Nura dan Zeva

Ketika Davian akan mengatakan sesuatu untuk kanaya. tiba-tiba terdengar langkah ribut dari arah tangga. Davian dan kanaya menoleh ke arah suara, Yang ternyata itu adalah Nura dan Zeva.

"Mas ? Kenapa tidak memanggilku? " ujar Nura.

"iya kenapa Ayah malah berpelukan dengan anak yang selalu membangkang sepertinya? " ucap Zeva sambil melirik sinis ke arah kanaya.

Davian melepaskan pelukan nya dengan Kanaya. Tapi Nura dan Zeva malah di buat melongo dengan penampilan kanaya sekarang.

kanaya terlihat sangat cantik, dan sangat berbeda dari biasanya, kemana pakaian kuno yang selalu di kenakan nya? mereka selalu memberikan pakaian kuno untuk Kanaya. Agar Kanaya terkihat cupu dan kampungan.

Melihat gelagat keduanya, Kanaya menyadari, jika Nura dan Zeva tengah penasaran dengan perubahannya.

"Ada yang salah? " tanya Kanaya. kepada Ibu dan Kakak tirinya.

"kau... Kenapa berpakaian seperti itu? " tanya Nura dengan sinis.

"Memang ny kenapa? Kalian tidak suka? " jawab Kanaya dengan sedikit senyuman di bibirnya.

"kau pasti akan pergi berpesta hinggal larut malam lagi kan? Seperti tadi malam? " sahut Zeva.

ya, seperti dugaan Kanaya. merka akan memfitnahnya, dan membuat ayahnya marah kepadanya. Hingga Davian mengurungnya di kamar. Tapi itu sebelum dia kembali dan merubah takdirnya.

dulu Kanaya selalu tunduk, dan patuh kepada ibu dan kaka tirinya. Karena Kanaya selalu takut dengan ancaman mereka . Tetapi ekarang, itu tidak akan terjadi lagi.

"tadi malam? memangnya aku kemana? " tanya Kanaya.

"kau pergi hingga pulang larut malam, dalam keadaan berantkan. Kau pasti masuk ke club malam kan? "

 Mendengar kata Club, Davian terkejut dan menoleh ke arah Kanaya. Tatapan matanya seakan tidak percaya, jika Kanaya pergi ke tempat yang sangat di hindarinya.

"Apa itu benar?" tanya Davian.

"Tentu saja tidak ayah ... Aku hanya pergi ke rumah lucy dan saka. "

Kanaya mengelak dan berusaha membuat Ayahnya percaya, jika dirinya tidak pernah pergi ke tempat yang seperti itu. Di sisi lain, Nura dan Zeva kembali terkejut, ketika Kanaya berani mebela diri dan menjawab setiap ucapan yang mereka lontarkan untuknya .

"lalu kenapa kau pulang dengan keadaan berantakan? " tanya Davian.

"itu karena Kanaya menolong seekor kucing yang terjebak di semak-semak ayah. Setelah itu Kanaya membawa nya ke klinik terdekat. Itu sebab nya Kanaya pulang larut dan berantakan. "

"tidak berbohong? " tanya Davian lagi.

Kanaya menghelas nafas kasar, ketika ayahnya kembali meragukan pernyataannya. Memang sulit, mebuat ayahnya percaya kepadanya. Karena selama ini Nura Dan Zeva seakan menciptakan sosok kain tentang Kanaya kepada ayahnya . yang ayah nya tau, Kanaya, nakal, pembangkang, kasar, dan selalu berusaha mencelakai kakan tirinya.

Padahal kanaya sama sekali tidak pernah melakukan nya.

ting nong'

"bibi tolong buka kan pintu ya! " pinta Kanaya dengan sedikit berteriak, karena bi tuti berada di dapur.

"Baik Non."

Bi tuti segera membuka pintu dan mengajak tamu itu masuk ke dalam rumah.

"Siapa bi? " tanya Davian.

"Anu ... Temannya non Kanaya tuan. " jawab bi tuti.

"Itu pasti lucy dan saka. " sahut Kanaya.

tidak lama kedua teman Kanaya memasuki rumah itu dan langsung menuju ruang tamu. Lucy dan Saka terdiam menatap keluarga Kanaya yang terlihat sedang berkumpul seolah menunggu kehadirannya.

"Hey cepat kesini! " panggil Kanaya.

Lucy dan Saka mau tak mau, berjalan menghampiri Kanaya dan yang lain nya.

"bisa kalian ceritakan kejadian semalam! Ayahku tidak mempercayai ku lagi. " ucap Kanaya sambil melirik kecil ayahnya.

Dan akhir nya Saka menjelaskan kejadian semalam dengan jelas dan tidak ada yang di lewatkan, bahkan lucy menunjukan sebuah foto, saat mereka baru saja berhasil menyelamatkan anak kucing. Kucing itu di pangku oleh kanaya yang berada si tengah-tengah .

Hal itu berhasil membuat Davian bernafas lega, karna Kanaya berkata jujur. Tapi kini, tatapan nya tertuju ke arah Nura dan Zeva. Davian menatap istri dan anak tirinya dengan tajam.

"kalian ingin memfitnah anaku hah? apa selama ini yang kalian bicarakan, juga hanya omong kosong?" Davian marah dan mulai menghakimi Nura dan Zeva.

"tidak mas, kami tidak pernah melakuakn itu. Kanaya memang seperti itu jika mas tidak ada di rumah. " jawab Nura.

Davian berjalan menghampiri Nura dan Zeva yang sudah ketakutan melihat tatapan takan Davian .

"jangan macam-macam denganku Nura! " tegas Davian.

Setelah itu Davian berlalu menuju kamar nya untuk beristirahat.

Sedangkan Nuran dan Zeva kini menatap nyalang ke arah Kanaya. Keduanya semakin merasa marah, ketika Kanaya malah terlihat biasa saja tanpa merasa bersalah.

"dasar anak tidak tau diri. Gara-gara kau Davian memarahi kami. " ucap Nura emosi.

"kenapa jadi aku? Bukankah kalian yang berbohong. kenapa harus aku yang di salahkan? " jawab Kanaya.

"teman-teman, lebih baik kita ke kamarku saja ya! di sini panas dan tidak enak di pandang."

Setelah itu Kanaya dan kedua teman nya berlalu meninggalkan Nura dan Zeva yang masih tercengang karna ucapan Kanaya.

Sejak kapan Kanaya berubah menjadi berani seperti ini?

Terpopuler

Comments

Cozn

Cozn

aku mampir nih thorr

2024-04-23

1

Yuni Nuraeni

Yuni Nuraeni

🥰

2024-04-22

1

Sev

Sev

/Applaud/

2024-04-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!