Kevin menarik paksa Flora keluar dari restoran tanpa memperdulikan tatapan semua orang. Alan yang melihat hal itu hanya bisa menghela nafas dan menghubungi bodyguard. Dia meminta mereka untuk mengurus kekacauan di restoran karena dia tidak ingin ada gosip buruk mengenai atasannya. Baru setelahnya, ia menyusul tuannya yang sudah menunggu di parkiran.
"Kunci mobil!!" Kevin menengadahkan tangan, meminta kunci mobil pada Alan. Dan setelah mendapatkan nya, ia memaksa Flora untuk masuk ke dalam mobil dan menutup pintu dengan keras sehingga membuat Flora maupun Alan terkejut mendengarnya. Lalu Kevin mengitari mobil dan masuk di belakang kemudi. Dia menatap tajam Flora yang terlihat ketakutan dan langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Gawat, Sepertinya Tuan Kevin sedang tidak baik-baik saja. Aku harus menghubungi nyonya besar." Dengan tangan gemetar, Alan mengambil ponselnya dan menghubungi Celine dan menceritakan apa yang telah terjadi di restoran.
Sementara itu, Flora terus meminta Kevin untuk mengurangi kecepatan karena ia benar-benar takut. Tapi, Kevin seolah menulikan telinganya. Dia justru menambah kecepatan hingga tidak berapa lama kemudian, mereka sampai di rumah.
Kevin turun lebih dulu dan kembali menarik Flora untuk masuk ke dalam rumah.
"Sakit Vin, lepas!!" Flora berusaha melepaskan cengkraman tangan Kevin. Namun sia-sia, pria itu seolah kehilangan akal sehatnya. Dia membawa Flora ke kamar dan langsung menghempaskan tubuh wanita itu di atas tempat tidur.
"Akh ... " pekik Flora
"Kau tahu, apa yang sudah kau lakukan Flora?" tanya Kevin dengan wajah dinginnya
"Vi-vin, de-dengarkan dulu penjelasan ku. A-aku dan Satria tidak mempunyai hubungan apapun," ujar Flora ketakutan
"O ya? Aku rasa semua sudah jelas Flora. Dari awal aku sudah mengatakan padamu jika aku sangat membenci pengkhianat."
Glek
Flora menelan ludahnya kasar. Pria ini, Bukan pria menyebalkan yang selama ini ia kenal. Dia begitu mengerikan. Tatapannya seolah mengintimidasinya dan membuat sekujur tubuhnya gemetar ketakutan.
"Kenapa? Sekarang kau takut padaku?" seringai Kevin. "Akan aku tunjukkan sisi lain dari diriku, akan ku buat kau memohon padaku." Kevin menarik kaki Flora dan menindih tubuh wanita itu. Dia mencium kasar bibir Flora dengan kedua tangan yang sudah bergerilya ke bagian sensitif milik wanita itu.
"Ah ... " Flora terus memberontak, namun tubuhnya tidak bisa berbohong. Dia melenguh di sela-sela ciuman mereka dengan air mata yang mulai menetes dari sudut matanya
Tubuhnya kembali bergetar saat Kevin dengan brutal merobek bajunya dan memainkan dua benda kenyal miliknya dengan begitu kasar.
"Ja-jangan lakukan!! Aku mohon, jangan lakukan." Flora hanya bisa terisak dengan terus memukuli bahu Kevin agar mau melepaskannya. Namun Kevin sudah di selimuti nafsu dan amarah. Dia tidak suka miliknya di sentuh pria lain.
"Aku mohon jangan !!!" Flora berhenti memberontak dan hanya bisa menangis.
Kevin menghentikan aksinya. Dia mendongak menatap Flora yang menangis dan terus memohon untuk dilepaskan.
Dia terdiam dengan nafas yang memburu. Dia mengepalkan tangannya dan meninggalkan Flora begitu saja. Sementara Flora hanya bisa menangis. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
Sampai terdengar suara pintu terbuka, Flora hanya bisa menatap dengan mata yang berlinang air mata.
"Oh my God, Flora!!" Celine menghampiri Flora dan memeluknya erat. "Kau tidak apa-apa, kan?" tanya Celine khawatir. Namun, Flora hanya bisa menangis.
Nicholas menatap keduanya dalam diam. Dia mengepalkan tangannya dan pergi untuk mencari keberadaan Kevin.
"Dimana Kevin?" tanyanya pada kepala pelayan
"Tu-tuan muda berada di ruang kerja, tuan."
Nicholas langsung mencari Kevin di ruang kerjanya. Namun sayang, pintu tersebut terkunci dari dalam.
"KEVIN, BUKA PINTUNYA!!" teriak Nicholas sambil terus menggedor pintu ruang kerja milik Kevin
"KEVIN!! JANGAN BERTINDAK BODOH, CEPAT BUKA!!!" Nicholas mengusap wajahnya kasar. Dia marah tapi dia juga mengkhawatirkan keadaan Kevin. Apa yang terjadi saat ini pasti mengingatkan nya pada pengkhianatan yang di lakukan oleh mantan kekasihnya. Nicholas takut, Kevin akan menyakiti dirinya sendiri. Tapi dia juga bersyukur, Kevin tidak menyakiti Flora lebih jauh.
"DADDY HARAP KAU TIDAK MELAKUKAN HAL YANG BODOH, VIN!" teriak Nicholas. Dia mendengus kesal dan memilih kembali ke kamar dimana istrinya dan Flora berada.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Nicholas saat bertemu dengan Celine di depan pintu kamar.
"Flora sudah mulai tenang. Tadi aku juga sudah memberitahunya. Semoga ia mau mengerti," ujar Celine. "Lalu, Kevin?" tanyanya
"Dia mengurung diri di ruang kerja. Sebenarnya aku takut dia akan berbuat nekad. Tapi, melihat Flora yang masih baik-baik saja sepertinya kita tidak perlu khawatir," seru Nicholas
"Apa maksud? Putramu hampir memperkosa Flora dan kau bilang dia baik-baik saja?"
"Hei ... Kenapa kau marah? Kevin hampir melakukannya. Tapi Flora adalah istri sah Kevin. Lagi pula, siapa yang tidak marah melihat istri kita di peluk pria lain? Tapi, poin terpentingnya adalah kita tahu jika Kevin mulai mencintai Flora. Jika tidak, saat ini Flora sudah tinggal nama."
Memang benar apa yang suaminya katakan. Semenjak di khianati oleh mantan kekasihnya, Kevin menjadi pribadi yang berbeda. Dia akan bersikap dingin dan arogan, apalagi jika berbicara dengan orang luar.
Bahkan Kevin tidak segan memberi hukuman berat untuk karyawan nya yang melakukan kecurangan. Karena hal itu sama saja mereka mengkhianati kepercayaannya.
Tapi semenjak bertemu dengan Flora, entah mengapa dia merasa jika Kevin sedikit demi sedikit menjadi lebih baik. Bahkan sekarang dia banyak bicara dan mau tersenyum walaupun irit.
"Lalu bagaimana sekarang?" tanya Celine
"Kau bilang jika kau sudah memberi pengertian pada Flora, bukan?" tanya Nicholas yang di jawab anggukan pelan oleh Celine.
"Kalau begitu, kita biarkan saja mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Kita bisa minta tolong pada kepala pelayan untuk tinggal di sini terlebih dahulu sampai keadaan mereka membaik."
"Tapi ... "
"Kau harus percaya pada putramu, Celine. Kau lihat sendiri kan, Kevin tidak melakukan hal yang menyakiti Flora. Aku yakin tadi hanya emosi sesaat saja. Jika emosinya sudah reda, mereka bisa menyelesaikan masalah mereka dengan baik."
Celine hanya bisa mengangguk, menyetujui pendapat suaminya. Dia kembali masuk ke kamar Flora dan berpamitan padanya. Dia juga berpesan untuk menjaga diri jangan sampai Flora sakit. Sementara Nicholas berpesan pada kepala pelayan untuk menjaga Kevin dan Flora sementara waktu. Jika kondisinya sudah membaik, kepala pelayan boleh pulang setelah pekerjaan nya selesai seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rifa Endro
sebenarnya apa yg terjadi dg Kevin
2024-05-12
1
mecca
hadeuhhhh kasihan kevin sama flora kevin yg mulai bucin sama flora tapi gengsinya minta ampun,mana tau flora klu dia cinta klu gk ngomong semoga cepat baikan ya thor salam sehat untuk othornya semoga up nya lancar jaya....semangattttttttt💪💪💪💪
2024-03-18
1
Aidah Djafar
heeem esmos jiwa Kevin 🤔🤦😁
trauma penghianatan trnyata toh c C Kev 🤔
Daddy Nic vs Mommy Cel 💕
2024-03-18
0