Bab 12 Mahakarya

"Jadi, mereka sudah berbaikan?" tanya Nicholas pada kepala pelayan yang berada di rumah Kevin. Walaupun dia merasa jika Kevin tidak akan melakukan hal buruk pada Flora, tapi tetap saja ia merasa khawatir. Untuk itu, ia menghubungi kepala pelayan dan menanyakan kondisi putra dan menantunya.

"Benar tuan. Tadi saya melihat nyonya muda berhasil membujuk tuan muda untuk keluar dari ruang kerja. Bahkan nyonya menyuapi tuan karena tangan tuan terluka," sahut kepala pelayan di seberang sana.

"Tangan Kevin terluka?" tanya Nicholas.

" Benar tuan. Tapi tuan muda menolak saat nyonya muda ingin membawanya ke rumah sakit."

Nicholas sudah menduganya. Setiap Kevin kehilangan kendali, pasti dia akan melukai diri sendiri dan menolak untuk pergi ke rumah sakit. Namun sekarang ada Flora yang merawatnya, jadi dia tidak perlu khawatir. "Ya sudah. Untuk malam ini tinggal lah di rumah Kevin. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi aku."

"Baik tuan."

Sambungan telepon terputus. Nicholas.menghela nafas panjang dan menatap istrinya, "seperti sebelumnya. Kevin melukai dirinya sendiri," ujar Nicholas

"Oh my God. Lalu, bagaimana keadaannya?" tanya Celine khawatir

"Ck ... Dia bukan anak kecil. Kenapa kau begitu mengkhawatirkannya? Lagi pula ada Flora yang menjaganya," gerutu Nicholas

Celine melirik sinis dan berkata dengan ketus, "dia itu putraku, jadi wajar jika aku mengkhawatirkannya. Lagi pula sekarang ada Flora di dekatnya. Bagaimana jika dia juga menyakiti Flora?

"Jadi, kau mau bagaimana?" tanya Nicholas

"Besok kita kesana. Aku belum tenang jika tidak melihat secara langsung jika mereka sudah berbaikan."

...****************...

Flora mengerutkan keningnya dengan mata yang masih terpejam kala mendengar dering ponselnya. Dia meraba-raba nakas dan menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang menelepon.

"Ck ... aku pikir ada yang telepon, ternyata bunyi alarm." Flora menguap dan menegakkan tubuhnya. Sudah pukul 05:00, jadi dia harus memulai aktivitasnya dengan menyiapkan keperluan Kevin bekerja

Dia sudah menyuruh Kevin untuk ijin saja karena tangannya masih terluka. Tapi Kevin beralasan jika hari ini ada meeting penting yang tidak bisa ia tinggalkan.

"Hah ... Aku masih mengantuk. Semua ini gara-gara pria sinting ini," gerutu Flora pelan sambil menatap Kevin yang masih terlelap.

Cukup lama ia menatap Kevin. Dan hal itu membuat jantungnya berdetak kencang. Semalam, dia di buat gugup oleh pria itu karena saat tidur, tiba-tiba Kevin memeluknya. Ia mencoba menyingkirkan tangan Kevin, tapi pria itu justru menariknya hingga tubuh mereka merapat tanpa celah sedikitpun.

Hal itu membuatnya tidak bisa tidur. Pelukannya begitu erat sehingga membuatnya sesak. Namun, dengan jarak yang begitu dekat, ia bisa mencium aroma tubuh Kevin yang membuatnya meremang.

"Astaga, apa yang aku pikirkan?" Flora menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan pikirannya yang mesum. Dia menghela nafas dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Huahhmmm ... Aku benar-benar masih mengantuk," gerutu Flora. Dia mengisi bathtub dengan air hangat. Dan sambil menunggu airnya penuh, ia berdiri di depan cermin wastafel untuk menggosok gigi. Namun dia di buat tercengang melihat sesuatu yang ada dilehernya

"Ng? Apa ini?" Flora mencondongkan tubuhnya dan mengangkat dagunya sehingga terlihat jelas cetakan merah di lehernya yang putih.

"Ini ... " Flora terdiam dan teringat saat Kevin mencumbunya semalam. Sudah jelas jika ini adalah Kiss mark. Dia mencoba mengusap tanda-tanda itu, namun bukannya menghilang, kulit putih Flora jadi terlihat merah.

"Dasar Kevin, sialan. Jika begini bagaimana aku bisa keluar?" gerutunya. Dia menyerah karena semakin ia mengusapnya, kulitnya semakin memerah. Jadi, dia memutuskan untuk mandi saja. Baru setelahnya dia menyiapkan baju kerja Kevin.

Untuk sarapan, ia yakin kepala pelayan sudah menyiapkannya. Jadi tugasnya hanya melayani Kevin untuk bersiap saja.

"Bangun!! Kau bilang ada meeting lagi ini," seru Flora

Kevin mengerjapkan matanya perlahan dan mulai bangun tanpa protes apapun. Dia bergegas masuk kamar mandi dan membersihkan diri di bawah shower.

Setelah selesai, ia keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan meminta Flora untuk membantunya bersiap.

"Kau yakin ingin pergi?" tanya Flora

"Kenapa memangnya?" bukannya menjawab, Kevin justru balik bertanya.

"Memangnya kau bisa bekerja dengan tangan yang terluka?" ledek Flora

"Ada kau dan Alan, kenapa aku harus khawatir," seru Kevin

"Aku tidak ikut hari ini," gumam Flora. Ia menarik kerah kemeja Kevin agar pria itu sedikit membungkuk karena ia ingin memakaikan dasinya.

"Kenapa kau tidak ikut?" tanya Kevin heran. "Aku yang terluka, tapi kau justru tidak mau ikut ke kantor," ledek Kevin

"Aku tidak mau ikut karena aku malu bodoh. Lihat apa yang sudah kau lakukan padaku." Flora melepas syal yang melingkar di lehernya dan memperlihatkan tanda merah di lehernya.

Kevin terdiam. Dia mengusap pelan tanda-tanda itu dan tersenyum tipis . "Mahakarya yang indah."

Flora melebarkan kedua matanya dan mendorong Kevin. "Mahakarya kau bilang? Apa kau sudah tidak waras, hah?"

"Ck ... Kau ini cerewet sekali. Itu memang mahakarya yang indah. Jadi jangan menutupi nya dengan syal sialan ini."

"Cih ... Dasar gila." Flora kembali memakai syal nya dan keluar dari kamar.

"Hei, tunggu!! Pokoknya kau harus ikut dengan ku ke perusahaan," teriak Kevin. Harusnya dia merasa bersalah dengan apa yang sudah ia lakukan. Namun Kevin justru terkekeh melihat tanda bibirnya tercetak begitu jelas di leher wanita itu.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

😁maha karya yg indah Loh Flo 🤦😇😁 jngn di tutupi dngn syal sialan lho Flo 🙃😇🤦 nti kev ngambek wkwkwkwk

2024-03-22

0

han han

han han

hihihihi ayolah flo..semangat mengahadapi sifat kevin yg hadeuhhhhh
untuk othornya semoga sehat selalu yah...biar lancar up nya 💪💪💪💪

2024-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
2 Bab 2 Nyonya Muda Dirgantara
3 Bab 3 Akting
4 Bab 4 Cemburu?
5 Bab 5 Bukti
6 Bab 6 Aku Tidak Suka Pengkhianat
7 Bab 7 Apakah Ini Cinta?
8 Bab 8 Salah Paham
9 Bab 9 Amarah Kevin
10 Bab 10 Penjelasan Flora
11 Bab 11 Memanfaatkan Keadaan
12 Bab 12 Mahakarya
13 Bab 13 Sengaja
14 Bab 14 Curiga
15 Bab 15 Menghasut
16 Bab 16 Pergi Ke London
17 Bab 17 Tersiksa
18 Bab 18 Merayu
19 Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan
20 Bab 20 Masa Lalu
21 Bab 21 Mencoba Saling Mencintai?
22 Bab 22 Melawan
23 Bab 23 Imbalan
24 Bab 24 Pulang
25 Bab 25 Mood Yang Tidak Baik
26 Bab 26 Ajaran Celine
27 Bab 27 Agresif
28 Bab 28 Aku Mencintaimu
29 Bab 29 Pertemuan Riana Dan Satria
30 Bab 30 Manja
31 Bab 31 Meeting
32 Bab 32 Marah
33 Bab 33 Kerjasama
34 Bab 34 Menginap
35 Bab 35 Menguping
36 Bab 36 Ke Butik
37 Bab 37 Menghadiri Pesta
38 Bab 38 Di Jebak
39 Bab 39 Tepat Sasaran
40 Bab 40 Hadiah Yang Kevin Siapkan
41 Bab 41 Salah Paham
42 Bab 42 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
43 Bab 43 Pengakuan Flora
44 Bab 44 Kehancuran Satria
45 Bab 45 Tertangkap
46 Bab 46 Melanjutkan Rencana
47 Bab 47 Kejutan Yang Mengejutkan
48 Bab 48 Surat Kontrak Yang Baru
49 Bab 49 Hanya Milikku
50 Bab 50 Jalan-jalan
51 Bab 51 Marvel Dirgantara
52 Bab 52 Marvel Dan Flora
53 Bab 53 Salah Paham
54 Bab 54 Perpisahan
55 Bab 55 Resepsi
56 Bab 56 Salah Sangka
57 Bab 57 Wanita Selalu Benar
58 Bab 58 Fakta Yang Tidak Terduga
59 Bab 59 Rencana Untuk Marvel
60 Bab 60 Melahirkan
61 Bab 61 Drama
62 Bab 62 Baby K
63 Promo
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
2
Bab 2 Nyonya Muda Dirgantara
3
Bab 3 Akting
4
Bab 4 Cemburu?
5
Bab 5 Bukti
6
Bab 6 Aku Tidak Suka Pengkhianat
7
Bab 7 Apakah Ini Cinta?
8
Bab 8 Salah Paham
9
Bab 9 Amarah Kevin
10
Bab 10 Penjelasan Flora
11
Bab 11 Memanfaatkan Keadaan
12
Bab 12 Mahakarya
13
Bab 13 Sengaja
14
Bab 14 Curiga
15
Bab 15 Menghasut
16
Bab 16 Pergi Ke London
17
Bab 17 Tersiksa
18
Bab 18 Merayu
19
Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan
20
Bab 20 Masa Lalu
21
Bab 21 Mencoba Saling Mencintai?
22
Bab 22 Melawan
23
Bab 23 Imbalan
24
Bab 24 Pulang
25
Bab 25 Mood Yang Tidak Baik
26
Bab 26 Ajaran Celine
27
Bab 27 Agresif
28
Bab 28 Aku Mencintaimu
29
Bab 29 Pertemuan Riana Dan Satria
30
Bab 30 Manja
31
Bab 31 Meeting
32
Bab 32 Marah
33
Bab 33 Kerjasama
34
Bab 34 Menginap
35
Bab 35 Menguping
36
Bab 36 Ke Butik
37
Bab 37 Menghadiri Pesta
38
Bab 38 Di Jebak
39
Bab 39 Tepat Sasaran
40
Bab 40 Hadiah Yang Kevin Siapkan
41
Bab 41 Salah Paham
42
Bab 42 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
43
Bab 43 Pengakuan Flora
44
Bab 44 Kehancuran Satria
45
Bab 45 Tertangkap
46
Bab 46 Melanjutkan Rencana
47
Bab 47 Kejutan Yang Mengejutkan
48
Bab 48 Surat Kontrak Yang Baru
49
Bab 49 Hanya Milikku
50
Bab 50 Jalan-jalan
51
Bab 51 Marvel Dirgantara
52
Bab 52 Marvel Dan Flora
53
Bab 53 Salah Paham
54
Bab 54 Perpisahan
55
Bab 55 Resepsi
56
Bab 56 Salah Sangka
57
Bab 57 Wanita Selalu Benar
58
Bab 58 Fakta Yang Tidak Terduga
59
Bab 59 Rencana Untuk Marvel
60
Bab 60 Melahirkan
61
Bab 61 Drama
62
Bab 62 Baby K
63
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!