Bukan Inginku Menjadi Pelacur
Seorang gadis remaja berpakaian seragam memasuki sebuah gang kecil di pinggir kota ini. Pemukiman dengan deretan rumah sangat sederhana. Banyak pria hidung belang yang bebas keluar masuk di lokasi ini. Wajar saja itu terjadi, karena tempat ini merupakan kawasan prostitusi.
Dia lah Tania, yang sejak kecil di urus mamanya yang juga sebagai penjual jasa kenikmatan sesaat para pria hidung belang. Sampai saat ini dia tak pernah tau siapa ayahnya.
Tak ayal, suara gaduh, cacian dan makian sering terdengar. Tapi sudah biasa bagi Tania, sudah menjadi makanan sehari hari baginya.
Tania masuk ke dalam rumah melalui lorong sempit di sebelah rumahnya. Dia langsung masuk ke dapur. Di dalam kamarnya terdengar tawa manja menggoda sang mama. Dia pasti bersama salah satu pengguna jasanya.
Tania melangkahkan kaki menaiki anak tangga ke kamarnya yang terletak di atas. Kamar sempit yang hanya berukuran 2x2 meter itu. Dia pun tidur hanya beralaskan karpet yang sudah usang.
Tania mendengar suara motor pergi menjauh dari rumahnya yang sempit itu. Setelah mengganti seragamnya dia pun turun. Di lihat mamanya yang sedang menghisap sebatang rokok sambil menghitung beberapa lembar uang.
Namun Tania tak memperdulikannya. Di bukanya lemari makan, kosong. Nasi di dalam rice cooker pun sudah habis.
"Mama belum belanja.." ucap mamanya. Tania hanya diam. Selalu saja begitu.
"Pergilah ke pasar, beli beras dan lauk untuk makan.." mamanya memberi selembar uang seratus ribu.
Tania pun pergi. Di jalan menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, wajahnya yang cantik dengan bola mata berwarna abu abu, rambut lurusnya terurai panjang. Di tambah bodynya yang sexi
Tania langsung memasak setelah sampai di rumah. Menyelesaikan pekerjaan di dapur. Mamanya menghampiri.
"Besok mama akan pergi selama 3 hari. Ini uang untuk makan kamu..". Mamanya memberikan uang dua ratus ribu padanya.
Tania hanya diam. Kemudian mengambil uang itu dan memasukkan ke dalam saku celana panjangnya. Tania hanya berbicara seperlunya saja kepada mamanya. Dia lebih suka mengurung diri di dalam kamarnya.
Dalam hati Tania sebenarnya sangat tidak nyaman dengan lingkungannya. Tapi apa lah daya, dia tidak mampu berbuat apa apa. Setelah selesai semuanya, Tania kembali ke kamarnya. Banyak pertanyaan sering muncul di kepalanya.
Mengapa dia dan mama berbeda..?, apa mungkin benar yang di katakan orang orang bahwa dia adalah anak haram hasil hubungan bebas mamanya.
Dan sampai hari ini pun dia tak pernah tau siapa ayahnya. Pernah suatu hari Tania bertanya tentang siapa ayahnya.
"Entah siapa ayahmu, karena begitu banyak sperma laki laki yang mengisi rahim mama..". Seperti itulah jawaban mamanya.
Sejak itu dia tak pernah lagi bertanya tentang siapa ayahnya. Tania mengerjakan tugas dari sekolah. Banyak sekali tugas yang di berikan gurunya selama kelas tiga ini. Namun karena kepintarannya dia mampu menyelesaikan semua.
"Selesai sudah.." gumamnya.
Di rapikan kembali buku bukunya. Di susun buku yang lain lagi untuk pelajaran besok. Di rebahkan tubuhnya perlahan. Sesaat dia memejamkan matanya. Semilir angin yang masuk melalui jendela kamarnya membuatnya terkantuk
Namun dia teringat sesuatu, masih ada tumpukan pakaian yang harus di setrikanya. Mamanya bisa marah besar apabila pakaian yang akan di pakainya kusut. Dia langsung bangkit dan memulai menyetrika pakaian yang tertumpuk di dalam keranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Regita Regita
nyimak
2024-10-16
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mulai baca.
2024-10-02
0
范妮·廉姆
FOLLOW YU
2024-10-01
1