T A10

Hari itu, mereka lalui lagi dengan bersama, Riza merasa senang bisa kembali bersama Velisha setelah melewati kurungan rehabilitasi yang sangat membatasi dirinya dengan dunia luar, dia sempat berpikir tidak akan pernah bertemu dengan gadis itu lagi.

Begitupun sebaliknya, Velisha yang seolah semua bebannya hilang begitu saja karena rasa nyaman saat dia dengan Riza, dia tidak perlu berpura pura atau pun menjaga imagenya di depan Riza, cukup jadi diri sendiri tanpa beban.

"Wih, Chef lucu ada lagi ternyata" ucap Salah satu pelanggan stand Velisha sedikit bergurau.

"Iya, kemarin kemarin dia pulang kampung dulu mbak, dia baru kembali lagi hari ini" ucap Velisha.

"Oh, syukur deh mbaknya ada yang bantuin lagi" ucap Sang pelanggan.

"Iya, mbak" ucap Velisha.

"Chef??, apa maksudnya?" gerutu Riza di belakang Velisha tanpa mengalihkan perhatiannya dari aktivitasnya menggiling bumbu.

Velisha bisa mendengar gerutunya itu meskipun terdengar samar samar, dia mendekatinya sambil menyiapkan bahan untuk membuat pesanan pelanggannya.

"Kamu tidak tau kan?, pas aku titip stand ini padamu tempo hari, hampir semua pelangganku menyukaimu, dan selalu menanyakanmu saat kamu tidak ada, mereka bilang kamu punya bakat memasak yang lumayan, jadi mereka memberi julukan abang Chef gitu" ucap Velisha

Riza hanya tersenyum tanpa memperlihatkanya pada Velisha, karena menurutnya itu lucu.

"Ya awalnya kukira mereka hanya mengolokmu, aku sempat belain kamu gitu, tapi katanya itu serius, aku gak nyangka juga kalau kamu sebenarnya sangat pandai dan cepat belajar" ucap Velisha

"Itu hanya naluri" ucap Riza, yang mencoba tidak terlalu banyak bicara seperti sebelumnya.

"Ya, itu artinya kamu masih punya bakat meski kamu memiliki kekurangan" ucap Velisha.

"Umhh" lirih Riza drngan melirik dalam pada Velisha.

Tidak lama, beberapa pria berpakaian rapi serba hitam menghampiri stand.

Melihat gelagat pria pria berpenampilan rapi yang menurutnya mencurigakan,Velisha sempat mengira kalau mereka adalah petugas pemerintahan kota yang akan memberinya surat peringatan ketertiban wilayah.

"Gawat ini ja, sepertinya akan ada penertiban jalanan lagi, duuhh bagaimana ini?" gumam Velisha yang sudah berpikir harus memindahkan standnya kemana.

Salah satu pria langsung menghampiri Velisha, tapi dia hanya pelunga plongo tidak jelas memperhatikan ke dalam stand.

Riza menoleh dan sadar kalau pengawal pengawal dari kakeknya sudah mencarinya, itu mungkin karena Riza tidak segera kembali pada mereka, padahal Riza hanya menyuruh mereka menunggunya sebentar.

"Maaf, Apa ada yang salah pak?" tanya Velisha dengan wajah serius.

"E ehem ehem" Riza berdehem dari belakang Velisha.

Pengawalnya itu langsung tau kalau yang ada di dalam stand itu memang Riza yang sudah menganti pakaian sebelumnya.

"Tuan muda....."

"Ehkem" Riza langsung berdehem lagi dengan memberi isyarat tangan dan gerakan mata.

Perkataan pengawalnya sontak terhenti karena mereka paham akan isyarat Riza yang menyuruh mereka diam, dan supaya mereka cepat pergi.

"Tuan muda??, maksud Anda apa?" tanya Velisha tidak mengerti.

"Maksudku tuan muda kami, ingin makaroni buatan anda nona" ucap Sang pengawal yang memelesetkan perkataanya.

Riza kembali memberi isyarat bagus dengan sekilas mengangkat jempolnya.

"Oh, hanya itu saja??, i iya, tunggu sebentar kalau begitu" ucap Velisha

Velisha dengan segera berbalik dan mengerjakan pesanan para pengawal Riza itu,

Setelah jadi, Velisha segera menyerahkan pesanannya itu, lalu ke empat pengawal Riza pun segera pergi dari depan stand Velisha setelah meberikan tips yang lumayan.

"Uwah, jarang jarang ada yang ngasih tips lumayan, Sepertinya tuan muda mereka kaya ja, tapi kenapa mereka membeli makaroni di tempat sesederhana miliku ini, aneh" ucap Velisha pada Riza.

"Mungkin tuan mereka menyukaimu" ucap Riza yang terus memperhatikan wajah Velisha dari samping.

"Itu lebih tak masuk akal lagi ja, kalau ada orang yang menyukai ku, tidak mungkin dia mengutus orang lain untuk mendekatiku kan" ucap Velisha tidak begitu menganggap serius pendapat Riza.

"Itu mungkin saja" ucap Riza memberikan kode keras.

"Iya iya, mungkin" ucap Velisha tidak ingin berdebat untuk suatu hal yang menurutnya tidak penting.

Tapi menurut Riza itu justru penting, karena yang mereka bicarakan adalah dirinya dan perasaanya.

Setelah jam 8 malam, Velisha Seperti biasa segera menutup stand nya.

"Ja, maaf ya, mau tidak mau kamu harus kembali dengan penampilan wanita lagi, tidak apa kan?" ucap Velisha

"Aku tidak mau" ucap Riza jelas menolak , karena sekarang dia tidak punya kekhawatiran apapun.

"Aku tau kamu pasti tidak nyaman dengan itu, tapi aku masih belum punya tempat untukmu tinggal" ucap Velisha

"Tidak perlu memikirkan itu, Aku sudah punya tempat untuku sendiri" ucap Riza

"Benarkah? di mana?" tanya Velisha

"Tidak jauh" ucap Riza

"Syukurlah kalau memang begitu, setidaknya kamu tidak perlu tidur di pinggir jalan," ucap Velisha

"Tentu tidak" ucap Riza dengan tersenyum.

"Kalau begitu kau boleh pulang sekarang, tapi berjanjilah padaku kalau kamu akan kembali ke sini lagi besok" ucap Velisha

"Iya, aku janji" ucap Riza

"Tapi sebenarnya ada hal yang masih mengganjal di hatiku sekarang" ucap Velisha.

Mendengar kata hati, Riza sedikit bersemangat untuk mendengarkan "Memangnya apa?" tanya Riza penasaran.

"Soal kebohonganku pada ayah soal dirimu, kuharap kau bisa bantu aku nanti untuk mengklarifikasinya, ya tidak harus sekarang juga sih, kapan kapan juga tidak papa" ucap Velisha

"Lebih cepat lebih baik kan, aku akan bantu" ucap Riza tetap Antusias, meski sebenarnya bukan hal itu yang ingin dia dengar.

"Sungguh?, kau memang selalu mengerti dengan situasi ku, terimakasih ya" ucap Velisha.

Merekapun segera pulang ke tempat Ayah Velisha, dan bermaksud untuk membuat pengakuan kebohongan yang beberapa pekan terakhir selalu membuat pikiran Velisha tidak tenang,

Velisha langsung mengambil nafas dalam dalam saat ingin membuka pintu rumahnya. "Semoga saja ayahku tidak terlalu marah padaku" ucap Velisha.

Velisha Segera membuka pintu rumahnya dengan sedikit gugup "Yah, aku pulang.........

"Ya tuhan, Ayah" Velisha langsung histeris ketika mendapati ayahnya yang tengah sakit, kini tergeletak di lantai ruang tengah rumahnya.

Velisha langsung bergegas menghampirinya dan langsung meraih tangan ayahnya yang nampak tidak sadarkan diri.

"Ayah bangun yah, aku mohon bangunlah" ucap Velisha dengan tangisan yang langsung memecah keheningan malam.

Velisha merasa belum siap jika harus kehilangan sosok sang ayah saat ini, karena Dia merasa masih belum bisa menjadi kebanggaannya.

"Ja, tolong carikan ayahku bantuan Ja, ah tidak tidak ,biar aku saja yang pergi, tolong kamu temani ayahku sebentar ja, aku aku cari bantuan" ucap Velisha yang benar benar merasa panik.

"Iya" ucap Riza yang juga sedikit panik.

Velisha segera berlari ke luar rumah dengan harapan bisa mendapatkan bantuan dari pengurus daerah di sekitarnya untuk segera menolong ayahnya.

Sementara Riza baru bisa berpikir untuk menghubungi rumah sakit dari ponselnya setelah Velisha pergi.

"Hallo rumah sakit, ini darurat, cepat kirimkan ambulans ke alamat ini" ucap Riza yang memang sedikit lelet berpikir karena kepanikannya.

Dan tidak butuh waktu lama, ambulans dari ruamh sakit terdekat pun segera tiba. dan petugasnya pun segera membawa pak Beni ke rumah sakit.

Riza tidak ikut bersama ambulan lantaran menunggu Velisha yang belum kembali, dan menyuruh para pengawalnya untuk mengurus prosedurnya.

Tidak berselang lama setelah ambulans yang di panggil Riza pergi, barulah Velisha datang dengan ambulan yang beroperasi di lingkungan setempat, beserta beberapa pengurusnya.

"Ija, mana ayahku?" tanya Velisha yang masih nampak panik.

"Dia sudah di bawa ke rumah sakit" ucap Riza.

"Apa??, syukurlah, siapa yang sudah membawanya?" tanya Velisha.

"Petugas rumah sakit" ucap Riza singkat.

"Kalau begitu kita segera pergi ke rumah sakit ja, ayo!"

Velisha langsung pergi lagi dengan rasa paniknya, dia tidak terlalu memperdulikan siapapun yang sudah mebantu ayahnya untuk ke rumah sakit, karena yang terpenting adalah ayahnya bisa segera di selamatkan.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Lanjut semangat thor .💪

2024-03-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!