Panti

Cahaya diam terpaku di tempat melihat kedatangan Lio, karena ia tidak punya janji dengannya.

"Assalamualaikum Ca. Kok bengong gitu. Kayak lihat hantu saja. Memang sejelek itu ya tampangku. ' ucap Lio panjang lebar.

"Waalaikumsalam. Bukan begitu kak. Tapi aku heran saja.... " Ucapan Cahaya sebel.

"Wah nak Lio sudah datang. Maaf ya merepotkan. Tadinya bunda sungkan. Namun karena nak Lio nya yang nelpon. Makanya bunda bilang jemput sekalian." Ucapan bunda menyadari kehadiran lelaki di depannya.

"Nggak usah sungkan minta tolong bund. aku kan sudah sering ke sini juga dulunya. Oh ya sini aku bantu ya bund." Lio tidak memperdulikan  Cahaya yang masih melongo.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke panti dengan Cahaya yang duduk di sebelah Lio.

"Sudah lama juga kita nggak ke panti ya bund. Ayah kangen sekali." Ucap Ayah sendu.

Ada suatu perasaan yang mengganggu pikiran ayah Yolanda. Semenjak meninggalkan kampungnya.  Ayah tidak pernah lagi datang. Cahaya yang sering memberikan kabar ke adaan panti jika ia dan rombongannya  datang tiap tahun. Jadi Cahaya harap maklum pada kedua orang tuanya. Terutama ayahnya.

"Iya Yah. Gimana keadaan panti sekarang ya." Tanya bunda semangat.

"Sekarang panti sudah makin maju yah. Anak-anak anak panti tuh kan sudah SMP juga." Jawab Lio karena Cahaya hanya duduk diam di sampingnya. Ia kelihatan melamun, entah kenapa Lio tidak tahu.

Setengah jam perjalanan. mereka sampai di panti. Mahasiswa yang naik bus sudah datang duluan. Dan sudah masuk ke dalam panti.

Cahaya turun dari mobil bersama rombongan. Yang dilihat oleh Abiyan. Ia menjadi kesal sendiri. Ternyata sepupunya sudah sedekat itu hubungan nya dengan keluarga  gadis yang  telah mengusik hidupnya akhir-akhir ini.  Ia pun masuk ke dalam dan membuka acara karena yang di tunggu sudah datang.

Mama Abiyan yang melihat kedatangan Cahaya sangat senang, ia langsung menghampiri nya dan memeluknya, seolah sudah lama nggak ketemu.

"Halo sayang.. Kamu sudah datang, tadi Tante tanya sama Abiyan. Kamu nggak ke kampus. Karena ngurusin Snack nya." Ucap Tante Velisha antusias memeluknya.

"Oh... kebetulan yang buat bunda ku. Oh ya kenalkan Tante, ini bunda dan ayah ku." Cahaya  memperkenalkan keluarga nya pada Tante Velisha.

Entah kenapa ia spontan memperkenalkan keluarga nya tanpa tanya dulu. Tapi Tante Velisha pun senang.

"Wah lengkap ya sayang. Kenalkan nama saya Velisha, orang yang pernah di tolong anak gadis Bapak ibuk." Velisha memperkenalkan diri.

"Oh ya.  Cahaya pernah cerita seminggu yang lalu." Bunda  Yana bercerita.

"Saya Yolanda ayahnya Cahaya. maaf saya bantu Lio dulu angkat  sneknya dulu." Ucap Yolanda mohon diri.

Velisha tersenyum mengangguk senang. Ternyata keluarga nya calon mantunya sangat ker dan mungkin ia bisa pedekate.

"Hm. .  Lio pernah cerita kue buatan ibu temannya enak. Makanya saya jadi penasaran." Velisha mengalihkan pembicaraan.

"Ah ibu bisa aja. Lio itu hanya mengada-ngada buk. Sekarang kita masuk yok buk." Ajak Yana bundanya  Cahaya .Dan juga dikuti Cahaya sambil membawa kantong berisi Snack. Ia langsung membagikan pada Teman-teman nya yang juga di bantu Ghina temannya.

Abiyan sudah memulai acaranya yaitu memperkenalkan diri dan rombongannya.

Ia melihat Cahaya yang sedang membagikan Snack pun merasa kagum, Ia berencana mendekat namun ia kaget melihat mamanya yang datang dengan Orang yang seusia mamanya.

"Hm. Buk panti. Kami ke sini bukan hanya akan mengadakan kerja bakti di panti ini, tapi juga ada membawa donatur. Dan mungkin menjadi donatur tetap panti ini." Kata Abiyan yang melihat ke arah Mamanya.

Abiyan sudah menceritakan semuanya tentang panti dan juga keluarga  Cahaya Sesuai info Adelio sepupunya. Tentu membuat Velisha senang atas semuanya. Dia akan berencana membantu keluarga  Cahaya untuk mendapatkan panti itu lagi.

"Kalau begitu. Silahkan Ibu Velisha untuk maju ke depan." Abiyan memanggil mamanya secara formal. Karena hanya Lio yang tahu siapa itu Velisha.. Jadi Abiyan tidak mau ambil resiko nantinya.

Velisha pun maju ke depan, berdiri dekat anaknya dan juga ibuk panti. Yang bernama Khodijah.

"Terimakasih waktu yang di berikan pada saya. Memang benar sekali info yang di berikan oleh ketua rombongan tadi. Saya memang rencana mau jadi donatur tetap panti ini. Jika di izinkan." Velisha menjelaskan.

"Wah. Kami merasa tersanjung, jika ibu mau dan berkenan jadi donatur tetap kami." Bu Khodijah berkata dengan semangat.

Anak-anak panti pun bersorak senang. Sementara Yolanda dan Yana terpana. Mereka tidak menyangka kalau Velisha orang yang baru di kenalnya tadi merupakan salah satu donatur tetap panti untuk selanjutnya. Jadi panti tidak merasa ke kurangan lagi.

Kasihan. Anak panti semenjak di gadaikan kakaknya. Sangat minim dana. Apalagi sekarang anak-anak panti sudah banyak yang masuk SMP dan sebentar lagi akan masuk SMA. Tentu butuh dana yang besar.

"Syukur ya bund. Ada saja keluarga yang sosial mau bantu panti ini." Ucap Yolanda berapi-api. Namun ia berpikir. Karena nama laki-laki yang di  di sebutkan Velisha tidak asing baginya.

"Moga panti ini makin maju." Balas Yana.

" Amin.... " Jawab Yolanda dan Lio serentak.

Keduanya  pun menoleh.

"Tenang aja Ayah Bunda, Semuanya pasti akan beres kalau sudah di tangan keluarga Hendra Wiguna." Ucap Lio memperjelas.

Karena ia sudah tahu kalau Ayah Cahaya bekerja di bengkel Om nya Papanya Abiyan sepupunya yang patah hati bertahun-tahun jomblo.

"Maksudmu. Pak Hendra  Wiguna yang punya perusahaan mobil di kota ini.? " Tanya Yolanda antusias.

"Iya yah. Kabarnya ayah kerja di sana ya. Cahaya pernah cerita ."  Ucap Lio.

"Eh iya. Ayah kerja bagian mekanik, di bengkelnya bukan di perusahaan. Kan Ayah hanya tamat STM. Nggak jadi tamat kuliah." Yolanda memberitahu.

"STM yang lama tuh berkualitas loh Ayah. Jangan minder." Lio memberi semangat.

Acara pun selesai, kue buatan Bunda Yana telah habis di makan semua peserta dan terutama anak panti dan pendampingnya. Tiba-tiba  ada suara gaduh dari luar.

"Sudah aku bilang pada mami... Mami sih lama banget dandannya. Lihat tuh sudah selesai acara perkenalannya." Sungut Arabela yang baru datang dengan Febi dan mamanya juga.Abiyan yang melihat itu. Memberi kode pada Lio agar mengamankan mereka.

"Oh ya Tante -tante cantik. Di sini dilarang ribut ya. Di dalam ada anak kecil yang sedang bobok Dan silahkan duduk di sini saja. " Ucap Lio mengamankan. membawa empat wanita beda generasi itu keluar.

Ia nggak tahu apakah ada anak yang sedang tidur atau tidak.  Yang penting tante dan anaknya yang crewet ini di dulu.

" Maaf kan kami ya ganteng. Tuh Bel. Baiknya kamu jangan  salahkan Mami melulu. Dari tadi omelin Mami aja." Ucapnya Mami nya Bela sok bijak.

Ia lihat kanan kiri belakang. Nggak ada tempat duduk. Yang ada hanya tikar plastik. Dia merasa jijik sendiri.  Dan kembali keluar.

"Ih kamu gila apa. Masak ajak Mami ketempat ginian,. " Bisik Mami nya Bela.

"Kenapa  Mami maksa ikut. Salahkan diri sendiri."  Jawab Bela kesal.

Karena kekasih pujaannya nggak memperdulikan ke hadirannya. Jauh-jauh ia berusaha datang, eh malah di cuekin. Ia melampiaskan kekesalannya pada Mami nya yang bawel.

Sementara Febi dan mamanya sudah duduk, walau agak merasa kurang nyaman. Tapi mau gimana calon mantu suruh duduk. Sesuai info anaknya Febi.

Yana dan Yolanda masuk ke dalam. Melihat suasana dalam panti, tiga tahun mereka tidak pernah lagi mengunjungi tempat ini. Padahal dulu ia tinggal di sini sama orang tua dan saudara nya di sini.

"Pak Yolanda. Apa kabar.? " Tanya Khodijah ibu panti. Beliau sudah tahu dengan Yolanda dan Yana, semenjak ia kerja sebagai ibu panti. Pemilik panti ini menitipkannya pada Khodijah untuk mengurusnya.  Dan memberitahu suatu saat pemiliknya akan kembali yaitu keluarga Yolanda sesuai ucapan Yolanda saat ia pergi dari  panti.

"Alhamdulillah baik buk Khodijah. Ibu gimana? " Tanya Yolanda balik.

"Allhamdulilah baik juga pak. Buk Yana masih ngajar kan? " Tanya Buk Khodijah sopan.

"Masih buk. Kan kami tinggal di sana. Oh ya tadi ada yang bilang. Kalau ada tamu baru. Umur berapa ya buk. Apakah saya boleh lihat?" Tanya Yana antusias.

"Ada buk. Mari saya antar. Kalau Pak Yolanda mau jalan- jalan silahkan ya. Jangan merasa sungkan. Anggap saja seperti  dulu." Ucap Khodijah mengingatkan.

Yolanda hanya tersenyum. Ia melihat ke belakang panti. Sementara Yana melihat anak yang baru berumur satu tahun. Ditinggal orang tuanya di depan panti.

Cahaya ngobrol dengan temannya Ghina." Ca. Kamu kenal dengan ibu panti ini ya? " Tanya Ghina antusias

"Iya Gin. Aku kan sering ke sini."jawabnya menyembunyikan identitas nya. Karena ia tak mau orang lain tahu tentang masa lalunya. Kalau dulu ia lahir di sini dan  keluarga nya yang memiliki panti ini.

"Pantas saja, kelihatan ia senang saat kalian berjabat tangan tadi. Seperti orang kangen sudah lama tak bertemu., Kamu pesan dimana kuenya, enak semua. aku suka. " Gina menanggapi.

Cahaya tersenyum senang." Ini buatan Bunda, Terimakasih pujiannya." Jawabnya asal.

"Wah hebat. Kapan-kapan mau dong ke rumahmu... Oh ya. Bunda udah lama jualan kue ini" Celetuk Ghina penasaran.

" He.. He.. Boleh. Yah bunda kan dari dulu jualan kue. Yang dititipkan ke warung-warung kalau suka bawa kue bunda untuk di titipkan ke kantin sekolah. Lumayan nambah uang jajan..he..he..." Jawab Cahaya bangga.

Ia tidak melihat ke sebelahnya kalau Abiyan berdiri di sampingnya." Gadis yang hebat." Ucap Abiyan lirih.Cahaya terus bercerita dengan temannya Ghina. Hingga Ghina tak sengaja menoleh ke arah Abiyan.

"Ca..... Lihat tuh." Ucap Ghina  menunjuk dengan mulutnya.Cahaya langsung menoleh ke sampingnya. Dia terpaku melihat seseorang yang dia kenal berdiri persis di sampingnya,  tapi melihat ke arah lain.

Arabella datang mendekati Abiyan manja "Halo Bapak sayang... Apa harus kemping di sini? " Tanyanya pada Abiyan.

Tapi Abiyan malah pergi tanpa menjawab ucapan Bela.  Ia kesal sendiri, diapun mengejar Abiyan dan memegang tangannya dengan mesra.

"Sayang..! Kok nggak jawab pertanyaan ku. Tanya Arabela merajuk manja.

"Maaf. Kita tidak punya hubungan spesial. Saya ini dosen kamu.. " Ucap Abiyan ketus. Dia melepaskan tangannya dengan kesal. Arabela terdiam malu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!