Ancaman

Setelah sarapan dan bersiap-siap. mereka berdua pun ke kampus. Abiyan dengan protektifnya menuntun istrinya masuk mobil. di dalam mobil pun dia tidak pernah mau melepaskan tangannya memegang tangan istrinya.

"Mas. apa nggak capek pegang tangan aku terus. lebih mas fokus aja deh ke jalanan." Protes Cahaya pada suaminya.

"Nggak.!" Jawabnya singkat. sampai di lampu merah. mereka berhenti. Abiyan terus memegang tangan istrinya, dan menciumnya. Karena malu. Cahaya menoleh ke samping. alangkah kagetnya dia. saat di sampingnya Gibran berdiri di sampingnya di atas motor menatap ke arahnya. walau ia tidak bisa melihat ke dalam mobil. Namun Cahaya bisa melihat keluar.

Abiyan yang melihat istrinya menghadap keluar. ia pun bisa melihat Gibran yang di atas motornya di samping mobilnya. Abiyan tersenyum. ia pun mempunyai ide.

Saat lampu mobil sudah hijau. dengan santai Abiyan melajukan mobilnya. tak lama mereka sampai di kampus. Cahaya ingin turun di jalan sebelum sampai masuk pekarangan kampus. Namun tidak di izinkan Abiyan.

Alhasil..Cahaya hanya merenggut saja.

Sampai di parkiran dosen. Cahaya pun ingi turn. Namun di hentikan Abiyan dengan menyodorkan tangannya.

"Jangan sampai marah begitu sama suami. ntar ilmunya tidak jadi masuk ke kepala." Tegur Abiyan pada istrinya.

Cahaya menatap suaminya." Maaf..." Jawabnya lemah tak berdaya.

Abiyan tersenyum."Nah gitu dong. kenapa harus marah sih. hanya masalah turn di mana. Oh ya nanti jangan lupa ke ruanganku pas istirahat. Kita makan bersama." Mengingatkan, saat Cahaya mau turun.

Cahaya membulatkan matanya. "Aku pengen ke kantin." Bujuknya.

Abiyan terdiam sebentar. Lalu tersenyum."Ok. nanti mas tunggu di kantin, kita makan bersama." Jawabnya senang.

"Kok gitu. biar aku saja ke ruangan Mas." Jawabnya lemah. Cahaya akhirnya turun dengan wajah cemberutnya.

Abiyan hanya menggeleng dan bersiap juga mau turun. Namun baru saja ia buka pintu. ia melihat ada seorang laki-laki menghampiri istrinya.

Dengan cekatan Abiyan turun dan mencari arah istrinya yang sudah menghilang. Dengan langkah cepat ia menelusuri lorong tersebut.

Matanya terbelalak saat istrinya bercakap-cakap dengan lelaki yang tinggal di dalam rumahnya. "Gibran. ngapain dia sama istri ku." Lenguh Abiyan mendekati keduanya.

"Ca... Kamu kenapa berbarengan dengan Pak Abiyan. dia siapa kamu. kamu tinggal bersamanya. jangan bilang kamu itu jadi simpanannya." Tuduh Gibran yang sudah kesal dari tadi. saat ia keluar rumah melihat sosok gadis yang ia suka dengan seorang dosen yang ia kenal.

Cahaya kaget sekali mendengar penuturan Gibran yang menuduhnya sebagai wanita simpanan.

"Kenapa kamu berpikir begitu. kamu menuduh istri ku simpanan. kenapa nggak tanya baik-baik. Jangan asal menuduh." Bentak Abiyan yang baru datang tidak terima istrinya di jelek-jelekkan. dengan posesif dia memeluk pinggang istrinya mencium kepalanya. Sikap Abiyan tentu membuat Cahaya malu.

Sedangkan Gibran melotot tidak percaya." Kamu sudah menikah? " Tanya Gibran pada Cahaya.

"Iya. kami sudah menikah. namun belum di resmikan. karena lagi proses mengurusnya. Kenapa kamu kaget begitu. Kamu menyukai istri ku?" Tanya Abiyan menatap curiga.

Gibran terpaku. dia bingung harus menjawab apa. hatinya terluka sekali mendengar kenyataan. Sedangkan Cahaya hanya diam tidak bisa berbuat apa-apa. Ia melihat wajah suaminya tidak baik lagi. makanya dia lebih memilih diam.

"Benarkah Cahaya..jawab Ca." Hati Gibran dengan mata yang berkaca-kaca. Wajahnya sendu menatap gadis yang ia cintai telah bersuami dengan dosennya sendiri.

Cahaya hanya mengangguk tanpa bersuara. Ia menatap Gibran dan Abiyan bergantian.

" Aku mau masuk kelas dulu ." Ucapnya pelan melepaskan tangan suaminya.

"Belajar yang baik sayang.." Abiyan tersenyum melepas tangannya. Dan di anggukan Cahaya.

Abiyan pun menatap Gibran dengan teliti.

" Jangan pernah kamu berpikir untuk mengambilnya dari ku. Dia milik ku selamanya." Ancam Abiyan dan berlalu ke ruangannya

Sedangkan Gibran berdiri mematung tanpa ekspresi. padahal ia rencana mengajak Cahaya ke kafe untuk mengungkapkan perasaannya. yang dulu sempat tumbuh. Dan sekarang kembali hadir setelah pertemuan mereka di kampus ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!