Ingin mengungkapkan kebenaran

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Barata Terbangun dari tidurnya setelah mendengar gedoran dari arah pintu kamarnya. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Asti yang tidak ada di sampingnya. "Duh badanku remuk jika terus di gempur Asti. Gila, jin itu benar-benar kuat. sampai kapan aku bisa kuat hidup bersama dengan jin wanita seperti itu?"Gumam Barata dalam hati. Ia takut jika Asti tau dirinya lelah menjalankan syarat darinya bisa-bisa dirinya bisa jatuh miskin dan paling parahnya hidupnya akan terenggut paksa dan menjadi budak untuk para jin menunggu hutan.

Dor___dor___dor

"Siapa sih?"Gumam Barata yang bangkit dari tidurnya seraya merangkak dari kasur. Memang mess mereka memilik tempat tidur yang tidak ada dipannya, melainkan hanya kasur busa saja.

Cklek

Pintu di buka dari dalam dan munculah sosok Barata dari balik pintu itu. "Apa?"Tanya Barata dengan malas, matanya masih sangat berat untuk terbuka namun Yono malah bisa-bisanya menganggu tidurnya.

"Wo semprul, katanya kamu mau ikut aku tidur di kamar Agus, kok malah tidur duluan? Pantas saja sejak tadi aku gedor-gedor pintu kamar kamu tapi tidak juga di buka!"Ucap Yono dengan wajah kesal.

"Lupa aku Yon. memangnya ini jam berapa?"Ucap Agus dengan menepuk jidatnya sendiri.

"Jam 10 malam, memangnya kamu tadi tidak sholat dulu apa?"Ucap Yono sembari menelisik baju yang di pakai Barata saat ini masih sama dengan baju yang di pakainya tadi. Itu berarti sahabatnya itu belum mandi dan sepertinya belum sholat juga.

"Belum lah!"Jawab Barata dengan santai.

Yono menggelengkan kepalanya, agaknya ia merasa dua sahabatnya sudah sangat berubah sekarang."Pantas saja aku sudah jarang sekali melihatmu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat berjamaah!"Ucap Yono.

"CK. Malah ceramah. Sudah kamu ke kamar Agus dulu sana. Lihat dia, aku mau mandi dulu. Nanti aku susul kamu kesana!" Ucap Barata sembari menutup pintu kamarnya dengan cukup keras.

Brak

"Astaghfirullah"Gumam Yono sembari geleng-geleng kepala.

Ia memilih berjalan lebih dulu ke kamar Agus untuk mengecek keadaan sahabatnya yang tadi sempat ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Cklek

Yono memasukkan kepalanya ke dalam kamar Agus guna memastikan keberadaan sahabatnya. "Gus, Agus"Panggil Yono ke pada Agus yang sedang berbaring membelakangi dirinya."Gus, kamu udah tidur to?"Ucap Yono ingin memastikan. Merasa tidak mendapatkan jawaban, Yono baru yakin jika sahabatnya itu sedang tidur. Yono membuka pintu kamar sahabatnya dengan berlahan, lalu masuk kedalam membawa sebuah bungkusan plastik untuk di taruh ke atas meja yang ada di kamar milik sahabatnya itu.

Yono duduk di samping Agus dan mulai menggoyangkan tubuh sahabatnya."Gus bangun dulu, kamu pasti belum makan malam kan? Ini aku bawakan nasi goreng untukmu. Cepat makan!"Ucap Yono.

Merasa ada yang mengganggu tidurnya, Agus mulai membuka matanya yang masih terasa berat."Eh kamu Yon. Ada apa?"Tanya Agus setelah menengok kebelakang mencari tau siapa yang menggoyangkan tubuhnya.

"Bangun dulu, makan malam. Maaf aku cumak bisa membawakan Sebungkus nasi goreng untukmu!" Ucap Yono dengan menyengir malu.

"Makasih Yon. badanku masih sakit semua sampai gak kuat mau jalan keluar membeli makanan."Ucap Agus jujur. Lalu ia bangkit dari tidurnya dan mengambil bungkusan yang di berikan Yono padanya tadi dengan hati yang senang. Agus mulai melahap suap demi suap nasi goreng yang menurutnya sangat enak.

"Assalamualaikum" Ucap Barata yang baru saja datang.

Berbeda dengan penyambutan Yono tadi. Ketika Barata datang, nampaknya Agus merasa tidak terlalu senang. Terlihat dari responnya yang berubah muram dan tidak mau menjawab salam yang tadi di ucapkan oleh Barata.

Singkat cerita mereka bertiga mengobrol dengan serunya hingga lupa waktu. Kebetulan besok adalah akhir pekan hingga membuat mereka santai saja jika harus bergadang malam ini.

"Oh ya bro. Bagi-bagi dong resepnya bisa sukses dalam waktu yang cukup singkat!" Ucap Agus yang tiba-tiba menyerobot ucapan Yono yang tengah asik bercanda dengan Barata.

Deg

Barata kaget dengan ucapan Agus, ia pikir sahabatnya sudah tau soal pernikahan gaibnya dengan seorang jin hutan. Hingga membuat pikiran Barata mengira jika Agus tengah Menyindir dirinya saat ini.

"Maksud kamu apa Gus?"Ucap Barata takut-takut.Wajahnya sedikit tegang membuat kedua sahabatnya sedikit curiga.

"Kenapa kamu jadi gugup gitu sih bar?"Tanya Yono dengan polosnya.

"Ehh, siapa juga yang gugup? Enggak kok, kamu salah lihat kali!" Kilah Barata dengan mengubah posisi duduknya yang tadi bersila, kini menjadi selonjoran.

Agus menatap Barata lekat-lekat, ia pikir Barata saat ini tengah menyembunyikan sesuatu dari mereka. Terlihat dari caranya bicara dan sikapnya yang sejak tadi seperti tegang dan tidak nyaman. Sesekali sahabatnya itu juga melihat ke arah jam tangan yang ada di pergelangan tangannya, entah apa yang membuatnya seperti gelisah sejak tadi.

"Sudah bar, lebih baik kau katakan saja apa yang sebenarnya kau sembunyikan. Jika kau memakai jimat, boleh lah bagi-bagi buat kami supaya bisa seperti kamu naik jabatan!"Cecar Agus. Sepertinya ia sudah tidak perduli dengan respon sahabatnya mengenai keberaniannya bertanya yang tidak-tidak padanya.

Deg

Barata berfikir keras. Agaknya ia sudah ketahuan telah menyembunyikan sesuatu yang besar dari sahabatnya, mungkin saja jika ia bercerita bisa melegakan hatinya yang sedang gelisah. mengingat pernikahannya dengan Asti tidak ada yang tau juga. Ah persetan mereka percaya atau tidak, yang jelas memang ini yang sedang aku alami saat ini.

"Suttt" Desah Barata dengan menaruh hati telunjuknya di depan bibir. lalu tangan kanannya melambai ke arah kedua sahabatnya agar mau mendekat ke arahnya."Jangan keras-keras. Aku akan bercerita tapi bisakah kalian berjanji untuk merahasiakannya dari siapapun?"Ucap Barata dengan berbisik.

Yono Dean Agus saling pandang. Agaknya mereka sedang melakukan negosiasi melalui telepati. Nampak beberapa detik kemudian mereka saling mengangguk dengan posisi semula yaitu saling pandang.

"Memangnya kamu mau bicara apa sih bro? Emang kenapa harus di rahasiakan?" Ucap Yono dengan suara yang di buta pelan.

Agus hanya manggut-manggut berusaha menyimak apa yang akan di ucapkan oleh Barata setelah ini.

"Janji dulu. Kalau kalian akan menjaga rahasia ini rapat-rapat" Gumam Barata dengan suara yang lirih. Matanya juga sambil menelisik ke sana kemari guna memastikan tidak ada siapapun yang bakalan mendengar ceritanya nanti.

"Heem janji"Ucap Yono dan Agus bersamaan. Nampaknya keduanya pun jadi sangat penasaran dengan apa yang akan di ceritakan sahabatnya itu, sampai-sampai mereka harus berjanji segala.

Barata tiba-tiba beranjak dari duduknya, lantas membuka pintu dan mengeluarkan kepalanya guna memastikan jika di sana memang tidak ada siapa-siapa selain mereka. Meskipun orang hanya numpang lewat Barata tidak akan mau mengeluarkan suara sebelum tempat itu steril.

Kuman kali ah harus steril segala🤣🤣

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!