Penyesalan Davian.

Para sahabat Kanaya beranjak meninggalkan Kanaya, ketika Davian mulai menghampiri Kanaya. Kanaya sendiri, masih terdiam dengan tatapan sendunya terhadap Davian. Setelah berhadapan, keduanya saling bertatapan satu sama lain.

Davian menatap dalam, ke arah mata Kanaya yang sudah berkaca-kaca. Tangannya bergerak, mengelus pipi putrinya yang terasa sangat halus di telapak tangannya.

"Kanaya ... putri cantik Ayah, maafkan Ayah nak ...," lirihnya.

"Apakah, Ayah sudah keterlaluan? apakah, Ayah sangat menyakitimu selama ini?" tanya Davian.

greep'

Tanpa di duga, Kanaya memeluk Davian sangat erat. bahkan, menghiraukan semua pertanyaan yang dilontarkan Davian untuknya. Kanaya tidak mampu lagi membendung Air mata, dan juga rasa sesak yang selama ini di pendamnya.

"T-tidak Ayah ... Kanaya tahu, jika Ayah tidak sengaja menyakiti Kanaya. Ayah pasti terus-terusan di hasut, oleh Zeva dan ibunya hiks. tapi, Kanaya tidak bisa berbuat apapun untuk membela diri." Kanaya menangis tersedu-sedu di pelukan Davian.

"Kanaya dulu takut, jika Kanaya melawan mereka, Kanaya akan semakin di benci Ayah. Kanaya tidak pernah melakukan apapun yang mereka katakan Ayah...," lanjutnya dengan susah payah karna menangis.

sahabat Kanaya, tidak mampu lagi menahan rasa haru mereka ketika melihat moment Ayah dan Anak yang saling berpelukan sambil terisak. Kanaya dan ayahnya memang sempat membaik, sebelum Nuran dan zeva, kembali membuat Davian memandang sebelah mata putrinya sendiri.

ketiganya, memilih pergi meninggalkan kediaman Davian diam-diam. Mereka tidak ingin mengganggu, Kanaya dan ayahnya yang sedang meluapkan perasaannya masing-masing.

"Ayah adalah Orang tua yang tidak becus, dan sangat buruk, maafkan Ayah Naya ...." Davian mengelus rambut putrinya dengan sayang.

Setelahnya Davian melonggarkan pelukan Kanaya, dan menatap dalam ke arah mata putrinya. "Ayah berjanji, mulai hari ini Ayah akan selalu ada untuk Naya, Ayah mohon beri Ayah kesempatan untuk memperbaiki semuanya...." lanjut Davian sambil mengusap Air mata Kanaya.

Kanaya tidak mengucapkan apapun untuk menjawab perkataan ayahnya, tetapi Kanaya menyunggingkan senyuman manis dan tulusnya seraya mengangguk dengan semangat.

"terimakasih sudah mau kembali Ayah, tapi bagaimna dengan Zeva dan Ibu Nura?" tanya Kanaya.

"Ayah tidak tahu, sepertinya Ayah akan menceraikannya. Jangan pikirkan mereka, lebih baik kita istirahat ini sudah larut malam." jawab Davian sambil membawa Kanaya ke dalam rumah.

Kanaya hanya tersenyum, menatap wajah tampan ayahnya dari bawah. Ya, tinggi mereka sangat jauh ngomong-ngomong. Kanaya sangat bersyukur, ayahnya sudah mau kembali percaya dan berpihak kepadanya. Itu semua berkat sahabat-sahabatnya, yang selalu mendukungnya dalam keadaan apapun.

Tunggu.

Kanaya menghentikan langkahnya seketika, saat mengingat sahabatnya. apakah mereka sudah pulang? tapi kenapa mereka tidak pamit? Entahlah biarkan saja.

"Ada apa Nak ... Kenapa berhenti tiba-tiba?" tanya Davian.

"hehe ... Kanaya melupakan Sahabat Kanaya. " Jawabnya sambil tersenyum canggung ke arah Davian.

"Astaga, benar juga kemana mereka perginya? Ayah juga belum sempat berterimakasih kepada sahabatmu." ujar Davian, sambil menepuk pelan jidatnya.

"Tidak apa-apa Ayah, lain kali Kanaya akan mengundang mereka untuk makan-makan di rumah kita, bagaimana?" seru Kanaya.

"Ide bagus, bagaimana jika malam minggu nanti, kita adakan acara Barbeque!" jawab Davian.

"Waahh sepertinya seru, kalau begitu Kanaya akan menghubungi mereka lebih dulu. Kanaya ke kamar dulu, good night Ayah dan selamat beristrahat." ucap Kanaya sambil berlari dengan penuh semangat ke arah kamarnya.

Davian menggeleng kecil, menanggapi tingkah Kanaya yang percis seperti Kanaya di saat usia Lima Tahun.

mengingat itu, seketika hatinya berdenyut nyeri dan merasa sangat menyesal, karna pernah menjauhi putrinya.

"Shofia ... Maafkan aku yang lalai menjaga amanahmu, aku melanggar janjiku kepadamu, dan aku sangat menyesalinya. Maafkan aku," lirih Davian.

Shofia adalah mendiang Istri yang sangat di cintainya. sebelum meninggal, Shofia sempat menitipkan Kanaya agar Davian selalu menyayanginya apapun yang terjadi. Tetapi Davian melanggarnya, karna kehadiran Nura dan Zeva.

Davian memang tidak begitu mencintai Nura. pada mulanya, dia menikahi Nura karna memang di rasa memerlukan pendamping untuk kehidupannya, dan juga Kanaya. Awalnya, Nura dan Zeva terlihat sangat menyayangi Kanaya. Maka dari itu, Davian mulai menaruh simpati kepada Nura dan Zeva. Tetapi, dia tidak pernah menyangka jika akan berakhir seperti ini. Dan Kanaya, adalah korban sesungguhnya di sini. Mulai sekarang, Davian akan berusaha menjadi Ayah terbaik untuk Kanaya.

Terpopuler

Comments

Sev

Sev

/Scowl/

2024-04-21

0

Najwa Nuralifah

Najwa Nuralifah

nanti ada saatnya Kanaya bahagia. 😍

2024-03-21

1

Nur Lela

Nur Lela

sedih terus ah

2024-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!