13| Girl You Like

...***...

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian berpelukan?

Suara lantang Elora mengejutkan dua orang di depan nya. Pemandangan  tersebut amat berbeda dengan apa yang sering  ia saksikan.

Selama ini, Elora memang kerap melihat Raja di rangkul oleh beberapa gadis secara tiba-tiba. Namun, selama itu, sekali pun Raja tak pernah membalas atau merespon.

Lalu kenapa ada apa dengan pemandangan ini? Kenapa Raja memeluk gadis itu? Kenapa dia bahkan mengusap kepalanya?

Kenapa?

Elora melangkah berat. Ia menatap dua orang yang menatapnya dengan raut terkejut.

Apa mereka sedang bertingkah seperti pasangan yang ketahuan berkencan?

Hueekkk!

Mengenyahkan semua pikiran aneh, Elora menaikkan satu alis. Dia melangkah keluar, mendekati dua orang tersebut.

Gadis di samping Raja itu...

Elora mengernyit. "Kau...!" tunjuk nya tertahan. Gadis ini bukanlah orang asing. Elora ingat betul siapa dia.

Gadis berambut panjang dan berwajah teduh, tak akan Elora lupakan. Gadis yang berhasil membuat Elora meledak beberapa waktu lalu.

"Kenapa dia ada di sini?"

Kali ini Elora bertanya pada Raja. Wajah nya memerah, menahan kekesalan. Tapi, bukan nya mendapat jawaban dari Raja, gadis asing tersebut justru menyela.

"Perkenalkan, aku Estela," jawab nya tanpa di minta.

Mendengar jawaban Estela tentu saja tensi Elora naik berpuluh kali lipat. Saat ini ia tak sedang ingin beramah tamah atau sekedar berkenalan.

"Aku tidak ingin, dan tak mau tahu siapa dirimu. Aku sedang biacara dengan Kak Raja," sentak Elora semakin emosi.

"Kenapa diam saja?" lanjutnya mengalihkan atensi pada raja. Jujur saja Elora mulai hilang kesabaran.

"Kenapa dia ada disini dan ... kenapa kau memeluknya?"

Untuk kesekian kali Raja tidak menjawab. Pria itu menatap Elora intens seolah menemukan sesuatu yang menarik.

"Baiklah, mungkin sebaiknya aku tak disini," lagi Estela tiba-tiba menyahut. Dirinya memutuskan untuk pergi begitu melihat ketegangan di antara dua orang yang ia ketahui sebagai kakak beradik tersebut.

 "Aku akan pergi agar kalian bisa bicara. Dan Elora." Estela berjingkrak ke hadapan Elora. "Apa yang kamu lihat bukan yang se_"

"Dia Estela Freeu," potong Raja tiba-tiba. Entah apa rencana nya kali ini, namun dia membuka mulut tepat ketika Estela akan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. "Siswi baru sekolah kita."

Mendadak dungu, Elora menatap Estela dari kepala hingga kaki. Ia menggeleng beberapa kali tak menyangka jika gadis lusuh yang ia lihat tempo hari telah berubah bagai  cinderella dari negri dongeng.

"Dia?" Elora menunjuk Estela. "Di sekolah kita?"

Ya, Estela Freeu. Dia gadis bodoh yang memasuki kandang singa hanya untuk di terkam hidup-hidup. Gadis bodoh yang sayang nya berhasil menarik perhatian Raja pada hari mereka di toko perhiasan. Dia gadis yang sama, berdiri di hadapan Elora dalam kostum yang sama sekali berbeda dengan seharusnya.

Tapi, bagaimana mungkin dia bisa bersekolah di tempat yang sama dengan mereka sementara dari penampilan nya kala itu dapat di pastikan membayar SPP  pun Estela tak akan mampu! Apa mungkin dia memiliki identitas rahasia seperti di novel?

Elora menggeleng. Kemudian terkekeh pelan. Apa yang di lakukan nya benar-benar menarik perhatian dua insan di depannya.

"Bagaimana kau bisa sekolah di sini? Setauku sekolah ini tidak menerima siswa °pembansos," sarkas Elora.

Nadanya jelas menyindir namun Etela sama sekali tidak menunjukan reaksi tersinggung. Gadis itu justru melangkah mendekati Elora, menggenggam tangan nya Erat, lalu memeluknya hangat seraya berkata, "Terimakasih Elora, kalian adalah penyelamat ku."

Begitu ucapnya kemudian beranjak meninggalkan Elora dengan sejuta kebingungan dan tanya di benaknya. Elora sukses di buat terpaku untuk beberapa saat.

"Apa maksudnya? Kenapa dia memeluk ku dan ... kenapa kau  memeluknya? Kalian merahasiakan sesuatu?" tanya Elora, tersadar dari lamunan. Ia menatap Raja meminta penjelasan tapi pria itu jelas tak berniat mengatakan apa-apa.

Dilihat dari cara Raja menatap nya, Elora sadar ia harus melakukan sesuatu untuk memperoleh apa yang dirinya inginkan.

"Kenapa kau selalu diam? Apakah berbicara dengan ku sebuah penyakit untuk mu?" gerutu Elora. Suaranya menggelegar memenuhi koridor kosong di depan mereka.

Menyadari apa yang Elora lakukan mungkin akan menarik perhatian, Raja segera menariknya. dia membawa Elora memasuki sebuah ruang kosong yang sudah tidak terpakai.

"Jangan merengek, Elora! Kau akan menarik perhatian!" ketus Raja tenang. Dia bersandar pada salah satu pilar. Wajah nya datar, namun penuh dengan peringatan.

"Kau kira aku begitu karna siapa?" sinis Elora, mendudukkan diri pada sebuah bangku.

Di dalam ruang gelap yang hanya di terangi oleh beberapa sinar dari celah gedung, mereka berdua terdiam untuk beberapa saat.

"Kenapa diam saja? Berapa lama lagi kau akan menghukumku dengan bersikap seperti ini? Apa kau bahkan kasihan pada ku, hah?"

Berkali-kali Elora bertanya, namun sayang hal tersebut tampak seperti angin lalu di depan Raja. Pria itu menukik dua alis dan menatap Elora santai. Tangannya di masukkan ke dalam saku, seolah kemarahan Elora tak ada artinya.

"Kenapa kau sangat penasaran?"

"Kau tahu alasan nya," sahut Elora kesal.

Lagi, Raja kembali diam. Dia mengamati Elora amat intens sehingga membuat gadis itu nyaris salah tingkah.

"Kenapa menatap ku? Ada sesuatu di wajah ku?" tanya Elora, mengusap usap wajah nya sendiri.

"Karena kau sangat penasaran, aku akan menjawab." Raja membenarkan posisi nya. Tanpa menatap Elora dia berkata, "Aku menyukai Estela."

Deg!!!

Elora terlonjak. Dia berdiri dan terdiam. Netra menatap Raja, kosong.

Menyukainya?

Estela?

Raja?

Menyukai Estela?

Raja menyukai Estela?

Bola mata Elora bergerak ke kanan dan ke kiri. Ia tidak bisa fokus, pikiran nya belum bisa mencerna apa yang baru saja Raja katakan.

"A-apa kata mu?" tanya Elora. Wajahnya merah padam. Ia bagaikan patung yang tengah menatap Raja dengan mulut menganga.

"Kau pasti bercanda," tolak Elora. Suaranya bergetar masih tidak percaya. "Jangan berbohong pada ku, Kak!" elak nya, frustasi.

Menanggapi reaksi Elora tersebut, dengan senang hati Raja kembali mengulangi ucapan nya.

"Aku menyukai nya, Elora. Dan aku sedang tidak bercanda!"

Kali ini dengan lebih jelas dan lantang Raja mengatakan sebuah kalimat yang berhasil membuat Elora gemetar. Gadis itu tertawa sumbang seolah apa yang baru dia dengar hanyalah bualan.

"Omong kosong! Lelucon mu buruk sekali, Kak!" cibir Elora sinis. Dirinya melangkah maju, menggenggam seragam Raja. "Pikirmu aku akan percaya, huh?" sarkas nya menatap tajam tepat pada kedua netra Raja.

Bukan sekedar menatap. Yang sebenarnya Elora lakukan ialah menelisik, menilik kebenaran. Dia yakin Raja sedang berbohong atau sekedar ingin membuat nya merasa kesal.

Akan tetapi, setelah sekian detik di tatap nya, tangan Elora tiba-tiba gemetar. Dia sama sekali tidak menemukan kebohongan di sana. Mata Raja mengatakan bahwa yang baru saja pria itu katakan adalah sebuah kebenaran.

"Tidak mungkin!" bati Elora menolak. Cengkraman pada seragam Raja terlepas. Dia mundur dengan bulir bening yang tiba-tiba mengalir bebas.

Tidak ada keraguan dan tidak ada kebohongan. Elora terlalu mengenal Raja. Asta nya benar-benar telah pergi. Yang berdiri di depan nya hanyalah raga dengan wajah yang sama.

Hati Elora terkoyak, perasaan nya campur aduk. Kali ini Raja berhasil menyakitinya. Pria itu berhasil menghancurkan harapan nya.

"Tega sekali!"

Elora terduduk. Dia terduduk di atas lantai berdebu. Membenamkan wajah pada kedua tangan nya.

"Padahal kau tahu aku menyukai mu," isaknya nyaris tak terdengar.

"Kau jahat, Raja. Kau jahat," keluh Elora mengangkat wajah nya.

Sungguh kacau. Dia menatap Raja nyalang, matanya berkabut memerah. Air mata tidak berhenti mengalir. Elora terus terisak. Berapa kali ia coba untuk tidak percaya, nyatanya dia sendiri tak bisa menyangkal atas apa yang ia lihat dan dengar.

Raja menyukai Estela, dan pria itu bersungguh-sungguh.

"Aku membenci mu!"

Oh, tidak pernah Elora pikirkan bahwa rasanya akan sesakit ini. Tidak sekali pun ia berpikir bahwa Raja benar-benar tega menyakiti nya.

"Kau jahat! Kau benar-benar jahat!"

"Aku jahat?" ulang Raja. Dia mendekat, mensejajarkan tinggi dengan Elora. Senyumnya penuh intimidasi, tatapan nya dingin tidak bersahabat.

"Menyukai seseorang bukan kejahatan. Kaupun melakukan hal yang sama meskipun tahu tindakan mu tidak benar," tambanya membuat Elora semakin menunduk dalam.

"Tapi dia tak pantas untuk mu, Raja," lirih Elora, egois, mencoba berbagai cara untuk tetap mempertahan kan Raja di sisinya.

Bahkan dalam kondisi terpukul, Elora tetap berusaha merebut apa yang harus menjadi milik nya. Dan Estela, dia bukan gadis yang layak mendapat kan Asta nya.

"Kau tidak pantas bersanding dengan gadis miskin seperti dia." Ya, rasa cemburunya membuat Elora buta. Padahal sebelum semua ini, dia bukanlah seseorang yang mudah menilai orang lain hanya dari sampulnya.

"Kalian berbeda, kau langit dan dia hanya sejentik debu. Kau tak boleh bersamanya, Raja. Aku melarang mu," kesal Elora, frustasi.

Mendengar semua ocehan saudari angkatnya, Raja menjauh. Dia berdiri dengan dua tangan disilangkan di depan dada. Pria itu tampak dingin bahkan karena apa Elora katakan.

"Setidak nya dia tidak menjelekkan orang seperti yang kau lakukan ini, Elora!" sarkas Raja penuh penekanan.

Dia menjauh, bersiap melangkah pergi.

"Aku bersyukur karena menyukai seorang berhati lembut seperti Estela.

Dan, ya, jika kau penasaran kenapa Estela bisa bersekolah di sini, tanyakan pada Ayah Bara!"

...***...

°PEMBANSOS \= Penerima Bantuan Sosial

Terpopuler

Comments

Neneng Dwi Nurhayati

Neneng Dwi Nurhayati

double up kak..

2024-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1| Little Dream
3 2| The Story
4 3| Being Strangers
5 4| Something Wrong
6 5| Do you care?
7 6| Ghost in Wedding
8 7| Beautiful Scar
9 8| Jewelry Store
10 9| The Broken
11 10| Hate Without Reason
12 11| Broken Twice
13 12| New Girl
14 13| Girl You Like
15 14| Still Have It?
16 15| She Is,
17 16| Bad Suprise
18 17| Pation Is Pain
19 18| Wear The Mask
20 19| Blood Cake
21 20| Another Pain
22 21| Agreement
23 22| Give Up?
24 23| Bad Thing
25 24| Graduation Heart?
26 25| Almost And
27 26| The Truth
28 27| Yes, I Give Up
29 28| First Step
30 29| My Ending
31 30| Goodbye
32 31| Tragedy
33 32| Brings Trauma
34 33| Decision
35 34| New City, New Life
36 35| Stanger
37 36| Don't Touch Me
38 37| The Secret
39 38| Towards Danger
40 39| They're Charming
41 40| They're Story
42 41| Just A Friend?
43 42| Blood
44 43| Hi, From the Past
45 44| I Think, I Like You
46 45| Just Kidding?
47 46| The Pandora Box
48 47| Can I Be Him?
49 48| Who Is He?
50 49| Make Sure You're Happy
51 50| My Tearjerker
52 51| Starting to Open
53 52| With Crazy Way
54 53| Looking For The Truth
55 54| Look Further
56 55| It's About Regret
57 56| Behind The Lies
58 57| All I Know
59 58| The Truth
60 59| It's Hurts You, Right?
61 60| Promise
62 61| Ignored
63 62| Started to Move
64 63| Again?
65 64| Fear of Losing
66 65| Hidden
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1| Little Dream
3
2| The Story
4
3| Being Strangers
5
4| Something Wrong
6
5| Do you care?
7
6| Ghost in Wedding
8
7| Beautiful Scar
9
8| Jewelry Store
10
9| The Broken
11
10| Hate Without Reason
12
11| Broken Twice
13
12| New Girl
14
13| Girl You Like
15
14| Still Have It?
16
15| She Is,
17
16| Bad Suprise
18
17| Pation Is Pain
19
18| Wear The Mask
20
19| Blood Cake
21
20| Another Pain
22
21| Agreement
23
22| Give Up?
24
23| Bad Thing
25
24| Graduation Heart?
26
25| Almost And
27
26| The Truth
28
27| Yes, I Give Up
29
28| First Step
30
29| My Ending
31
30| Goodbye
32
31| Tragedy
33
32| Brings Trauma
34
33| Decision
35
34| New City, New Life
36
35| Stanger
37
36| Don't Touch Me
38
37| The Secret
39
38| Towards Danger
40
39| They're Charming
41
40| They're Story
42
41| Just A Friend?
43
42| Blood
44
43| Hi, From the Past
45
44| I Think, I Like You
46
45| Just Kidding?
47
46| The Pandora Box
48
47| Can I Be Him?
49
48| Who Is He?
50
49| Make Sure You're Happy
51
50| My Tearjerker
52
51| Starting to Open
53
52| With Crazy Way
54
53| Looking For The Truth
55
54| Look Further
56
55| It's About Regret
57
56| Behind The Lies
58
57| All I Know
59
58| The Truth
60
59| It's Hurts You, Right?
61
60| Promise
62
61| Ignored
63
62| Started to Move
64
63| Again?
65
64| Fear of Losing
66
65| Hidden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!