Ada Apa Dengan Gavin?

"G-Gavin?" gugup Zeva.

"ya, ini aku." Jawab Gavin sambil menghempaskan tangan Zeva dengan kasar.

"I-ini tidak seperti yang kau lihat Gavin, aku bisa menjelaskannya!" ucap Zeva dengan panik.

Gavin tidak memperdulikan perkataan Zeva, dia hanya diam dan menatap mata Zeva dengan tajam. Setelahnya, dia berbalik menatap manik indah milik Kanaya yang bergulir seakan bertanya ada apa kepadanya. Tetapi Gavin tidak meresponnya, melainkan kembali menatap wajah Zeva dengan sinis.

"Setelah selama ini kau memfitnahnya, lalu sekarang kau akan menyakitinya juga? aku benar-benar tidak menyangka, jika ini kau Zeva." Ujar Gavin masih dengan tatapan tajamnya.

"Tidak Gavin, bukan seperti itu. Aku ... aku hanya ingin meminta maaf," lirih Zeva.

"Ck kau pikir aku buta?" tanya Gavin.

Gavin hendak berbalik, tetapi Zeva menahannya dengan menggenggam erat lengan Gavin. Gavin sendiri, berusha melepaskan tangan Zeva dari lengannya.

"Aku mohon Gavin, dengarkan dulu penjelasanku ! tadi Kanaya sempat menghinaku, dia mengatakan jika aku Anak tidak berguna kepada Mommy. wajar jika aku marah Gavin." Zeva terus berusaha meyakinkan Gavin agar mau mendengarkannya.

Tetapi bukannya mendengarkan Zeva, Gavin malah meraih tangan Kanaya dan menariknya pelan menuju mobilnya. Sebelum itu dia sempat melirik sinis ke arah zeva dan Nura.

"Ayo Kanaya kita pergi! dan hindari Orang-orang tidak tahu diri seperti mereka." Ucap nya seraya menggandeng tangan Kanaya, yang hanya diam dan menatapnya bingung.

"Gavin tunggu ... Gavin!" teriak Zeva.

"Aaaaaaa bere****k, Kanaya awas saja kau! Ibu juga, kenapa hanya diam saja dari tadi?" kesalnya.

"Maafkan Ibu Zeva... bukannya Ibu tidak mau membantumu, hanya saja Ibu bingung harus mengatakan apa kepada Gavin." jawab Nura dengan wajah menyesalnya.

"ish Ibu sama saja, pokoknya Zeva benci Ibu." Ucapnya sambil berjalan dengan menghentakan kaki.

"Zeva tunggu!"

Nura berusaha mengejar Zeva yang sudah berlari meninggalkannya. Sedangkan para Sahabat Kanaya, hanya diam dan menatap cengo ke arah Ibu dan Anak tersebut. Drama sekali bukan? sangat tidak enak di pandang.

"Sebenarnya, apa yang Ayah Kanaya lihat dari nenek lampir itu?" gumam Saka.

"Mungkin, Ayah Kanaya terkena sihirnya." jawab Ruby.

"Ck kalian ini, bisa tidak berbicara dengan benar sesekali! yang lebih penting itu Kanaya. Dia di culik Gavin." Ujar Lucy dengan wajah seriusnya.

Mendengar itu Saka dan Ruby terdiam menatap wajah serius Lucy, begitupun dengan Lucy yang ikut terdiam karna perkataannya sendiri. Hingga ...

"KANAYA ...," teriak mereka serempak.

Setelah itu, ketiganya panik dan berusaha menghubungi kanaya melalui ponsel mereka. Tetapi, tidak ada satupun panggilan mereka yang di angkat oleh Kanaya.

"Tidak di angkat, bagaimana ini?" gumam Ruby.

"apakah Kanaya akan baik-baik saja bersama Gavin? " sahut Saka.

"ya tuhan ... Selamat kan Kanaya dari marabahaya yang mengintainya, baru saja dia keluar dari kandang singa, sekarang malah di bawa buaya." Ucap konyol Lucy.

"Ku kira kau berbeda, ternyata kita sama saja." ujar Ruby menatap wajah Lucy yang terlihat sangat hawatir.

Ketiganya masih saja berjalan mundar mandir, di area parkir Cafe tempat Ruby dan Kanaya bekerja. Hingga mereka memutuskan untuk pulang, dan menunggu kabar dari Kanaya. Dengan harapan Kanaya akan baik-baik saja.

Sementara itu, Kanaya menatap bingung ke arah Gavin yang terlihat serius berkendara. Kanaya jelas bingung, kenapa Gavin membawanya? dan kemana Gavin akan membawanya?.

Terpopuler

Comments

Sev

Sev

/Shame/

2024-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!