8| Jewelry Store

...***...

Hari minggu adalah hari yang paling di tunggu-tunggu. Bukan saja karena hari minggu merupakan hari libur sekolah, melainkan hari minggu adalah hari dimana Elora bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama bunda, ayah dan tentunya Raja. Sikap pria itupun jauh dari kata dingin jika bersama dengan kedua orang tua mereka. 180 derajat, Raja adalah orang yang berbeda jika kedua orang tuanya ada di rumah.

"Kakak,"

"Adek,"

"Ayo sarapan."

Suara ayah menggelegar memenuhi seisi rumah. Elora bisa menebak jika saat ini sang ayah pasti tengah duduk santai sambil menonton tv, menikmati nasi goreng hangat buatan mbok Cum. Kebiasaan nya setiap minggu pagi.

Dengan semangat empat lima, Elora si sulit bangun pagi bergegas mandi, menyiapkan diri untuk family time.

Turun ke lantai satu, mbok Cum lah yang pertama di jumpainya. Tidak ada ayah maupun bunda.

"Mbok, ayah mana?" tanya Elora mencomot kentang goreng di atas meja.

"Oh, lagi siap-siap non,"

"Siap-siap?" Elora berhenti mengunyah. "Siap-siap kemana mbok?"

Mbok Cum tak menjawab. Ia menggeleng. "Kemananya nya, sih, mbok kurang tahu non."

Mendengar jawaban mbok Cum, Elora lantas berlari ke kamar kedua orang tuanya yang memang berada di lantai satu. Ia hendak mengetuk tapi pintu terbuka dari dalam. Bundanya keluar dengan baju rapi beserta koper di tangan.

"Jangan bilang bunda dan ayah akan berangkat hari ini!!!" todong Elora.

Tanpa bisa di cegah, Eunike mengangguk. Dia bisa melihat raut kecewa di wajah putrinya.

"Tapi ini kan hari minggu, Bun. Kalian janji tidak akan kemanapun hari ini."

"Maaf dek, mendadak." Bara menyahut dari dalam. Pria paruh baya yang masih terlihat tampan di usia 52 tahun itu menunjukan wajah menyesal namun bercampur jahil.

"Ayah...!"

Bara mengusap lembut puncak kepala Elora dengan sayang. "Oh iya, soal ke toko buku minta di temani kakak saja."

Memang benar hari ini Bara maupun Eunike telah berjanji untuk family time bersama. Dimana salah satunya Bara berjanji akan menani Elora ke toko buku. Sayang nya urusan mendadak ke luar kota membuatnya harus mengingkari janji.

"Biar Ayah panggilkan," ucap Bara lagi.

Elora bengong di tempat, ia memang amat kesal karena sang ayah ingkar janji tapi, di temani Raja. Ah, mendengarnya saja Elora seperti akan melayang jauh. Ia tidak fokus hingga suara berat khas sang kakak membuyarkan lamunan nya.

"Ayah memanggil ku?"

Raja berdiri di pertengahan tangga, melihat ke bawah ke arah kedua orang tua dan tentunya Elora yang saat ini menatap sang kakak dengan binar cerah di matanya.

Bagaimana tidak, dengan penampilan sederhana, celana selutut dan kaos putih oblong agak sedikit kebesaran di tubuh tingginya tampak begitu segar dan tampan. Rambut hitam basahnya menandakan pria itu baru saja selesai mandi.

"Kakak bisa temani El ke toko buku? Ayah dan bunda harus ke luar kota," jelas Bara.

Raja menautkan kedua alisnya. Elora tampak was-was akan jawaban pria itu.

"Bukankah ini hari minggu, kenapa kalian keluar kota? Bukankah hari ini kita akan makan-makan bersama?"

Huh!

Melihat interaksi Raja dan kedua orang tua mereka, Elora kembali menyadari bahwa pria itu masih seorang manusia dan bukan nya Es batu tak berhati.

"Iya Ja, Bunda juga sebenarnya sudah menolak, tapi pihak rumah sakit lebih percaya jika tugas ini di kerjakan oleh kami," jelas Eunike.

Raja lalu mengangguk paham setelah mendengar penjelasan kedua orang tuanya. "Baiklah aku akan menemani El," jawabnya seolah tak ada beban.

Jawaban emas yang baru terucap lantas membuat Elora kegirangan sendiri. Ia mencium pipi Bara dan Eunike, memberi mereka ucapan hati-hati di jalan seolah baru saja mendapat hadiah.

"Jangan lupa oleh-oleh ku, Bun. "Elora memeluk Eunike dan Bara bergantian.

Mereka kemudian mengantar kedua orang tua hingga menghilang dari jalanan. Di samping Elora, Raja tampak berat hati dilihat dari caranya menarik napas dalam kemudian menghembuskannya kasar. Sepertinya ia tidak ingin menemani Elora tapi, tentu saja gadis itu tak peduli. Kapan lagi bisa di temani Raja? Melewati kesempatan seperti ini akan menjadi kesalahan terbesarnya seandai hal itu terjadi. Pokoknya ia akan memanfaatkan momen ini sebaik mungkin agar bisa lebih dekat dengan Raja.

"Aku akan siap-siap."

°

°

°

Waktu berlalu hingga mereka tiba di tempat tujuan. Bukan toko buku melainkan sebuah toko perhiasan tempat mereka berdiri saat ini.

Karena Raja tidak protes maka hari ini Elora berencana membuat pria itu menemani nya seharian. Selama ia diam, maka Elora akan memanfaatkan waktu.

Seperti saat ini, Elora tengah mencoba berbagai kalung dan menunjukkan nya pada Raja tapi pria itu sama sekali tidak menggubris. Wajah nya seperti anak lelaki yang di paksa menemani ibu ke pasar sekedar untuk mengangkat barang belanjaan.

"Kak, yang ini atau ini?" Lagi Elora mengulangi pertanyaan nya. Gadis itu berdiri menenteng dua kalung berusaha mencocokan dua benda tersebut di lehernya.

"Terserah kau saja. Lakukan dengan cepat atau aku tidak akan mengantar mu pulang!" jawab Raja. Nadanya sedikit ketus, cukup untuk mengundang kesal di hati Elora.

"Huh, padahalkan tinggal di jawab," batinnya.

Sedang sibuk memilih kalung, perhatian mereka tiba-tiba teralihkan pada suara bentakan seorang wanita. Di sana, di depan pintu keluar, gadis dengan pakaian sederhana tengah beradu mulut dengan seseorang yang adalah karyawan toko perhiasan tempat mereka berada.

"Saya tidak mencuri apa pun! Mau berapa kali anda membuka dan memeriksa barang-barang saya?" suara gadis itu amat lembut, namun jelas terdengar di telinga semua orang.

"Halah... Kalau begitu, kita ke dalam dan lepas semua hal yang melekat di tubuh mu! Gadis seperti kamu ini memang sudah seharusnya tidak di biarkan masuk, penampilan acak-acakan. Apa orang tuamu tidak mengajarimu supaya jangan mencuri?" sahut karyawan toko dengan nada merendahkan.

Kembali sibuk dengan berbagai pilihan di depan mata, Elora tidak lagi peduli dengan apa yang sementara terjadi. Ia kembali memilih-milih tanpa peduli.

Berbeda dengan Elora, keributan itu jelas menarik perhatian Raja. Netra hitam pekatnya terus menatap dua wanita itu bergantian, mendengar apa yang menjadi perdebatan.

"Kedua orang tua saya memang sudah tiada, tapi setidaknya mereka mengajari saya untuk berperilaku benar di mana pun saya berada." gadis itu tampak menarik napas berat, mata yang mulai berkaca tidak lepas dari perhatian Raja.

"Saya membiarkan anda memeriksa tas tiga kai karena sopan santun. Namun menyuruh melepaskan baju, saya rasa anda keterlaluan. Harus berapa kali saya katakan bahwa saya tidak mencuri apa pun?"

"Halah, bilang saja kamu takut!!!"

Percecokan yang kini menarik perhatian semua orang dari dalam dan luar toko semakin memanas. Si karyawati pun dengan amat tidak sopan bahkan menantang gadis berkemeja kotak-kotak lawannya untuk membuka baju di depan semua orang.

Orang-orang mulai bersorak seolah ini adalah tontonan menarik tanpa ada yang iba pada gadis itu. Mereka dengan penampilan mewah tampak menjudge tanpa peduli siapa benar dan siapa yang salah.

"Kak ayo pergi. Aku sudah menemukan nya." Elora baru selesai memilih kalung yang ternyata untuk hadiah ulang tahun Sera tampak terkejut karena saat itu Raja sudah tidak lagi di sampingnya.

"Bagaimana jika apa yang anda tuduhkan tidak benar? Apakah anda siap mempertanggung jawabkan sikap tidak layak ini?"

Suara Raja. Elora jelas mendengar suara berat sang kakak yang tengah berada di tengah-tengah kerumunan orang.

Apa yang dia lakukan?

"Tapi saya sangat yakin jika dia mencuri sesuatu." Karyawati jelas tidak mau mengalah, namun dari intonasi bicara, semua orang bisa tahu jika wanita itu memang hanya menilai seseorang dari penampilannya.

"Saya bertanya apa yang akan anda lakukan jika tuduhan nya tidak benar?" tanya Raja lagi.

Sang karyawati terdiam sejenak. Ia menunduk kemudian kembali mengangkat wajah, menatap Raja. "Saya akan minta maaf."

"Oh, tentu saja anda harus melakukan hal itu. Tapi, bagaimana cara anda menebus kesalahan terhadap orang tuanya yang telah tiada? Anda pun turu5 menuduh mereka."

Semua orang terdiam. Tidak ada lagi bisikan berat sebelah. atau tuduhan tak berdasar. Mereka penasaran akan apa yang nanti di lakukan pria tampan yang tengah berdiri dengan gagah, menyembunyikan gadis yang mulai terisak di balik punggungnya.

Keributan di depan sana dan suara menggelegar Raja jelas membuat elora cemburu. Dia iri dan benci melihat bagaimana Raja membela orang lain. Ia memang kasihan pada gadis yang seperti akan di serbu masa tersebut, tapi ia lebih kasihan pada dirinya sendiri karena sejak tadi tidak sedikitpun mendapat perhatian Raja. Tapi dengan mudahnya ia berdiri menjadi tameng bagi orang lain, sesuatu yang tidak pernah Raja lakukan untuknya.

"Bagaimana dengan mengundurkan diri?"

Jreng...!

Semua orang antusias menunggu jawaban karyawati. Sedangkan orang yang di tunggu mulai merasa terpojokkan, wanita itu napak yakin dengan tuduhannya lantas menyetujui dengan lantang.

"Baiklah! Lagi pula saya yakin dia pasti mencuri sesuatu," ucapnya membela diri.

"Baiklah." Raja tersenyum puas. Ia kemudian berbalik menatap gadis yang masih tertunduk dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya. "Jangan menangis. Kau tidak melakukan kesalahan apa pun," sambungnya menenangkan.

Beberapa saat kemudian, Raja menyentuh rambut panjang terikat gadis di depannya. Ia menarik lepas karet rambut membiarkan helaian-helaian panjangnya tergerai indah.

Ting!

Bunyi sesuatu jatuh dari rambut gadis itu.

...***...

Episodes
1 Prolog
2 1| Little Dream
3 2| The Story
4 3| Being Strangers
5 4| Something Wrong
6 5| Do you care?
7 6| Ghost in Wedding
8 7| Beautiful Scar
9 8| Jewelry Store
10 9| The Broken
11 10| Hate Without Reason
12 11| Broken Twice
13 12| New Girl
14 13| Girl You Like
15 14| Still Have It?
16 15| She Is,
17 16| Bad Suprise
18 17| Pation Is Pain
19 18| Wear The Mask
20 19| Blood Cake
21 20| Another Pain
22 21| Agreement
23 22| Give Up?
24 23| Bad Thing
25 24| Graduation Heart?
26 25| Almost And
27 26| The Truth
28 27| Yes, I Give Up
29 28| First Step
30 29| My Ending
31 30| Goodbye
32 31| Tragedy
33 32| Brings Trauma
34 33| Decision
35 34| New City, New Life
36 35| Stanger
37 36| Don't Touch Me
38 37| The Secret
39 38| Towards Danger
40 39| They're Charming
41 40| They're Story
42 41| Just A Friend?
43 42| Blood
44 43| Hi, From the Past
45 44| I Think, I Like You
46 45| Just Kidding?
47 46| The Pandora Box
48 47| Can I Be Him?
49 48| Who Is He?
50 49| Make Sure You're Happy
51 50| My Tearjerker
52 51| Starting to Open
53 52| With Crazy Way
54 53| Looking For The Truth
55 54| Look Further
56 55| It's About Regret
57 56| Behind The Lies
58 57| All I Know
59 58| The Truth
60 59| It's Hurts You, Right?
61 60| Promise
62 61| Ignored
63 62| Started to Move
64 63| Again?
65 64| Fear of Losing
66 65| Hidden
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1| Little Dream
3
2| The Story
4
3| Being Strangers
5
4| Something Wrong
6
5| Do you care?
7
6| Ghost in Wedding
8
7| Beautiful Scar
9
8| Jewelry Store
10
9| The Broken
11
10| Hate Without Reason
12
11| Broken Twice
13
12| New Girl
14
13| Girl You Like
15
14| Still Have It?
16
15| She Is,
17
16| Bad Suprise
18
17| Pation Is Pain
19
18| Wear The Mask
20
19| Blood Cake
21
20| Another Pain
22
21| Agreement
23
22| Give Up?
24
23| Bad Thing
25
24| Graduation Heart?
26
25| Almost And
27
26| The Truth
28
27| Yes, I Give Up
29
28| First Step
30
29| My Ending
31
30| Goodbye
32
31| Tragedy
33
32| Brings Trauma
34
33| Decision
35
34| New City, New Life
36
35| Stanger
37
36| Don't Touch Me
38
37| The Secret
39
38| Towards Danger
40
39| They're Charming
41
40| They're Story
42
41| Just A Friend?
43
42| Blood
44
43| Hi, From the Past
45
44| I Think, I Like You
46
45| Just Kidding?
47
46| The Pandora Box
48
47| Can I Be Him?
49
48| Who Is He?
50
49| Make Sure You're Happy
51
50| My Tearjerker
52
51| Starting to Open
53
52| With Crazy Way
54
53| Looking For The Truth
55
54| Look Further
56
55| It's About Regret
57
56| Behind The Lies
58
57| All I Know
59
58| The Truth
60
59| It's Hurts You, Right?
61
60| Promise
62
61| Ignored
63
62| Started to Move
64
63| Again?
65
64| Fear of Losing
66
65| Hidden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!