03. Sedikit Interogasi

“Kak Picho, ada apa dengan wajah kakak?” Tanya siswi SMA itu memulai topik pembicaraan lebih dulu. Baiklah, permulaan yang sudah sering ku dengar dari banyak orang.

“Jatuh dari sepeda,” jawabku sambil tersenyum manis. Ku kira jawaban itu saja mampu memuaskan rasa penasaran petanya, namun rupanya wanita yang cukup tinggi jika dibandingkan teman seusianya ini sedikit berbeda.

“Kapan? Dimana? Dan siapa yang bantu kak Picho sembuhin lukanya?” Aku sempat mematung menatapnya heran, terkejut dengan pertanyaannya yang rinci. Bahkan aku sendiri pun tak bisa menjawab semuanya dengan rinci.

“Semalam, di jalan pulang, dan aku sendiri yang mengobati lukaku, mungkin?” Jawabku agak sedikit ragu, berusaha memberikan jawaban yang masuk akal dan jujur, namun sepertinya aku terdengar seperti sedang berbohong.

“Apa yang kakak maksud dengan ‘mungkin’? Gimana caranya menyembuhkan luka sendiri? Apa kak Picho membawa P3K kemanapun? Perjalanan pulang kan gelap, memang lukanya terlihat? Lalu mengapa kasanya bisa menempel dengan serapih itu? Logikanya jika mengobati sendiri di jalan yang gelap tak mungkin bisa dengan rapih!” Rentetan pertanyaan wanita yang tenggelam dalam asumsi kritisnya sendiri.

Aku sempat gelagapan dan tak mampu menjawab pertanyaan siswi cerdas itu, menatap ke arah dapur berharap mendapatkan bantuan dari Leo, namun pria itu hanya menertawakanku dan juga menanti jawaban dariku. Sial! Aku lupa kalau belum menceritakannya pada Leo secara rinci! Harus ku jawab seperti apa pertanyaan wanita ini? Aku gugup dan hanya bisa menggaruk bagian belakang kepalaku yang tidak gatal.

“Hold on, nona manis! Pertanyaanmu terlalu terburu-buru. Aku tidak membawa P3K kemanapun aku pergi, aku mengobatinya sambil bercermin di toilet rumahku tadi pagi saat mentari sudah terbit,” jelasku menceritakan rincian kejadian yang sebenarnya terjadi, mencoba meluruskan asumsinya yang salah total dari kenyataan.

“Jatuhnya tadi malam, disembuhkannya tadi pagi. Bagaimana caranya kak Picho pulang ke rumah dalam keadaan tubuh yang sakit penuh luka itu? Dilihat dari jumlah luka dan tingkat keparahannya, sepertinya tak mungkin jika kak Picho bisa mengendarai sepeda sendiri!” Ujarnya masih belum puas juga dengan jawabanku.

“Soal itu, aku juga tak tahu persis kronologinya. Setelah jatuh memang kesakitan dan tak mampu bergerak sampai aku ketiduran di lokasi jatuh, saat tersadar aku sudah berada di kamarku. Mungkin ada yang membantu membawaku ke rumah? Tapi aku tak tahu siapa orangnya,” jawabku dengan jujur, sejujur-jujurnya. Berharap wanita menyebalkan ini menghentikan pertanyaan anehnya tersebut.

“Lagipula, mengapa anda begitu peduli dengan sejarah dibalik luka-lukaku ini? Apa anda menyukaiku, nona? Memang susah ya jadi pria tampan sepertiku? Banyak penggemarnya,” lanjutku kali ini kembali memberinya pertanyaan, sambil tersenyum manis dan ramah, mencoba menggodanya agar ia risih dan berhenti bertanya.

“Lalu bagaimana dengan perjalanan kak Picho kemari dengan tubuh yang masih sakit?” Bukannya menjawab, yang ditanya malah melanjutkan pertanyaannya tanpa mempedulikan godaan manisku. Apa pesonaku kurang cukup untuk mengalihkan perhatiannya?

“Jawab dulu pertanyaanku, nona!” Pintaku dengan lembut namun tegas sambil mempertahankan senyuman manisku, berusaha untuk tidak terpancing emosi dan menyakiti perasaannya, mengingat ia adalah pelanggan setiaku yang harus diperlakukan dengan lembut.

“Aku tidak peduli padamu, aku hanya sedang mencari informasi darimu. Jadi jawab saja pertanyaanku tanpa protes!” Apa ini? Mengapa konotasinya jadi seolah memberikan perintah? Dasar tidak sopan! Kalau saja dia bukan pelanggan, dan kalau saja ini bukan dalam jam kerja di kedai, sudah ku sobek mulut menyebalkannya itu.

“Aku memaksakan diri untuk berangkat walau sakit, karena aku ingin mengisi perut kosong para pelanggan di sini dengan makanan terenak yang bisa ku masak. Ada lagi yang ingin ditanyakan? Atau ingin memesan makan siang? Tolong jangan membuat pelanggan yang lain mengantri lama, nona yang terhormat.”

“Biar kak Leo saja yang mengurus pesanan pelanggan lain, aku masih mau menanyakan banyak hal!”

“Silahkan,” jawabku sopan sambil tersenyum manis.

“Apa ada hal aneh yang kak Picho lihat di perjalanan menuju kedai ini tadi pagi?”

“Apa!?” Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaanya yang ini. Mencoba memastikan ulang bahwa pendengaranku tidak salah.

Fikiranku mulai berkelana. Apa ini? Mengapa pertanyaanya jadi mengarah ke sini? Apa fikiranku saja yang sedang kacau karena mengingat siswi malang yang hanyut di sungai tadi pagi? Tak mungkin kan jika siswi ini mengetahui tentang tragedi itu? Argh! Aku jadi menyesal meninggalkan jasad itu begitu saja!

“Apa kak Picho melihat hal aneh tadi pagi di sungai? Jemuran yang hanyut misalnya?”

Huft! Rupanya jemuran hanyut. Ternyata aku memang terlalu berfikir jauh. Siswi ini tak mungkin tahu tentang perkara sungai merah itu! Aku jadi sedikit lebih lega mendengarnya. Aku yakin ia hanya mencari jemurannya yang hanyut. Iya! Pasti begitu!

“Apa jemuran anda hanyut di sungai, nona?”

“Kan ku bilang ‘misalnya’! Bukan berarti maksud yang sesungguhnya!”

Ugh! Aku salah paham rupanya! Bagaimana ini? Apa dugaanku diawal tadi benar? Dia tahu tentang sungai merah itu? Tapi jika memang begitu, aku tak seharusnya panik kan? Toh bukan aku yang membunuhnya, aku tidak bersalah! Satu-satunya kesalahanku adalah membiarkan jasad siswi itu tergeletak di pinggir sungai begitu saja, tanpa mencoba tanggung jawab mencari pertolongan atau memberitahu keluarga korban.

Sebaiknya aku membantu siswi ini mencari informasi tentang kawannya kan? Setidaknya dengan begitu aku bisa tanggung jawab memberitahu kabar duka pada kerabat korban? Tapi apa aku harus menyampaikannya di sini? Di kedai dengan banyak pasang mata yang mengarah pada ketampananku ini? Mana mungkin aku bisa mengungkapkannya dihadapan mereka!? Terutama Leo, aku tak boleh membuatnya khawatir dengan apa yang ku saksikan tadi pagi!

“Hmm, sepertinya kita harus melanjutkan percakapan di tempat lain. Anda lapar? Mau berbincang sambil makan siang di kedai dekat sini? Biar aku yang yang bayar,” tawarku, mulai memahami tentang ‘informasi’ apa yang ingin ia cari. Mencoba menggiringnya untuk melanjutkan percakapan rahasia ini di tempat lain.

“Woy, penghianat! Beli makanan dari kedai ini dong!” Teriak Leo dari balik dapur, merasa tak terima aku membawa pelanggan ke kedai lain.

“Berisik! Aku bosan dengan masakanku sendiri atau masakanmu, Leo! Sesekali kita harus mencari referensi menu baru dari kedai lain!” Sentakku sedikit mencari pembelaan diri agar ada alasan untuk keluar dari kedai dan membicarakan hal privasi ini pada wanita yang entah mengapa sepertinya sangat membutuhkan informasi dariku.

“Mengapa harus di tempat lain? Aku tak pernah bosan dengan makanan di kedai ini!” Tanya siswi yang rumit ditangani itu dengan tatapannya yang memojokkanku, seolah ia menuduhku sebagai penyebab kematian siswi yang hanyut di sungai tadi pagi. Sepertinya dia salah paham.

“Nona, saya akan membantu anda untuk mencari informasi yang anda butuhkan. Untuk itu, saya mohon bantuan kerjasama anda,” pintaku dengan lembut, berharap ia akan mengerti posisiku yang tak bisa menjelaskannya di depan umum. Wanita itu terlihat sempat merenungkan sejenak permintaanku selama beberapa detik.

“Baiklah,” jawabnya sambil tersenyum manis. Hufft… Akhirnya dia bisa sedikit ku kendalikan juga, aku menghela nafas lega lalu kembali tersenyum manis.

“Leo, ku serahkan kelanjutan kedai ini padamu ya!” Ucapku pada sahabatku yang juga koki di kedai ini, sebelum akhirnya beranjak jua membawa siswi manis ini ke kedai sekitar. Leo hanya menggelengkan kepalanya sambil mengangkat kedua bahu pasrah melihatku pergi begitu saja.

Terpopuler

Comments

DEAD ACCOUNT

DEAD ACCOUNT

lah... si siswi kayaknya punya identitas lain/Chuckle/

2024-10-23

1

Rens09

Rens09

semangat kak

2024-10-19

0

Má lúm

Má lúm

Perjalanan emosional yang tak terlupakan. 😭

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 01. Bisikan Misterius
2 02. Penampakan Misterius
3 03. Sedikit Interogasi
4 04. Informasi Buntu
5 05. Mencoba Melupakan
6 06. Tragedi Baru
7 07. Mencari Jawaban
8 08. Misteri Baru
9 09. Arwah Nakal!
10 10. Keraguan Polisi
11 11. Penyelidikan Detektif
12 12. Interogasi Dadakan
13 13. Strategi Pengintaian
14 14. Misteri Kencan?
15 15. Perbincangan Tegang
16 16. Perang Sandiwara
17 17. Truth to Truth
18 18. Dare of Dare
19 19. Autopsi dan Saksi
20 20. Menegakkan Keadilan
21 21. Sebuah Keputusan
22 22. Api Es
23 23. Misteri Topeng
24 24. Teka-teki Menarik
25 25. Rubah Putih
26 26. Bisakah Disalahkan?
27 27. Kawan, Lawan?
28 28. Bola Cokelat
29 29. Sebuah Penyelamatan
30 30. Undangan Kencan?
31 31. Pencarian Tertemui
32 32. Karena Nama
33 33. Mencari Identitas
34 34. Keluarga Baru
35 35. Cerita Sesungguhnya
36 36. Think Midnigth
37 37. Think Midnigth (2)
38 38. Bekas Semalam
39 39. Sedikit Pertikaian
40 40. Pelanggan Aneh
41 41. Menjalankan Rencana
42 42. Ketegangan Baru
43 43. Makna Pisau
44 44. Melepas Gelar
45 45. Eine Kleine
46 46. Live Music
47 47. Sebuah Firasat
48 48. Pemandangan Terburuk
49 49. Jawaban Misteri
50 50. Dejavu
51 51. Resah Menanti
52 Thanks for 200+ Readers!
53 Rasa Rindu
54 Hilang!?
55 You Are Mine [Special Episode]
56 Kunjungan
57 Interogasi Sungguhan
58 Melepas Rindu
59 Membuat Lagu
60 Tak Berharap
61 Kabar Buruk
62 Adu Argumen
63 Sorry.
64 Update?
65 Pengumpulan Bukti
66 Mengungkit Kasus Lama
67 Memeriksa Kembali
68 Kenangan Hujan
69 Perbandingan Masa
70 Belum Tertemui
71 Special Thanks 300+ Readers!
72 Data Sejarah
73 Penyesuaian Data
74 Perang Dingin
75 Hanya Kepiting
76 Arti Hidup
77 Hal Rumit
78 Keputusan Gila
79 Rencana Gila
80 Bertukar Peran
81 Sedikit Jawaban
82 Kebohongan Dan Kejujuran
83 Anggota Baru
84 Mencari Rumah
85 Hampir Terbongkar
86 Ancaman Tegang
87 Mencoba Menghibur
88 Menyimpan Rahasia
89 Arron vs Iron
90 Menyusun Naskah
91 Menjalankan Skenario
92 Mendapat Kepercayaan
93 Pencarian & Pertemuan
94 Rahasia dari Pelarian
95 Hiatus, Lagi?
96 Julian’s Day (Special Thanks 600+Readers)
97 Leo Life
98 Naskah Penebusan Salah
99 Tidak Mudah!
100 Kembali Terulang
101 Gemerlap dalam Gelap
102 Mencari Identitas
103 Jati Diri Sejati
104 Es Mencair
105 Misteri yang Terlupakan
106 Topeng Usang
107 Aktor Tanpa Panggung
108 Peta Harta
109 Ketulusan Mengerikan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
01. Bisikan Misterius
2
02. Penampakan Misterius
3
03. Sedikit Interogasi
4
04. Informasi Buntu
5
05. Mencoba Melupakan
6
06. Tragedi Baru
7
07. Mencari Jawaban
8
08. Misteri Baru
9
09. Arwah Nakal!
10
10. Keraguan Polisi
11
11. Penyelidikan Detektif
12
12. Interogasi Dadakan
13
13. Strategi Pengintaian
14
14. Misteri Kencan?
15
15. Perbincangan Tegang
16
16. Perang Sandiwara
17
17. Truth to Truth
18
18. Dare of Dare
19
19. Autopsi dan Saksi
20
20. Menegakkan Keadilan
21
21. Sebuah Keputusan
22
22. Api Es
23
23. Misteri Topeng
24
24. Teka-teki Menarik
25
25. Rubah Putih
26
26. Bisakah Disalahkan?
27
27. Kawan, Lawan?
28
28. Bola Cokelat
29
29. Sebuah Penyelamatan
30
30. Undangan Kencan?
31
31. Pencarian Tertemui
32
32. Karena Nama
33
33. Mencari Identitas
34
34. Keluarga Baru
35
35. Cerita Sesungguhnya
36
36. Think Midnigth
37
37. Think Midnigth (2)
38
38. Bekas Semalam
39
39. Sedikit Pertikaian
40
40. Pelanggan Aneh
41
41. Menjalankan Rencana
42
42. Ketegangan Baru
43
43. Makna Pisau
44
44. Melepas Gelar
45
45. Eine Kleine
46
46. Live Music
47
47. Sebuah Firasat
48
48. Pemandangan Terburuk
49
49. Jawaban Misteri
50
50. Dejavu
51
51. Resah Menanti
52
Thanks for 200+ Readers!
53
Rasa Rindu
54
Hilang!?
55
You Are Mine [Special Episode]
56
Kunjungan
57
Interogasi Sungguhan
58
Melepas Rindu
59
Membuat Lagu
60
Tak Berharap
61
Kabar Buruk
62
Adu Argumen
63
Sorry.
64
Update?
65
Pengumpulan Bukti
66
Mengungkit Kasus Lama
67
Memeriksa Kembali
68
Kenangan Hujan
69
Perbandingan Masa
70
Belum Tertemui
71
Special Thanks 300+ Readers!
72
Data Sejarah
73
Penyesuaian Data
74
Perang Dingin
75
Hanya Kepiting
76
Arti Hidup
77
Hal Rumit
78
Keputusan Gila
79
Rencana Gila
80
Bertukar Peran
81
Sedikit Jawaban
82
Kebohongan Dan Kejujuran
83
Anggota Baru
84
Mencari Rumah
85
Hampir Terbongkar
86
Ancaman Tegang
87
Mencoba Menghibur
88
Menyimpan Rahasia
89
Arron vs Iron
90
Menyusun Naskah
91
Menjalankan Skenario
92
Mendapat Kepercayaan
93
Pencarian & Pertemuan
94
Rahasia dari Pelarian
95
Hiatus, Lagi?
96
Julian’s Day (Special Thanks 600+Readers)
97
Leo Life
98
Naskah Penebusan Salah
99
Tidak Mudah!
100
Kembali Terulang
101
Gemerlap dalam Gelap
102
Mencari Identitas
103
Jati Diri Sejati
104
Es Mencair
105
Misteri yang Terlupakan
106
Topeng Usang
107
Aktor Tanpa Panggung
108
Peta Harta
109
Ketulusan Mengerikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!