Sebuah Fakta.

Mendengar teriakan seseorang, Davian seketika menghentikan langkahnya. Begitupun dengan Gavin dan Zeva, semua mata tertuju ke arah Ruby, yang terlihat sedang mempersiapkan sesuatu.

"Selesai ... Sebentar lagi, kalian akan mengetahui sebuah Fakta. Jadi harap perhatikan cuplikan ini baik-baik!" ujar Ruby.

Rupanya Ruby dan teman-temannya, sudah menyiapkan sebuah kamera tersembunyi di sekitaran pesta untuk mengawasi Kanaya. Mereka mengetahui jika Nura dan Zeva merencanakan seseuatu untuk mempermalukan Kanaya di depan umum.

Maka dari itu, mereka sudah menyiapkannya matang-matang. Kini semua mata tertuju ke arah sebuah layar monitor, yang terpasang di dinding rumah Davian.

"sebenarnya apa yang kalian rencanakan hah?" tanya sinis Nura.

Nura hendak menghentikan Ruby dan yang lainnya, tetapi tangan Davian mencekal bahunya.

"hentikan Nura! Aku ingin tahu fakta apa yang akan mereka tunjukan." Davian melangkah mendekati Kanaya, yang berada tidak jauh dari para sahabatnya.

Melihat ayahnya mendekat, Kanaya hanya tersenyum kecil di tempatnya. Kanaya bisa melihat tatapan benci dan amarah dari Nura dan Zeva untuknya. Tetapi dia tidak menghiraukannya, Kanaya kembali mengalihkan tatapannya ke arah monitor tersebut.

"Nyalakan!" ucapnya.

Mendengar intruksi dari Kanaya, Ruby segera menyalakan hasil rekaman suara dan hasil rekaman beberapa saat lalu, di monitor tersebut.

Di rekaman pertama hanya ada suara Dua Orang Wanita, yang sedang merencanakan sesuatu untuk mempermalukan Kanaya demi mendapatkan simpati dari Davian.

Dan rekaman ke Dua, tentu saja itu hasil rekaman dimana Zeva menghampiri Kanaya dan menarik tangan Kanaya dengan tiba-tiba. Setelahnya, sangat jelas jika Zeva menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam kolam buatan tersebut. Sementara Kanaya, hanya diam menatap bingung ke arah Zeva.

Setelah rekaman itu selesai, seketika suasana hening, berubah menjadi riuh oleh orang-orang yang saling berbisik membicarakan Zeva Dan Nura. Meskipun di rekaman pertama tidak jelas wajahnya, tetapi mereka sangat tahu, jika itu adalah Nura dan Zeva. Siapa lagi, yang ingin menguasai Davian dan hartanya jika bukan mereka.

"ternyata mereka sangat keterlaluan ya! Kasian nona Kanaya." bisik seseorang di dekat Zeva.

Nura dan Zeva berubah panik ketika semua orang mulai mebicarakan dan menjelekannya. Bahkan, Davian sudah berjalan ke arahnya, dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

Sementara Gavin, dia menatap tak percaya ke arah Zeva. Dia tidak pernah menyangka, jika Zeva bisa berbuat seburuk itu kepada Kanaya. Selama ini, dia selalu mempercayai apapun yang di katakan Zeva tentang Kanaya. Tapi hari ini, Gavin mengetahui, jika semua itu, hanyalah rekayasa dan fitnah semata.

"A-ayah, itu semua editan . Aku dan Ibu tidak seperti itu, percayalah! Ini semua rekayasa Kanaya untuk merebut kasih sayang Ayah dariku." jelas Zeva dengan panik..

"iya Mas, jangan percaya dengan vidio itu, itu editan, aku sangat tulus mencintaimu dan Kanaya. Aku tidak pernah menginginkan hartamu Mas," ucap Nura.

"CUKUP!" teriak Davian.

Davian menatap nyalang, kearah Zeva dan Nura. Setelahnya Davian, mencoba menenangkan dirinya, dan berbalik menatap para tamu yang kini tengah memperhatikannya.

"Maafkan saya untuk kekacauan di pesta malam ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Untuk acara malam ini, saya tutup sampai di sini, sekali lagi saya mohon maaf dan terimakasih." Ucap Davian, kepada para tamu undangan, dengan tubuh yang sedikit menunduk menandakan jika dia sangat menyesal.

setelah itu, tamu mulai membubarkan diri dan mulai meinggalkan rumah Davian satu per satu. Setelah semua tamu pulang, kini hanya keluarga Davian dan sahabat Kanaya. Tidak lupa Gavin, yang masih setia menunggu penjelasan dari Zeva.

"Kalian memfitnah anaku, hanya untuk mendapat simpati dariku? Aku tidak perduli jika soal harta, karna aku masih bisa mencarinya. Tapi yang membuatku murka adalah, KALIAN DENGAN SENGAJA MENJAUHKAN KANAYA DARIKU!" teriaknya di hadapan Nura dan Zeva.

"Aku bahkan pernah membencinya, karna termakan hasutan kalian, aku tidak tahu, seberapa menderitanya putriku tanpa kasih sayang dariku waktu itu." Lanjutnya dengan lirih.

Mendengar ucapan lirih Ayahnya, Kanaya menatap sendu punggung ayahnya, yang sudah bergetar menaha tangis. Kanaya dapat merasakan jika Ayahnya sangat menyesali perbuatannya.

Sahabat Kanaya beranjak mendekati Kanaya dan memeluknya. Begitu pun Saka yang turut mendekat dan mengelus lembut kepala Kanaya.

"Zeva ... aku sangat kecewa kepadamu, aku sama sekali tidak menyangka, jika kau bisa berbuat sejauh itu demi mendapatkan kasih sayang dan harta. Mulai hari ini, kau bukan lagi kekasihku. Aku tidak sudi, memiliki kekasih berhati busuk sepertimu." Gavin segera beranjak, meninggalkan Zeva dan yang lain tanpa menunggu jawaban dari Zeva.

"GAVIN TUNGGU ... Gavin jangan tinggalkan aku GAVIN," teriak Zeva.

Zeva sudah menangis histeris di pelukan ibunya, Zeva tidak terima jika Gavin meninggalkannya.

"Mas, lakukan sesuatu untuk putrimu! Jangan Biarkan Gavin meninggalkannya, Zeva akan sangat terpuruk nantinya." ucap Nura tidak tahu malu.

"Kau masih berharap aku akan membantumu? Sangat tidak tahu diri, pergi dari rumahku dan jangan menampakan wajah kalian di hadapanku sampai kapanpun." ucap Davian dengan menekankan setiap kata-katanya.

"Tidak Mas, jangan usir kami. Kami tidak tahu harus pergi kemana setelah ini Mas!" lirih Nura.

"Aku tidak perduli," jawabnya.

"SATPAM! bawa Dua orang Ini keluar, dan jangan biarkan mereka masuk lagi ke dalam rumah ini!" perintahnya.

"baik tuan!" jawab Satpam tersebut.

Satpam itu mulai menyeret paksa Nura dan Zeva dari rumah Davian, kemudian Davian memerintahkan bi tuti untuk membereskan pakaian Nura dan Zeva kedalam koper. Davian masih berbaik hati, membiarkan Nura dan Zeva membawa baju-bajunya.

Setelahnya keadaan menjadi hening, Davian menatap nanar wajah Putrinya yang di kelilingi para sahabatnya. Hatinya sangat sakit, ketika mengetahui pakta jika selama ini, dia sudah salah sangka kepada putri semata wayangnya. Sungguh bodoh, ketika dirinya justru mempercayai Nura dan Zeva, yang jelas-jelas hanya orang baru di kehidupannya.

Terpopuler

Comments

Sev

Sev

/Smile/

2024-04-21

0

Nur Lela

Nur Lela

/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/

2024-03-19

1

Noona_kimjeykey1921

Noona_kimjeykey1921

Hwaiting 💪💪

2024-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!