Tok! Tok!. Suara ketukan dari dalam mobil membuyarkan lamunan Rafael pria itu menatap kearah pintu dan benar saja Ariana mencoba untuk keluar dari sana wanita itu membuatnya panik
“Nyonya Duchess tunggu sebentar!”. Rafael menahan pintu mobil itu tapi percuma Ariana memberontak di dalam sana
“Apa yang kau lakukan Rafael aku merasa pengap di sini!”. Ariana mendorong benda itu sekuat tenaga hingga akhirnya terbuka wanita itu keluar menghirup udara yang sejuk “Huh kau hampir saja membunuh ku!”
“Nyonya Duchess sejak kapan anda bangun?”.
Pertanyaan Rafael membuat wanita itu berpikir dia tidak benar-benar tidur karena dia masih bisa mendengar orang-orang berbicara sejak tadi, walau begitu Ariana sendiri tetap memejamkan matanya
“Entahlah aku hanya terpejam saja”.
“A…apa anda serius?”.
Bukannya menjawab pertanyaan Rafael wanita itu focus dengan wajah tegang pria itu, “Ada apa denganmu apa kau sakit?”
“Tidak Nyonya hanya saja…bisakah anda menunggu di dalam saja?”
Ariana menggeleng aku tidak mau, wanita itu memberontak dengan paksa membuka pintu mobil itu sampai Rafael tidak mempunyai pilihan lain selain menyingkir dari sana, Rafael berkeringat dingin saat Ariana mulai melihat sekitarnya dengan seksama sampai matanya tertuju pada dua orang yang sedang bermesraan
“Ny. Duchess saya bisa menjelaskannya pada anda”. Rafael menahan wanita itu tapi hal di luar dugaan wanita itu terlihat tenang
“Apa mereka sepasang kekasih sebelum kami menikah?”. Ariana menebak dengan pikirannya sendiri “Ethan tidak pernah menjelaskan ini pada ku”
“Nyonya aku…”.
“Kau ingin menceritakannya, ayolah aku harus tahu bukan?”. Ariana memberi senyum manis hingga pria itu tidak bisa menolak “Baiklah, kau tolong panggil kami jika tuan Duke sudah akan pulang”.
Rafael memberi perintah pada pengawal mereka yang masih setia berada di sana, Rafael mengikuti Ariana menyusuri jalanan dengan pohon-pohon yang membuat suasana sangat terduh di sana
Pria itu mengambil posisi di samping Ariana dan menceritakan mengenai Aldrich dan kekasihnya, wanita itu tidak berbohong jika hatinya terasa perih sekarang
“Jadi ketika kalian menikah, Duke membuat surat perjanjian dengan anda jika pernikahan yang kalian lakukan hanyalah pernikahan kontrak yang berlangsung setahun penuh, dan anda tahu jika kontrak itu akan berakhir beberapa bulan lagi”. Rafael menjelaskan detail pentingnya “Tuan Duke benar-benar mencintai wanita itu hingga tidak ingin berpaling darinya”
“Jika Duke memang mencintainya kenapa dia menikahi nya?”. Ariana bertanya datar pada pria disampingnya, Rafael hanya menggeleng “Rafael… jika aku mencintai seseorang aku akan memberikan hidup ku padanya, apa guna kekuasaan dan juga harta jika kau tidak berbahagia dengan orang yang kau cintai?”
Rafael terdiam mendengar perkataan wanita itu dia teringat pada awal wanita itu menikah dengan Aldrich, dan perkataan Ariana barusan menunjukan seberapa besar cinta nya pada Duke hingga mengambil langkah untuk menikah dengan pria yang jelas-jelas tidak mencintainya, Aldrich jelas-jelas mengincar wilayah dan kekuasaan melalui wanita itu
“Nyonya Duchess anda tidak apa?”. Tanya Rafael saat tidak mendengar suara wanita itu dia pikir Ariana terisak ternyata wanita itu sibuk memandangi kawanan tupai yang melompat ke sana ke mari “Beberapa bulan lagi akan nada musim dingin Nyonya, mereka sedang bersiap untuk hibernasi”
“Bisakah kita memanjat dan melihat mereka dari sana?”.
“A… apa tentu saja tidak boleh Nyonya!”. Rafael panik mendengar perkataan wanita itu “Mereka akan terganggu”
“hmm kau benar juga”. Ariana mengacak pinggang dia menatap sekitarnya yang mirip dengan hutan di belakang castile “Apa yang harus kita lakukan? Kau tidak bosan di sini? Hanya ada pohon dan bunga liar”
Rafael tampak berpikir dia sendiri sedang bosan juga, dia menatap Ariana yang berbinar mengharapkan sesuatu pada dirinya . Sial dia manis sekali
“Rafael…”. Wanita itu mendekat membuat pria itu deg-degan
Apa yang anda lakukan Nyonya walau anda kecewa dengan tuan Duke, tolong jangan buat saya berkhianat. Rafael terisak dalam hati dia berpikir jika Ariana sedang menggoda nya sekarang
“Kelihatan nya panah mu sangat bagus, boleh aku meminjam nya?”.
Deg.
Perkataan Ariana yang baru saja dia dengar bahkan lebih mengerikan dari pada bayangan jika mereka berselingkuh “Ma..maaf Nyonya tapi seorang Duchess tidak diperbolehkan untuk menyentuh senjata..”
Ariana menatap kesal pada pria itu dia sangat ingin menggunakannya seakan ada darah yang mengalir di tubuhnya dia ingin menggunakan benda itu sekarang
“Baiklah kau menentang perkataan seorang Duchess bukan, aku sebenarnya tidak ingin tapi kau telah melanggar perintah pimpinan bukan…”.
“Argh Nyonya Duchess kupikir sebagian diri mu sudah kembali…”. Rafael terjatuh dan memohon pada wanita itu “Aku mempersembahkan benda ini Nyonya tolong jangan hukum saya"
“Tentu saja tidak Rafael, bagaimana aku bisa menghukum mu kau adalah panglima terbaik yang pernah ada”. Ariana mengambil benda itu dari pria yang sedang berlutut dengan pasrah itu, wajah nya menunjukan dirinya puas karena berhasil memperdaya pria itu “Aku akan memberikan bintang kepada mu”
“Nyonya tolong hati-hati”. Rafael sebisa mungkin melindungi wanita itu dari dekat
Ariana menegakan badan nya lalu menggunakan panah itu dengan benar, dia mengarahkan panahnya pada seekor burung yang sangat kecil dan juga lincah dan di luar dugaan panah anak panah itu tepat mengenai burung tersebut, Rafael ternganga dia tidak menyangka jika Ariana mampu melakukan itu
“Itu adalah burung dengan populasi yang banyak, aku tidak akan berdosa jika membunuhnya kan?”. Ariana menatap pria di sampingnya yang masih terkagum “hei kau mendengar ku?”
“Bravo!”. Rafael bertepuk tangan dan menatap wanita itu dengan kagum “Anda bisa ikut dengan saya jika terjadi perang”
“Hush aku ini wanita”
“haha tapi tidak dengan kemampuan anda, saya bisa memanah saat usia saya 17 tahun dan saya berlatih mati-matian tapi anda….”. Rafael ingin bertanya tapi dia yakin wanita itu tidak akan ingat bukan
“Ada apa?”
Ehhem! Suara deheman seorang pria membuyarkan percakapan kedua orang itu, Ariana dan Rafael menatap pada Aldrich dengan Carrisa yang merangkul tangannya
“Apa yang kalian lakukan di sini dan Nyonya Duchess kau..”. Aldrich yang tadinya sempat melihat wanita itu memanah terkagum dengan cara Ariana memegang dengan betul panah besar itu “Seorang Duches tidak memegang sebuah senjata”
Ariana mengangguk dan menatap datar kedua orang itu, tatapan Ariana tertuju pada wanita di samping Aldrich apapun yang ada di benaknya satu hal yang Ariana bisa ambil dia tidak menyukai Carissa.
“Rafael juga memberitahuku tentang itu, tapi… sepertinya aku akan mengubah kebijakan itu tuan Duke karena itu sangat tidak adil”
Aldrich menatap wanita itu tidak percaya Ariana menentang nya dengan tatapan penuh kebencian, dia tidak menyukainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments