“Bagaimana apa kalian tidak ingin bercerita pada ku? Kenapa kalian malah membatu?”. Ariana menatap para wanita itu tampa wajah tak berdosa, keempat wanita itu sudah merinding hanya dengan perkataan tegas nya
Walau Ariana menunjukan senyum yang begitu manis tepi tetap saja mereka takut karena mengingat Ariana yang dulu, sebelum dia Amnesia
“Sandrina…”. Panggil wanita itu dengan lembut
“Nyonya seperti yang saya bilang sebelumnya, Anda adalah orang yang baik hati”. Sandrina menatap wanita itu lekat “tapi di saat yang bersamaan anda juga adalah wanita yang sangat tegas bahkan terlalu tegas hingga tidak ada orang yang berani menatap mata anda”
Ariana mengangguk dia jadi mengerti kenapa orang begitu menunduk ketika harus berhadapan dengan diri nya, mata wanita it terjuju pada wanita di samping Sandrina “Kau”
“Sa..saya Nyonya”.wanita itu menjawab dengan nada takut dan gemetar
“Ya kamu, siapa nama mu?”. Wanita itu tertawa kecil ekspresi mereka begitu lucu dengan senyum lebar dan gigi hampir mongering padahal Ariana tahu jika mereka sedang takut padanya
“Mia Nyonya, anda bisa panggil saya Mia”. Wanita itu menunduk hormat
“baiklah Mia, apa kau takut pada ku? Apa aku pernah berbuat jahat pada mu”. Ariana menatap wanita itu lekat “Jangan berbohong, karena jika kamu berbohong aku akan memberikan kamu hukuman”
Mia meneguk ludah nya dengan susah payah dia tahu jika dia harus mengatakan hal tidak mengenakan itu tapi melihat Sandrina yang baik-baik saja dia yakin jika Duchess di depannya bukanlah wanita yang kejam seperti dulu
Terutama saat wanita itu melempar nya dengan senyuman manis dan itu sangat tulus, dia menatap wanita itu lekat dia lebih lepas dari pada sebelum nya, Mia tersenyum saat dia merenungi Ariana wanita itu tidak kejam tapi dia tegas dan berwibawa dan bisa di bila itu keterlaluan
“Sebelum nya anda adalah orang sangat tegas dan disiplin semua orang sangat menyegani anda, termaksud saya hingga kadang kami tidak bisa membedakan saat kami takut dan segan”. Mia tersenyum menatap wanita itu “Karena itu ketika melihat anda sadar dari koma anda, dan tersenyum untuk pertama kali kami begitu terkejut”
“terkejut?”. Ariana menatap tidak mengerti dia sedikit tersipu karena tatapan orang-orang itu
“Yak karena anda begitu cantik dengan senyuman dan wajah polos anda”. Mia menambahi “Anda bertingkah leluasa tanpa make up dan pakaian mewah yang membuat anda tidak bergerak dan berekspresi dengan bebas”
“Kami lebih menyukai anda yang seperti ini, tegas dan manis”. Sandrina menatap wanita itu hingga Ariana tertawa kecil menatap mereka
“Baiklah-baiklah jika aku melihat tampak nya aku yang dulu sudah membuat kalian tidak nyaman bukan”. Ariana menatap orang-orang itu “Pekerjaan sebagai Duchess mungkin sangat penting hingga aku tidak menjaga perasaan kalian, maafkan aku”
“Tidak Nyonya!”. Mereka terlihat panik “Kami pasti sudah menyinggung anda, maafkan kami”
Ariana menggeleng “Aku juga merasakan hal yang sama, entahlah aku juga merasa lebih bebas sekarang aku akan melakukan apa yang aku suka sebagai Duchess mulai serakarang”
Mereka tertawa bersamaan saat wanita itu merangkul mereka dalam obrolan yang menyenangkan hingga tidak terasa mereka menghabiskan beberapa waktu
Sandrina menatap matahari yang mulai meninggi dia menatap teman-temannya yang sedang asik mendengar Ariana bercerita tapi pekerjaan mereka jauh lebih untuk saat ini karena beberapa hal yang harus di berekan
“Nyonya Duchess kami akan bekerja karena hari sudah akan petang”. Sandrina memotong pembicaraan mereka, Ariana menatap ke arah langit dia ingat sesuatu, Ethan memberi tahu tugas nya sebagai seorang Duchess
“Ya kau benar, aku juga harus mengurus beberapa tugas yang sudah menumpuk”. Ariana berdiri dia mengulurkan tangannya pada mereka agar mereka ikut berdiri
Sandrina dan beberapa pelayan itu tertegun sat menyentuh tangan itu, wajah Ariana yang begitu cantik tidak sesuai dengan tangan nya yang begitu kasar dan mereka tahu apa penyebapnya
Duchess pasti bekerja terlalu keras, bahkan setelah pulih dia juga harus melanjutkan pekerjaannya . Sandrina menatap wnaita itu tidak tega . Padahal ingatannya saja belum pulih, pasti dia belajar dari awal
“Apa yang kau pikirkan?’. Mia menatap wanita di samping nya mereka berjalan beriringan “Apa kau memikirkan Duchess, kau merasakan tangan nya tadi?”
Sandrina mengangguk
“Kurasa kau benar, jika Duchess memang bekerja keras untuk Darie sejak dia datang anak-anak hidup lebih damai bahkan gelandangan pun tidak ada lagi”. Mia tersenyum dia tidak setakut dulu ketika mengingat Ariana sekarang wanita itu sangat hangat dengan ketegasan nya “Dan ku pikir dia memang wanita yang paling pantas untuk menjadi Duchess”
“Kau benar, dia pantas”
*****
Ethan menatap Ariana yang berkutan dengan beberapa laporan dan juga beberapa foto hitam putih di tangan nya dia pikir dia akan mengajari wanita itu dari awal
Tapi lihatlah Ariana bahkan sudah menyelesaikan sebagian besar tugas yang menumpuk itu dia begitu kagum dengan wanita muda di depannya
“Ada apa Ethan kenapa kau tersenyum seperti itu?”. Ariana melirik pria itu sekilas baru kembali lagi ke berkas di hadapannya “Kau tahu beberapa petani teh di daerah utara Darie?”
“Tentu Nyonya, apa ada masalah dengan mereka?”. Ethan menghampiri wanita itu
“Suhu di sana pasti sangat dingin, tapi lihat mereka hanya memakai mantel yang tipis”.
Ethan mengangguk dia belum menangkap maksud dari wanita itu hingga Ariana menunjuk beberapa harga dagang di lain daerah Darie
“Masalahnya ada di sini, harga transportasi nya sangat mahal aku ingin mereka membebaskan harga kirim untuk pakaian hangat”
“Ta… tapi Nyonya apa itu tidak berlebihan? Duke mungkin tidak akan setuju karena…”
“Karena apa? Duke terlalu sibuk untuk memperluas wilayah dan juga bisnis-bisnis nya hingga dia tidak sadar jika rakyat yang dia pimpin berada dalam jurang maut”
Ariana menatap pria itu tajam “Ethan, angka kematian di daerah ini semakin hari semakin tinggi dan penyebap kematian mereka adalah hipotermia yang semakin menjadi-jadi”. Ariana menjelaskan pada Ethan pria itu bisa melihat ketulusan dan kehawatiran yang jelas dimata Ariana “Ini perintah dari Duke, kita harus bersikap adil pada mereka”
“Baiklah Nyonya sesuai dengan perintah anda, saya harap anda bisa menyerahkan perintah tertulis sebelum Lusa”.
“Ya baiklah”
Krak…
Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan kedua orang itu, Aldrich masuk tanpa permisi dan tanpa ketukan pintu membuat Ariana menatap nya tidak suka
“Apa Tuan Duke tidak punya sopan santun?”. Perkataan Ariana membuat Ethan panik bukan hanya dia dua orang pria di belakang Aldrich juga demikian mereka menatap Ariana tidak percaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
lily
apa jangan2 aldrick pnya kekasih lain
2024-08-24
0