Bertemu kembali

...🔥🔥🔥🔥🔥🔥...

Buk

Tiba-tiba saja ada seseorang yang memukul punggung Yono sedikit keras.

"Aduh"Pekik Yono dengan meringis menahan sakit di punggungnya yang terasa sedikit linu, Yono membalikkan Badannya untuk melihat siapa yang sudah berani memukul punggungnya.

Deg

"Heh, di panggil-panggil sejak tadi tidak denger apa?"Ucap Mas Rahmat sedikit kesal. Mulutnya sampai hampir berbusa, kerongkongannya terasa kering karena sejak tadi memanggil Yono tidak di indahkan."Sebenarnya kamu ini lagi apa? jangan bilang kamu lagi melamun sejak tadi? orang-orang sudah pada pulang, ehh kamu malah asik di sini!"Oceh Mas Rahmat.

"Eh maaf mas, saya tadi tidak dengar mas."Ucap Yono dengan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. ia menatap kesana kemari berusaha memastikan jika memang tidak ada orang lain lagi di tempat ini. "Eh iya, kemana semua orang tadi mas, kok saya tidak melihat mereka pergi?"Gumam Yono sedikit kesal. ia baru sadar jika dirinya di tinggalkan sendiri di hutan itu, untung saja mas Rahmat menyadari jika dirinya tidak ada makanya ia kembali untuk mencari Yono kemari.

"Makanya kalau di bilangin itu di dengarkan mas. dari kemaren kan saya bilang, kalau di hutan itu usahakan jangan sering melamun, pamali!"Jelas Mas Rahmat dengan geleng-geleng kepala. ia baru sadar jika sulit sekali menasehati teman barunya yang berasal dari Kota itu.

Yono menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa malu.

"Yaudah ayo buruan kita turun ke bawah, hari sudah menjelang sore. pamali jika kita berlama-lama di sini, takut ada setan lewat!"Ujar Mas Rahmat sedikit bercanda guna mencarikan suasana yang sempat kikuk di antara mereka.

Yono tidak membalas ucapan Mas Rahmat, ia memilih mengikuti saja apa yang di katakan oleh teman barunya yang bertugas sebagai penunjuk Arahnya saat mendaki di Gunung ini. Mereka berdua berjalan dalam diam tidak ada yang mau mengeluarkan suara karena sudah tau aturan yang ada di tempat itu. jika hari menjelang gelap, jangan sampai membuat keributan di hutan, karena itu sama saja kita sedang memanggil Penunggu tak kasat mata yang ada di sana. Yono yang sudah di beri tahu mitos-mitos yang ada di sana, berusaha menghormati aturan warga setempat saja, ia tidak mau di bilang lancang jika tidak menghargai Adat-istiadat di tempat yang baru saja di pijaknya.

Saat di tengah jalan tiba-tiba saja Yono melihat sekelebat bayangan seperti orang tuanya yang tengah melambaikan tangan ke padanya. "Astaghfirullah, itu orang apa bukan?"Pikir Yono sedikit gemetaran. Ia berlari kecil agar sejajar dengan mas Rahmat karena takut di culik setan pikirannya. "Sepanjang perjalanan Yono merasa asing dengan jalan yang di laluinya, ia pikir mas Rahmat memang membawanya melalui jalur yang berbeda dari biasanya. "Mas kok kita lewat sini sih? Bukanya Tadi kita jalur pendakian biasa ya?"Ucap Yono sembari memutar tubuhnya sambil berjalan mengikuti mas Rahmat yang ada di sampingnya. "Mas bener gak sih ini jalannya?"Untuk kedua kalinya Yono melemparkan pertanyaan tapi dua-duanya tidak mendapatkan jawaban dari mas Rahmat. Dengan kesalnya Yono menghentikan langkahnya lalu menengok ke arah samping di mana tadi mas Rahmat sempat berdiri.

Deg

Betapa kagetnya Yono kala menyadari jika mas Rahmat tidak ada di sampingnya, padahal tadi dirinya berjalan bersama dengannya sebelum dirinya memutuskan untuk memutar tubuhnya melihat sekitaran. "Jabang bayi, ini kemana juga mas Rahmat, Kok aku di tinggal to Yo?"Pekik Yono sedikit emosi. "Aduh ini di mana lagi? Jangan bilang mas Rahman hilang di culik Wewe kayak Barata ya?"Gusti kirimkan pertolongan buat saya!"Ucap Yono mulai takut.

wussss🌬️

Tiba-tiba angin berhembus kencang, daun-daun dan pepohonan bersahutan seakan menari di kegelapan malam. Keadaan yang nampak dingin mulai menggentarkan mental Yono, ia mulai meringkuk merasakan ketakutan yang baru pertama kali ia rasakan dalam hidupnya. Baru kali ini dia di tinggalkan sendirian apalagi di dalam hutan. Tiba-tiba saja terdengar seperti seseorang yang melangkah di belakangnya, suara itu terdengar semakin dekat ke arah Tubuh Yono yang semakin mengeratkan pegangan tangannya satu sama lain.

Puk.

Bunyi tepukan yang di lakukan seseorang mengenai lengan kanan Yono yang masih setia meringkuk karena takut.

Deg.

"Siapa?" Ucap Yono memberanikan Diri. Tapi setelah beberapa menit nyatanya pertanyaan Yono tidak mendapatkan jawaban sama sekali. "Mas Rahmat ya? Mas jangan main-main ya, saya ini takut beneran loh. nanti repot jika saya pingsan!"Ucap Yono lagi.

"Yon."Gumam seseorang dengan suara lirih.

Deg

"Suara itu?"Batin Yono bergemuruh, Dengan penuh telat dan keberanian akhirnya Yono mengangkat kepalanya dan mulai menengok kebelakang tubuhnya guna memastikan benar atau tidaknya prasangka tadi. saat menengok Yono mendapati kaki seseorang yang tengah berdiri di belakangnya, Yono menelusuri dari bawah hingga atas sebenarnya siapa yang sudah berani menepuk punggung tadi.

"Bara. Kamu Barata beneran kan?"Ucap Yono berteriak kegirangan, ia sampai langsung berdiri dan memeluk Sahabatnya yang sejak 8 hari yang lalu sempat menghilang.

"Hei kamu kemana saja?"Cecar Yono di sela-sela pelukannya.

"Air__Air, aku butuh Air!"Ucap Barata dengan wajah pucat nya.

"Astaghfirullah aku sampai lupa". Gumam Yono menepuk jidat. lalu ia mengurai pelukannya guna mencari apa yang tadi di minta oleh sahabatnya. Setelah mencarinya di dalam tas akhirnya Yono memberikan sebotol minum air kemasan ke pada sang sahabat agar segera di minum. Anehnya Barata meminumnya hingga tandas tak bersisa seperti orang yang sudah berhari-hari tidak makan dan minum saja.

"Lagi." Ucap Barata dengan menengadahkan tangannya ke arah Yono.

"Apanya?"Ucap Yono dengan expresi bingung.

"Minum sama makanan, aku sejak tadi menahan lapar!"Ucap Barata jujur.

"Hah?"Yono Sampai melongo mendengar keterangan dari sahabatnya itu. Bagaimana bisa sahabatnya itu berucap masih kehausan padahal baru saja menghabiskan satu botol air mineral kemasan sedang!"Pikir Yono. tidak mau berdebat akhirnya Yono memberikan Air mineral kemasan gelas yang tersisa di dalam tasnya untuk Barata, ia pikir memang sudah 7 hari menghilang tanpa makanan dan minuman. bahkan perlengkapan nya pun tertinggal bisa jadi Barata memang sedang kehausan dan kelaparan. "Nih aku punyanya tinggal ini!"Ucap Yono sembari mengangkat tangan Barata lalu meletakkan air mineral itu di telapak tangannya.

Barata tersenyum senang menerima pemberian itu dari Yono, dengan sekejap akhirnya minuman itu tandas juga. "Hais akhirnya aku bisa minum juga!"Gumam Barata.

sementara Yono yang mendengar Ucapan Sahabatnya pun tercengang, Bagaimana mungkin Barata bisa bertahan hidup tanpa bekal begitu lama? Ia pikir Barata bertahan hidup dengan makanan seadanya. namun nyatanya mendengar ocehan Barata tadi, ia sangsi jika Barata benar-benar bisa makan di dalam alam hutan?

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!