TA 11

Velisha dan Riza segera tiba di rumah sakit umum kota dengan di antar ambulan yang sebelumnya di mintai bantuan oleh Velisha, dan mereka langsung beranjak masuk ke lobi rumah sakit dengan terburu buru.

"Di mana ayahku, di mana dia?" tanya Velisha pada perawat yang tunggu di meja informasi tamu.

"Pasien atas nama siapa bu?" tanya perawat itu

"Beni, nama ayahku Beni, dia baru saja masuk ke rumah sakit ini" ucap Velisha.

"Mohon maaf nona, pasien yang belum, atau baru melakukan registrasi, data nya belum masuk ke dalam daftar list kami, jadi saya sarankan agar nona menghubungi orang yang mendampingi petugas yang membawa Pasien." ucap sang Suster

"Ayolah memangnya siapa yang sudah membawa ayahku kemari, aku sama sekali tidak tau" ucap Velisha, dia langsung mondar mandir tidak karuan di lobi, karena dia belum merasa tenang sebelum melihat keadaan ayahnya sekarang.

Namun karena area rumah sakit itu cukup luas, Velisha tidak tau kemana dia harus mencari keberadaan sang ayah, karena itu memang kali pertama Velisha berada di ruamh sakit itu.

"Tenanglah, semuanya pasti akan baik baik saja, tenangkan dirimu" ucap Riza mencoba menenangkan Velisha.

"Kamu tidak akan mengerti ja, aku tidak bisa jika harus kehilangan ayahku" ucap Velisha yang tak sabaran.

"Percayalah, aku sangat mengerti posisimu," ucap Riza yang juga pernah merasakan sakitnya kehilangan figure sang ayah di hidupnya.

"Tidak, kau tidak akan mengerti ja" ucap Velisha yang langsung menangis lagi dan mematung di hadapan Riza.

Riza pun langsung mendekapnya untuk sedikit menenangkan. "Tenanglah" ucap Riza yang tak tahan melihat air mata Velisha yang terus saja berjatuhan.

Tidak lama salah satu pengawal yang dia tugaskan untuk mengurus prosedur perawatan Ayah Velisha datang ke lobi untuk menuntun mereka ke tempat ayahnya.

"Ayo pergi, itu petugas yang mengurus ayahmu tadi, kita ikuti dia" ucap Riza

"Benarkah, baiklah, ayo pergi ja" ucap Velisha langsung beranjak tanpa basa basi lagi.

Mereka pun segera mengikuti langkah dari pengawal Riza, dan dengan segera membawa mereka ke salah satu ruangan penanganan instalasi gawat darurat di rumah sakit itu.

Dan kebetulan dokter juga baru saja selesai melakukan penanganan awal untuk pak Beni.

"Dokter dokter, bagaimana keadaan ayah saya?" tanya Velisha yang baru tiba, dan sudah melihat keberadaan sang ayah.

"Anda keluarganya?" tanya dokter

"Iya dok, saya putrinya" ucap Velisha

"Begini,,, kondisi ayah anda memang cukup kritis saat ini, kalau penanganannya terlambat sedikit saja, mungkin kami sudah tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkannya, tapi untungnya beliau bisa cepat cepat di bawa kemari, jadi nyawanya masih bisa tertolong" ucap Sang dokter

"Syukurlah dok terimakasih banyak dokter" ucap Velisha

"Sama sama nona, saya harus menangani pasien lain, jadi saya tinggal dulu" ucap sang Dokter

"Iya dok, sekali lagi terimakasih" ucap Velisha,

Diapun segera menghampiri ayahnya yang terbaring di brangkar, dan sudah di pasangi selang infus dan alat masker oksigen untuk menyetabilkan kondisinya.

"Ayah, aku mohon bertahan lah, aku tidak ingin kehilangan mu" ucap Velisha langsung memegangi tangan ayahnya itu.

Sementara Riza dan pengawalnya hanya memperhatikan dari belakang Velisha,

Setelah Ayahnya di pindahkan ke ruang rawat VIP, Velisha juga ikut serta untuk terus berada di samping sang ayah.

Entah karena terlalu khawatir atau memang Velisha tidak terlalu perduli di mana pun tempat ayahnya di rawat, hingga reaksinya biasa saja saat memasuki ruangan yang berkelas itu, karena mungkin yang ada di pikirkannya sekarang bagaimana caranya agar ayahnya bisa segera siuman lagi.

"Ayah bangunlah, aku mohon, jangan buat aku khawatir" ucap Velisha yang terus menanti ayahnya siuman.

Beberapa saat kemudian apa yang di tunggu tunggu Velisha pun akhirnya terkabul, Beni mulai mendapatkan kesadarannya, dan itu membuat Velisha merasa sangat lega.

"Ayah, kau sudah sadar?, syukurlah, aku tau ayah pasti kuat" ucap Velisha

"Dimana Ayah?" tanya Beni yang merasa berada di tempat yang asing.

"Ayah di rumah sakit sekarang, pokoknya ayah harus sembuh" ucap Velisha

"Tapi dari mana kamu punya uang untuk membayar pengobatannya nanti" tanya Beni dengan suara parau.

"Ayah tidak perlu memikirkan hal itu, ayah hanya perlu pikirkan kesembuhan aya saja, ya" ucap Velisha.

"Tapi kenapa harus di rawat di tempat seperti ini?, ini pasti mahal Vel" ucap Beni.

Velisha pun mulai engeh dan mulai memperhatikan sekelilingnya 'Astaga ini ruangan apa?, kenapa kamarnya semewah ini?, mati aku!!, ini pasti VIP room kan? , bagaimana aku bisa di sini?, bagaimana aku akan membayarnya nanti?, ini pasti ada kesalahan' batin Velisha

"Sebentar yah, aku harus mengeceknya dulu, aku tinggal dulu sebentar ya yah, maaf" ucap Velisha langsung beranjak keluar dati ruang inap ayahnya.

Dan Riza yang memang menunggu di luar ruangan, langsung breaksi saat melihat Velisha keluar.

"Ada apa?, apa paman baik baik saja?" tanya Riza yang melihat Velisha seperti sedang kebingungan.

"Ja, kamu tau ini ruangan rawat apa?, ini tempatnya orang orang kaya Ja, kita seharusnya tidak di sini, pasti perawat itu salah memasukan ayah ke ruangan ini, temani aku temui perawat ya" ucap Velisha langsung menarik tangan Riza untuk ikut bersamanya.

Riza tidak menolak dan langsung mengikutinya saja.

Mereka pun langsung menghampiri meja dokter jaga yang ada di koridor,

"Ada yang bisa kami bantu bu" tanya salah satu doktor

"M maaf dokter, saya mau tanya, ruang rawat untuk pasien tidak mampu itu di mana ya dok?" tanya Velisha.

"Ruang rawat umum Itu ada di lantai dua dan tiga bu," ucap sang dokter jaga.

"Kalau ini lantai berapa dok?" tanya Velisha

"Ini ruang VIP lantai empat bu" ucap sang dokter.

"Oh, sudah ku duga, sepertinya ini ada kesalahan teknis dok, harusnya ayah saya tidak masuk ke ruangan ini kan dok?" tanya Velisha

Sang dokter pun segera mengecek berkas berkas milik ayah Velisha.

"Menurut data data di sini, ini sudah sesuai prosedur bu,, ayah anda memang di rujuk untuk di rawat di ruangan ini" ucap sang Dokter.

"Tidak dok, pasti itu salah, saya tidak mungkin bisa membayar ruangan seperti ini," ucap Velisha.

"Tapi untuk beberapa hari kedepan, ruangan ini sudah ibu bayar lunas, kalau memang ibu ingin mengganti ruangan, itu bisa saja, tapi ibu harus merubahnya di pendaftaran awal lagi, dan itu pasti akan menggangu kenyamanan pasien lagi" ucap sang Dokter.

"Tunggu tunggu, uang pembayarannya sudah lunas?, apa itu benar?" tanya Velisha.

"Iya bu, menurut data data di berkas ini memang sudah di lunasi" ucap sang Dokter.

"Apa aku boleh tau atas nama siapa yang sudah membayarnya dok?" tanya Velisha

"Kalau itu kami tidak tau, soalnya data datanya tidak tercantum di sini bu" ucap sang dokter

"Oh, begitu ya, kalau begitu terimakasih dok" ucap Velisha yang merasa semakin linglung dan berbalik pada Riza.

"Siapa yang sudah membayarnya??, Ja, kamu tau gak siapa yang membayar biaya perawatan ayahku?" tanya Velisha dengan raut wajah sedih dan bingung.

Riza hanya menggelengkan kepalanya, karena dia memang belum tau nama nama dari pengawal yang di utus kakeknya untuk menemaninya.

"Haduuuh, bagaimana ini?, aku yakin ini ada yang salah, ini tidak mungkin Zidan kan?, kalau iya aku tidak mungkin bisa lepas lagi darinya" gerutu Velisha sambil beranjak pergi dengan lunglai.

Riza hanya terus mengikuti Velisha tanpa banyak bicara, sampai Velisha kembali ke pintu ruangan ayahnya lagi.

"Apa aku boleh melihat paman?" tanya Riza yang merasa Velisha sudah tidak terlihat panik seperti sebelumnya.

"Masuk saja, tapi mungkin ayah tidak akan mengenalimu" ucap Velisha.

"Oh, jadi paman sudah sadar?" tanya Riza

"Iya, dia sudah sadar, aku akan memperkenalkanmu padanya, tapi mungkin dengan nama lain, soalnya tidak mungkin aku mengenalkanmu dengan nama ija, aku masih takut untuk jujur, apalagi di kondisi seperti ini" ucap Velisha

"Riza saja" ucap Riza karena memang itu namanya.

"Terdengar hampir mirip, tapi itu nama yang bagus, ya sudah, ayo masuk" ucap Velisha, diapun segera membukakan pintu ruangan dan membawa Riza menemui sang ayah.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

scangkir kopi dlu biar semangat...☕

2024-03-18

0

Lee

Lee

Bukan mirip lg, tpi itu namanya aslinya Ija Velisha...😂

2024-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!