]
56
Kunjungan
57
Interogasi Sungguhan
58
Melepas Rindu
59
Membuat Lagu
60
Tak Berharap
61
Kabar Buruk
62
Adu Argumen
63
Sorry.
64
Update?
65
Pengumpulan Bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!