Flora masih setia menatap orang yang ada di depannya. Orang yang pernah mengisi hatinya, orang yang dulu sangat ia cintai tapi dia juga adalah orang yang sudah menorehkan luka yang mendalam di hatinya.
"F-flora !!"
"Satria!!" lirih Flora. Tanpa terasa kedua mata wanita itu mulai berembun. Namun ia buru-buru mengedipkan matanya dan memalingkan wajahnya, mengusap air matanya.
"Apa kabar Sat? Lama tidak berjumpa." Flora berusaha untuk tersenyum untuk menutupi rasa kecewanya di masa lalu.
"A-aku baik. Kau sendiri bagaimana?" Satria menatap Flora dari atas sampai bawah. Bahkan ia sampai tidak berkedip menatapnya. "Kenapa aku baru sadar jika Flora begitu sangat cantik," batin Satria
"Kabarku baik. Ya sudah, aku masih ada urusan," Flora mengurungkan niatnya untuk ke toilet dan memilih kembali ke meja tempat Kevin berada. Namun langkahnya terhenti saat Satria mencekal lengan Flora.
"Tunggu Flo!!"
Flora terkejut, namun ia berusaha untuk bersikap biasa. "Ada apa Sat?" tanyanya
"Kita sudah lama tidak bertemu. Bagaimana jika kita mengobrol sebentar. Ada yang ingin aku katakan padamu, Flo," seru Satria
"Maaf Sat, Sepertinya aku tidak bisa. Aku ... " ucapan Flora terhenti kala mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal.
"Wah ... Wah ... Wah ... Sepertinya aku melewatkan sesuatu."
Baik Flora maupun Satria menoleh kearah sumber suara. Flora menelan ludahnya kasar saat melihat aura suram dari wajah Kevin.
Iya, Kevin merasa khawatir karena Flora tidak kunjung kembali. Padahal makanan yang mereka pesan sudah terhidang di atas meja. Bukankah tadi Flora mengatakan jika ia sangat lapar? Lalu apa yang wanita itu lakukan di toilet? Kenapa lama sekali?
Karena takut terjadi sesuatu, Kevin memutuskan untuk menyusul wanita itu. Namun sungguh mengejutkan, ia melihat istrinya tengah berbicara dengan seorang pria.
Kevin mengepalkan tangannya erat, apalagi melihat tangan pria itu yang berada di lengan istrinya.
"Ke-kevin!!" lirih Flora
"Aku sudah lama menunggu mu, sayang . Tapi ... " Kedua mata Kevin beralih ke lengan Flora.
Menyadari hal itu, Flora buru-buru menepis tangan Satria dan memeluk lengan suaminya. "Ja-jangan salah paham. Tadi itu tidak sengaja," seru Flora
Kevin tersenyum sinis. "Kenapa kau takut sayang? Tentu saja aku percaya padamu." Kevin mengusap pelan pipi Flora dan beralih pada Satria. "Kalau tidak salah, kau tuan Satria Mahendra, bukan?"
Tidak ada jawaban dari Satria. Dia hanya menatap penasaran pria yang saat ini berdiri di samping Flora. Siapa dia sebenarnya dan kenapa mereka terlihat romantis sekali?
Mengetahui apa yang pria itu pikirkan, Kevin berinisiatif memeluk pinggang ramping Flora dan berkata, "Aku adalah suaminya. Namaku, Kevin Dirgantara."
Deg
Satria terkejut bukan kepalang. Dia tidak menyangka jika Flora sudah menikah dan dengan orang kaya dari keluarga Dirgantara. Pantas saja penampilan wanita itu sekarang sangat berkelas dan terlihat cantik.
Tapi dia penasaran, bagaimana Flora bisa menikah dengan Kevin Dirgantara? Dan kenapa tidak ada berita tentang pernikahan keluarga besar tersebut? Apa Flora menjual tubuhnya dan hamil anak Kevin? Itu sebabnya pernikahan mereka di sembunyikan.
"Ada apa tuan? Apa kau tidak percaya jika dia istriku sekarang?" tanya Kevin
"Oh ... Maafkan aku tuan. Aku terlalu terkejut mendengarnya karena tidak ada berita apapun mengenai pernikahan anda. Jadi, ... "
"Aku memang sengaja tidak mengundang awak media karena itu adalah acara sakral. Lagipula, aku hanya mengundang orang-orang tertentu untuk menjadi saksi pernikahan kami."
Ucapan Kevin seolah mengisyaratkan jika Satria bukan siapa-siapa atau lebih tepatnya bukan orang penting untuk mengetahui kehidupannya. Apalagi hal itu menyangkut pernikahannya dengan Flora. Tapi dia bukan orang bodoh, dia tahu jika ada sesuatu diantara pria itu dan istrinya.
Flora menatap Kevin dan Satria bergantian. Dia merasa hal ini bukan hal yang bagus. Jangan sampai Kevin akan membuat susah Satria. Untuk itu dia langsung berinisiatif untuk mengajak Kevin pergi dari sana.
"Ayo kita kembali! Jangan buat tuan Alex menunggu, " ujarnya sambil menarik lengan Kevin.
"Tunggu Flo!!"
Langkah Flora terhenti, begitu juga dengan Kevin. Satria mendekat sambil berujar, "Dia mengaku jika kalian adalah suami istri. Apakah itu benar?" memang ada sedikit keraguan, tapi tidak mungkin orang besar seperti Kevin membohonginya. Tapi dia ingin tahu pengakuan dari mulut Flora sendiri. Karena yang ia lihat, tidak ada cinta di antara mereka.
"Jadi kau benar-benar meragukan hubungan kami?" tanya Kevin tidak percaya.
"Bukan begitu tuan. Aku tahu kau tidak mungkin berbohong, tapi aku hanya ingin mendengarnya langsung dari Flora," seru Satria
Kevin mengepalkan tangannya erat. Dari tadi pria itu terus memanggil Flora dengan begitu akrab dan hal itu membuatnya muak. Dia ingin memberi Satria pelajaran, namun Flora lebih dulu mencekal lengannya.
Wanita itu menoleh menatap Satria dengan raut wajah yang berbeda. Jika tadi, ia melihat ada kerinduan di mata Flora, tapi kini wanita itu menatap remeh Satria.
"Tuan Satria Mahendra yang terhormat. Memang benar, Kevin adalah suamiku. Kami baru saja menikah kemarin. Jadi, apa yang membuatmu meragukan ucapan suamiku, hm? Apa kau membutuhkan bukti?"
Kedua pria itu terdiam. Kevin penasaran, bukti apa yang akan wanita itu tunjukkan pada Satria jika ia adalah suaminya? Tidak, bukan bukti tentang status mereka. Tapi, apakah mereka saling mencintai atau tidak. Sedangkan Satria menunggu kebodohan yang akan di lakukan Flora. Dia tahu jika wanita itu sebenarnya masih mencintainya. Terlihat dikedua mata Flora yang mengisyaratkan kerinduan yang mendalam saat menatapnya tadi.
Flora tersenyum sinis menatap Satria. Pandangannya beralih pada Kevin dengan senyum manis di bibirnya. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Kevin. Dan perlahan ia berjinjit dan mendaratkan ciuman mesra di bibir Kevin.
Kevin terkejut, tapi ia tidak menunjukkan ekspresi tersebut. Dia diam tanpa merespon ciuman Flora. Tapi saat wanita itu berinisiatif menggerakkan bibirnya, saat itulah Kevin tidak tahan. Dia memeluk Flora menggunakan satu tangan, sementara tangan yang satunya menekan tengkuk wanita itu agar ciuman mereka semakin dalam.
Lalu bagaimana dengan Satria?
Jangan di tanya lagi. Tentu saja hati pria itu mendidih melihat adegan tersebut. Dia mengepalkan tangannya erat dan memilih pergi dari sana tanpa menghiraukan kedua insan yang sedang tenggelam di dalam kenikmatan.
Cukup lama mereka berciuman, hingga Flora mencengkeram erat bahu Kevin yang menandakan jika ia hampir saja kehabisan oksigen.
Kevin paham dan langsung menyudahi permainan lidah mereka. Ia menempelkan keningnya dengan Flora dan mengatur nafasnya yang terengah-engah.
"Vin, aku ... " belum selesai Flora berucap, Kevin sudah lebih dulu mendaratkan kecupan manis di bibir wanita itu. Baru kemudian ia mengangkat Flora ala bridal dan berujar mesra, "kita lanjutkan di rumah."
Flora menunduk malu dan menyembunyikan wajahnya di dada pria itu kala mereka melewati meja para pelanggan. Bahkan Kevin seolah tidak perduli dengan Alex yang memanggilnya karena tiba-tiba mereka pergi begitu saja dari restoran tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
duoNaNa
sabbbaro lex 🤣
2024-06-13
2
Rifa Endro
nah loe, si klien malah ditinggal
2024-05-11
1
Ananana
Sabar yaa bang sat/Proud/
2024-03-16
1