Penjelasan perihal kodam

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Mas Rahmat mencoba menjelaskan mengenai Keadaan Yono ke pada Barata yang dengan setia menunggu sahabatnya yang masih terbaring lemah. "Energinya terkuras."Ucap Rahmat memulai obrolan.

"Maksud mas apa ya?" Ucap Barata yang masih belum paham arah bicara Pria yang duduk di hadapannya saat ini.

" Dia kehabisan energi karena tadi sempat di goda oleh Bangsa Jin penunggu Hutan tempat kalian mendaki. Sementara kodam nenek moyangnya tidak terima hingga terjadi perkelahian di antara mereka. Sepertinya Kodam yang di miliki sahabatmu belum juga kembali ke tubuhnya hingga membuatnya melemah."Terang mas Rahmat dengan menatap Barata tajam.

Barata tidak nyaman dengan tatapan Pria muda seumurannya itu padanya. Nampaknya mas Rahmat seperti mencurigai dirinya! Barata Meremas kedua tangannya bergantian, keringat bercucuran di keningnya menandakan bahwa ia merasa tidak nyaman.

"Boleh saya bertanya?"Ucap Rahmat mencairkan suasana yang sempat tegang di antara mereka.

"Me__memangnya apa yang ingin mas tanyakan?"Ucap Barata sedikit Terbata.

"Apa Kau sempat bertemu dengan seorang saat di dalam hutan?"Eh maksudku sempat tersesat karena mengikuti seseorang yang kau temui di dalam hutan?"Ucap Rahmat penuh curiga.

"Tidak."Jawab Barata mantap.

Rahmat yang sudah menduga jawaban Barata akan seperti itu pun tidak berani melanjutkan pertanyaannya. Ia memilih bungkam dan tidak melanjutkan obrolannya dengan Barata, ia takut menyinggung perasaan teman barunya.

"Oh iya mas, apa mas tau keadaan sahabat saya yang satunya yang bernama Agus?Kenapa saya hanya melihat Yono saja sejak tadi!"Ucap Barata.

"Setau saya mas Agus di bawa keluarganya pulang ke kampung untuk berobat mas."Ucap mas rahmat yang nampak menarik nafasnya dalam.

"Loh memangnya Agus kenapa mas?"Tanya Barata dengan expresi penasaran.

"Mas Agus pingsan, nampaknya ia kelelahan setelah 4 hari mencari keberadaan mas Barata bersama mas Yono. Tapi lebih detailnya saya kurang paham mas. "Jawab mas Rahmat apa adanya.

Setelah mengobrol beberapa saat, Yono nampak sadar dari tidurnya. Dengan perlahan ia beranjak duduk dan menatap sekitar, nyatanya ia tidak menemukan siapa-siapa karena Barata dan Rahmat menunggu di luar kamar sembari mengobrol dan meminum kopi.

"Ra bara, Kamu di mana?"Teriak Yono mencari sahabatnya.

Barata dan mas Rahmat yang mendengar Teriakan Yono dari kamar Lalu buru-buru berlari masuk ke dalam kamar melihat keadaan mas Yono yang ternyata sudah siuman.

"Kamu dah sadar Yon?"Ucap Barata sembari menghampiri Yono yang terduduk di atas Ranjang.

"Memangnya aku kenapa ta?" Tanya Yono dengan expresi bingung.

"Kamu tadi pingsan Yon, tadi untung saja ada mas Rahmat yang membatu kita. coba kalau tidak ada dia pasti aku kebingungan menolongnya tadi."Ucap Barata dengan tersenyum menatap mas Rahmat.

Yono ikut tersenyum ke arah mas Rahmat. Ia seperti memberi isyarat terimakasih ke pada mas Rahmat yang telah bersedia membantu mereka. Singkat cerita akhirnya mereka memutuskan Untuk pamitan untuk kembali ke kota. Masalah berita yang simpang siur nyatanya sudah di redam oleh mas Rahmat yang sebelumnya sudah mengklarifikasi jika korban pendaki yang hilang sudah kembali dengan selamat.

"Kita kembali ke kota Guna bekerja lagi Lo ta!" Ucap Yono malas. Saat ini mereka sudah berada di dalam bus kota antar provinsi.

"Iya lah, la memangnya mau apa?" Jawab Barata sekenanya."Oh iya kita ke rumah Agus dulu ya, kita belum tau kabarnya setelah ia kembali lebih dulu kan?" Ucap Barata memberi ide.

"Oh iya benar juga. Ya sudah kita ke sana dulu setelah dari terminal nanti."Jawab Yono antusias.

...🔥🔥🔥🔥...

2 jam kemudian, nyatanya mereka sudah sampai di kota. Yono dan Barata memutuskan untuk langsung menuju kediaman keluarga Agus untuk menengok sahabatnya itu, sekalian mengajaknya untuk kembali ke pulau Kalimantan guna melanjutkan pekerjaannya mereka di sebuah tambang. Libur yang di berikan perusahaan mereka hanya 2 Minggu, tapi sudah 9 hari mereka habiskan dalam keadaan mencekam karena sempat hilangnya Barata dalam pendakian membuat berita gempar di mana-mana.

Setelah sampai di rumah Agus. Keduanya mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Tok___Tok___Tok

"Assalamualaikum"Ucap Barata dan Yono berbarengan.

"Walaikum salam"Jawab pria paruh baya yang nyatanya adalah orang tua dari Agus."Eh mas Bara sama mas Yono, masuk mas!" Ucap bapak Agus mempersilahkan kedua sahabat putranya masuk ke dalam rumah. Ia sudah tau menyoal Barata yang sempat hilang dan di anggap sudah tiada, namun nyatanya sahabat putranya kembali dengan keadaan sehat walafiat dan berada di hadapannya saat ini.

"Oh iya bagaimana keadaan Agus pak?" Ucap Yono memulai obrolan.

"Agus sudah beraktivitas seperti biasa mas, sekarang ia ada di belakang lagi ngasih pakan ikan lele peliharaan kami!" Ucap bapak Agus dengan tersenyum.

"Boleh tidak kamu menemuinya pak?" Ucap Barata sopan.

"Boleh silahkan!" Ucap bapak Agus sembari bangkit dari duduknya dan mengajak teman-teman putranya ke arah belakang rumahnya. Barata dan Yono menurut saja mengikuti langkah kaki ayah dari sahabatnya yang bernama Agus itu. Sesampainya di depan pintu, ayah Agus menyuruh mereka menyusul putranya yang ada di Empang belakang rumahnya sendiri. Karena bapak Agus harus kembali ke ladang guna melihat Tanamannya.

"Kalian kesana saja. Itu dia anaknya lagi ngasih pakan ikan!" Ucap Bapak Gus dengan mengulurkan tangannya sebagai penunjuk arah di mana Agus saat ini berdiri.

Yono dan Barata menatap ke arah yang di tunjuk bapak Agus dengan tersenyum senang. Memang terlihat sahabatnya itu nampak sudah sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa. "Terimakasih pak."Ucap Barata dan Yono berbarengan.

Bapak Agus hanya mengangguk-angguk saja. lalu berjalan keluar dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata.

Yono dan Agus berlari menuju ke arah Agus yang nampak belum sadar dengan kehadiran keduanya.

"Suttt"Gumam Barata dengan menempelkan ibu jarinya di bibir, ia mengkode Yono agar diam agar Agus tidak menyadari kehadiran mereka di dekatnya. Yono paham, ia mengangguk saja, mereka berjalan berlahan dari sisi belakang Agus yang nampak serius memberi makan ikan-ikannya di kolam.

Dor

"Ayam loncat ayam ayam" Teriak Agus dengan melemparkan rantang yang Sampat ia pegang ke atas, hingga tanpa sadar rantang itu jatuh ke tepat mengenai kepalanya dan isinya berhamburan sembarangan. Nafas Agus memburu, Agaknya ia marah dengan kejadian yang baru saja ia alami.

Yono dan Barata saling tatap merasa bersalah, mereka pikir apa yang mereka lakukan hanyalah candaan seperti biasa. Namun nampaknya Agus marah dengan perbuatan yang mereka lakukan barusan.

Agus mengambil rantang yang tersangkut di atas kepalanya dengan tatapan tajam. ia berbalik guna mengetahui siapa yang sudah bertindak mengagetkan dirinya barusan...

Bersambung ..

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!