BAB 18

"Awww ... Mbak lepas sakit ! " Rintih Syifa mempertahankan rambutnya.

Sementara Ararya melihat kejadian itu, karna kebetulan ia pun hendak mengambil minum sebelum ia tertidur.

"Apa kamu tidak jera, dengan seekor ular yang ada di dalam kamarmu ? " Ucap Sri menekan nada bicaranya.

"Jadi mbak yang melakukan itu ? " Tanya Syifa meringis kesakitan akibat jambakan Sri pada rambutnya.

Sri tertawa, " Saya tidak akan segan-segan membuat hal yang lebih parah dari ini, Saya masih punya banyak hewan seperti itu yang bisa memenuhi tempat tidur mu itu. "

Syifa ketakutan akan hal itu, ia bukannya tidak bisa melawan. Namun ia tidak sampai hati memukul Sri yang hanya seorang wanita. Lebih tepatnya ia tidak mau ada keributan jika ia sampai melawan Sri.

"Apa-apaan ini ? " Tanya Ararya yang langsung melepas jambakan tangan Sri pada rambut Syifa.

"Pak Mayor ! Sa-saya hanya ... "

"Sudah Pak sudah, ini sudah larut malam. " Cegah Syifa karna takut melihat Ararya memasang wajah marah pada Sri.

"Itu artinya kamu yang sengaja memasukan hewan itu ke kamar dia ? " Sahut Ararya menunjuk Sri dengan tatapan tajam.

Syifa tak tau jika Ararya dapat mendengarnya.

Syifa menarik lengan Ararya, karna tak ingin ada keributan di malam itu.

Syifa membawa Ararya ke sebuah ruangan seraya meminta tolong untuk tidak memperpanjang masalah.

"Kenapa sih kamu ini, dia salah kamu tahu itu kan ? " Ujar Ararya kesal membentak dan menekan nada bicaranya.

"Iya Pak, Iya ... Tapi saya tidak mau ada keributan. Saya mohon masalah ini cukup sampai di sini, " Pinta Syifa tak mau semua orang tahu tentang kesalahan Sri padanya.

"Aneh kamu ini, kamu terima apa yang di katakan dia atas dirimu. Apa jangan-jangan kamu merasa apa yang di katakan ya benar atas dirimu ? " Sahut Ararya terlewat kesal.

Maksud yang di katakan Ararya itu tertuju jika Sri beranggapan bahwa Syifa bukan lah wanita baik-baik.

"Saya mohon, kecilkan suaranya Pak. " Pinta Syifa mendekatkan wajahnya di hadapan Mayor Ararya.

Ararya melihat cairan bening hampir terjatuh di sudut mata Syifa.

"Jika bapak ingin beranggapan hal yang sama dengan yang di pikirkan Sri pada saya itu hak bapak, tapi saya mohon Pak jangan posisikan saya sebagai biang masalah nantinya. Saya masih butuh pekerjaan ini saya mohon, " Pinta Syifa memelas.

"Saya bukan wanita seperti itu Pak, bukan kemauan saya jika Dokter Irwan berbuat baik pada saya. Saya tidak melakukan apapun dan saya tidak mempunyai tujuan apapun, tolong Pak saya mohon jangan perbesar masalah ini. " Pinta Syifa kembali, sebenarnya ia sangat tidak terima jika ia di anggap sebagai wanita murahan oleh siapapun.

Dengan teplek Ararya membawa Syifa ke dalam pelukannya, Syifa pun terbawa suasana membenamkan wajahnya di dada bidang milik Mayor Ararya.

Cairan bening pun jatuh seketika saat Syifa mendapatkan sandaran untuk menumpahkan rasa kesedihannya.

"Saya merasakan hal yang sama, makanya saya tidak terima saat ada seseorang merendahkan kamu ! " Ucap lembut Ararya mengelus rambut Syifa.

Sungguh lembut perlakuan Mayor Ararya saat itu , Syifa merasakan kenyamanan yang begitu melekat di tubuhnya.

"Lihat saya, " Pinta Ararya mendongakkan wajah Syifa agar bisa menatapnya.

"Kamu tidak memiliki hubungan apa-apa kan sama Dokter Irwan ? "Tanya Ararya mulai mengungkapkan rasa yang ada di hatinya.

Syifa menatap wajah Ararya yang begitu dekat dengannya.

Syifa menggelengkan kepalanya.

Ararya lega melihatnya. "Saya ada satu permintaan, apakah kamu bisa memenuhinya ? "

Syifa masih menatap wajah Mayor Ararya, wajah Syifa masih di pegang oleh kedua lengan Mayor Ararya.

Syifa menganggukkan kembali kepalanya, tanpa berpikir apa sebenarnya kemauan Mayor Ararya.

"Saya perintahkan mulai detik ini, kamu tidak boleh berdekatan dengan Dokter Irwan dan siapapun itu. " Bisik Mayor Ararya.

Suasana menjadi romantis seketika.

Syifa tersenyum malu, binar kesedihan kini berubah menjadi binar kebahagiaan.

"Kamu paham kan ? " Tanya Ararya membenarkan anak rambut Syifa yang sedikit berantakan.

Syifa tersenyum dan menganggukkan kecil kembali kepalanya.

Ararya tersenyum bahagia, dan membawa Syifa kembali ke dalam pelukannya. Syifa memejamkan matanya saat ia pun mulai melingkarkan kedua tangannya di pinggang Mayor Ararya.

Kaduanya menikmati suasana dan rasa yang sangat mereka sukai kala itu.

"Mulai detik ini kamu adalah milik ku, untuk itu aku harap kamu bisa menjaga semuanya untuk ku. " Ucap Ararya masih memeluk tubuh mungil Syifa.

"Benarkah ? " Tanya kecil Syifa.

Syifa merasa jika dirinya sedang bermimpi, karna seseorang yang ia kagumi kini sedang mengungkapkan perasaannya, sungguh Syifa tak menyangka bahwa Mayor Ararya pun memiliki perasaan sama dengannya.

Syifa menjauhkan tubuhnya sejenak dari pelukan Mayor Ararya, dan bertanya kembali. " Benarkah ? "

"Iya Sayang, " Jawab Ararya lembut dan tersenyum pada Syifa.

"Mulai hari ini, kita akan berjanji untuk memperjuangkannya bersama-sama. " Ucap Ararya yang di balas anggukan kecil dari Syifa.

Syifa sadar akan ada banyak rintangan untuk mempertahankan hubungan nya dengan seorang Mayor Ararya.

Kebersamaan di malam itupun mereka akhiri karna mengingat kegiatan di esok hari.

"Sekarang kamu istirahat. " Pinta Ararya mengecup kening Syifa.

"Baik Pak, " Jawab Syifa.

"Bapak ? Tidak ada panggilan lain selain Bapak ? " Goda Ararya membalikkan tubuh kecil Syifa dan memeluknya dari belakang.

Syifa tersipu malu.

"Panggil sayang Dong, " Pinta Ararya yang kini menjadi bucin.

Syifa tersenyum, dan mengusap wajah Ararya yang kini sedang berada di pundaknya. " Iya Sayang. "

Suara hati keduanya kini sedang bersorak kegirangan, karna cinta antara keduanya tidak bertepuk sebelah tangan.

Mereka pun berpisah dengan perasaan yang berat. Keduanya pun tersenyum senyum sendiri saat berada di dalam kamarnya masing-masing.

"Terima kasih Mbak Sri, karna sifat dan sikap kamu sudah mengantarkan aku dalam rasa ini. " Ucap Syifa menggelengkan tubuhnya.

Syifa merasa mendapatkan dunia baru saat itu juga, tanpa berpikir rintangan apa yang akan di dapatkan kedepannya.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

akhirnya....😍😍😍😘😘😘

2024-04-25

0

Erni Handayani

Erni Handayani

Suka deh mulai ada romantis...
Ujung ny jangan ada cinta jadi benci ya thor😁

Aku gak lompat nih baca ny sesuai saran otor

2024-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!