Beberapa waktu berlalu keadaan Ariana semakin membaik, tubuh wanita itu juga semakin membaik karena gizi yang cukup ditambah adanya Bastian yang selalu di samping nya setiap saat membuat hati wanita itu merasa hangat
Walau awalnya dia tidak tahu dan lupa tentang segala nya termasuk pria tua itu, tapi cara Bastian merawat nya selalu berhasil membuat hatinya menghangat, karena pria itu jugalah Ariana mendapat semangat dan kekuatan lebih
“Ayah kaki ku tidak sakit lagi, kenapa masih memegang ku?”. Ariana menatap pria itu lembut “Apa Ayah tidak Lelah merawatku?”
Bastian malah tersenyum lembut “Sayang menghabiskan waktu denganmu adalah hal paling berharga bagi ku”
“Ku dengar papa adalah bangsawan yang punya beberapa perusahaan, apa papa tidak sibuk, siapa yang akan mengerjakan itu?”.
“Tentu saja adikmu,dia sudah cukup pintar mengurus bisnis keluarga kita hanya perlu menunggu nya agar segera menikah untuk menyerahkan alih waris”
“Adik?”. Ariana tidak ingat jika Ethan menyampaikan informasi itu
“Ethan tidak memberitahumu?”. Bastian bertanya heran dia terlalu sering menghabiskan waktu Bersama Ariana tanpa mengobrol hal penting, dan lagi pula Ariana lebih sering bertanya mengenai orang-orang di Castile itu tidak terkecuali para pelayan yang hanya sekedar lewat
Ajaib nya wanita itu dapat dengan mudah menghapal satu persatu nama orang-orang itu, namun dia tidak ingat apapun tentang mereka
“Ethan tidak pernah memberi tahu ku Yah”.
“Pasti kau terlalu banyak bertanya hal lain, iyakan”.
Ariana menggeleng “Aku harus mengenal orang di sekitar ku terlebih dahulu bukan?”.
“Kau benar, kau persis seperti Ibu mu”. Bastian merangkul hangat wanita itu “Mau secangkir teh? Ayah sendiri akan membuat nya untuk mu”
“Baik Ayah, aku akan menunggu di ruang tengah, aku juga ingin membaca beberapa buku yang diberikan oleh Ethan dan Rafael”
“Yeah, Ayah akan cepat”
Wanita itu berjalan menyusuri ruangan dia merasa aneh setiap kali para pelayan menatapnya dia merasa tatapan itu mempunyai arti terselubung dan dia merasa tidak enak
“Sandrina, Bina!”. Ariana memanggil dua pelayan yang baru saja lewat dari hadapannya dia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di wajah mereka, sebuah ketakutan dan kesopanan yang menurut nya kurang wajar
“Ya Ny. Duchess apa anda perlu sesuatu?”. Sandrina menjawab wanita itu dengan nada setenang mungkin tapi Ariana bisa memperhatikan gerak gerik mereka dengan jelas
“Angkat kepala kalian, dan tatap aku apa kalian akan berbicara dengan dengan menundukan kepala seperti itu?”.
“Tidak Nona Duchess”. Kedua orang itu mengangkat kepala mereka secara bersamaan menatap orang itu dengan sisa keberanian mereka, tapi pandangan mereka cukup membuat mereka terkejut wanita di depan mereka seperti bukan Duchess yang mereka kenal dulu dia terlihat sangat lembut dengan mata hijau nya yang bersinar terang. Cantik sekali…
“Bagus, jika aku memanggil kalian lagi kalian harus menatap ku seperti ini”.
“tapi Nona Duchess semua orang akan menunduk pada anda terutama tuan Duke, karena kalian adalah majikan kami”. Bina menjelaskan nya dengan hati-hati
Ariana terdiam dia tahu posisinya sebagai Duchess sangat disegani dan Rafael maupun Ethan sudah menjelaskan hal itu kepadanya .
“Aku tidak menerima penolakan dan…”. Ariana mendekat pada kedua orang itu lalu mengangkat rok Bina terlalu Panjang untuk dia kenakan “Bina kau bisa mengganti pakaian mu, kau terlihat tidak nyaman saat bekerja”. Wanita itu tersenyum manis “Dari tatapan kalian seperti nya dulu aku bukanlah orang yang baik”
Kedua wanita itu sampai tercengang bukan karena perkataan wanita di depan mereka tapi senyum yang Ariana lemparkan, dia seperti sebuah bunga mawar yang mekar sangat cantik dan tidak ada banding
“Nona Duchess anda dulu sangat tegas dan disiplin karena itu kami bersikap sopan dengan anda”.Sandrina menjelaskan pada wanita itu dia terus menatap Ariana jarang ada kesempatan untuk bercengkrama dengan wanita itu dengan jarak sedekat sekarang “Maaf jika saya terlalu lancang, tapi saya tahu sedikit tentang sisi lembut anda”
“Apa?”. Ariana bingung . Apa dulu aku jahat hingga dia mengucapkan sisi baik ku dengan langkah?”
“Sayang! Papa sudah membuat nya di mana kau?”. Suara Bastian menggelegar dari ruang tengah, Ariana mengalihkan perhatiannya pada pria tua itu
“mari kita mengobrol lain kali”. Ariana permisi dari kedua orang itu dan semakin membuat mereka tercengang “Sampai jumpa”
“Ah Baik Nona Duchess…”. Kedua orang itu menunduk hormat begitu Ariana meninggalkan mereka berdua
“Apa kau pikir Duchess kita masih sehat?”. Bina menatap wanita di samping tercengang “Dia berubah 180 derajat, dan lihat aku baru tahu dia secantik itu dengan wajah natural nya”
“Entahlah dia sudah cantic sejak dulu, dan ku pikir dia tidak berubah seperti apa yang kau pikirkan”. Sandrina menggeleng kepalanya yang terasa pegal “Dia pernah menolongku dengan tangannya sendiri lalu pergi begitu saja, saat itu aku melihat mata hijau nya yang sangat redup”
“lalu?”. Bina menatap penasaran padahal dulu Sandrina sudah pernah bercerita tapi tidak seorang pun percaya
“kau tahu Bina, Duchess seperti terbebas dari penghalangnya, penghalang yang menghalangi dirinya untuk berekspresi”
*****
“Hmm ini sangat enak Ayah”. Ariana memuji teh buatan sang papa dengan bangga “Aku yakin papa memasukan cinta ayah ke sini, aku tidak menambahkan gula tapi rasanya sangat manis”
Bastian menutup wajahnya dia begitu tersipu malu dengan pujian putrinya, sejak kecelakaan itu dia selalu tersipu dengan tingkah putrinya
“Nak..”
“Ya?”. Ariana meletakan cangkirnya menatap pria itu dengan dalam “Ayah ingin mengatakan sesuatu?”.
“Entahlah, sudah sejak lama Ayah merindukan mu yang seperti ini”. Bastian mengusap wajah wanita itu “Ternyata kedisiplinan dan kekuasaan tidak ada banding nya dengan kehangatan hati mu saat kau remaja dan itu kembali saat ini”
“Apa maksud Ayah?”. Ariana tidak mengerti tapi nampaknya pria di depannya tidak tertarik untuk menjelaskan detail nya
“Kau akan tahu seiring berjalan nya waktu, sekarang nikmati teh mu”
“Ah baiklah jika Ayah memang tidak berniat”.
Kedua orang itu menikmati teh yang mereka minum dengan se sekali mengobrol sesuatu yang Ariana tidak tahu wanita itu tertawa dan kadang terkejut dengan obrolan mereka, tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan dua manusia itu
“Nona Duchess, apa anda sudah lebih baik?”. Rafael dan Ethan menghampiri wanita itu “Tampak nya begitu, senyum anda sangat manis”
“Terima kasih Ethan dan Rafael aku banyak terbantu dengan kalian”. Ariana tampak melirik ke belakang mereka dia seperti mencari seseorang “Di mana Leo, aku tidak pernah melihatnya lagi”
“Ah Leo berada di kamp, beberapa tentara sangat memerlukan bantuannya”
“Tentara?”. Ariana berdiri menatap serius kedua orang itu “Apa mereka terluka parah, apa semua dokter di Darie sudah di gerakan?”.
Rafael terenyuh wajah wanita itu terlihat sedih tapi juga serius tidak ada ekspresi yang tersembunyi seperti dulu
“Nona mereka baik-baik saja, ada kawanan rusa yang menyerang ladang dan mereka mencoba melindungi para petani di sana”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
🌺Zaura🌺
Yang benar, PAPA atau AYAH panggilannya? Bingung bacanya...
2024-07-11
0
Nic
bau bau bakal ada plot twist
2024-03-15
1