BAB 20.

"Lagi ngapain ? " Tanya Ararya pada Syifa melalui pesan singkat WhatsApp.

Pesan itu tak kunjung mendapatkan balasan, Hingga Ararya pun memasukan kembali ponselnya, tak sabar ia ingin segera sampai rumah Dinas dan bertemu dengan Syifa.

Syifa yang sedang sibuk dengan pekerjaannya membuat ia tak berani membuka ponselnya.

Ararya mengalami kejadian yang tak terduga, Saat berada di dalam sebuah hotel ia melihat ada gerak gerik yang mencurigakan. Fokus nya kembali pada target, wajah yang tadinya berbinar-binar kini garang kembali dan memberikan kode pada beberapa anggota keamanan yang lainnya.

Orang penting itu tidak mempunyai musuh, namun mereka lah yang menganggap musuh pada Orang penting tersebut. Tidak sedikit yang menginginkan orang tersebut jatuh bagai mana pun caranya.

"TARGET DI AMANKAN. " pesan singkat itu datang pada ponsel Ararya.

"Bagus, tahan dia sampai acaranya selesai ! " Balasan Ararya.

"SIAP ... LAKSANAKAN ! "

Ponsel pun di masukan kembali kedalam saku celana Ararya. Ararya menghampiri salah satu Sekpri orang penting tersebut dan menitikan pesan.

"Jika saya memberikan kode, cepat bawa masih Bapak ke dalam ruangan. PAHAM ? " Ucap Ararya, yang di pahami oleh salah satu Sekpri.

Ararya, Leo dan team yang lainnya benar-benar menanggapinya dengan serius. Ararya tak diam saat itu Matanya seakan tak mau berkedip sedikitpun.

Senjata sesekali ia pegang, senjata yang selalu melekat di belakang pakaiannya.

Syifa pun sudah bisa membuka Ponselnya, ia tersenyum membuka saat membuka pesan WhatsApp dari kekasihnya.

"Lagi di dapur seperi biasa, hati-hati kerjanya. Doaku selalu menyertaimu . dan Insyaallah Alloh pasti akan selalu menjagamu. " Balasan Syifa yang tak segera di baca oleh Ararya.

Syifa pun tak jadi masalah jika pesannya tak kunjung mendapatkan balasan, ia menaruh ponselnya kembali.

Syifa menghela nafas panjang, " Aku tidak ingin berharap dulu tentang keseriusan padamu Mas, aku sadar siapa aku sebenarnya. Dan semua orang tau siapa kamu sebenarnya. Walaupun begitu hanya satu pintaku Tuhan, tolong jaga dia permudah urusannya. Jauhkan lah dia dari marabahaya, sungguh selain aku semua orang sangat menyayanginya termasuk orangtuanya. " doa Syifa sambil membayangkan ke gagahan Mayor Ararya dengan seragam loreng dan topi baret merah yang ia selipkan di pundaknya.

Pertemuan hari itupun telah usai, Ararya memerintahkan Sekpri orang penting tersebut untuk membawa Tuannya ke tempat Aman. Sementara ia akan membereskan sisanya.

"SIAP PAK ! " Jawab salah satu Sekpri pada Ararya.

Ararya dengan gagahnya berjalan menuju ruang dimana orang yang ingin membuat kekacauan di tahan oleh anak buah Ararya.

Ararya duduk, di samping orang itu. " Siapa kamu ? Atas tujuan apa kamu menghadiri pertemuan ini ? Anggota dari mana kamu ? JAWAB. " Pertanyaan Ararya sungguh penuh penekanan.

Ararya menemukan botol air sang ada di dekatnya, ia memperhatikan air yang ada di botol itu. Namun karna pelaku ingin melarikan diri pelaku mencoba mengeluarkan air di dalam botol itu, dengan cara menekannya. Air itupun keluar beruntung Ararya dapat menghindar air itu hanya mengenai sepatunya.

"Air Keras Pak ! " Ucap anak buah Ararya.

"Amankan orang ini, bawa dia secara aman jangan sampai awak media tahu tentang ini. " Perintah keras Ararya dengan wajah garangnya melihat pelaku itu.

Sepatu yang ia kenakan mengelupas, begitupun dengan tangannya yang sedikit terkena cairan itu. Beruntung air itu tidak mengenai wajah Ararya.

"SIAP PAK ! " Seseorang dengan teliti menjalankan tugas dari Mayor Ararya.

"Beruntung anda Pak, " Ucap salah satu orang yang bersama Ararya saat itu.

Ararya hanya menganggukkan kepalanya seraya mengamankan barang bukti yang ia dapatkan di hari itu.

"Mayor tidak apa-apa ? " Tanya Leo yang menghargai sahabatnya di hadapan para anak buah Mayor Ararya.

Ararya menggelengkan kepalanya, " Semua bisa di atasi atas kerjasama kita yang tepat. "

"Ini berkat kerja keras anda Pak yang tepat, jika saja anda tidak jeli. Mana mungkin anda bisa tahu jika ada orang yang mencurigakan, dan satu lagi. Mungkin Ini adalah salah satu doa seseorang yang menyayangi anda Pak ! " Sahut seseorang yang menemani Mayor Ararya dan juga Leo.

Ararya pun membuka ponselnya berniat mengambil foto semua yang ada di tempat kejadian, namun sebelum itu Ararya membuka pesan terlebih dahulu. Ia membaca pesan yang berupa doa dari Syifa, Ararya tersenyum.

"Kamu benar, ini adalah salah satu Doa dari seseorang yang tulus. " Jawab Ararya pada orang tersebut.

Lalu Ararya menyempatkan diri untuk membalas isi pesan singkat itu. " Doa dari seseorang yang tulus, kini telah terijabah. Terimakasih Sayang ! "

Telah itu Ararya melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib, dan Ararya meminta untuk di selidiki sampai akarnya.

Merekapun bergegas pulang, membawa orang penting tersebut dengan aman. Orang penting tersebut pun mendapatkan kabar tentang apa yang terjadi dan melihat kondisi Ararya yang terkena cipratan air keras itu di tangannya, walaupun sedikit tapi itu membekas dan dapat terlihat.

Orang penting ter sebut pun sangat berterimakasih, Dan Ararya menjawabnya dengan tanda hormat saja pada saat itu.

"Panggil Dokter Irwan, untuk mengobati lukanya ! " Perintah orang penting tersebut.

Sontak wajah tenang Ararya berubah, " tidak usah Pak ! " Timpal Ararya.

Seketika orang penting itu menatap ke arah Ararya di barengi tatapan penasaran yang di tunjukan oleh Leo pada Mayor Ararya yang berada dalam satu mobil menuju kediaman mereka.

"Kenapa ? " Tanya orang penting tersebut, dengan nada beratnya.

Ararya menjawabnya dengan bingung, namun Leo membantu Ararya dalam posisinya yang sekarang.

"Biar nanti saya minta bantuan Syifa saja Pak, pasti dia bisa ! " Timpal Leo.

Orang penting tersebut pun menganggukkan kepalanya paham, tanpa heran dengan jawaban Leo. Jika saja Ararya yang menjawabnya Orang penting tersebut pasti akan berpikir yang lain.

Ararya menatap Leo, yang merasa jadi pahlawan saat itu, namun Ararya hanya menghadiahi Leo dengan tatapan tajam namun sebenarnya Ararya pun ingin berterimakasih untuk jawaban Leo.

Dan Syifa membuka ponselnya yang bergetar, ia mengerenyitkan keningnya dan mencoba memahami isi pesan singkat yang berupa balasan dari Ararya.

Beberapa waktu beberapa mobil mewah pun sampai, Ararya masih mengawal Orang penting tersebut sampai pada tempat yang aman. Setelah itu ia langsung bergegas menuju kamarnya, karna tak tahan dengan luka perih di tangan dan juga kakinya.

Syifa yang saat itu mengetahui kedatangan mereka hanya bersikap biasa saja, sampai ia pun di panggil oleh atasannya.

"Syifa ? " Panggil Pak Ahmad, sontak membuat para pekerja dalam satu ruangan itu menatap padanya.

Syifa menengok dan menghampiri Pak Ahmad, para pekerja itupun penasaran kenapa Syifa di panggil oleh Pak Ahmad.

"Tolong bantu Mayor Ararya, dia sedang berada di dalam kamarnya. " Ucap kecil Pak Ahmad yang hanya bisa di dengar oleh Syifa saja.

Seketika tatapan Syifa berubah khawatir, meskipun iya tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi.

"Baik Pak, " Jawab Syifa lalu mengambil gelas kosong yang ia isi dengan air putih untuk ia bawa pada Mayor Ararya.

Syifa tak menjawab tatapan demi tatapan para rekan kerjanya itu, Syifa langsung membawa nampan berisikan satu gelas air putih lalu ia tutup, agar debu tidak masuk ke dalam air putih itu.

"Kenapa dia ? Apa ini ada hubungannya dengan balasan chat yang ia kirimkan pada ku ? " Batin Syifa berjalan dengan cepat.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

asseekk....pacaranjg akhirnya 🥰🥰

2024-04-25

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Cie syifa akan bertemu dgn sang pujaan hatinya........

2024-03-24

1

charis@ŕŕa

charis@ŕŕa

lanjut dong

2024-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!