Iri

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Sesampainya Di mess, bukannya mendapatkan sambutan dengan baik dari sahabatnya mereka berdua malah di sambut dengan adegan yang membuat mereka sedikit Schok.

"Astaghfirullah Gus, eling Gus. Apa yang kamu lakukan?"Teriak Yono dengan berlari ke arah Sahabatnya yang berusaha menggantungkan dirinya ke seutas tali yang di lilitkan ke langit-langit kamar.

"Iya Gus nyebut gus!"Teriak Barata dengan memegangi kaki Agus yang sudah tergantung dan bergerak ke sembarang arah.

Buru-buru keduanya menahan kaki Agus agar lehernya tidak benar-benar terjerat Tali yang sengaja di ikatnya di genteng tadi. Yono berusaha menggapai sebuah kursi guna menjadi pijakan dirinya pada saat menurunkan tubuh Agus dan melepaskan tali gantung dari lehernya. Setelah dapat melepaskan tali, mereka dengan segera membawa tubuh Agus turun ke tempat tidur.

uhuk-uhuk

Agus terbatuk-batuk merasakan sakit di bagian kerongkongannya.

"Ini minum"Ucap Barata dengan menyerahkan segelas air putih pada sahabatnya. Buru-buru Agus menenggak air itu dengan tandas walau saat ini ia merasakan sakit di tenggorokannya.

Yono geleng-geleng kepala. agaknya ia bingung apa gerangan yang membuat sahabatnya itu hampir nekat untuk melenyapkan nyawanya sendiri."Sebenarnya apa yang sudah terjadi Gus?"Ucap Yono.

Agus terlihat masih berusaha menyetabilkan Nafasnya. Terlihat dari dadanya yang nampak naik turun kayaknya orang yang kehabisan nafas, maklum karena baru saja ia mengalami insiden hampir mati akibat gantung diri. Naasnya dirinya sendiri yang ingin mengahiri hidupnya di tiang gantung, awalnya dengan begitu ia bisa meredam sakit hatinya. Nyatanya jika ia taku gantung diri itu begitu sakit, maka ia bersumpah tidak akan melakukannya. Coba saja dua sahabatnya itu tidak segera datang, pastinya saat ini nyawanya sudah melayang entah kemana.

"Tenang dulu Gus, jangan terburu-buru menjawab. Relax dulu!" Ucap Barata dengan mengelus pundak Agus.

"Hahhhhh Lepaskan."Bentak Agus dengan menghempaskan tangan Barata yang menyentuh punggungnya. Mata Agus menatap nyalang ke arah Barata seakan mereka musuh bebuyutan.

Deg

Barata benar-benar kaget dengan sisi lain dari sahabatnya itu, baru kali ini dirinya melihat Agus bersikap tempramental begitu. biasanya semarah-marahnya Agus, ia tidak akan beringas seperti itu! Tidak hanya Barata, Yono pun ikut terperangah tak percaya dengan tindakan yang dilakukan oleh sahabatnya yang tidak biasanya.

"Maaf Yon, maaf jika aku ada salah kata!" Ucap Barata memilih mengalah, walau sebenarnya ia tidak tau salahnya di sebelah mana. namun melihat keadaan sahabatnya itu nampak tidak baik-baik saja membuatnya tidak mau memperpanjang masalah.

Agus mendengus kesal. Wajahnya memerah sejak tadi, niatnya mengahiri hidupnya karena merasa sangat iri dengan keberhasilan yang di miliki oleh Barata. Dirinya yang sejak awal mengincar jabatan yang di miliki barata sekarang malah gagal mendapatkannya. Entah apa kelebihan Barata di banding dirinya, kenapa malah sahabatnya itu yang nampak biasa saja bisa mendapat jabatan setinggi itu?.

Yono menyenggol lengan Barata guna menyuruhnya keluar sebentar. Setelah Barata menatap padanya, Yono mengedipkan matanya lalu menggerakkan wajahnya ke arah pintu keluar. Barata paham laku beranjak dari sana dan menunggu Yono ikut keluar dan menjelaskan semuanya.

Setelah beberapa saat, Yono datang dan mulai berbicara padanya. "Bar kayaknya Agus butuh waktu untuk menenangkan diri. Jangan sampai ada yang tau soal kejadian ini, kasihan Agus jika ada yang tau soal dirinya tiba-tiba ingin mengahiri hidupnya sendiri."Ucap Yono.

Barata manggut-manggut. dan malam harinya mereka memutuskan untuk tidur di kamar yang sama sembari menunggu Agus, tapi sebelum itu Barata harus lebih dulu berbicara dengan Asti sang istri.

Malam harinya tiba. Seperti biasa, Asti menunggu Barata di dalam kamar dengan senyum yang merekah.

"Abang baru pulang?"Sapa Asti yang memiliki Laras ayu.

"Loh dek, kamu sudah datang? Aku kira masih nanti malam!"

Asti tersenyum seraya memijit kaki Barata yang sudah rebahan di atas kasur. "Bang agaknya sahabat Abang yang bernama Agus itu memiliki rasa iri sama Abang!"

"Apa maksudmu dek?"Ucap Barata seraya bangkit dari tidurnya dengan expresi kaget.

Asti tersenyum, ia berujar jika jabatan Barata naik karena imbal balik dari hasil menikahi dirinya. Dulu sebelum menikahi Asti yang nota Bene adalah seorang jin penghuni hutan yang berjuluk kuntilanak merah karena wujudnya yang sering kali nampak memakai baju merah. Bahwasanya siapa saja yang bersedia menikahi bangsa mereka akan mendapatkan kesejahteraan hidup. Ya sebagaimana seperti pesugihan. terbukti karir Barata melaju pesat beda dengan kedua temannya setelah menjalani biduk rumah tangga dengan istri ghaib nya. Tentu saja hal itu membuat salah salah satu dari sahabatnya yang bernama Agus nampak iri ke pada Barata saat ini!.

"Lalu aku harus bagaimana dek?" Ucap Barata dengan kembali merebahkan dirinya seraya menatap langit-langit kamarnya. Ia nampak sedang berfikir namun entah apa hanya dirinya sendiri yang tau.

Asti tak menjawab. Ia hanya tersenyum seraya merayu Barata untuk memuaskan batinnya seperti biasa, ya entah sadar atau tidak mereka hampir setiap malam melakukannya sebagai syarat untuk keberhasilan Kariernya.

Flashback On.

Awalnya niat Barata ingin kabur setelah di tangkap oleh para pengawal dari kerajaan jin itu karena menolak menikahi Asti sebagai syarat kebebasannya. Namun setelah itu entah apa yang membuat raja jin penguasa hutan mendatanginya kembali guna melakukan negoisasi.

"Lepaskan dia!" Ucap sang raja.

Seluruh pengawal itu patuh dan melepaskan ikatan tali yang ada di tangan dan tubuh Barata.

Bruk

Barata terduduk lemah, ia kelelahan setelah di seret paksa oleh pengawal dari kerajaan Ghaib b itu.

"Ku berikan satu kesempatan. Dan kali ini jika kau tidak mau maka aku akan benar-benar membuatmu tetap tinggal di sini menjadi pelayan kami!" Tegas sang Raja yang tiba-tiba wajahnya berubah penuh dengan bulu dan tubuhnya menghitam.

Barata bergidik ngeri, wajahnya pias karena ketakutan. baru kali ini ia melihat mahluk menyeramkan itu.

"Ku beri kau pilihan. Nikahi puteri keduaku, lalu akan ku jamin kehidupanmu di dunia."Ucap Raja setan itu.

Glek

Barata menelan ludahnya kasar, jika ia menolak maka kesempatannya kembali ke Dunia nyata akan sirna. Namun jika menikahi putri raja setan itu maka ia bisa bebas dari sana. Awalnya hanya itu yang ia pikirkan, tapi nyatanya setelah ia menikahi Asti dan bisa keluar dari kerajaan Ghaib itu. Asti tetap menuntutnya dan mengikuti kemanapun ia pergi. Menikahi artinya juga sama dengan di dunia nyata yaitu memberikan nafkah batin ke pada sang istri, namun tidak dengan nafkah lahir. Karena Asti adalah bangsa jin. Namun seperti manusia biasa Barata juga ingin memiliki pasangan manusia tapi tidak berani berbicara pada Asti sejauh ini.

Flashback Off

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!