T A6

Namun setelah pertimbangan yang panjang, Velisha memutuskan untuk cari aman, dan tidak menyudutkan Zidan lagi soal kelakuannya yang sering bermain dengan banyak wanita di belakangnya.

"Sayang, ayolah, kamu jangan marah lagi, kamu mau apa supaya bisa baikan lagi, kamu mau tas?, baju? atau apapun akan ku belikan kalau kamu mau" ucap Zidan.

"Aku tidak mau apapun darimu" ucap Velisha.

Zidan langsung berlutut di depan stand Velisha dengan merapatkan tangan di depan dada.

"Aku mohon, kalau kau tidak memaafkanku, aku akan terus berlutut di sini sampai pagi" ucap Zidan

Velisha menghela nafasnya dengan malas, "Baiklah, aku memaafkan mu" ucap Velisha

Zidan dengan segera berdiri kembali "Nah gitu dong, Karena kita sudah baikan sekarang, aku mau ajak kamu jalan jalan" ucap Zidan

"Aku tidak bisa, stand ku tidak ada yang jaga" Ucap Velisha

"Aku tidak menerima penolakan, juga ada sepupumu kan?, aku akan mengganti kerugiannya jika dia merugikan standmu " ucap Zidan

"Tapi....

"Ayolah, kau memaafkanku atau tidak?" tanya Zidan

"Baik, tapi kau harus meminta Izin dulu pada Ayahku" ucap Velisha

"Itu soal mudah, minta izin seribu kali pun akan ku lakukan" ucap Zidan cukup bersemangat.

"Ja, maaf ya, aku titip stand ini padamu untuk kali ini saja" ucap Velisha yang merasa sudah mentok tidak punya alasan lagi.

"Umhh" Riza hanya mengangguk pelan seperti biasanya.

Sebenarnya Velisha tidak benar-benar mempercayai Riza sepenuhnya, mengingat dia susah sekali untuk bicara, dan mungkin itu akan menyulitkan pelayanan Riza pada pelanggannya nanti.

Setelah mereka dapat Izin dari ayahnya, Velisha pun segera pergi dengan mobil Zidan dan di buntuti 2 mobil kawanya.

Tapi untungnya Zidan kali ini tidak membawa Velisha ke tempat balapan atau tempat nongkrong yang aneh aneh, meski Velisha tidak banyak protes di jalan.

Zidan mebawa Velisha mengunjungi sebuah mall di pusat kota.

"Apa kita turun di sini?" tanya Velisha saat sampai di parkiran Mall, itu karena dia sedikit tidak menyangka akan di bawa ke sana.

"Tentu saja, memangnya kau pikir kita akan kemana?, aku ingin membuatmu bahagia hari ini, pokoknya apapun yang kau inginkan, pasti akan ku penuhi" ucap Zidan

"Oh, oke" ucap Velisha kaku namun mencoba senetral mungkin.

Mereka pun segera turun dari mobil Zidan, sementara 2 mobil yang tadi mengikuti mereka tidak terlihat ada di sana.

Zidan segera membawa Velisha masuk ke dalam Mall untuk diner, jalan jalan, atau apapun yang Velisha inginkan.

...***...

Sementara Riza yang di tinggal sendiri di stand menghandel semua pekerjaan Velisha dengan cukup baik, termasuk membuat macam macam makanan cepat saji yang biasa di lakukan oleh Velisha.

Dan pelanggan pun suka dengan pelayanan Riza meskipun tidak banyak bicara.

"Umh, pria itu pandai juga memasak, rasanya tidak berbeda jauh dengan buatan mba mba yang biasanya" celetuk salah satu pelanggan yang sebelumnya sempat ragu karena Riza yang melayani mereka sendirian.

"Itu bukan hal yang tabu kali, dia pasti sudah di latih sebelumnya, juga kebanyakan chep master itu pria kan, jadi jelas bakat seperti memasak itu tidak hanya untuk wanita saja" sahut salah seorang lainya

Meski di luar nampak bodoh, tapi pada dasarnya Riza memiliki IQ yang tinggi, dan mampu menyerap informasi atau saran dengan cepat, termasuk soal tata cara Velisha dalam mengolah bahan baku yang selalu dia perhatikan, dan akhirnya mampu dia praktekan.

...***...

Beberapa saat berlalu, Velisha yang baru pulang berbelanja terlihat sangat sumringah saat turun dari mobil Zidan.

Dia sampai melambaikan tangan pada mobil Zidan yang langsung pergi dari tempat stand Velisha.

Itu pun di perhatikan oleh Riza yang baru selesai menutup Stand.

"Haaaii, maaf ya, aku jadi merepotkan mu" ucap Velisha yang langsung menghampiri Riza.

Riza tersenyum melihat wajah Velisha yang terlihat cukup cerah, tidak seperti sebelum dia pergi.

"Coba tebak, aku bawa apa untukmu?" tanya Velisha sambil membuka salah satu paper bagnya.

Riza hanya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak tau.

"Tara, ini baju baru untukmu, cobalah. yang ini untuk ruby, ini untuk dinda, ah pokonya semua dapat bagian" ucap Velisha yang juga mebelikan pakaian untuk anak anak yatim yang dia kenal.

Riza langsung tersenyum, dia sedikit tidak menyangka akan Velisha yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain.

"Semoga saja pas" ucap Velisha yang sudah membuka pakaian baru untuk Riza

Riza mengambilnya dan melihat T-sert yang bergambar hati putih yang di pilihkan Velisha untuknya, tanpa memikirkan maknanya Riza langsung mencobanya.

"Wah pas, syukurlah" ucap Velisha.

"Terima kasih" ucap Riza

"Sama sama, sebenarnya orang yang tadi yang membayarnya sih, tapi tak apalah, orang dia yang maksa" ucap Velisha.

"Dia pacar?" tanya Riza

Velisha langsung terdiam sejenak, "Mungkin iya, mungkin juga tidak" ucap Velisha

"Dia baik" ucap Riza

"Tidak juga, dia baik kalau ada maunya, aku sudah bisa menebaknya, aku prediksi setelah ini dia pasti akan menuntut sesuatu dariku, intinya jarang sekali ada orang yang secara cuma cuma berbuat baik, kebanyakan pasti ada maksud tertentu di baliknya" ucap Velisa

"Apa kau juga begitu?" tanya Riza

"Mungkin iya, mungkin juga tidak" ucap Velisha dengan tersenyum.

"Kita langsung pulang saja ya Ja, tolong kamu bawakan ini, ini untuk ayahku" ucap Velisha

"Umhh"

Mereka pun segera beranjak untuk segera pulang ke rumah Velisha.

"O ya ja, apa stand Ramai tadi?" tanya Velisha di perjalanan.

"Lumayan" ucap Riza

"Apa ada yang komplen padamu soal rasa?" tanya Velisha

"Tidak"

"Masa sih?. Oh, mungkin kalau mereka mau komplen pasti langsung padaku sih.

Oh iya ja, kau kan harusnya pakai baju hana lagi, di mana bajunya?" tanya Velisha yang hampir melupakan penyamaran Riza.

"Di stand, aku lupa" ucap Riza

"Ya sudah, ambil dulu gih" ucap Velisha

"Umhh" Riza segera meletakan barang bawaannya di tanah, dan langsung beranjak kembali ke stand untuk mengambil jaket hana yang tertinggal, karena memang Ayah Velisha taunya Riza itu perempuan.

Namun baru saja sampai di depan stand , Tiba tiba sebuah mobil Van terhenti tepat di belakangnya, pintunya langsung terbuka dan Riza dengan cepat di tarik masuk oleh dua orang penumpangnya, dan mulutnya langsung di bekap saat Riza sudah di dalam mobil

"Mmmmmmm", Riza mencoba berontak tapi tenaga dari dua orang pria yang memeganginya lumayan cukup kuat.

"Ayo pergi, target sudah di dapat" ucap salah seorang yang memeganginya.

"Baik" sahut pria yang duduk di kursi pengemudi.

Riza tidak tau siapa yang mau nangkapnya tiba tiba itu, terlebih di dalam mobil hanya ada cahaya remang, jadi tidak bisa melihat jelas wajah mereka.

Mobil van itu pun segera melaju dan langsung meninggalkan jalanan di sana.

...***...

Sementara itu Velisha yang menunggu mulai merasa cemas karena sudah lumayan lama Riza pergi.

"Dia ke mana, kenapa lama sekali?" gumam Velisha.

Diapun berinisiatif untuk menyampaikan dulu barang barang yang dia bawanya ke rumah, dan setelahnya barulah dia kembali ke stand untuk mencari keberadaan Riza,

"Jaketnya masih ada di sini, Ija kemana sih?, bikin khawatir saja, jangan jangan dia...... tidak tidak mungkin, kalau dia tertabrak kendaraan pasti dia masih ada di sekitar sini kan, tidak mungkin langsung hilang" ucap Velisha menepis kemungkinan yang dia pikirkan.

Velisha pun mencari di sekitaran standnya sampai beberapa waktu, tapi tentunya hasilnya nihil karena Riza memang tidak ada di sana, hingga Velisha putuskan untuk kembali pulang ke rumah dan menunggu Riza pulang sendiri.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Wah.. siapa yg nyulik Riza ya. apa ini ulah Zidan? satu bunga mndarat thor..

2024-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!