Kevin masuk ke ruangannya dengan terburu-buru. Dia melonggarkan dasinya dan menghela nafas berulang kali.
"Gila!! Ini benar-benar gila. Apa yang terjadi padaku?" Kevin memegang dadanya, yang mana jantungnya tiba-tiba berdetak kencang.
Ini sungguh aneh. Dia sudah lama tidak merasakan getaran ini di hatinya. Dan itu terjadi saat pertama kali ia melihat Flora berjalan, di tuntun oleh ayahnya menuju altar pernikahan.
Saat itu, ia begitu terpana dengan kecantikan Flora. Padahal saat pertama kali mereka bertemu, wanita itu terlihat sangat menyebalkan.
Bagaimana tidak? Untuk pertama kali, ia yang merupakan orang kaya dan terpandang, di usir oleh wanita itu. Tentu saja ia merasa terhina. Dia langsung membeli kontrakan Flora dan mengusir wanita itu sebagai bentuk balas dendam.
Ya, ia akui ia memang salah. Karena bagaimanapun Flora sudah menyelamatkannya saat ia tergelatak pingsan karena mabuk. Tapi, tetap saja dia tidak terima saat wanita itu mengusirnya hanya karena merasa tidak nyaman dengan keberadaannya di rumahnya.
Untuk itu, ia melakukan hal yang sama pada Flora. Dia hanya ingin wanita itu memohon padanya dan meminta maaf. Tapi di luar dugaan, wanita itu justru mengeluarkan kata-kata yang membuatnya semakin kesal.
Tapi karena perbuatannya juga, Flora hampir saja di lecehkan oleh berandalan. Dan beruntungnya ia datang tepat waktu. Tapi kondisi Flora saat itu, sudah acak-acakan dan tidak sadarkan diri. Itu sebabnya ia terpaksa membawa Flora pulang ke rumahnya. Namun hal itu justru membuat kedua orang tuanya salah paham dan terjadilah pernikahan ini.
Dan sekarang, dia sungguh tersiksa saat berada di dekat Flora. Ciuman yang mereka lakukan saat pemberkatan, terus terngiang-ngiang di pikirannya. Dia tidak tahan untuk tidak mengulanginya lagi.
"Bibirnya membuatku ingin melakukannya lagi." Kevin mengusap bibirnya pelan sambil membayangkan saat mereka berciuman.
"Astaga." Kevin mengusap wajahnya kasar. Dia duduk di kursi kebesarannya dan mulai mengerjakan pekerjaannya untuk mengalihkan pikirannya
Cklek
Kevin mencoba bersikap biasa saat mendengar pintu terbuka. Dia melirik sekilas Flora yang mendengus kesal saat masuk ke ruangannya.
"Kenapa tiba-tiba kau mencium ku?" tanyanya kesal
"Itu hukuman untukmu."
"Hukuman apa? Memangnya aku melakukan kesalahan apa?"
Kevin hanya melirik sekilas tanpa mau menjawab pertanyaan Flora dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
"Hah ... Aku malu sekali. Banyak karyawan yang melihatnya. Mereka pasti berfikiran yang tidak-tidak tentang diriku. Astaga, mau di taruh di mana mukaku." Flora menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya malu saat teringat adegan yang baru saja terjadi.
"Kenapa kau harus malu? Yang menciummu adalah suamimu sendiri bukan suami orang lain. Harusnya kau malu saat berduaan dengan pria lain di pantry sementara suamimu sibuk bekerja," sungut Kevin
"Ck ... Siapa yang berduaan dengan pria lain? Kan aku sudah bilang, aku minta tolong padanya untuk menemani ku berkeliling. Dan dia mengajakku ke pantry saat aku lelah."
"Lalu kenapa kau tidak membalas pesanku? Apa begitu menyenangkan mengobrol dengan pria itu sampai-sampai kau mengabaikan pesan dari suamimu?"
"Pesan?" Flora mengambil ponselnya dan mengecek, apa benar ada pesan masuk atau tidak.
"Iya benar." Flora membuka pesan tersebut dan membacanya
"Apa kau pikir aku berbohong?" sungut Kevin
Flora berdecak dan memasukan kembali ponselnya. "Aku tidak dengar jika ada pesan masuk."
"Jelas kau tidak dengar. Kau kan sedang asyik mengobrol dengan pria itu."
Flora berdecak kesal. Sebenarnya ada apa dengan pria itu? Kenapa dia begitu mempermasalahkan hal sepele seperti ini? Mereka hanya mengobrol biasa dan tidak melakukan apapun . Tapi Kevin berbicara seolah-olah dia sudah berselingkuh.
"Kau cemburu ya?" tanya Flora
"A-apa? Cemburu? Cih ... Yang benar saja. Mana mungkin aku cemburu dengan pria itu. Di lihat dari manapun, aku lebih unggul darinya." Kevin mencoba untuk bersikap biasa agar Flora tidak curiga.
Cemburu? Apa benar ia cemburu? Tapi dia memang tidak suka Flora dekat dengan pria itu. Apa itu bisa di sebut cemburu?
"Sebentar lagi aku ada meeting dengan klien di restoran sekaligus makan siang. Kau mau ikut?" tanya Kevin
"Mau!!" Flora mengangguk senang dan menghampiri Kevin
"Ada apa?" tanya Kevin heran
Flora hanya tersenyum dan membungkuk, merapikan dasi Kevin. "Kita akan bertemu dengan klien tapi dasimu berantakan seperti ini."
Kevin menatap Flora yang tengah merapikan dasinya. Dia menelan ludahnya kasar saat melihat bibir ranum wanita itu. "Sial!! Aku jadi ingin menciumnya lagi." umpat Kevin dalam hati.
"Sudah selesai. Ayo kita pergi!!" ajak Flora. Dia menarik Kevin untuk berdiri dan langsung memeluk lengannya
"Kenapa kau bersemangat sekali?"
"Tentu saja aku bersemangat. Aku sangat lapar dan ingin makan yang banyak," seru Flora yang membuat Kevin menggeleng pelan. Ini yang ia sukai dari Flora. Wanita selalu bersikap apa adanya. Dia tidak malu menunjukkan jati dirinya hanya demi menjaga image. Tapi walaupun begitu, ia bisa menempatkan diri dengan situasi dimana ia berada. Dia akan bersikap lembut di depan orang lain dan akan kembali ke wujud semula jika mereka hanya berdua saja.
Padahal kebanyak wanita di luar sana akan menjaga image di depannya untuk menarik perhatiannya. Tapi Flora tidak melakukannya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di restoran yang sudah di janjikan sebagai tempat pertemuannya dengan klien.
Lagi-lagi Flora berdecak kagum dengan restoran besar itu, namun ia tidak berani menunjukkannya karena takut akan membuat malu suaminya.
"Selamat siang Tuan Alex. Maaf saya terlambat," seru Kevin
"Tidak apa-apa tuan. Saya juga baru datang. Silahkan duduk!!"
Mereka duduk dan memulai meeting mereka. Asisten tuan Alex menjelaskan tentang proyek kerjasama mereka. Sementara Alex, sedari tadi terus menatap Flora. Dia tahu siapa Flora karena ia datang sebagai tamu undangan saat pernikahan Kevin di gelar.
"Aku tidak menyangka jika istri tuan Kevin sangat cantik jika di lihat dari dekat," batin Alex
Alan menyadari tatapan aneh klien bosnya. Dia ingin menegurnya, tapi Kevin memberi kode Alan untuk tetap diam. Dia juga kesal karena Alex terus menatap istrinya. Rasanya ia ingin mencongkel kedua mata Alex. Tapi dia akan menahannya, dia ingin tahu sejauh mana Alex berani mengusiknya.
"Kurang lebih seperti itu penjelasan dari kami, Tuan. Anda bisa memeriksanya lagi. Ini proposal nya." Asisten Alex memberikan berkas tersebut pada Alan untuk di periksa.
"Aku cukup terkesan dengan proposal yang anda buat, tuan Alex. Tapi, aku ingin mempelajarinya lebih dalam. Kau tidak keberatan, bukan?" seru Kevin
"Tentu tidak tuan. Jika ada yang kurang pas, nanti kami akan memperbaikinya," ucap Alex.
"Oh iya, ini sudah masuk jam makan siang. Bagaimana jika kita pesan makanan dulu. Baru kita bahas lagi pekerjaan kita," usul Alex
Mereka setuju dan mulai memesan makanan. Begitu juga dengan Floral. Dia terlihat antusias karena sudah menahan lapar sejak tadi. Dia membuka buku menu, namun tidak ada yang ia pahami.
"Kau saja yang pesan kan, aku tidak paham," seru Flora pada Kevin
"Anda tidak paham masakan di restoran ini nona?" tanya Alex yang di jawab gelengan pelan oleh Flora.
"Aku tahu makanan enak di restoran ini. Jika nona mau, aku akan pesankan untuk nona," ucapnya lagi
"Boleh tuan. Aku mau yang itu saja," sahut Flora
Alex tersenyum senang. Ia memanggil pelayan dan mulai memesan makanan untuk mereka. Sementara Kevin terlihat tidak suka dengan Alex yang mulai mencari kesempatan.
Namun tidak berapa lama, terbit seringai misterius di wajahnya. Dia mendekatkan wajahnya ke telinga Flora dan berbisik, "Kau harus memulai aktingmu, sayang."
Flora mengerutkan keningnya heran. "Apa maksudmu?" tanya Flora pelan
"Cium aku!!"
Flora melebarkan kedua matanya sempurna. Dia hendak protes, namun Kevin sudah lebih dulu membungkam bibir Flora.
Hal itu di saksikan langsung oleh Alex. Dia hanya tersenyum simpul melihatnya. Walaupun itu hanya ciuman singkat, tapi entah mengapa dia merasa jika Kevin ingin menunjukkan padanya jika Flora adalah milik pria itu.
"Kau .." ucapan Flora tertahan saat Kevin mendaratkan kecupan di bibirnya. Dia mengusap bibir Flora dan berkata, "Ingat, kau harus berakting dengan baik di depan umum."
Flora mendengus kesal. Dia langsung pamit ke toilet dengan alasan ingin memperbaiki make up nya. "Dasar Kevin sialan. Kenapa dia suka sekali mencium ku di depan umum? Apa dia tidak punya rasa malu? Dasar menyebalkan." Flora terus menggerutu, mengeluarkan sumpah serapahnya sampai-sampai ia tidak memperhatikan jalan dan menabrak seseorang.
Brukh
"Akh ... " pekiknya
"Kau tidak apa-apa nona?"
"Iya, aku tidak apa-apa. Maaf, tadi aku tidak memperhatikan jalan. Jadi .... " Flora tertegun saat pandangannya bertemu dengan orang yang menabraknya.
"Kau ... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sleepyhead
Ini Alex wiratama Daddy nya Lex bukan thor 😅 oo jd pemicunya ini....
2025-01-26
0
Helen Nirawan
ini si flora gk bs jaga image apa ? itu ada laki lu , lu malah pesen makan di pesenin cowo laen , isshh , mo nikah bohongan keq , kontrak keq , inti ny lu dah jd istri , sadar
2025-01-14
0
Violet_violeta
bagian ini mengingatkan aku pada cs pertama kakak kalo gk salah
2024-06-10
0