Denisa dan Daniel kompak keluar begitu mendengar suara mobil datang. Keduanya saling lirik saat melihat anak gadis mereka kembali diantar oleh Zyan.
Dara langsung masuk ke kamarnya setelah menyapa kedua orangtuanya, sedangkan Zyan kembali di interogasi lagi oleh Daniel. Daniel melirik pada kedua tangan Zyan yang kosong.
"Sudah bawa anak gadis orang tanpa izin, malah datang dengan tangan kosong," sindir Daniel cukup pedas.
"Om lagi pengen makanan apa?" tanya Zyan setelah menghela nafas.
"Makann orang," jawab Daniel sangar. Zyan meringis ngeri mendengar jawaban Daniel. Daniel maju satu langkah hingga wajahnya sangat dekat dengan Zyan mengunci mata Zyan yang dibalas Zyan dengan seutas senyum ramah. Bukankah kita harus berbaik hati pada calon mertua agar mendapat restu?
"Lain kali kalau mau mengajak anak gadis orang kencan, izin dulu pada orang tuanya. Jangan main bawa-bawa saja meski kalian pulang kerja bersama karena dirumahnya ada kedua orangtuanya yang mengkhawatirkan keadaannya," ujar Daniel memperingati. Meski saat pertama Zyan mengantar Dara pulang Dara mengaku hubunganya dengan Zyan belum resmi, sebagai orang tua dan sebagai seorang laki-laki dia tahu betul kalau untuk kedua kali seorang pria mengantarkan anak perempuan mereka pulang, berarti hubungan mereka bukan biasa saja.
"Baik, Om. Lain kali saya pasti izin rerlebih dahulu," jawab Zyan patuh saja tanpa membantah.
"Jangan senang dulu, bukan cuma itu, ada lagi," ujar Daniel lagi membuat Zyan mengerutkan keningnya. "Kamu cari sendiri apa jawabanya, apa yang harus kamu lakukan saat mengantar pulang anak gadis orang orang." Daniel berbalik masuk kerumahnya setelah mengatakan itu, tanpa mempersilahkan Zyan masuk walau hanya untuk beramah-tamah.
Untuk bebarapa detik Zyan berpikir keras memikirkan maksud ucapan Papi-nya Dara itu, namun detik berikutnya dia tersenyum saat sudah tahu maksud laki-laki tua itu.
Sebelum masuk ke mobilnya, Zyan mendongakkan kepalanya mencari letak kamar Dara. Tapi karena dia memacari wanita yang sudah bucin duluan padanya, tak sulit bagi Zyan untuk melakukan hal itu karena Dara sudah muncul dari jendela kamarnya dengan sudah berganti pakaian malam memberikan kiss lewat telapak tangan lalu ia tiup mengirimkanya pada laki-laki yang resmi menjadi kekasihnya itu yang dengan sigap Zyan langsung menangkapnya.
"Ihhh kayak anak SMA aja cara pacarnya," ledek Denisa dari belakang Dara.
"Mami sirik aja," sahut Dara membalikkan badan.
"Jadi sekarang udah resmi jadian nih sama Zyan?" tanya Denisa kepo atas hubungan relationship putrinya.
Dara yang sedang fall in love itu tak bisa menyembunyikan bibirnya yang terus mengukir senyum sejak Zyan mengungkapkan perasaanya.
Denisa mencibir melihat reaksi putrinya. "Awas kering itu gusi senyum terus."
Bukan menyurut diledek seperti itu, senyum Dara semakin melebar. "Mami suka nggak Dara pacaran sama Zyan?" tanyanya.
"Kalo Mami suka nanti Papi kamu cembokur, terus ribut sama kamu, Mami nggak mau."
"Ish Mamiiii," Dara merengek bergelayut manja di lengan Denisa.
Denisa mengusap rambut putrinya. "Yang penting kamu tahu batasan ya. Nanti Mami sama Papi bisa struk kalau kamu sampai MBA," Denisa memperingati.
"Pengalaman ya, Mi?" Dara balik meledek sang Mami. Dara memang tahu masa lalu kedua orangtuanya karena Denisa menceritakanya sendiri. Meski itu terbilang aib yang harus ia tutupi tapi Denisa berharap putrinya tidak melakukan hal bodoh seperti dirinya dan tidak ingin Dara tahu dari orang lain.
Keesokan paginya sebelum berangkat ke kantor Zyan menjemput Dara terlebih dahulu, lagi-lagi dia kembali harus berhadapan dengan Daniel.
"Mau jemput Dara?" tanya Daniel.
"Iya, Om."
"Oh, anakku pacaran sama tukang ojek ternyata?" Daniel kembali menyindir yang ditanggapi senyuman tipis oleh Zyan tak masalah Daniel terus meroastingnya, dia tidak akan menyerah. "Kalau cuma antar jemput tukang ojol juga bisa," cetusnya pedas.
"Tapi kan ojol dibayar pakai uang, Om. Saya tidak." Kali ini Zyan berani menyahut bukan untuk membela diri, agar dia terlihat layak menjadi kandidat calon menantu Daniel.
"Terus maksud kamu, kamu di bayar pake apa?" Daniel menaikkan alisnya.
"Senyum manis Dara dan roastingan Om membuat hari saya menjadi lebih bersemangat," jawab Zyan menunjukkan kenarsisanya yang ditanggapi dengan mual oleh Daniel. Beruntungnya Dara cepat keluar.
"Maaf ya, Sunligh. Tadi hape aku ketinggalan jadi balik ke atas lagi."
Puffttt.
Tawa Daniel muncrat mendengar panggilan sayang Dara, sedangkan wajah Zyan langsung berubah merah, malu karena Dara tetap menggunakan panggilan tersebut.
"Tolong ya miss Dara, bisa diganti gak panggilan sayangnya?" ucap Zyan meminta sambil membukakan pintu mobil bagian penumpang, kemudian ia menyusul kemudian.
"Itu udah paling sweet tahu, Zyan. Anggap aja kita mengulang masa SMA yang dulu terlewati."
"Are you happy?" tanya Zyan lagi menarik kepala Dara dengan lembut untuk menyender di bahunya.
Happy, happy banget Zyan. Tapi sayangnya Dara hanya menjawab dalam hati karena fokusnya langsung tertuju pada Emilio. Dara mengeratkan tanganya di lengan Zyan.
"Kamu di apain kalau ketemu Papi? Dimarahin papi ya?"
"Nggak masalah, suka sama anaknya juga harus suka sama papanya," jawab Zyan yang lagi-lagi mampu membuat Dara melayang keawan yang tadinya ia sempat kecewa adanya keberadaan Emilio karena Dara tidak bisa menagih morning kiss dari kekasihnya. "Kamu May hubungan kita di publish atau diam-diam?" tanya Daniel kemudian.
"Kamu maunya?" tanya Dara balik karena disini yang memiliki jabatan penting adalah Zyan. "Kamu terganggu nggak sama hubungan kita?"
"Aku maunya di publish, biar orang tahu kalau kamu milik aku. Jadi gak ada yang deketin kamu atau macam-macam sama kamu."
Dara mendongak, kata-kata Zyan dapat membuat hatinya menghangat karena yang keluar melalui dari bibir Zyan kalau boleh dibandingkan, kata-kata itu lebih dari ciuman yang Dara harapkan dan keinginanya itu langsung terlupakan begitu saja. Dara yang saat itu tahu Emilio mengintip lewat kaca memberikan tatapan bombastisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Daniel g rela y...anak gadisnya ada pacarnya🤭
Ini yang bucin Zyan 😁😁😁
2024-03-24
0
Muhammad Dimas Prasetyo
Emilio ada apa dengan mu?bukan kah harus nya seneng atasanmu punya kekasih jadi kan bisa buat mood nya kian bagus dalam bekerja
2024-03-24
0
MACA
iya..mending publish aja dar...
2024-03-24
0