Kepergian Anya

Theo mendapatkan kembali kesadarannya di saat dia merasa sudah berada di tempat lain. Dia ingat betul kalau sebelumnya dia berada di dalam mobilnya yang sudah ringsek.

"Ki ra naaa..." Nama itu yang pertama kali dia sebut saat baru pertama kali membuka mata.

"Theo, sayang. Kamu sudah sadar Nak?? Papa cepat panggil dokter!!"

Theo tau betul itu suara siapa. Suara Mamanya terdengar parau dan juga panik.

"Theo, apa yang sakit Nak?? Kamu sabar ya, Papa sebentar lagi bawa dokter untuk memeriksa kamu"

Theo masih diam menatap Mamanya yang terus menangis. Dia merasakan kepalanya yang begitu sakit, juga sekujur tubuhnya yang terasa kaku dan perih.

"Maaf Nyonya, biar saya periksa dulu"

Vega menyingkir memberikan akses bagi dokter dan perawat untuk memeriksa keadaan putranya.

"Bagaimana dokter??" David tak sabar ingin mendengar keadaan putra semata wayangnya.

"Pasien dalam keadaan baik. Mungkin masih sedikit bingung dan merasa sakit pasca operasi pada kepalnya. Tapi sejauh ini, keadaannya terbilang cukup baik. Bagian tubuh yang lain juga normal. Tidak ada yang perlu di khawatirkan"

David dan Vega benar-benar bernafas lega setelah mendengar keadaan Theo yang baik-baik saja.

"Terimakasih dokter karena sudah menyelamatkan anak saya"

"Itu sudah menjadi kewajiban kami Tuan, tapi semuanya juga tak lepas dari kehendak Tuhan. Kami permisi"

Vega kembali mendekati ranjang tempat putranya terbaring tak berdaya.

"Syukurlah kamu baik-baik saja sayang. Jantung Mama hampir lepas melihat kamu tak sadarkan diri dari kemarin"

"A-apa Ma?? Kemarin??"

Theo tak menyangka jika dirinya tak sadar selama itu.

"Lalu bagaimana dengan keadaan Kirana Ma?? Dia di mana sekarang?? Apa dia baik-baik saja Ma??" Theo terlihat panik. Dia bahkan berusaha bangkit untuk melihat keadaan belahan jiwanya itu.

"Kamu tenang dulu Theo, dia baik-baik saja. Dia bahkan sudah sadar sejak tadi malam. Sekarang mungkin sedang istirahat. Dia ada di kamar sebelah" Jelas Vega.

"Tapi kenapa kamu bisa satu mobil dengan Kirana?? Kalian ternyata masih berhubungan selama ini??" Theo menatap melihat Mamanya yang menatapnya dengan kecewa.

"Maaf Ma, aku sudah berusaha untuk menerima Anya. Tapi aku tetap tidak bisa. Kirana gadis yang baik Ma. Cobalah menerimanya" Theo kembali memohon pada Mamanya seperti dua tahun yang lalu sebelum pertunangannya dengan Anya di adakan.

Vega dan David saling menatap. Vega juga tampak mengusap air matanya berkali-kali. Entah apa yang membuat Vega menangis tersedu-sedu seperti itu, pikir Theo. Padahal dia juga sudah sadar dan juga tak terjadi apapun kepadanya seperti kata dokter tadi.

"Mama merestui kalian. Mama tidak akan menghalangi kalian lagi" Ucap Vega, namun sedetik kemudian wanita itu menghambur ke pelukan suaminya. Menangis sejadi-jadinya di sana.

"Tapi kenapa Mama nangis kaya gitu kalau Mama benar sudah merestui hubunganku dengan Kirana?? Apa Mama terpaksa??"

Theo sungguh di buat heran dengan Mamanya. Juga pada Papanya yang memperlihatkan wajah sendunya.

"Kami tidak terpaksa Theo. Kami benar-benar sudah menerima hubungan kamu dengan Kirana. Selamat Boy, karena kamu bisa menikahi wanita pujaan kamu itu setelah ini" David hanya menunjukkan senyum yang memang seharunya ia berikan kepada putranya itu.

"Benarkah Pa?? Tapi kenapa mendadak seperti ini?? Apa kalian sudah mendengarkan penjelasan Anya??" Theo ingat jika Anya yang akan bicara pada kedua orang tuanya. Anya bilang dia akan membantu Theo agat keuda orang tuanya merestui hubungannya dengan Kirana.

"Anya??" Theo melupakan satu hal. Dia baru sadar saat ini kalau Anya juga terlibat dalam kecelakaan yang menimpa dirinya.

"Gimana keadaan Anya Ma?? Apa dia baik-baik aja??"

Theo masih ingat bagaimana keadaan Anya sebelum dia sendiri kehilangan kesadarannya. Tapi Theo berharap jika tidak terjadi apa-apa pada Anya walau Theo melihat sendiri wajah Anya yang berlumuran da rah.

"Anya, hiks...hiks..." Vega kembali terisak, namun kali ini lebih keras dan menyayat hati.

"Anya kenapa Ma??" Theo tiba-tiba ketakutan.

"Anya nggak bisa di selamatkan Theo"

"A-apa Ma?? A-anya... nggak, ini nggak mungkin kan Ma??" Theo menggeleng keras.

Anya yang kemarin masih sehat bugar dengan senyum cantiknya yang selalu menghiasi wajahnya, kini di nyatakan meninggal. Sungguh Theo enggan mempercayai hal itu. Tapi melihat keadaan Anya kemarin, pikiran Theo tak bisa menampiknya.

"Dia baru saja meninggal karena keadaannya yang sangat parah Theo. Dia nekat menghalangi truk yang akan menabrak mobil kamu dengan mobilnya. Sampai dia tidak bisa menahan rasa sakit pada tubuhnya yang penuh luka itu"

Tanpa sadar air mata Theo menetes. Saat ini dia masih di berikan kesempatan untuk hidup. Dia baik-baik saja dan beberapa menit yang lalu dia malah sempat berbahagia karena hubungannya dengan Kirana akhirnya mendapatkan restu dari orang tuanya. Tapi dibalik semua itu justru ada seseorang yang telah mengorbankan nyawa untuk dirinya.

"Nggak mungkin Ma, ini pasti bohong kan Ma??"

"Jenazahnya sebentar lagi akan di bawa pulang untuk di makamkan. Kamu bisa melihatnya sendiri agar kamu percaya" Vega sedikit menaikkan suaranya. Dia merasa bersalah pada Anya. Gadis yang sudah dia anggap sebagai putrinya sendiri kini telah berpulang karena menyelamatkan Theo, pria yang ternyata tidak bisa mencintai Anya selam dua tahun ini.

"Aku mau lihat Anya Ma!! Aku mau memastikan sendiri kalau ini tidak benar!!" Theo berusaha bangkit dari tempat tidurnya dengan menahan segala rasa sakit pada tubuhnya.

David yang mengerti keadaan putranya itu tak memungkinkan, langsung meraih kursi roda di ujung ruangan.

"Ayo Papa antar"

David pun membawa Theo ke sebuah ruangan yang begitu sepi dan dingin. Ruangan di khususkan untuk pasien rumah sakit yang ingin keluar dari sana dengan cara yang berbeda.

Ketika tiba di depan ruangan itu. Theo melihat kedua orang tua Anya di sana.

"Om, Tante" Theo siap menerima kemarahan kedua orang tua Anya saat ini. Biar bagaimanapun, Anya seperti ini hanya karena menyelamatkan nyawanya.

"Masuklah, sebelum kami membawa pulang Anya untuk segera di makamkan"

Hanya Restu yang bisa menimpali Theo, karena Dahlia sudah tidak bisa di ajak bicara lagi.

Theo pun masuk dengan di dorong David juga di ikuti oleh Vega.

Ada beberapa tubuh yang di tutupi kain putih panjang di ruangan itu. Namun David membawa Theo menghadap ke salah satu tubuh yang sudah terbujur kaku itu.

Perlahan David membuka kain putih itu di bagian kepala. Hingga rambut hitam panjang dan tebal milik Anya yang pertama Theo lihat.

Kemudian, wajah cantik yang kini memejamkan matanya dengan kulitnya yang putih bersinar sekarang berubah begitu pucat.

"A-anya... Anya kamu bohong kan?? Kamu pasti hanya pura-pura kan??" Theo menggeser kursi rodanya mendekat pada Anya.

"Kenapa kamu melakukan ini Anya?? Kenapa harus mengorbankan diri mu sampai seperti ini??"

Kali ini Theo benar-benar manggis sejadi-jadinya. Pria yang sejak dulu begitu dingin pada Anya itu, kini menangisi kepergian Anya.

"Sudah Theo, ikhlaskan kepergian Anya. Jangan memperlambat jalannya menuju yang Kuasa. Sekarang kami akan membawa pulang Anya untuk di makamkan"

Mantan calon mertuanya itu kembali menutup wajah Anya dengan kain putih itu.

Sekarang Theo sudah tidak bisa menampik lagi kalau kabar Anya telah pergi itu hanya kebohongan. Nyatanya dia melihat sendiri di depan matanya Anya yang sudah tak bernyawa. Anya yang sudah tidak bisa lagi menunjukkan senyum cantik di wajahnya.

Terpopuler

Comments

Minn

Minn

kan sudah ada kirana wanita pujaan selama ini

2024-04-17

2

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

G' usah menyesal kn sdah ada pujaan hati..

2024-04-21

0

Isabela Devi

Isabela Devi

ya Thor knp buat Anya meninggal sih

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Kecelakaan
3 Kepergian Anya
4 Doa untuk Anya
5 Keterpurukan Theo
6 Pernikahan Theo dan Kirana
7 Tiga tahun kemudian
8 Sesuatu yang terlewatlan
9 Kecurigaan Theo
10 Rahasia yang terbongkar
11 Fakta yang terungkap 1
12 Fakta yang terungkap 2
13 Lebih dekat dengan Anya
14 Tetaplah bertahan
15 Bertemu Zaky
16 Setelah tiga tahun
17 Tak bisa menghindar
18 Bagaikan berlian
19 Apa kamu mencintaiku??
20 Keadaan Anya
21 Alasan Anya
22 Tolong bantu aku
23 Mr. Incredibles
24 Bayangan Anya
25 Tidak mungkin!!
26 Satu cara
27 Pendirian Anya
28 Sampai kapan Anya??
29 Bayangan tak pernah bersuara
30 30. Iri dengan Anya
31 Teman Kuliah
32 Keinginan Kirana
33 Aku hanya buta
34 Memberitahu Anya
35 Harapan Kirana
36 Permohonan Kirana
37 Kenapa menyalahkan ku??
38 Pengakuan Anya
39 Kesepakatan
40 Kecurigaan Zaky
41 Keadaan Azka
42 Tidak cocok
43 Tidak mungkin
44 Genetik
45 Tak ingin bahagia sendiri
46 Kepulangan Anya
47 Kepulangan Anya ll
48 Selalu memendam sendiri
49 Harus siap
50 Serakah
51 Putri yang malang
52 Kilasan masalalu
53 Lily putih
54 Ada apa di antara kalian??
55 Kekuarga kecil yang bahagia
56 Saya Ayah kandungnya!!
57 Siapa dia??
58 Benar-benar gila
59 Perasaan Zaky
60 Katakan siapa dia!!
61 Rahasia besar
62 Berujung nestapa
63 Demi kesembuhan Azka
64 Aku bukan barang
65 Penyesalan tak berujung
66 Jangan egois!!
67 Hanya demi Azka
68 Tepati janji kamu!!
69 Pengakuan Theo
70 Perasaan yang hilang
71 BUKAN UPDATE
72 Wajah sendu Anya
73 Perjanjian
74 Yang menyayangimu
75 Kabar perceraian Theo
76 Cinta pertama
77 Selamat tinggal Anya
78 Pencuri kecil
79 Pencuri kecil II
80 Tak berhak cemburu
81 Tega
82 Bolehkah aku berharap??
83 Lama-lama terbiasa
84 Menuntut Kirana
85 Dokter Anya
86 Orang asing
87 Cemburu
88 Tak akan memaksa
89 Membuka hati
90 Lily putih
91 Kopi panas
92 Cerita Kirana
93 Sadarlah
94 Ternyata sesakit ini
95 Bunga terakhir
96 Sekelumit perhatian
97 Papa Landi
98 Peraturan tidak masuk akal
99 Suara hantu
100 Wanita yang saya cintai
101 Aku merindukan mu
102 Sakit
103 Memaksa
104 Terbuat dari apa hatimu??
105 Rencana Kirana
106 Pertama kalinya
107 Semakin runyam
108 Cemburu lagi
109 Titip Anya
110 Karam sebelum berlayar
111 Kejujuran Anya
112 Mencari Anya
113 Dimana Anya??
114 Tidak peduli??
115 Mencari Anya
116 Menyerahkan diri
117 Candra Wijaya
118 Melarikan diri
119 Pembalasan Takdir
120 Pergilah
121 Sampai detik ini
122 Ke dua kalinya
123 Janji??
124 Ancaman tak berarti
125 Porak-poranda
126 Aku sudah tidak butuh!!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perpisahan
2
Kecelakaan
3
Kepergian Anya
4
Doa untuk Anya
5
Keterpurukan Theo
6
Pernikahan Theo dan Kirana
7
Tiga tahun kemudian
8
Sesuatu yang terlewatlan
9
Kecurigaan Theo
10
Rahasia yang terbongkar
11
Fakta yang terungkap 1
12
Fakta yang terungkap 2
13
Lebih dekat dengan Anya
14
Tetaplah bertahan
15
Bertemu Zaky
16
Setelah tiga tahun
17
Tak bisa menghindar
18
Bagaikan berlian
19
Apa kamu mencintaiku??
20
Keadaan Anya
21
Alasan Anya
22
Tolong bantu aku
23
Mr. Incredibles
24
Bayangan Anya
25
Tidak mungkin!!
26
Satu cara
27
Pendirian Anya
28
Sampai kapan Anya??
29
Bayangan tak pernah bersuara
30
30. Iri dengan Anya
31
Teman Kuliah
32
Keinginan Kirana
33
Aku hanya buta
34
Memberitahu Anya
35
Harapan Kirana
36
Permohonan Kirana
37
Kenapa menyalahkan ku??
38
Pengakuan Anya
39
Kesepakatan
40
Kecurigaan Zaky
41
Keadaan Azka
42
Tidak cocok
43
Tidak mungkin
44
Genetik
45
Tak ingin bahagia sendiri
46
Kepulangan Anya
47
Kepulangan Anya ll
48
Selalu memendam sendiri
49
Harus siap
50
Serakah
51
Putri yang malang
52
Kilasan masalalu
53
Lily putih
54
Ada apa di antara kalian??
55
Kekuarga kecil yang bahagia
56
Saya Ayah kandungnya!!
57
Siapa dia??
58
Benar-benar gila
59
Perasaan Zaky
60
Katakan siapa dia!!
61
Rahasia besar
62
Berujung nestapa
63
Demi kesembuhan Azka
64
Aku bukan barang
65
Penyesalan tak berujung
66
Jangan egois!!
67
Hanya demi Azka
68
Tepati janji kamu!!
69
Pengakuan Theo
70
Perasaan yang hilang
71
BUKAN UPDATE
72
Wajah sendu Anya
73
Perjanjian
74
Yang menyayangimu
75
Kabar perceraian Theo
76
Cinta pertama
77
Selamat tinggal Anya
78
Pencuri kecil
79
Pencuri kecil II
80
Tak berhak cemburu
81
Tega
82
Bolehkah aku berharap??
83
Lama-lama terbiasa
84
Menuntut Kirana
85
Dokter Anya
86
Orang asing
87
Cemburu
88
Tak akan memaksa
89
Membuka hati
90
Lily putih
91
Kopi panas
92
Cerita Kirana
93
Sadarlah
94
Ternyata sesakit ini
95
Bunga terakhir
96
Sekelumit perhatian
97
Papa Landi
98
Peraturan tidak masuk akal
99
Suara hantu
100
Wanita yang saya cintai
101
Aku merindukan mu
102
Sakit
103
Memaksa
104
Terbuat dari apa hatimu??
105
Rencana Kirana
106
Pertama kalinya
107
Semakin runyam
108
Cemburu lagi
109
Titip Anya
110
Karam sebelum berlayar
111
Kejujuran Anya
112
Mencari Anya
113
Dimana Anya??
114
Tidak peduli??
115
Mencari Anya
116
Menyerahkan diri
117
Candra Wijaya
118
Melarikan diri
119
Pembalasan Takdir
120
Pergilah
121
Sampai detik ini
122
Ke dua kalinya
123
Janji??
124
Ancaman tak berarti
125
Porak-poranda
126
Aku sudah tidak butuh!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!