4. bertemu kekasih zeva

Ting nong'

Bel rumah Davian berbunyi, bi tuti yang kebetulan sedang merapihkan ruang tamu, segera membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang ke rumah Tuan nya sepagi ini.

ceklek'

"Dengan siapa? Eeh den Gavin, silahkan masuk den! " ucap bi tuti.

"Terimakasih bi, apakah zeva ada di rumah?" tanya Gavin.

"Ada den, nanti saya panggilkan. " bi Tuti bergeser mempersilahkan Gavin berjalan terlebih dahulu. Setelahnya, kembali menutup pintu, dan berlalu menuju lantai atas untuk memanggil zeva.

Setelah sampai di depan kamar zeva, bi Tuti segera mengetuk pintu kamar tersebut.

Tok tok tok.

"iya sebentar. " teriak Zeva dari dalam.

Bi Tuti mendelik mendengar teriakan zeva, dia sangat tidak menyukai nyonya baru dan anaknya. Mereka selalu berbuat semena-mena dan kasar terhadap nya . Apalgi kepada nona cantik kesayangannya Kanaya. Bi Tuti selalu merasa iba, ketika Kanaya di perlakukan tidak baik oleh ibu dan kakak tirinya.

Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam dan menghibur Kanaya. Karna dia selalu di ancam akan di keluarkan dari rumah ini. Jika bi Tuti tidak sayang dan perduli kepada Kanaya, mungkin bi Tuti memilih abai dan pergi dari rumah ini. Tapi Kanaya akan semakin menderita jika di tinggal sendirian.

tapi sekarang, bi Tuti sedikit lega melihat perubahan dari nona cantiknya. Dia terlihat sangat cantik dan mulai berani melawan ibu dan kakak tirinya.

Ceklek'

Lamunan bi Tuti buyar, ketika zeva membuka pintu kamarnya tiba-tiba.

"Ada apa Bi, saya sedang berdandan. mengganggu sekali," tegur Zeva dengan wajah juteknya.

"Maafkan saya non, di ruang tamu ada den Gavin menunggu Nona." Bi Tuti menundukan kepalanya agar tidak bersitatap dengan wajah Zeva.

Hal itu adalah peraturan yang di berikan Zeva kepadanya. dimana Bi tuti tidak di perbolehkan menatap wajah Zeva, karna menurut itu tidak sopan.

"Benarkah? aku akan turun, siapkan jamuan istimewa untuknya." zeva kembali menutup pintu dan melanjutkan acara berdandan nya.

Sementara bi Tuti. wanita paruh baya itu, masih diam di depan pintu, dengan helaan nafas yang terdengar sangat lelah dan frustasi.

"ya ampun.... make upnya sudah seperti tante-tante. Kenapa den Gavin bisa menyukainya? " gumam bi tuti.

setelah itu bi Tuti berlalu dan berjalan menuruni tangga. lalu kembali ke dapur untuk menyiapkan beberapa makanan ringan dan minuman untuk Gavin.

Setelah selesai bi tuti membawa nya ke ruang tamu. Dan mempersilahkannya Gavin untuk memakannya.

"Silahkan di minum den!"

"Iya bi terimakasih banyak."

"sama-sama den." Bi Tuti menata makanan dan minuman tersebut, dengan hati-hati. Setelahnya, kembali berlalu meninggalkan Gavin yang tengah sibuk dengan ponselnya.

***

Di sisi lain, Kanaya telihat masih sibuk memilih pakaian apa yang akan di kenakannya untuk pergi bekerja.

"ya tuhan.... Kenapa pakianku ketinggalan jaman semua? Ini semua, gara-gara nenek lampir dan sekutunya." ucap Kanaya dengan kesal.

Kanaya terus mengubrak-abrik isi lemari nya guna mencari pakaian yang cocok untuk nya. Hingga tiba-tiba, mata nya tertuju kepada sebuah kotak di bawah tumpukan selimut.

"apa ini? " gumamnya.

Kanaya segera mengambilnya dan membuka kotak tersebut. kanaya membawa kotak itu ke atas ranjangnya. Dan bersiap untuk membukanya, dan ketika kotak itu terbuka, Kanaya menutup mulut dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Itu adalah benda peninggalan mendiang ibunya. Sebuah baju gaun yang sederhana tapi tetap anggun dan elegan . Gaun itu berwana hitam dengan renda marun di bagian leher nya. Disana juga terdapat sebuah buku diary. Dan album foto milik ibunya

Sebenarnya Kanay sangat penasaran dengan isi diary dan album tersebut. Tetapi waktunya tidak cukup, Atasannya pasti akan memarahinya jika terlambat.

Kanaya segera bersiap dan mencoba menggunakan gaun ibunya. yang ternyata sangat pas di tubuh ramping nya. Kanaya tersenyum puas, menatap pantulan dirinya di cermin.

"terimakasih ibu. Hari ini ibu menyelamatkanku."

Setelah itu l, Kanaya meraih tasnya, dan segera pergi keluar kamarnya. Kanaya berjalan dengan anggung, menuju pintu depan rumah untuk segera berangkat ke tempatnya bekerja.

Tetapi langkah nya terhenti, ketika menatap kakak tirinya sedang bergelayut manja di lengan kekasihnya .

Kanaya tidak memperdulikan merka dan kembali melanjutkan langkahnya. sebelum seseorang memanggilnya dan menghentikan langkahnya.

"Heh cupu kau meu pergi kemana?" tanya Zeva.

Saat ini Kanaya membelakangi zeva dan Gavin. Oleh sebab itu Gavin belum melihat jelas penampilan Kanaya sekarang.

Ketika Kanaya berbalik, waktu seakan bergerak lambat . Kanaya bebalik dan mengibaskan rambut indahnya. Dan itu semua, berhasil membuat seorang Gavin melongo di tempatnya.

Gavin menatap Kanaya tidak berkedip, dengan getaran aneh di hatinya.

Cantik'

"Ada apa zeva, aku buru-buru." Kanaya kembali berbalik hendak melanjutkan langkahnya. Tapi lagi-lagi, Zeva menghentikannya dengan ucapan tudak jelasnya.

"Kau mau bekerja dengan pakaian seperti itu? " tanya Zeva sinis.

Kanaya mendengus dengan mata yang terpejam erat. Kanaya tengah merasa jengkel sekarang, Zeva benar-benar membuang waktunya.

"Memangnya kenapa? " Kanaya.

"Kau niat bekerja, atau menggoda pengunjung cafe? " tuduh zeva.

"Zeva." Gavin menyentuh pundak Zeva, untuk menegur kekasihnya agar tidak berbuat yang tidak-tidak.

"Kenapa? Kau mau membelanya?" sinis zeva Kepada Gavin.

"Bukan begitu zeva ... Tapi kau sudah keterlaluan, jika menuduh orang tanpa sebab. " Gavin kembali menoleh ke arah Kanaya yang kini tengah memperhatikannya dengan Zeva.

"Mungkin dia ingin terlihat berbeda hari ini, makannya dia berpakaian seperti itu,"

"Halah, apa bedanya. Atau jangan-jangan kau menyukainya?" tuduh Zeva.

"Tidak Zeva ... ak-"

"kalian kalau mau bertengkar jangan di sini. Pergi ke lapangan saja, agar lebih leluasa," ucap Kanaya tiba-tiba. Gadis itu memotong percakapan antara Gavin dan Zeva, karna merasa jengah dengan perdebatan keduanya.

Stelahnya, Kanaya segera berlalu untuk pergi ke tempatnya bekerja sebelum terlambat. selain itu Kanaya juga tengah kesal, karna sahabatnya yang sudah sejak tadi menghubunginya untuk menanyakan keberadaannya.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Lanjut baca di sini..

2024-04-19

0

Sev

Sev

lanjut

2024-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!