Setelah meeting usai, Satria dan asistennya pamit undur diri. Dan kini di ruangan tersebut tersisa Kevin yang tengah memeriksa laporan yang di berikan oleh Alan dan Flora yang menatap sinis Kevin.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Jangan bilang kau menyukaiku?"
"Cih ... Siapa juga yang menyukaimu. Aku tidak menyangka jika selain menyebalkan, kau juga sangat licik," ucap Flora sinis
Kevin hanya mengangkat sudut bibirnya saja. Dan melanjutkan pekerjaannya.
"Kau tadi sengaja, kan? Kau ingin pamer pada Satria dan sengaja mengatakan jika kita bercinta semalam untuk membuat Satria marah, kan. Sebenarnya apa mau mu, Vin?" Flora tidak habis pikir, kenapa Kevin harus repot-repot melakukan hal itu. Apa sebenarnya yang ingin Kevin tunjukkan pada Satria.
Kevin menutup dokumennya dengan kasar. Dia menghela nafas dan menatap tajam Flora. "Kau marah karena aku sengaja atau karena kau tidak ingin Satria salah paham?" tanya Kevin
"A-apa?"
"Aku bisa melihat jika Satria marah karena melihat tanda di lehermu. Itu artinya dia masih mencintai mu. Dia menginginkan mu. Dan sekarang kau marah karena Satria salah paham dengan ucapanku. Apa setelah kita bercerai kau akan kembali padanya?" hardik Kevin
Flora menatap tidak percaya dengan apa yang Kevin tuduhkan padanya. Bukankah ia sudah mengatakan jika rasa sakit yang ditorehkan oleh Satria begitu dalam. Apa dia masih bisa menerima Satria begitu saja?
"Kenapa? Kenapa kau perduli padaku? Dengan siapa aku hidup nantinya setelah kita bercerai, itu terserah padaku. Kenapa kau yang repot? Ah ... Jangan-jangan kau mulai menyukaiku ya,"
"Ya, aku mulai menyukaimu." ingin rasanya Kevin mengatakan hal itu. Namun sayangnya ia hanya bisa berkata dalam hati. Dia belum tahu perasaan Flora padanya. Jika ia mengatakannya sekarang, bagaimana jika wanita itu menolak? Dia tidak akan sanggup mendengarnya. Dia bisa saja menjadikan Flora miliknya seutuhnya saat ini juga. Tapi dia tidak mau wanita itu membencinya.
"Hari ini mommy dan daddy akan datang berkunjung. Jadi kita pulang sekarang." Kevin membereskan dokumen di depannya dan keluar dari ruang rapat begitu saja.
"Ck ... Dia kenapa sih? Aku pikir dia mau mengajakku bertengkar," gumam Flora.
...****************...
Mereka kembali terdiam saat pulang. Kevin hanya fokus pada laptopnya sementara Flora lebih menikmati pemandangan di luar sana.
Alan menaruh curiga pada keduanya karena saat berangkat bekerja, mereka saling diam seperti sekarang tapi sesampainya di perusahaan, mereka justru terlihat sangat mesra. Bahkan Kevin dengan sengaja pamer pada Satria tentang percintaan mereka. Tapi sekarang, mereka seperti sedang bertengkar. Ada apa sebenarnya?
"Kita sudah sampai tuan," ucap Alan setelah memarkirkan mobilnya di depan rumah mewah milik Kevin
"Hm." Kevin menutup laptopnya dan memasukkan ke dalam tas. Dia keluar dari mobil setelah Alan membukakan pintu untuknya.
"Aku tidak akan kembali ke kantor. Jadi tolong kau handle semuanya," ucap Kevin
"Baik tuan." Alan membawakan tas Kevin sebelum kembali ke perusahaan. Dan lagi-lagi ia melihat kemesraan tuannya.
"Kalian sudah pulang?" tanya Celine saat menyambut keduanya.
"Iya mom. Tadi Kevin ada rapat dengan klien. Mommy sudah lama?" Flora duduk di samping Kevin sementara Celine kembali duduk di samping Nicholas. Dia senang melihat kemesraan putra dan menantunya dan sepertinya memang tidak ada yang perlu dia khawatirkan.
Berbeda dengan Alan yang baru saja keluar dari ruang kerja Kevin. Dia melihat keanehan pada Tuannya. Dia merasa jika kemesraan yang mereka tunjukkan selama ini hanya akting saja.
"Saya permisi kembali ke perusahaan tuan, nyonya," pamit Alan. Dia melirik sekilas pada Celine seolah memberi kode. Dan saat ia pergi, Celine terlihat menyusul Alan.
"Sebentar ya," pamit Celine
"Mommy mau kemana?" tanya Kevin
Nicholas hanya mengangkat bahu tidak tahu. Ya walaupun sebenarnya ia tahu jika Istrinya pasti ingin menanyakan sesuatu pada Alan.
Dan ternyata benar, di depan rumah Celine terlihat berbicara dengan Alan. "Ada apa?" tanya Celine
"Begini nyonya. Saya sudah cerita soal tuan Satria, kan? Dia adalah mantan kekasih nyonya muda. Tadi kami meeting dengan tuan Satria dan saya melihat jika tuan Kevin sangat seolah sengaja pamer kemesraan di depan tuan Satria," terang Alan
"Lalu?"
"Saya curiga jika selama ini tuan dan nyonya muda hanya berpura-pura terlihat mesra di depan umum nyonya. Sebab saat menjemput mereka tadi pagi, mereka terlihat seperti orang yang sedang bertengkar. Tapi setelah sampai perusahaan, mereka terlihat sangat mesra. Begitupula saat pulang. Saya melihat mereka saling diam, tapi setelah bertemu dengan anda dan tuan, mereka kembali mesra," lanjut Alan
Celine pun terdiam mendengar laporan dari Alan. Sepertinya ia harus mencari tahu. Jangan sampai mereka membuat perjanjian kontrak seperti dirinya dan Nicholas dulu. Jika itu memang benar, setidaknya ia harus tahu isi dari perjanjian mereka. Jangan sampai mereka berdua berpisah. Dia tidak akan rela jika hal itu terjadi.
"Terima kasih sudah memberitahu ku. Untuk kedepannya, kau harus mengawasi mereka jangan sampai hal seperti kemarin terjadi," perintah Celine
"Baik nyonya." Alan masuk ke mobil dan bergegas kembali ke perusahaan. Sementara Celine masuk ke rumah menemui putra dan menantunya.
"Maaf membuat kalian lama menunggu. Tadi mommy menerima telepon dari teman mommy." Celine duduk di samping Nicholas dan melirik sekilas.
Tahu jika ada hal penting, Nicholas pun berkata, "kalian kan baru pulang, lebih baik kalian istirahat dulu. Tangan Kevin juga sedang terluka. Untuk makan siang biar mommy dan pelayan yang menyiapkan nya," ujarnya
"Biar aku bantu," sahut Flora
"Tidak perlu. Kau temani Kevin saja," ucap Celine
Flora hanya mengangguk pelan. Dia dan Kevin beranjak dari duduknya dan naik ke lantai dua, dimana letak kamar mereka berada.
Setelah memastikan keduanya menghilang dari pandangan mereka, Nicholas mulai bertanya pada istrinya. "Ada apa sebenarnya?"
Celine menghela nafas dan menceritakan laporan dari Alan. Dia curiga jika Kevin dan Flora melakukan perjanjian kontrak pernikahan seperti mereka dulu karena bagaimanapun keduanya menikah karena terpaksa.
"Jadi, kau harus mencari surat itu di ruang kerja Kevin. Aku hanya ingin tahu isi dari perjanjian kontrak mereka," seru Celine
"Tapi, bagaimana jika tebakanmu itu salah?"
"Jika aku salah, berarti itu bagus. Tapi aku sangat yakin jika mereka membuat surat kontrak pernikahan. Sekarang waktu yang tepat untuk mencarinya. Aku akan menyiapkan makan siang. Cepat, sebelum mereka turun!!" perintah Celine
Nicholas hanya mengiyakan permintaan istri nya. Ia bergegas ke ruang kerja milik Kevin dan mencari surat tersebut. Sementara Celine menyiapkan makan siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sleepyhead
Jadi judulnya the " the contract of love " gokil 😂 tiga generasi berawal dari
" Marriage agreement "
2025-02-16
0
Rifa Endro
benar2 keturunan Nicholas dan celine
2024-05-12
2
Aidah Djafar
buah yg jatuh ngk jauh dari pohonnya ny Cell 🤔😁😂
seperti mommy Cell vs Daddy Nic nikah kontrak CK wkwkwkwk
2024-03-29
0