Ariana menatap pria di depannya dengan wajah dongkol dia sendiri tidak tahu berada di dekat pria itu selalu membuat hatinya marah dan kesal, membuat dirinya mengambil kesimpulan jika pria itu bukanlah pria yang baik di masa lalu
“Nyonya Duchess, apa kau akan berdiri di sana? Sekarang sudah menjelang tengah malam kau tidak mengantuk?”. Aldrich menatap wanita yang berjarak 2 meter darinya, dia sudah berbaring dengan nyaman hanya tinggal menunggu istrinya “Tidurlah di samping ku”
Wanita itu tidak mengindahkan perkataan Aldrich dia lebih tertarik dengan sofa yang nyaman di samping ranjang, sofa itu cukup untuk dirinya jadi dia berjalan menjauh membaringkan dirinya di sofa dengan bantalan busa itu
“Apa yang kau lakukan Nyonya Duchess? Aku tidak menyuruh mu untuk tidur di sana”. Aldrich menatap jengah wanita yang selalu membangkang itu dia mengubah posisinya agar dia bisa melihat wanita itu.
Ariana masih diam dan tidak menanggapi dirinya membuat Aldrich semakin jengkel saja “Apa kau tidak mendengar kan ku!”
“Tuan Duke….”. Wanita itu berbicara tanpa menatap Aldrich “saya pikir hubungan kita tidak dekat, insting mengatakan seperti itu”
“Kau…”.Apa ada orang lain yang menceritakan masa lalu kami? Ck kenapa aku panik”.
“Walaupun begitu kau harus tetap tidur di samping ku!”. Ariana sama sekali tidak mengindahkan perkataan pria itu, dia masih berbaring tanpa menatap dirinya membuat pria itu merasa jengkel dia tidak tahan di abaikan jadi dia berjalan menuju wanita itu.
“Tuan Duke! Apa yang anda lakukan! Menyingkir!”. Ariana panik saat pria itu ikut berbaring di samping nya mereka begitu dekat dengan kulit mereka yang saling bersentuhan “anda gila tempat ini sangat sempit!!”
“Aku tidak ingin mendengar gossip yang mengatakan hubungan rumah tangga kita kacau”.
Ariana melotot jawaban pria itu sama sekali tidak masuk akal, tidak aka nada orang yang mengetahui apa yang mereka lakukan saat berdua, wanita itu mendorong pria itu dengan sekuat tenaga, Aldrich sendiri cukup kewalahan
“Kau sangat pembankang ternyata, kau lebih suka pemaksaan bukan?”. Aldrich mengubah posisinya dia mengukung dan mengunci wanita itu di bawah kukungan nya
Untuk beberapa saat pria itu tertegun menatap wajah cantik itu, cahaya lampu yang redup tidak meredupkan padangan wanita itu terlihat begitu indah
Cantik….
Satu kata yang terukir di benak pria itu dia tidak ingin melepaskan pandangan nya, tapi wanita di bawahnya Nampak kesulitan Ariana mencoba keras melepaskan diri
“Menyingkir dari ku! Apa yang kau lakukan dasar bejat!!”. Ariana menendang perut Aldrich, pria itu tersadar dalam kesakitannya dia melepaskan tangan nya
“Arggh apa yang kau lakukan!”. Aldrich menjatuhkan tubuhnya tepat di atas tubuh Ariana mata mereka saling beradu, Ariana mendorong tubuhnya lagi dengan keras hingga pria itu terjatuh ke lantai
“Dasar Mesum!”. Ariana berdiri dia hendak kabur tapi Aldrich kembali menariknya
“Kau sudah keterlaluan Nyonya Duchess, kau perlu di beri pelajaran ternyata!”. Aldrich begitu marah dengan penolakan terus menerus yang Ariana berikan, tatapan nya begitu tajam membuat wanita itu menjadi panik
“Apa yang kau lakukan lepaskan aku! Tidak!!”. Ariana panik saat pria itu merebahkan nya dengan paksa “Tidak apa yang kau lakukan!”
Aldrich tersenyum menatap wajah panik wanita itu dia ingin mengerjai Ariana tapi perutnya terasa sakit karena tendangan wanita itu
“Jika kau berani beranjak dari sini sedikit saja, aku tidak akan memberi mu ampun, kau mengerti!”. Bentak pria itu, Ariana mengangguk dengan takut
Aldrich membaringkan tubuhnya di samping Ariana, wanita itu langsung memberi pembatas dengan beberapa bantal dan menjaga jarak dengan pria itu
...*****...
Pagi cerah menyapa Casitile indah di Kawasan perbukitan Darie, cahaya matahari masuk melalui sela-sela jendela kaca kamar milik pasutri
Ariana mencoba menggerakan tubuhnya yang terasa sangat kaku “Argh apa ini? Ranting pohon?”. Wanita itu berguman dia belu berniat untuk membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat “ck, kenapa semakin erat…, aku sesak”
Wanita itu membuka matanya dengan paksa menatap kearah tubuhnya yang masih tertutup oleh selimut tebal dia menyingkirkan selimut itu dengan setengah tangannya yang dia gerakan bersusah payah
“Argh… apa ini!”. Ariana panik ketika menyadari tangan besar yang mendekapnya “Lepaskan aku !!”
“Begitukah cara seorang lady berbicara?”. Suara serak pria di samping Ariana membuat wanita itu merinding “Berbicara lah yang lembut, jika orang lain mendengar mu mungkin mereka akan mengumpat mu”
Ariana mengigit bibir menahan rasa kesalnya sebisa mungkin wanita itu tidak terpancing emosi “Tu..Tuan Duke, tolong lepaskan saya, ada beberapa aktivitas yang akan saya lakukan hari ini jadi saya harus cepat”
“Baiklah, tapi jangan lupa sarapan Ibu ku akan kembali jadi persiapkan diri mu”
Wanita itu mengangguk dia meninggalkan Aldrich tanpa sepatah katapun, dia berjalan menuju ruangan pribadi miliknya dia memilih bersiap di sana dibandingkan harus bersiap di kamar yang sama dengan pria yang membuatnya jengkel itu
“Nyonya Duchess…”. Sapa Bina, wanita itu sedang membereskan ruangan pribadi wanita itu “anda akan mandi saya akan membantu anda berkemas karena sebentar lagi Madame Darya akan sampai”
Ariana menggeleng “Aku bisa melakukan nya sendiri, Terimakasih Bina…”
“Baiklah Nyonya, saya pamit”
Ariana membersihkan tubunya di kamar mandi dia cukup lama berada di sana, mengingat tidur bersama dengan Aldrich membuat wanita itu merinding “Ah sial ingin sekali aku memukul wajahnya!”. Wanita itu kembali menggosok tubuh nya dengan keras entah mengapa dia merasa sangat jijik
Wanita itu melilitkan sebuah handuk besar di tubunya, dia sudah memastikan pintu tertutup sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi dia akan merasa aman tidak aka nada yang berani masuk ke sana, Ariana berjalan keluar tanpa memperhatikan seseorang yang menatapnya dengan tajam
“Beraninya kau pergi tanpa persetujuan dari ku!”. Ariana tergelak dia memegang handuk nya dengan keras
“Arh apa yang kau lakukan di sini!”. Wanita itu berteriak panik dia begitu malu, karena hanya mengenakan sehelai handuk “Dasar Mesum!”
“Siapa yang kau sebut Mesum huh? Kita suami istri memang apa salahnya aku Sudah pernah melihat mu lebih dari itu”. Aldrich menelan saliva nya dengan susah . Sial kenapa dia seksi sekali. Aldrich merinding hanya dengan melihat setetes air yang mengalir di pundak wanita itu
“Palingkan padangan Mu!”. Ariana mengancam pria itu dengan sebuah pena dan satu tangan nya memegang erat handuk yang melonggar di tubuhnya “Cepat!”
Apa-apaan dia, aku suaminya tapi kenapa dia membuat ku seperti penjahat kelamin. Aldrich terpaksa memalingkan wajahnya tapi dia tidak bergeser sedikit pun dari sana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Nsaa Indri
lanjut Thor buat cerita baru
2024-05-04
1
Nic
panas dingin kan pak
2024-03-16
1