Tiga tahun kemudian

Kaki panjang Theo memasuki area pemakaman yang satu bulan lalu pernah ia datangi. Seikat bunga lily di genggamnya erat sebagai hadiah untuk seseorang yang telah tenang di dalam salah satu dari ribuan pusara di tanah yang luas itu.

Sejak kepergian orang itu, baru kali Theo berani datang ke sana. Theo merasa tak punya nyali meski hanya berhadapan dengan sebuah gundukan tanah.

Bukan hanya karena dirinya penyebab hilangnya nyawa orang itu. Tapi kini, dia sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.

Theo berlutut di hadapan nisan bertuliskan nama orang itu. Matanya yang tertutup kaca mata hitam itu, sebenarnya memancarkan sorot mata yang begitu sendu.

Diletakkannya bunga kesukaan wanita itu di samping Nisannya.

"Anya, maafkan aku karena baru berani datang ke sini" Theo menyentuh tanah yang mulai di tumbuhi rumput hijau di atasnya.

"Tapi aku yakin kalau kamu bisa melihat apa yang sudah terjadi padaku saat ini"

Air mata Theo mengalir melewati kaca mata hitamnya. Sebenarnya percuma saja Theo memakainya untuk menutupi kesedihannya.

"Sungguh aku minta maaf padamu Anya"

"Seandainya kamu masih hidup setelah kecelakaan itu. Mungkin semuanya tidak akan terasa berat seperti ini. Tentu saja aku akan dengan tegas untuk membatalkan niat ku untuk mengakhiri pertunangan kita. Aku pasti lebih memilih kamu daripada Kirana. Persetan kalau kamu mau menganggap keputusan aku itu sebagai bentuk balas budi. Tapi aku yakin bisa mencintai kamu seiring berjalannya waktu. Tapi..."

Punggung Theo bergetar. Dia kembali menangis tersedu-sedu sejak terakhir kalinya dia menangis satu bulanan yang lalu karena meninggalnya Anya.

"Kamu malah terlanjur pergi. Di mana dunia malah menuntut untuk melanjutkan hidupku. Maaf karena aku malah menikahi Kirana di saat kamu baru saja pergi. Bencilah aku seumur hidup ku Anya. Bencilah aku dari atas sana"

Theo juga tak paham dengan apa yang ia lakukan saat ini. Dia merasa bersalah pada Anya karena menikahi Kirana. Tapi dia juga bahagia menikahi Kirana.

Dia merasa kehilangan Anya, dia juga merasa ada sebagian hatinya yang hampa dan kosong saat ini. Tapi dia telah mengambil langkah yang menurutnya sangat berani.

Sekarang harus bagaimana Theo menghadapi hidupnya pun tak tau. Apa setelah meninggalkan makam Anya hari ini, dia akan mulai bahagia bersama Kirana tanpa rasa bersalah. Atau malah semakin larut dalam rasa bersalah kehilangan Anya dan menyakiti perasaan Kirana, wanita yang kini menjadi istrinya.

Theo mengusap kasar air matanya yang masih tertutup kaca mata hitamnya. Pria berparas kebaratan itu mulai meninggalkan area pemakaman yang begitu sepi meski masih sore hari begini.

Tanpa berbalik sekalipun, Theo berjalan dengan langkahnya yang tegap menuju mobilnya.

"Pulang sekarang"

"Baik Tuan" Boby si Asisten baru Theo mulai menginjak pedal gas mobil mewah itu meninggalkan area pemakaman.

*

*

*

TIGA TAHUN KEMUDIAN....

"Sini anak Papa yang ganteng. Kiss dulu Papa sebelum Papa berangkat keluar kota"

Bayi yang sudah mulai menginjak usia dua tahun itu tentu saja sudah paham apa yang di inginkan Papanya.

Cup...

Satu kecupan yang diberikan di pipi Theo berhasil membuat pria yang kini berusia tiga puluh tiga tahun itu tersenyum puas.

"Aca mau obil-obilan Pa" Pinta pria kecil itu dengan cadel menyebut namanya sendiri.

"Oke, tapi besok kalau Papa pulang ya??"

"Ote Papa" Azka memeluk leher Theo yang sedang berjongkok di depannya.

"Azka sayang. Papanya kan belum berangkat tapi kamu sudah minta yang aneh-aneh"

Theo menggendong Azka menuju meja makan di mana Kirana telah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Nggak aneh-aneh kok sayang. Wajar dong kalau Azka minta oleh-oleh sama Papanya. Iya kan Boy??" Azka yang tidak paham dengan apa yang di maksud oleh Papanya hanya mengangguk dengan lucu.

Memang setelah Theo pulang dari makam Anya waktu itu. Melihat Kirana menyambutnya di depan rumah dengan senyuman yang begitu tulus, membuat Theo bertekad untuk memilih melanjutkan hidupnya bersama Kirana. Biarlah penyesalan dan rasa bersalahnya pada Anya dia pendam sendiri di dalam hati.

Kirana yang kini menjadi tanggung jawabnya. Kirana adalah cintanya yang abadi, apalagi telah hadir jagoan kecil di antara mereka, membuat Theo lebih yakin lagi untuk membahagiakan keluarganya.

Meski sejauh tiga tahun ini, tanpa sepengetahuan Kirana, Theo tetap mengunjungi makam Anya walau tak setiap minggu. Tapi Theo tak pernah lupa untuk datang ke sana walau sekedar membawakan bunga kesukaan Anya.

Meski saat pertama kali mengunjungi makam Anya, Theo menangis sampai punggungnya bergetar hebat.Tapi seiring berjalannya waktu, Theo mulai menerima semuanya.

Hidupnya telah kembali bahagia saat ini. Senyum istrinya juga tawa dari Azka Delvan Alison membuat hidupnya semakin sempurna.

Apalagi kedua orang tuanya yang tampak begitu bahagia dengan hadirnya cucu pertama mereka itu. Lengkap sudah kebahagian Theo.

Tapi selama tiga tahun ini, Theo jarang sekali bertemu dengan kedua mantan mertuanya. Meski sesekali Theo bertemu dengan meraka, namun tak seintens dulu.

Padahal perusahaannya dan perusahaan Papanya masih terus berhubungan baik dengan perusahaan Papanya Anya. Tapi Papanya Anya itu tampak jelas selalu kalau sedang menghindarinya.

"Kamu jangan sering-sering kasih dia mainan kalau pulang dari luar kota dong sayang. Nanti dia jadi terbiasa minta oleh-oleh sama kamu"

"Ya nggak papa dong sayang, kalau aku nggak beliin buat anak, ya beli buat siapa lagi. Aku kerja keras juga buat kamu sama Azka kan, jadi ya nggak ada salahnya dong??"

"Ck, kamu itu keras kepala" Kirana mendengus kesal yang hanya di balas tawa renyah suaminya.

Kirana hanya tidak ingin kalau Azka terlalu di manjakan. Latar belakang Kirana yang berasal dari keluarga sederhana tentunya bisa merasakan bagaimana hidup sudah dan bagaimana caranya harus berhemat dan tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting.

Tapi kalau Theo sudah bicara seperti itu, Kirana bisa apa. Pria itu pasti akan mengungkit tentang hartanya yang tak akan habis sampai tujuh turunan.

"Kamu berapa hari di luar kota??" Kirana membetulkan letak dasi Theo yang miring.

Kini Theo sudah bersiap untuk pergi setelah sarapan yang lezat dari istrinya.

"Belum tau. Di sana aku mau lihat dulu perkembangan pembuatan resort aku gimana. Kalau lancar ya paling satu minggu. Kalau ada kendala ya belum tau, tapi aku usahakan secepat mungkin, biar kamu nggak kangen" Theo mencolek ujung hidung Kirana.

"Apaan sih kamu" Kirana tersipu malu.

"Aku berangkat dulu ya, hati-hati di rumah. Kalau ada apa-apa hubungi aku"

"Iya sayang. Hati-hati ya??"

Cup...

Satu kecupan di bibir mereka menjadi salam perpisahan untuk beberapa hari ke depan.

Kirana melambaikan tangannya pada sang suami yang mobilnya sudah mulai meninggalkan halaman rumahnya.

"Ya Allah, jagalah suamiku di luar sana" Entah mengapa perasaan Kirana tidak enak saat ini.

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

apateo akan.kecelakaan apa akanjeteku orang yg mirip anya ya

2024-05-10

0

Isabela Devi

Isabela Devi

ada apakah dgn theo

2024-04-30

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Kecelakaan
3 Kepergian Anya
4 Doa untuk Anya
5 Keterpurukan Theo
6 Pernikahan Theo dan Kirana
7 Tiga tahun kemudian
8 Sesuatu yang terlewatlan
9 Kecurigaan Theo
10 Rahasia yang terbongkar
11 Fakta yang terungkap 1
12 Fakta yang terungkap 2
13 Lebih dekat dengan Anya
14 Tetaplah bertahan
15 Bertemu Zaky
16 Setelah tiga tahun
17 Tak bisa menghindar
18 Bagaikan berlian
19 Apa kamu mencintaiku??
20 Keadaan Anya
21 Alasan Anya
22 Tolong bantu aku
23 Mr. Incredibles
24 Bayangan Anya
25 Tidak mungkin!!
26 Satu cara
27 Pendirian Anya
28 Sampai kapan Anya??
29 Bayangan tak pernah bersuara
30 30. Iri dengan Anya
31 Teman Kuliah
32 Keinginan Kirana
33 Aku hanya buta
34 Memberitahu Anya
35 Harapan Kirana
36 Permohonan Kirana
37 Kenapa menyalahkan ku??
38 Pengakuan Anya
39 Kesepakatan
40 Kecurigaan Zaky
41 Keadaan Azka
42 Tidak cocok
43 Tidak mungkin
44 Genetik
45 Tak ingin bahagia sendiri
46 Kepulangan Anya
47 Kepulangan Anya ll
48 Selalu memendam sendiri
49 Harus siap
50 Serakah
51 Putri yang malang
52 Kilasan masalalu
53 Lily putih
54 Ada apa di antara kalian??
55 Kekuarga kecil yang bahagia
56 Saya Ayah kandungnya!!
57 Siapa dia??
58 Benar-benar gila
59 Perasaan Zaky
60 Katakan siapa dia!!
61 Rahasia besar
62 Berujung nestapa
63 Demi kesembuhan Azka
64 Aku bukan barang
65 Penyesalan tak berujung
66 Jangan egois!!
67 Hanya demi Azka
68 Tepati janji kamu!!
69 Pengakuan Theo
70 Perasaan yang hilang
71 BUKAN UPDATE
72 Wajah sendu Anya
73 Perjanjian
74 Yang menyayangimu
75 Kabar perceraian Theo
76 Cinta pertama
77 Selamat tinggal Anya
78 Pencuri kecil
79 Pencuri kecil II
80 Tak berhak cemburu
81 Tega
82 Bolehkah aku berharap??
83 Lama-lama terbiasa
84 Menuntut Kirana
85 Dokter Anya
86 Orang asing
87 Cemburu
88 Tak akan memaksa
89 Membuka hati
90 Lily putih
91 Kopi panas
92 Cerita Kirana
93 Sadarlah
94 Ternyata sesakit ini
95 Bunga terakhir
96 Sekelumit perhatian
97 Papa Landi
98 Peraturan tidak masuk akal
99 Suara hantu
100 Wanita yang saya cintai
101 Aku merindukan mu
102 Sakit
103 Memaksa
104 Terbuat dari apa hatimu??
105 Rencana Kirana
106 Pertama kalinya
107 Semakin runyam
108 Cemburu lagi
109 Titip Anya
110 Karam sebelum berlayar
111 Kejujuran Anya
112 Mencari Anya
113 Dimana Anya??
114 Tidak peduli??
115 Mencari Anya
116 Menyerahkan diri
117 Candra Wijaya
118 Melarikan diri
119 Pembalasan Takdir
120 Pergilah
121 Sampai detik ini
122 Ke dua kalinya
123 Janji??
124 Ancaman tak berarti
125 Porak-poranda
126 Aku sudah tidak butuh!!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perpisahan
2
Kecelakaan
3
Kepergian Anya
4
Doa untuk Anya
5
Keterpurukan Theo
6
Pernikahan Theo dan Kirana
7
Tiga tahun kemudian
8
Sesuatu yang terlewatlan
9
Kecurigaan Theo
10
Rahasia yang terbongkar
11
Fakta yang terungkap 1
12
Fakta yang terungkap 2
13
Lebih dekat dengan Anya
14
Tetaplah bertahan
15
Bertemu Zaky
16
Setelah tiga tahun
17
Tak bisa menghindar
18
Bagaikan berlian
19
Apa kamu mencintaiku??
20
Keadaan Anya
21
Alasan Anya
22
Tolong bantu aku
23
Mr. Incredibles
24
Bayangan Anya
25
Tidak mungkin!!
26
Satu cara
27
Pendirian Anya
28
Sampai kapan Anya??
29
Bayangan tak pernah bersuara
30
30. Iri dengan Anya
31
Teman Kuliah
32
Keinginan Kirana
33
Aku hanya buta
34
Memberitahu Anya
35
Harapan Kirana
36
Permohonan Kirana
37
Kenapa menyalahkan ku??
38
Pengakuan Anya
39
Kesepakatan
40
Kecurigaan Zaky
41
Keadaan Azka
42
Tidak cocok
43
Tidak mungkin
44
Genetik
45
Tak ingin bahagia sendiri
46
Kepulangan Anya
47
Kepulangan Anya ll
48
Selalu memendam sendiri
49
Harus siap
50
Serakah
51
Putri yang malang
52
Kilasan masalalu
53
Lily putih
54
Ada apa di antara kalian??
55
Kekuarga kecil yang bahagia
56
Saya Ayah kandungnya!!
57
Siapa dia??
58
Benar-benar gila
59
Perasaan Zaky
60
Katakan siapa dia!!
61
Rahasia besar
62
Berujung nestapa
63
Demi kesembuhan Azka
64
Aku bukan barang
65
Penyesalan tak berujung
66
Jangan egois!!
67
Hanya demi Azka
68
Tepati janji kamu!!
69
Pengakuan Theo
70
Perasaan yang hilang
71
BUKAN UPDATE
72
Wajah sendu Anya
73
Perjanjian
74
Yang menyayangimu
75
Kabar perceraian Theo
76
Cinta pertama
77
Selamat tinggal Anya
78
Pencuri kecil
79
Pencuri kecil II
80
Tak berhak cemburu
81
Tega
82
Bolehkah aku berharap??
83
Lama-lama terbiasa
84
Menuntut Kirana
85
Dokter Anya
86
Orang asing
87
Cemburu
88
Tak akan memaksa
89
Membuka hati
90
Lily putih
91
Kopi panas
92
Cerita Kirana
93
Sadarlah
94
Ternyata sesakit ini
95
Bunga terakhir
96
Sekelumit perhatian
97
Papa Landi
98
Peraturan tidak masuk akal
99
Suara hantu
100
Wanita yang saya cintai
101
Aku merindukan mu
102
Sakit
103
Memaksa
104
Terbuat dari apa hatimu??
105
Rencana Kirana
106
Pertama kalinya
107
Semakin runyam
108
Cemburu lagi
109
Titip Anya
110
Karam sebelum berlayar
111
Kejujuran Anya
112
Mencari Anya
113
Dimana Anya??
114
Tidak peduli??
115
Mencari Anya
116
Menyerahkan diri
117
Candra Wijaya
118
Melarikan diri
119
Pembalasan Takdir
120
Pergilah
121
Sampai detik ini
122
Ke dua kalinya
123
Janji??
124
Ancaman tak berarti
125
Porak-poranda
126
Aku sudah tidak butuh!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!