Kini mereka tengah berada di restoran tepatnya di ruang VIP, yang mana akan menjadi tempat pertemuan mereka dengan pemimpin perusahaan Mahen Group.
Flora terlihat gugup. Berkali-kali ia menghela nafas dan bergerak gelisah.
Dia sangat tahu, siapa pemimpin perusahaan tersebut. Siapa lagi jika bukan Satria Mahendra. Dia ikut dalam pertemuan itu karena selain ingin menemani Kevin seperti biasanya, dia juga ingin membuktikan pada Satria jika dia bahagia tanpa dirinya.
"Selamat siang Tuan. Maaf saya terlambat. Tadi ada sedikit masalah dijalan." Satria membungkuk merasa bersalah karena bagaimanapun dia yang sudah membuat janji tapi dia justru datang terlambat
"Tidak apa-apa tuan. Kami juga belum lama sampai," sahut Kevin
Satria tersenyum dan duduk bersebrangan dengan Flora. Dia terpana melihat Flora untuk beberapa saat, sampai ucapan Alan membuyarkan lamunan Satria.
"Bisa kita mulai meeting nya Tuan?" tanya Alan. Dia merasa tidak suka saat ada pria yang menatap wanita bosnya. Bagaimanapun juga, semenjak bertemu dengan Flora, ia merasa jika Kevin sedikit mempunyai rasa belas kasihan terhadap orang lain. Jadi, dia tidak akan membiarkan siapapun merusak hubungan keduanya.
"Ba-baiklah. Mari kita mulai meeting kita." Satria datang bersama dengan asistennya. Dia mulai menjelaskan proposal kerjasama yang ia ajukan ke perusahaan milik Kevin. Sesekali Asistennya ikut membenarkan proyek mereka agar terkesan menguntungkan untuk kedua belah pihak.
"Bagi menurut anda tuan? Jika ada sesuatu yang kurang cocok, nanti akan kami perbaiki," seru Satria
Kevin hanya diam. Dari tadi dia tidak bisa berkonsentrasi saat mendengar presentasi dari pihak Satria. Di pikirannya hanya ada bayangan masa lalu Flora dan Satria.
Ya, dia sudah tahu hubungan keduanya. Satria adalah cinta pertama Flora. Namun entah karena apa, hubungan mereka kandas. Tapi dia bisa melihat jika Satria masih mempunyai perasaan pada Flora. Tapi Flora? Dia tidak tahu apakah Flora masih mencintai Satria atau tidak. Dia hanya melihat jika Flora terlihat tegang dan mencoba untuk bersikap biasa.
Mungkin karena hal itu, Satria berinisiatif untuk mengajukan kerjasama dengannya. Agar dia bisa terus bertemu dengan Flora.
"Proposal anda cukup bagus. Kami akan mempelajarinya terlebih dahulu karena bagaimanapun ini kerjasama pertama kita," seru Kevin
"Tidak masalah," sahut Satria. "Emm ... Karena sudah masuk jam makan siang, bagaimana jika kita tunda dulu meeting kita? Aku sudah memesan beberapa makanan untuk kita makan siang ini." Satria meminta asistennya untuk memanggil pelayan. Dan tidak berapa lama, pelayan datang dan menyajikan beberapa hidangan di meja mereka.
"Maafkan aku karena memesan makanan tanpa persetujuan kalian. Tapi sebelumnya aku sudah mencari tahu apa kesukaan tuan Kevin. Jadi, aku berinisiatif untuk memesannya. Aku juga memesan makanan kesukaanmu, Flo. Jangan lupa di makan ya," seru Satria sambil tersenyum.
Flora terlihat canggung. Dia hanya mengangguk pelan dan menyantap makanannya. Berbeda dengan Kevin yang mengepalkan tangannya erat dan menatap tajam Satria.
"Apa yang ingin dia tunjukan padaku?" batin Kevin kesal
Flora merasa suasana di ruangan tersebut sangat mencekam. Apalagi dia melihat Kevin yang hanya diam menatap makanan di depannya. "Kau tidak makan?" tanya Flora
Kevin menoleh menatap Flora dan tersenyum simpul, "suapi aku!!" pintanya
Tanpa protes, Flora langsung menyuapi Kevin. Mereka tersenyum satu sama lain dan hal itu membuat Satria merasa muak.
"Sial!!" geram Satria dalam hati. Dia makan dengan kasar dengan mata yang tidak lepas dari kemesraan keduanya.
"Aku kenyang," ucap Kevin
Flora mengangguk dan meletakkan sendoknya. Dia mengambil minum dan memberikannya pada Kevin.
"Terimakasih sayang," ucap Kevin.
"Sama-sama. Kalau begitu aku ke toilet sebentar." Flora beranjak dari tempatnya dan pergi ke toilet. Hal itu membuat Satria ingin menyusulnya. Ada sesuatu yang ingin ia katakan pada Flora. Dan mungkin ini kesempatan bagus.
"Permisi tuan, aku ke toilet sebentar," pamit Satria. Dia bergegas menyusul Flora tanpa menghiraukan wajah Kevin yang sudah tidak bersahabat.
"Apa mereka sengaja?" batin Kevin geram.
Ya, Satria tidak benar-benar pergi ke toilet, melainkan menunggu Flora di luar toilet wanita. Dia terlihat tidak sabar ingin berbicara berdua dengan Flora.
"Come on Flo, ada yang ingin aku katakan padamu," gumam Satria dalam hati.
Dan tidak lama kemudian, Flora keluar dari toilet. Melihat hal itu, Satria langsung menariknya dalam pelukannya. Tentu saja hal itu membuat Flora terkejut. Dia berusaha melepaskan pelukan Satria, namun pelukan itu terlalu erat.
"Apa yang kau lakukan, Sat? Lepaskan aku!!" Flora berusaha melepaskan diri namun Satria seolah tidak rela. Dia mendekap erat wanita itu dan berkata, "aku merindukanmu, Flo. Aku sangat merindukanmu."
Flora berhenti memberontak dan hanya terdiam. Rindu? Dia juga merindukannya. Tapi Rasa sakit yang ia rasakan lebih mendominasi. Untuk itu dia memanfaatkan kelengahan Satria yang mulai melonggarkan pelukannya untuk lepas dari pria itu.
"Harusnya kau tahu batasanmu, Sat. Aku sudah menikah," ucap Flora sambil menunjukkan cincin di jari manisnya .
Satria hanya tersenyum simpul. Ia mendekat dan memeluk pinggang Flora dengan erat sambil berujar, "aku tahu kau terpaksa menikah dengannya. Aku bisa melihat itu, sayang. Jadi, aku ingin kau kembali padaku. Aku berjanji akan menebus semua kesalahanku dan memperbaiki semuanya."
Flora tertegun mendengarnya. Dia memang merindukan pria ini, tapi dia tidak tahu apakah masih ada cinta di hatinya, mengingat luka yang pria itu torehkan padanya.
"Kau mau kan, sayang?" Satria mengusap pelan pipi Flora dan tidak ada perlawanan dari wanita itu. Untuk itu, ia memberanikan diri mendekatkan wajahnya dan hendak mencium Flora. Namun tiba-tiba suara seseorang mengejutkan mereka.
"Wah ... Wah ... Wah ... Pemandangan yang sangat menarik," ujar Kevin
Flora mendorong Satria hingga pelukannya terlepas. Dia menghampiri Kevin dan mencoba menjelaskannya, "Se-semua tidak seperti yang kau pikirkan. A-aku ... " ucapannya terhenti kala Kevin mengangkat tangannya. Dia sudah melihat semuanya dari awal saat Satria memeluk Flora secara paksa. Tapi pada akhirnya Flora membiarkan pria itu yang hendak menciumnya. Dan hal itu benar-benar membuatnya marah.
"Apa pantas seorang pria memeluk wanita yang sudah bersuami, tuan Satria?" tanya Kevin dengan tatapan yang begitu tajam
"V-Vin, kau salah paham. Aku ... "
Kevin beralih menatap Flora dan berkata, "kau bisa menjelaskannya nanti di atas ranjang, sayang. Dan akan aku perlihatkan betapa buasnya aku," seringai Kevin
Glek
Susah payah Flora menelan ludahnya. Dia merasa jika kali ini Kevin benar-benar mengerikan.
"Aku tidak tahu ada hubungan apa antara kau dan istriku. Tapi, sekarang dia adalah wanitaku. Jadi aku harap kau tahu batasanmu, tuan Satria." Kevin menggenggam erat tangan Flora dan menariknya kasar tanpa memperdulikan wanita itu yang memekik kesakitan.
"Sial!! Padahal tinggal sedikit lagi Flora mau kembali padaku," geram Satria
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
lagian flo udah punya suami juga gampangan banget...seh jaga hargavdiri dong
2025-01-16
0
Helen Nirawan
cewe gaje , konyol 😠
2025-01-14
0
Suci Imas Sadah
flo mau buktikan kalo km udh bahagia tp malah km sndr yg lemah ddepan bang sat😮💨
2024-06-30
1