Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan

"Ingat pesanku!! Jangan kemana-mana, istirahat saja biar kita bisa jalan-jalan besok. Aku sudah meminta Alan untuk membeli bahan makanan. Jadi kalau kau lapar, kau bisa memasak. Jangan sampai kau mati kelaparan. Jangan membuka pintu untuk orang asing. Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, aku juga yang repot." Kevin terus mengingatkan Flora agar tetap di dalam apartemen saja karena wanita itu tidak bisa berkomunikasi dengan orang-orang di luar sana. Jadi, Kevin takut terjadi sesuatu pada istrinya itu.

"Iya-iya, kenapa sekarang kau cerewet sekali sih? Kau sudah mengatakan hal yang sama berulang kali. Apa mulutmu itu tidak lelah mengatakan hal yang sama terus menerus," gerutu Flora

"Itu karena aku mengkhawatirkan mu, sayang." lain di hati, lain di mulut. Niat hati ingin mengatakan hal itu, tapi justru Kevin mengatakan sesuatu yang membuat Flora cemberut. "Aku tidak mau repot. Kau pikir mudah mencari orang bodoh seperti mu di tengah-tengah kota London?"

Flora memanyunkan bibirnya dan menggerutu tidak jelas. Namun Kevin hanya tersenyum melihatnya. "Iya, aku akan ingat semua pesan mu. Tapi kau harus janji, besok kita jalan-jalan," ucap Flora

"Iya, tapi ... " Kevin sedikit menunduk dan menunjuk pipinya.

Tahu apa yang Kevin inginkan, Flora sedikit berjinjit dan mencium pipi Kevin. Namun pria itu justru menoleh hingga akhirnya ciuman Flora mendarat sempurna di bibir Kevin.

"Kau ... "

"Ingat, harus jadi istri yang baik." Kevin tersenyum tipis dan keluar dari kamar tanpa memperdulikan Flora yang terus menggerutu tidak jelas.

"Dasar." Flora masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun saat ia melewati wastafel, dia berhenti sejenak melihat baju yang dia pakai.

"Kapan aku memakai baju ini? Seingetku, aku tidak memakai baju ini. Dan ... " Flora memasukkan tangannya kedalam baju dengan kedua mata yang melotot sempurna. "Bra ku ... "

"KEVIIIIINNNN !!!!!"

Kevin yang mendengar teriakan Flora hanya terkekeh pelan. Dia yakin saat ini wanita itu mulai menyadari penampilan yang berbeda dari sebelumnya. Jadi, sebelum ia mendengar omelan wanita itu, lebih baik ia segera berangkat ke kantor.

"Apa semua sudah siap?" tanya Kevin setelah masuk ke dalam mobil.

"Sudah tuan. Semua berkas ada di sini." Alan memberikan tumpukan berkas pada Kevin sebelum ia menjalankan mobilnya. "Saya juga sudah memeriksanya dan ternyata terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi pembatalan pembuatan iklan untuk pemasaran produk kita."

"Hanya masalah seperti itu sampai menyuruhku kemari? Dasar si tua Bangka itu," geram Kevin pelan

"Bukankah anda juga setuju karena ingin bulan madu dengan nona." Alan juga tidak kalah geram mendengar umpatan Kevin dan hanya berani mengumpat dalam hati.

Dari awal dia tahu rencana Nicholas karena ia di tugaskan langsung untuk mengawasi Kevin dan Flora dan memastikan jika bulan madu kedua majikannya ini berhasil.

Memang terdengar bukan tugas yang berat. Tapi melihat tokoh utamanya adalah Kevin dan Flora, ia yakin jika akan banyak drama yang akan mereka mainkan.

Dia bisa melihat jika tuan mudanya itu sudah mulai menyukai istrinya. Tapi karena gengsi membuat semuanya menjadi sulit.

Orang kaya memang aneh. Jika ada yang mudah, kenapa mereka suka sekali mengambil jalan yang sulit? Tinggal bilang, "aku menyukaimu" dan semua beres. Tapi mau bagaimana lagi, Kevin mempunyai tingkat ke gengsian yang teramat sangat tinggi. Jadi, ia hanya bisa mengikuti alurnya saja.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di perusahaan milik Hendra. Selama ini perusahaan tersebut di percayakan pada Aiden. Tapi karena suatu hal, Aiden tidak bisa menghandle perusahaan untuk sementara waktu dan meminta Michael yang merupakan asistennya untuk mengurus semua pekerjaannya.

Namun karena kesalahpahaman antara pekerja dan klien membuat proyek yang mereka kerjakan berantakan.

Dan kedatangan Kevin kali ini adalah untuk menyelesaikan semua masalah itu. Ia meminta Alan untuk mengumpulkan semua dewan direksi di ruang rapat.

"Kalian pasti sudah tahu siapa aku. Ya, aku cucu dari Hendra Dirgantara. Aku datang untuk menyelesaikan masalah sepele yang terjadi di perusahaan ini hingga nyaris membuat perusahaan rugi," seru Kevin. Dia membuka satu berkas dan membacanya sekilas lalu melemparkannya di depan meja dengan keras.

"SUDAH BERAPA TAHUN KALIAN BEKERJA DI SINI? KENAPA MENGATASI MASALAH SEPERTI INI SAJA TIDAK BISA, HAH?" bentak Kevin

Semua orang menunduk takut. Kevin benar-benar berbeda dengan Hendra saat menyelesaikan masalah di perusahaan. Hendra akan berfikir dengan tenang untuk mencari solusi. Namun, dia juga tidak akan segan memecat siapapun yang bersalah saat itu juga.

Berbeda dengan Kevin dan Nicholas. Mereka suka membuat mental pekerjanya down. Seperti sekarang, Kevin meninggikan suaranya tanpa ada yang berani menjawabnya.

"KENAPA KALIAN DIAM? APA KALIAN SEMUA BISU?"

"Ma-maaf tuan, Sepertinya terjadi miskomunikasi saat meeting dengan klien sehingga kesalahpahaman ini terjadi."

"Jika begitu, kenapa kalian tidak meluruskan nya?" tanya Kevin. Tidak ada yang berani menjawab. Dan akhirnya Kevin memberikan arahan untuk semua orang dan menghubungi klien untuk melakukan meeting ulang.

Hari ini semua bekerja keras di bawah pengawasan Kevin karena ia ingin menyelesaikannya sekarang juga agar dia bisa bersenang-senang dengan istrinya besok.

"Apa kau sudah mencari model untuk iklan produk yang akan di luncurkan nantinya?" tanya Kevin

"Sudah tuan. Kami menggunakan model terkenal dan profesional," seru Michael

"Memang sudah seharusnya kita mencari orang yang profesional dalam bekerja, tapi itu saja tidak cukup. Kita juga harus pandai mencari peluang. Tidak hanya profesional tapi juga bisa menarik minat masyarakat. Soal uang, tidak masalah. Asalkan hasilnya memuaskan," seru Kevin

"Untuk hal itu, tuan tidak perlu khawatir. Model kita kali ini sangat di minati oleh masyarakat. Dan saya yakin, produk kita akan meledak dipasaran," sahut Michael

"Kalau begitu, atur pertemuan ku dengannya sekarang juga. Aku ingin segera menyelesaikan masalah di sini."

"U-untuk itu, sa-saya sudah menghubunginya. Sebentar lagi mungkin dia akan datang."

Saat mereka terdiam, terdengar ketukan pintu yang membuat Michael tersenyum senang. "Itu pasti dia." Michael beranjak dari duduknya dan membuka pintu. "Akhirnya kau datang juga. Ayo silahkan masuk!!"

"Terimakasih Tuan," ucap sang model

Kevin mengerutkan keningnya saat mendengar suara yang cukup familiar di telinganya. Dia mendongak dan tertegun melihat sosok yang saat ini berdiri tidak jauh darinya.

"Kau ... "

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

hayo Lo... mantan mungkin si modelnya

2024-05-12

1

han han

han han

hayo thor sapalah itu thor jgn sampe bikin gemes thor ya

2024-03-30

0

Jarang Mandi

Jarang Mandi

mantan? 🤨

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
2 Bab 2 Nyonya Muda Dirgantara
3 Bab 3 Akting
4 Bab 4 Cemburu?
5 Bab 5 Bukti
6 Bab 6 Aku Tidak Suka Pengkhianat
7 Bab 7 Apakah Ini Cinta?
8 Bab 8 Salah Paham
9 Bab 9 Amarah Kevin
10 Bab 10 Penjelasan Flora
11 Bab 11 Memanfaatkan Keadaan
12 Bab 12 Mahakarya
13 Bab 13 Sengaja
14 Bab 14 Curiga
15 Bab 15 Menghasut
16 Bab 16 Pergi Ke London
17 Bab 17 Tersiksa
18 Bab 18 Merayu
19 Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan
20 Bab 20 Masa Lalu
21 Bab 21 Mencoba Saling Mencintai?
22 Bab 22 Melawan
23 Bab 23 Imbalan
24 Bab 24 Pulang
25 Bab 25 Mood Yang Tidak Baik
26 Bab 26 Ajaran Celine
27 Bab 27 Agresif
28 Bab 28 Aku Mencintaimu
29 Bab 29 Pertemuan Riana Dan Satria
30 Bab 30 Manja
31 Bab 31 Meeting
32 Bab 32 Marah
33 Bab 33 Kerjasama
34 Bab 34 Menginap
35 Bab 35 Menguping
36 Bab 36 Ke Butik
37 Bab 37 Menghadiri Pesta
38 Bab 38 Di Jebak
39 Bab 39 Tepat Sasaran
40 Bab 40 Hadiah Yang Kevin Siapkan
41 Bab 41 Salah Paham
42 Bab 42 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
43 Bab 43 Pengakuan Flora
44 Bab 44 Kehancuran Satria
45 Bab 45 Tertangkap
46 Bab 46 Melanjutkan Rencana
47 Bab 47 Kejutan Yang Mengejutkan
48 Bab 48 Surat Kontrak Yang Baru
49 Bab 49 Hanya Milikku
50 Bab 50 Jalan-jalan
51 Bab 51 Marvel Dirgantara
52 Bab 52 Marvel Dan Flora
53 Bab 53 Salah Paham
54 Bab 54 Perpisahan
55 Bab 55 Resepsi
56 Bab 56 Salah Sangka
57 Bab 57 Wanita Selalu Benar
58 Bab 58 Fakta Yang Tidak Terduga
59 Bab 59 Rencana Untuk Marvel
60 Bab 60 Melahirkan
61 Bab 61 Drama
62 Bab 62 Baby K
63 Promo
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
2
Bab 2 Nyonya Muda Dirgantara
3
Bab 3 Akting
4
Bab 4 Cemburu?
5
Bab 5 Bukti
6
Bab 6 Aku Tidak Suka Pengkhianat
7
Bab 7 Apakah Ini Cinta?
8
Bab 8 Salah Paham
9
Bab 9 Amarah Kevin
10
Bab 10 Penjelasan Flora
11
Bab 11 Memanfaatkan Keadaan
12
Bab 12 Mahakarya
13
Bab 13 Sengaja
14
Bab 14 Curiga
15
Bab 15 Menghasut
16
Bab 16 Pergi Ke London
17
Bab 17 Tersiksa
18
Bab 18 Merayu
19
Bab 19 Menyelesaikan Pekerjaan
20
Bab 20 Masa Lalu
21
Bab 21 Mencoba Saling Mencintai?
22
Bab 22 Melawan
23
Bab 23 Imbalan
24
Bab 24 Pulang
25
Bab 25 Mood Yang Tidak Baik
26
Bab 26 Ajaran Celine
27
Bab 27 Agresif
28
Bab 28 Aku Mencintaimu
29
Bab 29 Pertemuan Riana Dan Satria
30
Bab 30 Manja
31
Bab 31 Meeting
32
Bab 32 Marah
33
Bab 33 Kerjasama
34
Bab 34 Menginap
35
Bab 35 Menguping
36
Bab 36 Ke Butik
37
Bab 37 Menghadiri Pesta
38
Bab 38 Di Jebak
39
Bab 39 Tepat Sasaran
40
Bab 40 Hadiah Yang Kevin Siapkan
41
Bab 41 Salah Paham
42
Bab 42 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
43
Bab 43 Pengakuan Flora
44
Bab 44 Kehancuran Satria
45
Bab 45 Tertangkap
46
Bab 46 Melanjutkan Rencana
47
Bab 47 Kejutan Yang Mengejutkan
48
Bab 48 Surat Kontrak Yang Baru
49
Bab 49 Hanya Milikku
50
Bab 50 Jalan-jalan
51
Bab 51 Marvel Dirgantara
52
Bab 52 Marvel Dan Flora
53
Bab 53 Salah Paham
54
Bab 54 Perpisahan
55
Bab 55 Resepsi
56
Bab 56 Salah Sangka
57
Bab 57 Wanita Selalu Benar
58
Bab 58 Fakta Yang Tidak Terduga
59
Bab 59 Rencana Untuk Marvel
60
Bab 60 Melahirkan
61
Bab 61 Drama
62
Bab 62 Baby K
63
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!