Bab 18 Merayu

Satria sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan NA Company untuk membahas kerjasama yang baru saja terjalin. Sebenarnya, tujuan utamanya adalah untuk bertemu dengan Flora. Dia sudah bertekad untuk merebut Flora kembali dan memperbaiki hubungan mereka.

Persetan dengan perjodohan yang sudah diatur oleh keluarganya. Yang terpenting adalah dia menginginkan Flora.

"Apa semua berkas sudah siap? Jangan lupa bawa juga beberapa contoh desain produk yang kita buat," seru Satria

"Baik tuan," sahut Indra, asisten Satria.

Setelah semua siap, mereka berangkat ke perusahaan milik Kevin. Selama perjalanan, senyum Satria tidak pernah luntur. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Flora. Dia akan mencari celah agar bisa berbicara dengan Flora dan mengajaknya bertemu di suatu tempat yang sudah ia siapkan sebelumnya. Itu akan menjadi kejutan romantis untuk Flora. Dan semoga saja wanita itu akan luluh dan mau kembali padanya. Karena bagaimanapun juga ia bisa merasakan, jika Flora masih menyimpan perasaan untuk nya.

"Kita sudah sampai tuan," seru si sopir

Satria tersadar dari lamunannya. Dia turun dari mobil saat Indra membukakan pintu untuknya. Baru kemudian, mereka masuk ke perusahaan NA Company untuk menemui Kevin.

"Kenapa aku sangat gugup? Rasanya seperti saat pertama kali aku ingin menyatakan cinta pada Flora," batin Satria. Dia terus menghela nafas untuk merilekskan dirinya. Sesekali ia membenarkan dasi dan jas nya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Ting

Lift terbuka, Satria keluar terlebih dahulu diikuti asistennya.

"Ingat, jangan sampai ada kesalahan," seru Satria memperingatkan

"Iya tuan."

Indra mengetuk pintu ruangan Kevin. Dan setelah mendapatkan ijin dari si empunya, mereka segera masuk.

"Selamat siang Tuan Kev ... " ucapan Satria terhenti kala melihat sosok yang duduk di kursi Presdir.

"Selamat siang Tuan. Maaf membuat anda kecewa karena aku bukan Kevin. Tapi tenang saja, aku lebih berpengalaman daripada anak itu," seru Nicholas

"O-oh tentu tidak tuan. Justru aku merasa senang bisa bertemu langsung dengan anda." Satria menjabat tangan Nicholas dengan tersenyum simpul. Dalam hati, ia merasa kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Flora. Tapi kenapa tiba-tiba Nicholas yang menghandle perusahaan? Kemana Kevin dan Flora?

"Silahkan duduk tuan," ucap Nicholas

Satria mengangguk dan duduk di depan Nicholas. Mereka mulai melakukan meeting dengan membahas tentang proyek kerjasama mereka.

Satria memberikan beberapa contoh desain produk yang akan mereka luncurkan. Bahkan Satria juga sudah menyiapkan strategi pemasarannya.

"Hmm ... Menarik. Aku sangat suka dengan contoh-contoh yang anda berikan. Tapi tetap saja, Kevin yang akan memutuskannya karena aku hanya menghandle perusahaan ini sementara waktu," ucap Nicholas

"Kalau boleh tahu, kemana tuan Kevin, tuan?" tanya Satria

"Oh ... Dia pergi berbulan madu dengan istrinya. Yah ... Dari awal mereka menikah, mereka justru sibuk di perusahaan. Itu sebabnya aku menyuruh mereka berbulan madu."

Deg

"O-oh, begitu rupanya." Satria hanya tersenyum simpul. Tapi dalam hati, dia menggeram kesal kerena tiba-tiba Flora pergi berbulan madu dengan Kevin.

"Harusnya dia pergi denganku, buka dengan Kevin," geram Satria dalam hati

...****************...

Flora menggeliat kala merasakan silau sinar matahari yang masuk melalui celah jendela. Dia berbalik, membelakangi jendela dan membuka matanya perlahan.

"Oh my God," pekik Flora. Dia buru-buru bangun dan mengucek kedua matanya untuk memastikan siapa yang ada di depan matanya.

"Ka-kau kenapa Vin? Ka-kau masih hidup, kan?" tanya Flora takut. Namun Kevin tidak menjawab dan hanya menatap Flora dengan mata beratnya. Jangan lupakan lingkaran hitam di sekitar mata Kevin yang membuat pria itu terlihat seperti mayat hidup.

"Vin, kau membuatku takut. Kenapa kau seperti mayat hidup begini?"

"Semua ini gara-gara kau, bodoh," gerutu Kevin. Dia berdecak kesal dan turun dari tempat tidur tanpa memperdulikan Flora yang terus memanggilnya.

"Gara-gara aku? Kenapa bisa begitu?" gumam Flora bingung.

Kevin berdiri di depan cermin wastafel. Dia menatap dirinya yang mengenaskan karena semalaman tidak bisa tidur. Dan semua itu gara-gara Flora.

Ya, bagaimana tidak, setelah membuatnya harus menahan diri karena sudah membuat belalainya berdiri, tiba-tiba Flora bergerak dan memeluk dirinya. Wajah wanita itu berada tepat di dadanya, nafasnya begitu terasa menembus kaos tipisnya. Hal itu membuat jantungnya berdetak kencang dan hasratnya mulai bangkit.

Dia memindahkan tangan Flora yang memeluknya namun wanita itu justru berpindah menindihnya.

Gila!! Itu benar-benar membuatnya gila. Dengan posisi seperti itu, dia tidak bisa bergerak sama sekali. Dia sudah berusaha mendorong Flora, tapi wanita itu justru melakukan hal di luar dugaan.

Dalam keadaan tidak sadar, Flora meraba dan mengendus-endus tubuhnya. Apa wanita saat sedang mengigau akan melakukan hal seperti itu?

"Huft ... Dasar gila." Kevin segera memulai ritual mandi karena dia sudah sangat terlambat untuk berangkat ke kantor. Untungnya masalah perusahaan tidak terlalu rumit, jadi dia tidak perlu buru-buru datang. Tapi tetap saja, ia harus segera menyelesaikannya agar ia bisa bersenang-senang dengan Flora.

Bersenang-senang? Hah ... Sekarang saja ia tidak yakin apakah rencananya akan berhasil atau tidak.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Kevin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia menggosok rambutnya yang basah sambil memperhatikan Flora yang tengah menyiapkan baju untuknya.

"Kemari lah!! Aku akan membantumu bersiap," seru Flora

Kevin berdehem pelan untuk menghilangkan rasa gugupnya. Sepertinya wanita itu belum sadar jika baju yang ia pakai, berbeda dengan sebelumnya. Jika tidak, pasti sekarang Flora sudah berteriak mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Kenapa kau diam saja? Cepat kemari!!" perintah Flora

Kevin tidak menjawab. Dia hanya mendekat dan membiarkan Flora membantunya memakai baju kerjanya.

"Kau sudah enakan?" tanya Kevin memulai pembicaraan

"Iya, aku sudah enakan. Hanya sedikit pusing saja," sahut Flora

"Ya sudah, kalau begitu kau istirahat saja. Tidak perlu ikut ke kantor."

"Apa kau yakin? Tapi setelah selesai, kita akan jalan-jalan, kan? Aku sudah membuat daftar tempat yang ingin aku kunjungi." Flora mencari mantelnya dan mengambil kertas bertuliskan daftar tempat-tempat di London.

"Kau lupa ya, kita ke sini untuk bekerja bukan untuk berlibur."

"Tapi kan ... " Flora tidak meneruskan ucapannya. Bagaimanapun juga dari awal Kevin sudah mengatakan jika mereka datang untuk bekerja. Jadi, dia sudah menyiapkan jurus ampuh untuk membuat Kevin mau menurutinya.

"Kevin!!" Flora mendorong Kevin pelan hingga duduk di tepi tempat tidur. Dan dengan beraninya, Flora duduk di pangkuan pria itu.

"Apa? Kau mencoba merayuku?"

"Ck ... Bukan begitu. Kita kan sudah sepakat agar kita saling menguntungkan. Untuk itu, kau memberikanku uang bulanan sebagai bentuk tanggung jawab seorang suami pada umumnya. Begitu juga dengan ku. Aku melayani mu sebagai bentuk tanggung jawab ku sebagai istri," seru Flora

"Lalu?"

"Menyenangkan istri juga tanggungjawab suami, Vin. Bagaimana jika kau serahkan saja pekerjaan itu pada Alan jadi kita bisa jalan-jalan."

Kevin tersenyum tipis. Dia tidak menyangka istrinya akan merayunya demi bisa jalan-jalan. Sebenarnya ia juga ingin memberikan pekerjaan itu pada Alan sementara ia akan mengajak Flora jalan-jalan. Tapi melihat Flora yang mabuk udara, membuatnya mengurungkan niatnya itu.

Dia akan menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin dan membiarkan Flora beristirahat agar besok mereka bisa bersenang-senang sepuasnya.

"Maaf sayang. Tapi aku sudah terlambat," seru Kevin

Flora memanyunkan bibirnya dan berdiri dari pangkuan Kevin. Namun pria itu menarik Flora hingga kembali duduk di pangkuannya.

"Kau istirahat saja. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku secepat mungkin. Jadi besok kita bisa jalan-jalan sepuasnya,"

Mendengar hal itu membuat kedua sudut bibir Flora terangkat. "Benarkah? Kau tidak bohong, kan?"

"Kapan aku pernah berbohong? Tapi semua itu tidak gratis."

"Ck ... Kau ini, masih saja perhitungan dengan istrimu," gerutu Flora

"Mau tidak?"

"Mau. Tapi kau ingin imbalan apa dariku?"

"Nanti aku pikirkan. Sekarang bantu aku bersiap."

Flora berdiri dari pangkuan Kevin dan kembali melayani suaminya itu untuk bersiap. Hari ini, dia akan beristirahat seperti yang Kevin katakan agar besok, ia bisa jalan-jalan sepuasnya. Dia tidak peduli imbalan apa yang Kevin inginkan. Yang ada di pikirannya hanyalah bersenang-senang.

Terpopuler

Comments

han han

han han

hadeuhhhh...minta flora jd milikmu seutuhya ya kevinnn biar pembinor luknut itu mati kutu ya gk thorr

2024-03-30

0

Deswita

Deswita

😀👍

2024-03-30

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

pede baingitz c satria ,🤦😇😁
pebinor nyeseekk 🤦🤣🤣🤣

kev minta imbalan apa tuuh 😇😁😍

2024-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
2 Bab 2 Nyonya Muda Dirgantara
3 Bab 3 Akting
4 Bab 4 Cemburu?
5 Bab 5 Bukti
6 Bab 6 Aku Tidak Suka Pengkhianat
7 Bab 7 Apakah Ini Cinta?
8 Bab 8 Salah Paham
9 Bab 9 Amarah Kevin
10 Bab 10 Penjelasan Flora
11 Bab 11 Memanfaatkan Keadaan
12 Bab 12 Mahakarya
13 Bab 13 Sengaja
14 Bab 14 Curiga
15 Bab 15 Menghasut
16 Bab 16 Pergi Ke London
17 Bab 17 Tersiksa
18 Bab 18 Merayu
19 Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan
20 Bab 20 Masa Lalu
21 Bab 21 Mencoba Saling Mencintai?
22 Bab 22 Melawan
23 Bab 23 Imbalan
24 Bab 24 Pulang
25 Bab 25 Mood Yang Tidak Baik
26 Bab 26 Ajaran Celine
27 Bab 27 Agresif
28 Bab 28 Aku Mencintaimu
29 Bab 29 Pertemuan Riana Dan Satria
30 Bab 30 Manja
31 Bab 31 Meeting
32 Bab 32 Marah
33 Bab 33 Kerjasama
34 Bab 34 Menginap
35 Bab 35 Menguping
36 Bab 36 Ke Butik
37 Bab 37 Menghadiri Pesta
38 Bab 38 Di Jebak
39 Bab 39 Tepat Sasaran
40 Bab 40 Hadiah Yang Kevin Siapkan
41 Bab 41 Salah Paham
42 Bab 42 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
43 Bab 43 Pengakuan Flora
44 Bab 44 Kehancuran Satria
45 Bab 45 Tertangkap
46 Bab 46 Melanjutkan Rencana
47 Bab 47 Kejutan Yang Mengejutkan
48 Bab 48 Surat Kontrak Yang Baru
49 Bab 49 Hanya Milikku
50 Bab 50 Jalan-jalan
51 Bab 51 Marvel Dirgantara
52 Bab 52 Marvel Dan Flora
53 Bab 53 Salah Paham
54 Bab 54 Perpisahan
55 Bab 55 Resepsi
56 Bab 56 Salah Sangka
57 Bab 57 Wanita Selalu Benar
58 Bab 58 Fakta Yang Tidak Terduga
59 Bab 59 Rencana Untuk Marvel
60 Bab 60 Melahirkan
61 Bab 61 Drama
62 Bab 62 Baby K
63 Promo
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
2
Bab 2 Nyonya Muda Dirgantara
3
Bab 3 Akting
4
Bab 4 Cemburu?
5
Bab 5 Bukti
6
Bab 6 Aku Tidak Suka Pengkhianat
7
Bab 7 Apakah Ini Cinta?
8
Bab 8 Salah Paham
9
Bab 9 Amarah Kevin
10
Bab 10 Penjelasan Flora
11
Bab 11 Memanfaatkan Keadaan
12
Bab 12 Mahakarya
13
Bab 13 Sengaja
14
Bab 14 Curiga
15
Bab 15 Menghasut
16
Bab 16 Pergi Ke London
17
Bab 17 Tersiksa
18
Bab 18 Merayu
19
Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan
20
Bab 20 Masa Lalu
21
Bab 21 Mencoba Saling Mencintai?
22
Bab 22 Melawan
23
Bab 23 Imbalan
24
Bab 24 Pulang
25
Bab 25 Mood Yang Tidak Baik
26
Bab 26 Ajaran Celine
27
Bab 27 Agresif
28
Bab 28 Aku Mencintaimu
29
Bab 29 Pertemuan Riana Dan Satria
30
Bab 30 Manja
31
Bab 31 Meeting
32
Bab 32 Marah
33
Bab 33 Kerjasama
34
Bab 34 Menginap
35
Bab 35 Menguping
36
Bab 36 Ke Butik
37
Bab 37 Menghadiri Pesta
38
Bab 38 Di Jebak
39
Bab 39 Tepat Sasaran
40
Bab 40 Hadiah Yang Kevin Siapkan
41
Bab 41 Salah Paham
42
Bab 42 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
43
Bab 43 Pengakuan Flora
44
Bab 44 Kehancuran Satria
45
Bab 45 Tertangkap
46
Bab 46 Melanjutkan Rencana
47
Bab 47 Kejutan Yang Mengejutkan
48
Bab 48 Surat Kontrak Yang Baru
49
Bab 49 Hanya Milikku
50
Bab 50 Jalan-jalan
51
Bab 51 Marvel Dirgantara
52
Bab 52 Marvel Dan Flora
53
Bab 53 Salah Paham
54
Bab 54 Perpisahan
55
Bab 55 Resepsi
56
Bab 56 Salah Sangka
57
Bab 57 Wanita Selalu Benar
58
Bab 58 Fakta Yang Tidak Terduga
59
Bab 59 Rencana Untuk Marvel
60
Bab 60 Melahirkan
61
Bab 61 Drama
62
Bab 62 Baby K
63
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!