Keadaan Anya

"Masih ada satu lagi pertanyaan ku untuk mu Anya!!" Theo ikut berdiri belakang Anya.

"Kenapa kamu nggak mau menerima donor mata??"

Anya memejamkan matanya. Mencari jawaban apa yang harus dia berikan pada Theo agar pria itu langsung percaya dan tidak mengeluarkan banyak pertanyaan lagi seperti tadi.

Anya menyalahkan dirinya sendiri karena tidak pernah menyiapkannya dari dulu. Dia terlalu yakin bahwa Theo tidak akan pernah menemukannya.

"Jangan mencari alasan yang tidak masuk akal karena aku tau kalau kamu masih sangat bisa untuk menerima donor mata!!"

Anya baru menyadari kalau Theo pasti akan mencari tau sampai sekecil apapun tentang dirinya saat ini. Anya lupa kalau Theo memiliki banyak koneksi yang bisa membantunya melakukan apa saja.

Theo semakin mendekati Anya. Di pandangnya wajah yang kini tampak begitu datar itu. Theo bergerak memutari tubuh Anya yang berdiri dengan kaku.

"Mengorbankan diri mu saat kecelakaan itu sampai membuatmu seperti ini, meyakinkan kedua orang tua ku untuk menerima kirana, menyembunyikan diri dariku agar aku tidak merasa bersalah kepadamu, meninggalkan profesi mu sebagai dokter karena kamu sama sekali tidak mau menerima donor mata, itu tidak mungkin kamu lakukan kalau kamu tidak mempunyai perasaan apapun kepadaku Anya!!"

Tapi rasa marah dalam dada Theo sungguh meluap-luap. Dia memang kesal karena di bohongi, di dalam dadanya juga terasa begitu ingin meledak setiap mengingat semua yang terjadi pada Anya.

Namun sungguh, Theo sangat merasa bersalah pada Anya, terlebih melihat keadaannya yang seperti saat ini. Theo ingin sekali meminta maaf bahkan bersimpuh di hadapan Anya untuk semua ini. Tapi entah kenapa, Theo sendiri juga tidak tau apa yang terjadi di dalam dirinya saat ini.

Harusnya dia menanyakan kabar Anya. Bagaimana kehidupannya tiga tahun ini. Harusnya Theo berterimakasih dengan tulus untuk pengorbanan Anya itu, bukan seperti ini.

Theo berhenti tepat di hadapan Anya. Menatap manik mata hitam yang kini tak bisa menampakkan binar cantiknya.

"Kamu mencintaiku kan Anya?? Kamu rela melakukan semua itu karena kamu ingin melihat ku bahagia bersama Kirana kan Anya?? JAWAB!!" Sentak Theo membuat Anya sedikit memundurkan badannya.

Anya menggenggam erat tongkat di tangannya. Jantungnya berdetak dengan begitu keras. Mendengar suara Theo yang meninggi itu membuat seluruh tubuhnya beraksi. Entah karena baru kali ini Theo membentaknya, atau karena keadaan tubuh Anya yang sedang tidak baik-baik saja.

Badan Anya semakin terasa aneh, kepalanya mendesak terasa pusing, hingga nafas yang masuk ke dalam hidungnya terasa tak sampai paru-parunya.

Tubuh Anya terasa begitu ringan, hingga tongkatnya terlepas dari genggamannya.

"Anya!!" Dengan sigap Theo merengkuh tubuh Anya yang sudah limbung sebelum menyentuh lantai.

"Anya!! Bangun Anya!!" Theo terlihat panik saat Anya tak sadarkan diri di pangkuannya.

"Aden, Non Anya kenapa??" Mbak Anik dan Zaky berlari mendekat karena mendengar teriakan Theo.

"Tolong panggilkan dokter secepatnya Zak!!"

"Iya Bos!!"

"Ayo bawa Non Anya ke kamarnya Den!!"

Theo menggendong Anya dengan begitu ringan di tangannya mengikuti Mbak Anik yang menunjukkan di mana letak kamar Anya.

Dengan perlahan Theo membaringkan Anya di atas ranjangnya. Theo juga sempat menyingkirkan rambut panjang Anya yang menutupi wajah terlelap tak sadarkan diri itu.

Hingga akhirnya Theo menyadari bekas luka di pelipis Anya. Theo yakin betul itu adalah luka bekas kecelakaan itu karena dulu saat menjadi tunangannya, Anya tidak memilikinya luka itu.

"Apa dia sering pingsan kaya gini Mbak??"

Anik yang sedang menyelimuti Anya mendadak berhenti dengan wajah sendunya.

"Setelah kecelakaan itu memang sering Den, tapi sudah beberapa bulan ini keadaan Non Anya sudah jauh lebih baik. Katanya hanya masih sering pusing saja. Tapi ini pertama kalinya Non Anya pingsan lagi"

Theo meraup wajahnya, dia semakin merasa bersalah. Apalagi Anya pasti pingsan karena dia sempat membentaknya.

"Dokter sudah datang Bos"

Theo menyingkir setelah Zaky datang bersama dokter yang rambutnya hampir semuanya beruban. Dia memberikan kesempatan pada dokter itu untuk memeriksa keadaan Anya.

"Gimana dok??" Tanya Zaky yang sejak tadi juga tampak khawatir.

"Dia cuma syok aja. Apa dia sering pingsan lagi??"

"Enggak dok, baru hari ini" Jelas Anik.

"Ya sudah, kalau begitu biarkan dia istirahat dulu. Pastikan dia selalu meminum obatnya"

"Baik dokter"

Zaky mengantar dokter tadi sampai keluar. Dokter tadi adalah dokter terbaik yang di minta Restu untuk merawat Anya.

"Sebenarnya gimana keadaan Anya selama ini Zak??" Tanya Theo setelah Zaky kembali masuk ke dalam kamar Anya.

"Kita bicara di luar aja. Biar dia istirahat dulu"

Theo sempat menatap wajah Anya yang tampak damai dalam tidurnya sebelum keluar mengikuti Zaky.

"Aku tau kalau kau pasti marah karena Anya memilih membohongi mu. Tapi tidak seharusnya kau langsung menekan Anya seperti tadi. Kau bisa tanya baik-baik atau pelan-pelan dulu. Walau dia tidak menceritakan semuanya padaku, tapi aku yakin kalau dia pasti syok bertemu dengan mu"

Sebenarnya Zaky sejak tadi mendengarkan pembicaraan Theo dan Anya. Bukan bermaksud untuk mencuri dengar, tapi Zaky takut terjadi sesuatu pada Anya.

"Aku juga tidak tau kenapa saat lihat dia, rasanya ingin marah dan nggak bisa menahan diri Zak. Tapi sebenarnya gimana keadaan Anya?? Kenapa dia masih kaya gini setelah tiga tahun?? Ceritakan padaku apa saja yang di alami Anya selama ini Zak, aku mohon"

Zaky tidak ingin menceritakan keadaan Anya pada Theo, karena nanti Anya pasti akan marah padanya. Tapi, kalau Zaky menyembunyikannya, pasti Theo akan terus menekan Anya lagi. Apalagi seorang Theo Delvin Alison sampai memohon kepadanya seperti itu.

"Dulu, saat gue bawa Anya ke sini. Dia hanya wanita lemah yang tak bisa apa-apa. Mata tak bisa melihat, kaki nggak bisa buat jalan" Sampai di situ mata Theo sudah membelalak.

"Anya sempat duduk di kursi roda selama enam tiga sebelum akhirnya bisa berjalan normal lagi seperti ini"

"Terus, kenapa dia sering pingsan?? Apa ada yang salah di kepalanya??"

"Itu karena salah satu syaraf di matanya yang membuatnya sering pusing dan pingsan seperti itu. Kata dokter, semua itu akan sembuh kalau Anya bersedia melakukan operasi agar bisa melihat lagi"

Theo sudah sangat lemas terduduk di sofa dengan kedua matanya yang basah di kedua ujungnya.

Hatinya begitu hancur. Ternyata selama ini Anya begitu menderita dan Theo tidak tau semua itu. Rasanya sudah tidak punya muka lagi untuk berhadapan dengan Anya setelah mengetahui semua ini.

"Tapi kenapa Anya nggak mau operasi Zak?? Kenapa dia harus menahan semua rasa sakitnya??"

"Kau yakin tidak tau sama sekali alasan Anya atau kau memang pura-pura nggak tau??" Zaky terlihat kesal dan muak dengan Theo.

"Maksud mu??"

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-03-31

0

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

peduli dan merasa bersalah boleh Theo tapi jangan abai dengan keluarga mu...

2024-03-18

1

Inayah Binti Dakhlan

Inayah Binti Dakhlan

wes.... kapan pekamu theo... ndang bali'o nang bojomu kono loh... ra omes q wisan nang awakmu

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Kecelakaan
3 Kepergian Anya
4 Doa untuk Anya
5 Keterpurukan Theo
6 Pernikahan Theo dan Kirana
7 Tiga tahun kemudian
8 Sesuatu yang terlewatlan
9 Kecurigaan Theo
10 Rahasia yang terbongkar
11 Fakta yang terungkap 1
12 Fakta yang terungkap 2
13 Lebih dekat dengan Anya
14 Tetaplah bertahan
15 Bertemu Zaky
16 Setelah tiga tahun
17 Tak bisa menghindar
18 Bagaikan berlian
19 Apa kamu mencintaiku??
20 Keadaan Anya
21 Alasan Anya
22 Tolong bantu aku
23 Mr. Incredibles
24 Bayangan Anya
25 Tidak mungkin!!
26 Satu cara
27 Pendirian Anya
28 Sampai kapan Anya??
29 Bayangan tak pernah bersuara
30 30. Iri dengan Anya
31 Teman Kuliah
32 Keinginan Kirana
33 Aku hanya buta
34 Memberitahu Anya
35 Harapan Kirana
36 Permohonan Kirana
37 Kenapa menyalahkan ku??
38 Pengakuan Anya
39 Kesepakatan
40 Kecurigaan Zaky
41 Keadaan Azka
42 Tidak cocok
43 Tidak mungkin
44 Genetik
45 Tak ingin bahagia sendiri
46 Kepulangan Anya
47 Kepulangan Anya ll
48 Selalu memendam sendiri
49 Harus siap
50 Serakah
51 Putri yang malang
52 Kilasan masalalu
53 Lily putih
54 Ada apa di antara kalian??
55 Kekuarga kecil yang bahagia
56 Saya Ayah kandungnya!!
57 Siapa dia??
58 Benar-benar gila
59 Perasaan Zaky
60 Katakan siapa dia!!
61 Rahasia besar
62 Berujung nestapa
63 Demi kesembuhan Azka
64 Aku bukan barang
65 Penyesalan tak berujung
66 Jangan egois!!
67 Hanya demi Azka
68 Tepati janji kamu!!
69 Pengakuan Theo
70 Perasaan yang hilang
71 BUKAN UPDATE
72 Wajah sendu Anya
73 Perjanjian
74 Yang menyayangimu
75 Kabar perceraian Theo
76 Cinta pertama
77 Selamat tinggal Anya
78 Pencuri kecil
79 Pencuri kecil II
80 Tak berhak cemburu
81 Tega
82 Bolehkah aku berharap??
83 Lama-lama terbiasa
84 Menuntut Kirana
85 Dokter Anya
86 Orang asing
87 Cemburu
88 Tak akan memaksa
89 Membuka hati
90 Lily putih
91 Kopi panas
92 Cerita Kirana
93 Sadarlah
94 Ternyata sesakit ini
95 Bunga terakhir
96 Sekelumit perhatian
97 Papa Landi
98 Peraturan tidak masuk akal
99 Suara hantu
100 Wanita yang saya cintai
101 Aku merindukan mu
102 Sakit
103 Memaksa
104 Terbuat dari apa hatimu??
105 Rencana Kirana
106 Pertama kalinya
107 Semakin runyam
108 Cemburu lagi
109 Titip Anya
110 Karam sebelum berlayar
111 Kejujuran Anya
112 Mencari Anya
113 Dimana Anya??
114 Tidak peduli??
115 Mencari Anya
116 Menyerahkan diri
117 Candra Wijaya
118 Melarikan diri
119 Pembalasan Takdir
120 Pergilah
121 Sampai detik ini
122 Ke dua kalinya
123 Janji??
124 Ancaman tak berarti
125 Porak-poranda
126 Aku sudah tidak butuh!!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perpisahan
2
Kecelakaan
3
Kepergian Anya
4
Doa untuk Anya
5
Keterpurukan Theo
6
Pernikahan Theo dan Kirana
7
Tiga tahun kemudian
8
Sesuatu yang terlewatlan
9
Kecurigaan Theo
10
Rahasia yang terbongkar
11
Fakta yang terungkap 1
12
Fakta yang terungkap 2
13
Lebih dekat dengan Anya
14
Tetaplah bertahan
15
Bertemu Zaky
16
Setelah tiga tahun
17
Tak bisa menghindar
18
Bagaikan berlian
19
Apa kamu mencintaiku??
20
Keadaan Anya
21
Alasan Anya
22
Tolong bantu aku
23
Mr. Incredibles
24
Bayangan Anya
25
Tidak mungkin!!
26
Satu cara
27
Pendirian Anya
28
Sampai kapan Anya??
29
Bayangan tak pernah bersuara
30
30. Iri dengan Anya
31
Teman Kuliah
32
Keinginan Kirana
33
Aku hanya buta
34
Memberitahu Anya
35
Harapan Kirana
36
Permohonan Kirana
37
Kenapa menyalahkan ku??
38
Pengakuan Anya
39
Kesepakatan
40
Kecurigaan Zaky
41
Keadaan Azka
42
Tidak cocok
43
Tidak mungkin
44
Genetik
45
Tak ingin bahagia sendiri
46
Kepulangan Anya
47
Kepulangan Anya ll
48
Selalu memendam sendiri
49
Harus siap
50
Serakah
51
Putri yang malang
52
Kilasan masalalu
53
Lily putih
54
Ada apa di antara kalian??
55
Kekuarga kecil yang bahagia
56
Saya Ayah kandungnya!!
57
Siapa dia??
58
Benar-benar gila
59
Perasaan Zaky
60
Katakan siapa dia!!
61
Rahasia besar
62
Berujung nestapa
63
Demi kesembuhan Azka
64
Aku bukan barang
65
Penyesalan tak berujung
66
Jangan egois!!
67
Hanya demi Azka
68
Tepati janji kamu!!
69
Pengakuan Theo
70
Perasaan yang hilang
71
BUKAN UPDATE
72
Wajah sendu Anya
73
Perjanjian
74
Yang menyayangimu
75
Kabar perceraian Theo
76
Cinta pertama
77
Selamat tinggal Anya
78
Pencuri kecil
79
Pencuri kecil II
80
Tak berhak cemburu
81
Tega
82
Bolehkah aku berharap??
83
Lama-lama terbiasa
84
Menuntut Kirana
85
Dokter Anya
86
Orang asing
87
Cemburu
88
Tak akan memaksa
89
Membuka hati
90
Lily putih
91
Kopi panas
92
Cerita Kirana
93
Sadarlah
94
Ternyata sesakit ini
95
Bunga terakhir
96
Sekelumit perhatian
97
Papa Landi
98
Peraturan tidak masuk akal
99
Suara hantu
100
Wanita yang saya cintai
101
Aku merindukan mu
102
Sakit
103
Memaksa
104
Terbuat dari apa hatimu??
105
Rencana Kirana
106
Pertama kalinya
107
Semakin runyam
108
Cemburu lagi
109
Titip Anya
110
Karam sebelum berlayar
111
Kejujuran Anya
112
Mencari Anya
113
Dimana Anya??
114
Tidak peduli??
115
Mencari Anya
116
Menyerahkan diri
117
Candra Wijaya
118
Melarikan diri
119
Pembalasan Takdir
120
Pergilah
121
Sampai detik ini
122
Ke dua kalinya
123
Janji??
124
Ancaman tak berarti
125
Porak-poranda
126
Aku sudah tidak butuh!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!