Asti Prameswari

Setelah beberapa saat wanita itu hanya diam dengan posisi yang sama menutup telinganya dan juga menutup matanya, Akhirnya pelan-pelan Wanita itu membuka mata dan juga telinganya dengan tersenyum ke arah Barata yang tengah menatap lekat.

Deg

Lagi-lagi Barata di buat terpesona dengan paras ayu sang wanita yang tengah tersenyum kepadanya saat ini. Tanpa sadar Barata mengulurkan tangannya untuk membelai pipi Mulus wanita yang ada di hadapannya dengan hati yang deg degan secara tiba-tiba, bagai orang yang sedang jatuh cinta.

"Kamu cantik sekali?Siapakah namamu?"Ucap Barata setelah mengelus pipi mulus wanita yang tadi dia temui.

"Nama saya Asti Prameswari mas, Panggil saya Asti saja!"Ucap perempuan itu dengan sangat lembut.

Bagai terhipnotis Barata terus saja mengelus pipi perempuan itu tanpa jeda. Ia nampak bahagia seakan baru saja menemukan harta Karun yang tersembunyi di dalam hutan belantara alas gunung ini."Kalau boleh tau di mana rumahmu dek? Bolehkah mas Kerumah mu?"Ucap Barata tanpa sadar.

"Memangnya mas mau kerumah saya? Jika mas mau kerumah saya, mas harus siap dengan konsekwensinya Lo!"Ucap Asti sang perempuan jadi-jadian.

"Tidak masalah, apapun syaratnya asal mas bisa selalu bersamamu akan mas jalani!"Ucap Barata penuh keyakinan. Ia masih belum sadar jika saat ini dirinya sedang di alam yang tidak kasat mata dan sudah membuat semua orang kelimpungan mencarinya.

"Baiklah jika mas memaksa, Mari ikuti saya!"Ucap Asti dengan mengandeng tangan Barata untuk semakin masuk ke dalam alamnya.

Tak berselang lama, terdengar seperti gamelan dan seperti guyonan para wanita di tengah-tengah pendopo yang sangat megah layaknya sebuah ruangan kerajaan. Barata menatap sekeliling ruangan itu dengan Takjub, Ia tidak menyangka jika di tengah hutan terdapat desa yang begitu indah dengan keragaman adatnya yang nampak masih terjaga. Barata yang masih fokus menatap sekelilingnya tak menyadari jika di depan sana tengah duduk sesosok Pria paruh baya dan juga wanita yang tak kalah cantik dari Asti, wanita yang ia temui tadi.

Ehem

Dehem Sang pria yang berpakaian ala pengantin Jawa lengkap dengan blangko nya."Sedang apa kau di sini?"Tegurannya dengan tatapan mata tajam.

Glek

Barata yang baru menyadari jika sejak tadi ada seseorang yang menatapnya tajam, langsung menelan ludahnya dengan kasar seraya menundukkan kepala. "Haduh mati aku! siapa bapak-bapak yang sedang menatapku tajam itu?Apa dia Bapak dari Asti?"Pikiran Barata tidak karuan saat ini.

"Ya saya bapak dari Asti Prameswari! kau datang kemari apakah sudah Tau konsekuensinya?"Ucapnya tegas.

Deg

Barata benar-benar di buat ketakutan saat ini. ia tidak menyangka jika pria yang ia ketahui bapak dari Asti, ternyata bisa membaca pikirannya juga. Barata tersenyum di paksakan karena merasa seakan tengah tertangkap basah saat ini!."Maaf Pak, saya kesini untuk bertamu saja kerumah Asti, saya kira tadi dia tersesat di tengah jalan makanya saya antarkan pulang."Ucap Barata beralasan."Duh moga-moga saja Orang Tuanya Asti percaya!"Gumam Barata dalam hati.

"Nak Barata, Perlu kamu tau. siapapun yang berani masuk ke wilayah kami maka selamanya dia harus tinggal di sini! tapi jika kau ingin keluar dari sini, kami mempunyai satu syarat mutlak yang harus kamu penuhi. Apa kamu sanggup?"Ucap Bapak Dari Asti dengan menatap tajam ke arahnya.

Glek.

Barata lagi-lagi menelan ludahnya dengan cukup kasar karena tidak menyangka jika keputusannya untuk ikut Asti pulang akan membuatnya berhadapan dengan Aturan yang menurutnya sangat aneh."Memangnya apa syaratnya?Tanya Barata sedikit takut.

"Jika kau ingin keluar dari sini dan bisa masuk sesuka hatimu, maka kau harus menikahi putriku Asti!"

Deg.

Betapa kagetnya Barata karena Tak di sangka syarat yang di berikan oleh pria paruh baya yang ia tau sebagai orang tua dari wanita yang sudah mencuri hatinya itu adalah dengan menikahi Putrinya. Namun karena belum yakin Barata berusaha menegaskan sekali lagi, Apakah benar bapak dari Asti memintanya untuk menikahi sang putri? jika ia dengan senang hati Barata memenuhi syarat itu. Kapan lagi bisa meminang wanita secantik Asti pikirnya. jika di dunia nyata menikahi wanita secantik Asti tentunya membutuhkan banyak modal, maka menikahi Asti yang baru saja dia temui kok begitu mudahnya? jelas saja Barata tidak akan menolak tawaran yang begitu menggiurkan baginya itu.

"Baik saya terima, nanti saya akan kembali ke desa ini setelah saya pulang untuk mengabari keluarga saya yang ada di kampung untuk menikahi putri anda!"Tegas Barata dengan tersenyum senang."Mak anakmu Kawin Mak!"Batin Barata bersorak gembira.

"Apa kau budek? Aku bilang jika kau bisa keluar dari sini jika kau sudah menikahi puteri ku! maka lakukan hari ini juga, jika tidak jangan bermimpi bisa keluar dari sini dengan selamat."Tegas Pria itu sembari berdiri dari duduknya dan memerintahkan pengawalnya untuk memegangi tangan Barata dan membawanya ke arah belakang pendopo.

"Loh Loh Loh saya mau di bawa kemana?"Ucap Barata sedikit berteriak.

"Kamu akan kami masukkan ke ruang yang bisa membuatmu hilang ingatan untuk selamanya, dan tetap mengabdi seperti kami di Tempat ini!"Ucap salah satu pengawal yang memakai stelan ala pengawal di jalan kerajaan kuno.

Glek

Hati Barata jadi tak tenang mendengar apa yang di ucapkan Para pria yang menariknya secara paksa untuk berjalan mengikuti mereka meninggalkan Asti dan kedua orang tuanya yang tengah menatapnya dari arah pendopo. Barata menoleh ke belakang untuk menatap Asti yang sejak tadi setia menatap dirinya dengan tatapan seperti menahan kecewa.

"Apa kau menyukainya nduk?"Tanya Bapak Asti.

Asti menundukkan kepala sembari memainkan jari-jari tangannya karena merasa gugup dan sedikit takut dengan Bapaknya.

"Angkatlah wajahmu dan katakan apa yang kamu mau? maka bapak akan langsung mewujudkannya jika itu membuatmu senang!"

"Aku cinta sama mas Barata pak, bolehkah aku menikahi mas Barata?"Ucap Asti dengan memberanikan diri mengangkat kepalanya.

Bapak Asti tersenyum puas dengan permintaan yang di ucapkan oleh sang putri, dengan senang hati bapaknya pun akan mewujudkan apa yang di inginkan oleh Putri keduanya. karena putri pertamanya sangatlah nakal dan sulit di atur pikirnya. Walau mereka dari bangsa jin, tapi mereka juga memiliki karakter yang hampir sama dengan manusia yaitu ada taat, patuh, juga ada yang pembangkang dan juga nakal.

"Bu siapkan acara pernikahannya, bapak sendiri yang akan menikahkan mereka berdua. mau tidak mau bocah laki-laki itu harus menikahi puteri kita!"Ucap Sang bapak Jin tegas.

"Ya pak!" Ucap sang Ibu dengan senyum yang tak luntur sejak tadi.

Barata meruntuki dirinya sendiri kenapa bisa masuk ke tempat seperti ini, ia baru sadar jika tempat ini sangatlah aneh dan membuatnya sangat ketakutan.

bersambung.....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!