“Apa yang anda lakukan?!”. Ariana memberi tatapan tajam pada pria itu dia tidak suka dengan cara Aldrich pergi dari sana dengan tidak sopan “Apa begitu cara anda memperlakukan rakyat anda?”.
“Aku Memberi bantuan pada mereka, dan aku melindungi mereka dari serangan dan membuat hidup mereka menjadi damai!”. Aldrich meninggikan suaranya dia terlihat begitu marah pada Ariana entah apa yang wanita itu lakukan hingga Aldrich benar-benar marah padanya
Ariana terdiam dia tidak ingin menatap mata pria itu dia memalingkan pandangan nya dengan kesal dia bahkan belum berbicara banyak dengan orang-orang itu tadi.
“Kita pergi!”. Aldrich memberi perintah pada pengemudi, Rafael melirik kedua orang itu di belakang
Mereka berdua sama-sama diam dengan ego mereka masing-masing Rafael tersenyum menatap Aldrich dia tahu jika pria itu sedang salah tingkah dia tidak ingin mengagumi Ariana jadi pria itu memperlakukannya dengan kasar
Sampai beberapa saat perjalanan, Ariana merasa asing dengan jalan mereka apa supir itu memilih rute lain dia menata Kastil yang semakin menjauh
“Rafael….”. Panggil wanita itu
“Ya Nyonya?”. Rafael menatap wanita itu lalu beralih pada Aldrich yang menatapnya dengan tajam “Apa ada yang anda butuhkan?”
“Tidak hanya saja aku bingung, apa kita sedang memilih rute lain tapi kenapa kita semakin menjauh dari kastil
Rafael tersenyum “Sebaiknya anda menikmati perjalanan kita akan menuju tempat yang sangat bagus, tidak jauh dari kota jadi anda tenang saja”
Ariana mengangguk dia sedikit mengantuk karena perjalanan yang membosankan itu, di tambah perjalanan yang hening hanya terdengar suara roda berputar yang melewati bebatuan yang tidak rata
Aldrich memperhatikanwanita di sampingnya, Ariana bersandar di kursi dengan tidak nyaman kepalanya bergerak mengikuti arah terjal perjalanan . Apa dia tertidur?
Pria itu menarik Ariana untuk bersandar padanya wajah wanita itu terlihat damai saat dia tidur jadi Aldrich tersenyum . Akan lebih baik kau diam seperti ini
Mereka menghabiskan waktu beberapa saat hingga mereka sampai di sebuah tempat dengan padang rumput yang begitu luas dan juga bunga-bunga yang tumbuh dengan liar
Aldrich melepaskan wanita di sandaran nya sebelum wanita itu terbangun membuatnya merasa lancang, Rafael membuka pintu untuk pria itu lalu menatap pada Ariana yang masih tertidur dia tidak tega membangunkan nya
“Tuan apa anda yakin akan menemui dia?”.
Aldrich mengangguk “Aku sudah sangat merindukan nya”
“Bagaimana dengan Nyonya Duke, ada baiknya kita mengantar nya pulang tadi”. Rafael merasa tidak enak, Ariana tentu akan berpikir negatif nanti
“Biarkan saja, sebelumnya dia juga sudah tahu bukan ini bukanlah rahasia , lagi pula kontrak pernikahan kami akan segera berakhir”. Aldrich melangkah keluar dia melirik pada Ariana yang masih terpejam sebelum membiarkan pintu itu tertutup
...*****...
“Tuan Duke…”. Seorang wanita memanggil pria itu, wanita dengan baju sederhana itu mendekat pada Aldrich dan merangkul pria itu dengan lembut “Apa yang anda lakukan…. Nyonya Duchess sudah sadar?”
Aldrich mengangguk dia menatap wanita cantik yang kini mulai mengurus “Apa kau tidak makan? Lihat badanmu sudah mengecil kau membuat ku khawatir”
“aku hanya kepikiran padamu, dan aku begitu merindukan mu”.
“Carrisa, apa yang kamu khawatirkan aku baik-baik saja ada dan aku bisa melindungi diri ku sendiri”.
“Sungguh?”. Carissa bertanya dengan haru
Pria itu membawa kekasihnya ke bawah sebuah pohon rindang mereka duduk santai dengan Aldrich yang bersandar di bahu wanita itu
Rumah yang di tinggali Carissa adalah rumah khusus cukup jauh dari rumah orang-orang, berikan oleh Aldrich dia tidak ingin wanita itu menjadi bahan gunjingan bagi orang lain dulu wanita itu tinggal dengan Ayahnya sekarang pria itu pergi untuk selamanya menjadikannya sebagai sebatang kara yang kesepian
Carrisa sendiri adalah kekasih Aldrich sejak mereka masih kecil mereka sering bertemu saat Aldrich sering berkunjung ke sana untuk berburu dengan sang Ayah
Pria itu jatuh hati saat melihat gadis itu dengan pakaian sederhana namun dengan wajah yang begitu cantik, Carrisa juga anak yang ramah dia bisa berteman baik dengan siapapun
Sayangnya status mereka tidak memungkinkan mereka untuk bersama, Ayah Aldrich menjodohkan pria itu pada sesama bangsawan berkelas yaitu putri dari Bastian Cartier penguasa Bisnis di daerah mereka, walau dia tidak setuju tapi dia tidak ingin menentang pernikahan sang Ayah
Bahkan setelah pernikahan kedua orang itu, semua bisnis berjalan dengan baik bahkan jauh lebih baik Ariana mengambil alih kekuasaan Duchess menjadikan sebagai Duchess terbaik yang pernah ada dalam negeri itu.
“Apa kita akan tetap seperti ini?”. Carrisa berkata pelan pada pria itu “aku hanya simpanan mu…”
Aldrich menatap wanita itu, Carrisa memasang wajahnya yang sendu “Kenapa kau mengungkit ini sayang… tunggu sebentar lagi saja aku akan menjadikan mu satu-satunya dalam hidup ku..”
“Aku sangat kesepian…”
Hati Aldrich terasa sakit saat melihat air mata wanita itu mengalir turun “Maafkan aku, maafkan aku… aku tidak bermaksud membuat mu seperti ini , hanya sebentar lagi bersabarlah..”
“Kau sudah berjanji kesekian kalinya tuan Duke, apa kau benar-benar menganggapku sebgai simpananmu?”. Suara Carrisa berubah serak, Aldrich memeluk wanita itu dengan erat menenangkan wanita yang sangat dia cintai itu
“Kau akan akan bersama ku tidak lama lagi, hanya tinggal beberapa bulan lagi Carrisa…”
Aldrich melonggarkan pelukannya menatap intens wanita itu, dia memberi kecupan di kening Carrisa seperti biasa
“Kau tahu aku sengaja datang ke sini karena aku begitu merindukanmu, tidak menemui beberapa minggu ini membuat isi kepala ku tidak tekontrol”. Aldrich tersenyum menyampaikan perasaan “aku menemukan benda yang sangat indah di luar Darie dan benda itu sangat cocok untuk mu…”
Carrisa menggeleng “aku tidak menginginkan benda itu, aku hanya ingin kau selalu bersama ku”
“Aku tahu, tapi kau harus melihat nya dulu”. Aldrich mengambil sesuatu dari saku nya sebuah kotak berwarna hitam lalu membuka nya
Mata Carrisa langsung berbinar menatap benda itu “Apa ini? Ini indah sekali”
“Ini adalah kalung permata sayang… ini di tempah khusus di Yordan”. Aldrich mengalungkan permata itu ke leher Carrisa wanita itu terkagum-kagum dengan mata berbinar “Benda ini sangat indah sama seperti orang yang memakainya”
“Tuan Duke sangat romantic…”. Carrisa kembali memeluk pria itu seakan rasa kesal nya tadi sudah menghilang, Aldrich memang selalu memberinya sebuah kejutan dia bangga bisa berada di samping pria itu
Dan itu pula yang membuat hubungan mereka terus berjalan sampai saat ini
Rafael menatap kedua orang itu dari kejauhan dia sengaja berdiri tepat di samping mobil bersama dengan supir yang berangkat bersama mereka, pria itu menghembuskan nafas kasar menatap sang Duke dengan wanita pilihannya
Saya harap anda menyesal telah menyia-nyiakan Duchess.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
lily
sudah ku duga
2024-08-24
1
Sarsari
buat ariana punya kekuatan atau apa kek thor, biar aldrik gak mudah mendapatkan ariana kembali
2024-03-08
4
Umisah Asther
lanjut Thor suka ceritanya.....semoga aldrik menyesal setelah Ariana pergi...jijik Ama aldrik semangat
2024-03-08
3