9| The Broken

...***...

Dari kejauhan dia bisa melihat perhatian besar diberikan Raja kepada gadis yang baru terbukti tak bersalah beberapa saat lalu.

Membuktikan gadis itu sama sekali tidak bersalah sepertinya berhasil membuat Raja merasa perjalanan ini memiliki sedikit manfaat. Benda yang jatuh dari rambut gadis itu ternyata adalah Label prise. Entah bagaimana benda tersebut bisa tersangkut di rambutnya, tapi yang jelas Raja berhasil membuktikan dan menjadikan karyawati penjaga toko harus tertunduk malu dan meminta maaf serta memohon agar masalah tersebut tidak di beberkan pada manajernya.

"Tidak di beritahu pun pasti akan ada seseorang yang melaporkan. Entah pembeli atau teman sesama karyawannya. Manusia memang seperti itu. Saling menggonggong dan menggigit." Elora bermonolog, mebunuh waktu sambil menunggu Raja memberikan wejangan terakhirnya pada gadis yang ia tolong.

Waktu berlalu, seperti biasa perjalanan pulang malam itu pun tampak sangat sunyi. Kedua manusia penghuni mobil memilih diam, sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

Beberapa kali membolak balik, memperhatikan hadiah kalung untuk Sera, Elora pun turut mencoba bungkam. Sekuat tenaga ia mencoba namun sayang tak berhasil. Dirinya terlalu kesal untuk mendiami sikap Raja yang 100% berbanding terbalik ketika bersama nya.

"Kenapa ikut campur urusan orang? Tidak biasanya kakak seperti itu," tanya Elora lebih seperti protes keras.

Tidak menjawab.

Ya, tentu saja Raja tidak akan menjawabnya. Pria itu tidak akan peduli. Apa pun yang terjadi padanya tidak akan mengubah sikap Raja terhadapnya bahkan jika mati pun ia tidak akan peduli.

Mereka diam hingga mobil memasuki pekarangan rumah, memarkir mobil hingga berjalan memasuki rumah, Elora berjalan lambat, menjaga jarak mebiarkan Raja berjalan lebih dulu. Padahal ia sudah me'list tempat yang akan di kunjungi bersama Raja malam itu, menghabiskan waktu berdua tapi malah batal karena kemunculan gadis bermasalah tadi. Mood Elora sudah buruk sejak pertama kali Raja ikut campur.

"Jadi, kenapa kau membantunya?"

Untuk kedua kali, Elora melontarkan pertanyaan yang sama. Ia menghentikan langkah saat mereka berada lima meter dari pintu rumah. Rasa penasaran nya kembali kambuh. Kekesalan menggerogoti nya. Dia tidak tahu sampai kapan akan mampu menanggung kebencian pria yang ia cintai, mungkinkah hari ini?

Entahlah.

"Kenapa diam saja? Apa karena dia cantik."

Tidak! Menurut Elora dia biasa saja.

"Dia di tuduh. Aku harus membantunya."

Elora tak menyangka Raja akan menyahut, tapi lebih tidak menyangka akan jawaban yang keluar dari mulutnya. Dengan amat sadar, Elora menahan rasa cemburu. Raja tidak pernah mengerti, bahkan tak mau mengerti perasaannya.

"Biarkan saja!" Kali ini nada bicara Elora sedikit ketus. Dia berjalan mendekati Raja yang juga berhenti di tempatnya. "Dia kan orang asing."

Raja mendengus. Membuang napas kasar. "Dia sendirian di sana Elora. Kau dengar sendiri dia tidak punya siapa-siapa. Dia seorang yatim pia_"

"Lalu kenapa kalau dia yatim piatu? Meangnya kenapa kalau dia sendirian?" Elora memotong. Nafasnya memburu.

Mendengar alasan Raja, ia akui jika dirinya memang egois. Dia dulu tidak seperti ini. Dulu Elora gadis manja berhati lembut, namun sejak berjumpa lagi dengan Raja, dirinya menjadi egois. Bahkan sejak awal ia sama sekali tidak iba pada gadis yang Raja sebut seorang diri itu.

"Itu tidak meberinya hak istimewa untuk kau bantu. Lagi pula kenapa dia masuk jika tidak punya apa-apa? Bukankah ia harus sadar diri dan tahu tempat nya?"

"Semua orang punya hak untuk berada di mana saja, Elora. Bagaimana mungkin kau bicara seperti itu! Apa kau tidak punya hati? Kau tidak lihat bagaimana semua orang menatapnya?" Raja pun di buat meradang. Baru kali ini sejak dua tahun ia kembali berbicara banyak.

Marah! Itulah yang Elora rasakan saat ini. Raja selalu memintanya untuk mengerti, tapi pernahkah pria itu mencoba mengerti perasaanya?

Di tengah temaram lampu taman, mereka berhadapan satu sama lain. Elora mendongak sementara Raja menunduk. Binar mata gadis itu menunjukkan luka yang coba ia sembunyikan sementara sang pria tetap gigih dengan pendapatnya.

"Ya! Aku tidak punya hati. Aku egois! Aku tidak suka kau lebih membela mereka dari pada diriku. Setiap orang harus nya tahu diri dan tahu tempat!"

"Kamu memang egois," ucap Raja. Pria itu tampak kecewa.

"Kau membandingkan dirimu dan dia. Dirimu yang Punya segalanya, dengan dia yang bahkan tidak punya orang tua. Kau harusnya bersyukur dengan apa yang kau miliki saat ini. Tidak banyak orang seberuntung diri mu," tambahnya lagi. Elora diam. Dia menunduk, menahan sesak yang sebentar lagi akan segera meledak.

"Apa aku salah kar'na masih punya orang tua? Salahkah aku karena terlahir dari keluarga yang memiliki segalanya?" lirih Elora, putus asa.

Raja memalingkan wajah nya. Elora sadar pria itu tidak ingin menyaksikan air mata dari netra hitam pekat yang baru saja tumpah karena ulahnya.

"Aku tidak ingin membahas hal ini lagi," putus Raja pada akhirnya.

Selalu, selalu dan selalu seperti itu. Ia selalu mengalihkan pembicaran. Menghentikan sepihak atau bahkan tidak menjawab sama sekali. Elora muak. Dia muak selalu menjadi pihak yang bertanya. Ia muak selalu menyembunyikan perasaannya. Ia muak harus selalu menjadi orang terakhir dalam list hidup Raja.

"Kau harus menjawab!" Elora mengejar, menahan lengan pria itu kuat, menghentikan langkahnya. "Tidak bisakah kau menjawab ku? Kau sangat tak terima ketika gadis itu di perlakukan tidak adil, tapi kau bahkan tidak berani menatapku disaat kau sendiri adalah orang yang menyebabkan aku begitu terpuruk. Ini tidak adil, Asta!"

Ya, Elora menumpahkan semuanya. Dia berkata lirih. Suaranya tersendat, bibirnya bergetar lirih. Air mata tidak mampu ia bendung. Hari ini ia akan menangis sepuasnya. Akan ia tumpahkan semuanya. Walau Raja sama sekali tidak mau mendengar, menolaknya bahkan tidak peduli. Elora akan memaksa.

"Tolong jawab aku, Raja?"

Elora mencengkram kaki baju Raja. Pria itu diam, bergeming.

"Kamu memang tidak pernah berubah, Elora. Kau bahkan masih tetap merengek untuk hal sepele. Kau ingin semua orang melakukan, mengikuti semua yang kau inginkan. Tapi Elora, dunia tidak selamanya berputar mengelilingi mu. Bagaimana bisa semua yang kau miliki tidak membuat mu merasa cukup?"

Pedas dan perih. Kata-kata Raja bagaikan ratusan pedang yang tanpa sengaja telah menusuk, menikam hatinya berkali-kali.

"Aku ..." Elora terdiam. Kata-katanya menguap, menghilang di terpa angin malam yang terasa lebih dingin dari biasanya. Rambut hitam sepinggangnya yang terurai, di terpa ke sana kemari, terombang-ambing bagaikan hatinya yang saat ini amatlah rapuh.

Mereka terdiam karena luka dan kata-kata masing-masing. Saling menyakiti, itulah mereka sekarang.

"Bagaimana bisa kau tidak berubah sama sekali di saat dunia semakin kejam dan jauh berbeda dari belasan tahun lalu?"

"Aku hanya ingin seseorang yag selalu mendengar ku kembali. Apakah itu terlalu sulit untuk mu?" lirih Elora pelan, mengacuhkan setiap kalimat pedas yang keluar dari mulut Raja.

Bibirnya nyaris terkatup tanpa bisa membuka lagi. Raja menoleh. Kali ini benar-benar menatap gadis berwajah lembut dengan mata bulat, bibir proporsional dan semua kecantikan yang nyaris sempurna itu. Ia tidak lagi mengalihkan sorot netranya. Begitu tenang dan hangat, jauh dari tatapan dingin yang sering ia tunjukkan.

"Aku bukan lagi Asta yang dulu. Aku tidak bisa memperlakukan mu seperti dulu. Semua sudah berubah. Semua hal bahkan hidup ku. Aku mencoba melupakan semua tentang kita, satu-satunya hal yang berhasil membuat ku ragu untuk melangkah maju dua tahun lalu dan aku berhasil, ... saat ini ... yang bisa ku lakukan hanyalah melanjutkan hidup tanpa harus melibatkan mu di dalam nya."

Deg!

Ingin rasanya Elora meraung, memukul Raja dengan semua kekuatan yang ia miliki, berteriak bahwa kata-kata yang selalu ia lontarkan hanya menyakitinya, membuatnya terpuruk. Harapannya, hatinya, bahkan semangatnya. Tapi sekali lagi, seperti biasa, jauh di dalam sana, Elora masih terlalu menyayangi pria itu. Bahkan kalimat-kalimat tajam itu haya berhasil menggores-gores hatinya.

"Bagaimana dengan aku yang masih terjebak dengan diri mu yang dulu? Bagaimana cara ku melupakan semua hal tentang kita sementara di setiap tidurku sosok mu yang dulu selalu hadir?" Elora merengek. Ya, lagi-lagi yang bisa dia lakukan hanyalah merengek.

Dengan lembut, dan untuk pertama kali sejak berapa tahun lalu, Raja kembali meperlakukannya dengan lembut. Ia menggenggam lembut kedua pundak Elora yang masih bergetar. Menenangkannya. Walau Elora tahu jika kalimat yang mungkin akan keluar kali ini akan merobek hatinya.

"Tidak sulit, Elora. Biasakan dirimu, dan kau akan melupakan semua tentang kita," sahut Raja. Elora terkekeh sumbang. Gadis itu menatap tepat dua netra yang masih setia menatapnya.

"Tidak sulit? Kau tidak akan bisa mengucapkan nya semudah itu jika kau berada di posisi ku," sinis Elora tajam.

"Posisi ku pun cukup sulit, Elora. Aku harus menjadi seseorang yang sempurna untuk hidupku sendiri."

Lagi Elora tertawa sumbang. Ia menatap pantulan dirinya di dalam manik hitam pria tampan di depannya. Pria yang berkali-kali menyakitinya tapi tetap berhasil memenangkan hatinya lagi dan lagi.

"Tapi tidak mungkin lebih sulit dari mencoba menyingkirkan seseorang yang kau sukai!"

...***...

Episodes
1 Prolog
2 1| Little Dream
3 2| The Story
4 3| Being Strangers
5 4| Something Wrong
6 5| Do you care?
7 6| Ghost in Wedding
8 7| Beautiful Scar
9 8| Jewelry Store
10 9| The Broken
11 10| Hate Without Reason
12 11| Broken Twice
13 12| New Girl
14 13| Girl You Like
15 14| Still Have It?
16 15| She Is,
17 16| Bad Suprise
18 17| Pation Is Pain
19 18| Wear The Mask
20 19| Blood Cake
21 20| Another Pain
22 21| Agreement
23 22| Give Up?
24 23| Bad Thing
25 24| Graduation Heart?
26 25| Almost And
27 26| The Truth
28 27| Yes, I Give Up
29 28| First Step
30 29| My Ending
31 30| Goodbye
32 31| Tragedy
33 32| Brings Trauma
34 33| Decision
35 34| New City, New Life
36 35| Stanger
37 36| Don't Touch Me
38 37| The Secret
39 38| Towards Danger
40 39| They're Charming
41 40| They're Story
42 41| Just A Friend?
43 42| Blood
44 43| Hi, From the Past
45 44| I Think, I Like You
46 45| Just Kidding?
47 46| The Pandora Box
48 47| Can I Be Him?
49 48| Who Is He?
50 49| Make Sure You're Happy
51 50| My Tearjerker
52 51| Starting to Open
53 52| With Crazy Way
54 53| Looking For The Truth
55 54| Look Further
56 55| It's About Regret
57 56| Behind The Lies
58 57| All I Know
59 58| The Truth
60 59| It's Hurts You, Right?
61 60| Promise
62 61| Ignored
63 62| Started to Move
64 63| Again?
65 64| Fear of Losing
66 65| Hidden
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1| Little Dream
3
2| The Story
4
3| Being Strangers
5
4| Something Wrong
6
5| Do you care?
7
6| Ghost in Wedding
8
7| Beautiful Scar
9
8| Jewelry Store
10
9| The Broken
11
10| Hate Without Reason
12
11| Broken Twice
13
12| New Girl
14
13| Girl You Like
15
14| Still Have It?
16
15| She Is,
17
16| Bad Suprise
18
17| Pation Is Pain
19
18| Wear The Mask
20
19| Blood Cake
21
20| Another Pain
22
21| Agreement
23
22| Give Up?
24
23| Bad Thing
25
24| Graduation Heart?
26
25| Almost And
27
26| The Truth
28
27| Yes, I Give Up
29
28| First Step
30
29| My Ending
31
30| Goodbye
32
31| Tragedy
33
32| Brings Trauma
34
33| Decision
35
34| New City, New Life
36
35| Stanger
37
36| Don't Touch Me
38
37| The Secret
39
38| Towards Danger
40
39| They're Charming
41
40| They're Story
42
41| Just A Friend?
43
42| Blood
44
43| Hi, From the Past
45
44| I Think, I Like You
46
45| Just Kidding?
47
46| The Pandora Box
48
47| Can I Be Him?
49
48| Who Is He?
50
49| Make Sure You're Happy
51
50| My Tearjerker
52
51| Starting to Open
53
52| With Crazy Way
54
53| Looking For The Truth
55
54| Look Further
56
55| It's About Regret
57
56| Behind The Lies
58
57| All I Know
59
58| The Truth
60
59| It's Hurts You, Right?
61
60| Promise
62
61| Ignored
63
62| Started to Move
64
63| Again?
65
64| Fear of Losing
66
65| Hidden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!