Aldrich dan Ariana berjalan beriringan menyusuri Lorong demi Lorong di Mansion milik keluarga Cartier sambal menikmati pemandangan indah di sore hari,
Wanita di samping Aldrich berjalan sambal bergandengan dengan nya karena mau tidak mau Ariana harus berada di sisi Aldrich setelah beberapa saat lalu kedua orang itu beradu argument
Pria itu memiliki kekuasaan yang tidak bisa di kekang oleh Ariana sekalipun, kenyataan bahwa Aldrich bahkan menguasai daerah yang menjadi kampung halamannya menjadi masalah besar untuk nya
Ariana sejak kau menikah dengan ku, wilayah tempat mu tinggal adalah tempat kekuasaan ku bisnis besar yang keluaga mu punya adalah setengah asset dari keluarga kami
Jangan merusak persahabatan antara Ayah mu dan almarhum Ayah ku Ariana, kau harus menjalani pernikahan ini dengan baik sampai tiba waktunya
Dan selama itulah kau harus tunduk kepada ku
Kedua orang itu berhenti di sebuah taman dengan bunga-bunga yang bermekaran di sana, Aldrich mengambil setangkai mawar berwarna merah lalu menyerahkannya pada Ariana
Beberapa pelayan yang lewat menatap mereka dengan malu-malu, mereka menganggap pemandangan itu sangatlah romantic
Namun tidak dengan wanita yang bernama Ariana itu, menurutnya tatapan Aldrich itu bagaikan tatapan seorang pembohong besar, dia bersikap sangat baik pada semua orang tapi ketika berdua dengan pria itu Ariana merasa sebuah kutukan sedang melingkupi dirinya
“Saya tidak suka bunga tuan Duke”. Ariana berpaling bukan karena bunga itu tapi dirinya sedang melayangkan protes terhadapa pria angkuh di hadapannya
“Benarkah? Kau tidak suka Bunga atau tidak suka aku”. Aldrich menatap lekat wanita itu
Sadar juga anda. “Saya tidak suka bunga yang warnanya mencolok”.
Aldrich teringat dengan bunga yang di berikan Miguel pada Ariana dan juga beberapa bunga yang di pelihara wanita itu di kastil benar tidak ada bunga dengan warna mencolok di sana
Pria itu berjalan mengitari taman dengan bunga yang beragam itu, dia melirik beberapa bunga dengan warna yang tidak mencolok tapi juga indah sampai tatapannya tertuju pada bunga daisy
Apa lagi yang anda lakukan, anda membuang waktu saya. Ariana mengeluh menatap Aldrich dengan segala hal yang dia lakukan, wanita itu ingin bertemu dengan orang lain
Berduaan dengan Aldrich membuat wanita itu kesal tanpa sebab
“Ini… warna nya tidak mencolok, tapi tampilan nya indah”. Aldrich menyerahkan beberapa tangkai bunga pada Ariana, tidak seperti tadi Ariana menyukai bunga itu sederhana dan juga cantik
Wanita itu menerimanya karena dia memang menyukai bunga itu, tapi Aldrich menahan satu tangkai bunga itu lalu menyelipkan nya di telinga Ariana
Aldrich tertegun saat dia menyadari apa yang dia lakukan, dia menatap bunga itu bersamaan dengan wanita yang tersipu malu, Ariana tampak begitu cantik dan anggun seperti hari-hari sebelumnya . Sial wanita itu menggoda ku
Ariana mundur beberapa langkah saat merasakan tangan kekar Aldrich yang menyentuh kepalanya dengan lembut dia tidak menyukainya
“Tuan Duke, hari sudah mulai gelap lebih baik kita masuk ke Mansion”. Ariana langsung berbalik satu hal tidak pernah dia lakukan saat berdua dengan Aldrich
Dan pria itu semakin sadar jika wanita itu sedang menghindari dirinya, lebih tepat Ariana sedang membuat Batasan untuk mereka berdua
Ariana masuk ke dalam Mansion dia meninggalkan Aldrich yang masih kebingungan dengan perasaannya, pria itu termenung di sana antara terkejut dengan perilakunya sendiri atau mengagumi Ariana yang semakin hari semakin menawan
“Miguel!”. Ariana menatap pria yang tersenyum menatap padanya “Apa yang kau lakukan di sini?”
“Aku baru akan mencari mu, aku tidak melihat mu dan Duke di kamar”. Miguel menatap sekitarnya wajahnya berubah menjadi masam saat melihat Aldrich menyusul mereka
“Tuan Bastian dan Nyonya Jeanne memanggil kita untuk bersiap makan malam”.
“Kau bersama ku Nyonya Duchess…”. Aldrich menggenggam tangan wanita itu begitu sampai di sana, seakan tidak memberi kesempatan pada Miguel untuk mendekatinya
Ariana ingin pergi sejenak dari Aldrich tapi pria itu seakan menempel padanya, apa itu termasuk drama untuk mengelabui keluarganya
Apakah tidak satupun dari keluarga nya yang mengerti jika perasaan Ariana saat ini hanya ingin menjauh dari kehidupan sebagai seorang Duchess dia ingin seorang menjelaskannya
“Tunggu!”. Suara seorang pemuda mengalihkan perhatian tiga orang itu “Tuan Duke, saya ingin berbicara dengan Kak Ariana sebenatar”
Tatapan Calvin tidak seperti tadi saat melihat Ariana pingsan, pria itu mengubah tatapannya lebih lembut lalu menarik Ariana menjauh dari kedua pria yang saling menatap tajam itu
“Kakak…..”. Calvin memeluk wanita itu dengan lembut “Kakak baik-baik saja? Pria itu tidak menyakiti mu kan?”.
Ariana menatap pemuda itu lekat “apa kau bisa menjelaskan apa yang terjadi Cal? Aku tidak mengerti dengan situasi ini,Duke mengatakan jika…”
“Pria itu mengatakan sesuatu pada mu?”. Calvin memasang ekspresi panik “Apa dia berbicara kasar pada kakak?”
Ariana menggeleng
“Aku merasa tertekan dengan situasi ini Calvin, dan aku tahu seberapa besar kekuasaan Duke”. Ariana menunduk “Dia bilang jika Ayah kita bersahabat dengan Ayah nya, aku memegang kunci agar hubungan itu tidak rusak, benarkah itu?”
Calvin tertegun pemuda itu menangguk lalu memeluk wanita itu dengan lembut “Hanya sebentar lagi kakak, dan kakak harus berjuang dengan baik”
******
Calvin membawa Ariana ke ruang makan semua orang sudah berkumpul di sana menunggu kehadiran mereka, Ariana menatap pada Aldrich sorot mata pria itu sekan menyuruhnya duduk di sampingnya dengan kursi kosong yang dia sediakan
Di depan pria itu juga ada Miguel yang menatapnya dengan sorot mata yang sama, tapi Calvin menyerahkan Ariana untuk duduk di samping suaminya
“Ayah, Ibu tidak ikut makan malam?”. Ariana menatap pada Bastian dan kursi kosong di sampingnya pria itu menggeleng “Ibu mu masih belum cukup pulih untuk memakan makanan seperti ini”
Pandangan Bastian menuju pada Aldrich yang berada tepat di sampingnya
“Tuan Duke, bagaimana dengan perluasan yang kau lakukan?”. Bastian menatap bangga pada Aldrich “Apa semua sesuai dengan apa yang kau rencanakan”
“Jangan panggil aku tuan Ayah, anda membuat ku merasa asing”. Senyum lembut pria itu menyapa pria tua yang menjadi Ayah Ipar nya itu “Sejak Daria bergabung dengan daerah anda, di tambah dengan beberapa wilayah lain yang berhasil kita dapatkan semua seakan lebih mudah bersamaan dengan keamanan yang bertambah”
“Itu juga karena kerja keras mu juga”. Puji Bastian pada Aldrich
Arian tertunduk sesaat benar yang dikatakan oleh Calvin, jika dirinya menikah dengan pria itu semata-mata hanya karena urusan bisnis saja
Ariana menatap kedua pria di depannya Miguel dan Calvin terlihat tidak bersemangat dengan obrolan mereka, dua orang itu malah sibuk pada makanan mereka tanpa peduli dengan seorang Duke muda di hadapan mereka
Aku bosan sekali. Guman Ariana dalam hatinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments