TA 20

Setelah mengantar Velisha ke kampusnya, Riza pergi ke tempat rehabilitasi sang adik untuk menjenguknya dan mantau perkembangannya

"Pagi tuan muda" sambut serempak dua penjaga yang di tugaskan Riza di sana.

"Pagi juga, di mana adiku?" tanya Riza.

"Nona muda ada di area belakang tuan" ucap salah seorang penjaga.

Riza segera masuk ke dalam pusat rehabilitasi itu dan langsung menuju ke tempat adiknya berada.

Riza melihat adiknya sedang bermain dengan kapal kapalan di ruang terbuka hijau, gemericik Air juga terdengar dari beberapa air terjun buatan yang sengaja di buat sebagai sarana peneng jiwa alami yang efektif untuk kesehatan mental dan ketenangan jiwa.

Sesil juga terlihat di dampingi seorang perawat yang membawa makanan untuk menyuapinya.

Riza berjalan kecil untuk mendekati adiknya itu.

"Ngeeeng ngiung ngiung awas jatuh" racau Sesil yang terlihat lebih aktif dari sebelumnya.

"Apa kakak boleh ikut main?" tanya Riza mencoba mengalihkan perhatian Sesil padanya.

"Tidak, kapal ini punyaku, tidak boleh ada penumpangnya" racau Sesil yang lebih cenderung ke gangguan jiwa, karena sebelumnya dia gadis normal, dan efek obat yang menggangu otaknya juga berbeda reaksi.

Riza hanya mengamati karena Sesil hanya menikmati dunianya sendiri, seperti halnya anak kecil.

"Baiklah, kakak jadi penonton akrobatik pesawatmu saja" ucap Riza

Riza terus berada di tempat Sesil cukup lama, hinga hampir seharian itu dia habiskan untuk menemani adiknya.

...***...

Sementara di sisi lain Velisha yang sudah menyelesaikan mata kuliahnya juga terlihat langsung meregangkan tanganya.

"Huuuuuhh, selesai juga akhirnya" gumam Velisha segera membereskan alat alatnya.

"Vel, pulang bareng lagi yuk" ucap Raya dan Hana yang langsung menghampiri tempat duduk Velisha

"Oke, siapa takut" ucap Velisha.

Mereka pun segera beranjak keluar ruangan bersama sama dan keluar dari kampus mereka.

Tapi ketika di halaman kampus langkah mereka di hadang oleh Zidan yang sendirian.

"Velisha, kita perlu bicara" ucap Zidan

"Bicara saja" ucap Velisha

"Apa kau masih marah soal yang di rumah sakit?" tanya Zidan.

"Aku tidak marah, hanya saja aku juga perlu me time" ucap Velisha.

"Oh, aku ingin mengajakmu nonton konser besok, kau bisa kan?" ucap Zidan.

"Aku tidak bisa janji, aku lagi buru buru sekarang, jadi biarkan aku lewat" ucap Velisha.

"Ternyata wanita sama saja, setelah kau mendapatkan yang lebih baik dariku, kau seperti ini padaku, kenapa kau setega ini Vel?" ucap Zidan.

"Apa maksudnya?" tanya Velisha.

"Siapa yang mengantarmu tadi pagi ke kampus" tanya Zidan yang juga mendengar kabarnya dari anak anak tongkrongannya.

"Oh, soal itu, dia hanya teman, tidak ada apa apa, hanya sebatas atlet dan penggemar saja" ucap Velisha malah sengaja memanas manasi, dan mengcopy perkataan Zidan saat menjelaskan kedekatan dia dengan cewek cewek seksi luar kampus.

"Jadi kau ingin balas dendam?" tanya Zidan menanggapinya serius.

"Jika kau bisa selingkuh, kenapa aku tidak?, harusnya itu fair kan?" ucap Velisha

"Dengarkan aku, Kalaupun aku berkencan dengan cewek lain, itu karena kamu yang selalu bersikap dingin padaku, apa kau tidak mengerti perasaanku, aku ingin kita seperti pasangan lain, bisa terus menghabiskan waktu bersama, aku sangat mencintaimu Velisha, apa kau masih meragukan itu?" ucap Zidan,

Jika Velisha dengan Ija yang diatau, Zidan masih bisa merasa tenang, karena menurutnya Riza hanya pria cupu dan mudah untuk di singkirkan jika dia mau, tapi kalau pria itu memiliki latar belakang lebih tinggi darinya, tentu saja dia takut akan kalah bersaing.

"Dengar, aku sudah bosan dengan semua alasanmu, aku sudah muak dengan semuanya, aku seperti ini juga karena kau tidak bisa menghargaiku, kau selalu mementingkan dirimu sendiri dan hobi balapan mu, kau tau kan?, aku tidak suka balapan, tapi kau tidak pernah menghargai itu kan, kau hanya memaksaku sekehendakmu" ucap Velisha yang tadinya hanya bercanda, malah menjadi meledak ledak karena terbawa suasana.

"Oh, jadi itu alasannya kau mendua, baik kalau kau ingin aku berhenti, aku akan berhenti saat ini juga, tapi ku mohon, kembali lah seperti Velisha yang ku kenal dulu" ucap Zidan.

"Apa kau pikir bisa semudah itu?, tunjukan saja, aku sudah tidak bisa percaya ucapanmu" ucap Velisha yang benar benar larut kedalam emosi.

Velisha langsung beranjak pergi dari hadapan Zidan,

Raya dan Hana juga segera mengikuti langkah Velisha

"Baik, akan ku buktikan Vel" teriak Zidan yang tidak berusaha mengejar Velisha.

Velisha, Raya dan Hana langsung naik ke dalam bus untuk perjalanan pulang.

Velisha langsung duduk di salah satu kursi kosong tidak jauh dari kursi sopir.

"Bang AC nya tolong nyalain, yang dingin banget pokoknya" ucap Raya pada sang sopir bus.

"Bus ini gak ada ACnya neng" ucap sang sopir.

"Haduuuh kenapa tidak ada, teman saya kepanasan, kipas mana kipas, aku pinjam" ucap Raya.

"Ini nih nih, ambil semua" ucap sang sopir memberikan Raya tiga kipas sekaligus.

Raya dengan segera duduk di belakang kursi Velisha dan mengipasinya. "Hana, kamu jangan diam saja, kipas di depan" ucap Raya meberikan satu kipasnya ke Hana.

"Oh iya" Hana langsung menuruti perintah Raya

Velisha yang masih emosi tiba tiba menjadi bingung dengan tingkah teman temannya itu yang mengipasinya depan belakang.

"Kalian apa apan sih, malu tau, banyak orang juga" ucap Velisha.

"Dahlah, jangan pikirkan orang lain, yang penting hatimu bisa dingin dulu" ucap Raya.

"Ya gak harus gini juga kali Ray" ucap Velisha

"Diem, pokoknya kamu tidak boleh kepanasan" ucap Raya.

"Hhhh, terserahlah" ucap Velisha yang sebenarnya tidak heran dengan duo sahabatnya yang memang di luar nalar itu.

Sepanjang jalan mereka terus mengipasi Velisha medki dia sesekali menepisnya karena terlalu dekat.

Sesampainya di tempat pemberhentian, Velisha segera turun dari Bus, begitu juga dengan dua sahabatnya yang tau kalau Velisha sedang dalam kondisi mood tudak baik, merka tentunya siap siaga untuk menghibur Velisha.

Velisha langsung berjalan menuju ke arah stand nya yang selalu teronggok di pinggir jalan.

"Bagus Vel, emang kali kali si Zidan itu kudu lu bentak bentak gitu, biar dia tau kalau kamu tuh bukan wanita lemah" ucap Raya.

"Aku tidak ada niatan seperti itu, aku hanya terbawa emosi saja" ucap Velisha

"Kamu bukanya ngademin juga, malah ngomporin lagi Ray" ucap Hana.

"Eh iya, maaf" ucap Raya.

Setibanya di stand Velisha, dia mendapati sebuah paperbag tergantung di handel pintu standnya.

"Apa ini?" Velisha segera memeriksanya.

Dia melihat ada kotak merah di dalamnya dengan mika transparan di bagian atasnya, dan Velisha hanya tertegun melihat isi di dalamnya itu.

"Apa itu Vel, sini lihat" ucap Hana memeriksa tas itu dan mengeluarkan kotaknya, dan di dalam kotak merah itu terdapat sebuah kalung emas yang berliontin kupu kupu yang cantik.

"Jangan bilang kalau ini hadiah dari pemotor yang tadi,, manis banget kupu kupu nya ya ampun, mana sini lihat kartu ucapanya" ucap Raya langsung mengambil kertas ucapannya yang tertulis:

[ For roadside flowers: Kupu kupu itu mencari tempat untuk dia hinggap, aku harap dia akan hinggap di bunga yang paling indah]

"Astaga, aku boleh salting gak sih, mau" ucap Raya yang tidak biasanya lebay.

"Kamu gak bisa baca emang?, noh pembukaanya juga 'untuk bunga di tepi jalan', bukan untuk 'bunga di tepi jurang" ucap Hana

"Lah, jatuh dong gue, jahat banget lu Han, masa gue bunga tepi jurang sih" ucap Raya

"Sini aku lihat" Velisha mengambil kotak perhiasan beserta kartu ucapannya dari tangan Hana dam Raya, dia tertegun memperhatikan liontin kupu kupu cantik dan kartu ucapanya itu bergantian

Dan jujur Velisha sangat tersentuh dengan hadiah dan kata kata itu,, tapi lagi lagi Velisha tidak menemukan nama sang pengirim yang tertera di kartunya, yang membuat Velisha semakin penasaran.

'Siapa kamu sebenarnya' batin Velisha

...~•~...

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Udah terima aja Velisha, aku jg sring dpet bgtu. Tpi klo makanan jgn..🤭

2024-04-03

1

Lee

Lee

wkwkk

2024-04-03

1

Lee

Lee

haduh..ngakak bgt sih sma tingkah Raya, kok otor tau sih sohib cwek emg bgtu klo udah bestie bgt 😂

2024-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!