Naik jabatan

...🔥🔥🔥🔥...

Setelah merayu Agus yang sempat marah pada mereka. kini Yono dan juga Barata bisa tersenyum tenang karena sahabatnya Agus sudah mau berbicara seperti biasa dengan mereka.

"Bagaimana keadaanmu Gus?" Tanya Barata pada sahabatnya Agus.

"Ya seperti yang kalian lihat. Aku baik-baik saja!"Gumam Agus sedikit sensi.

Yono dan Barata nampak kaget dan saling pandang dengan respon sahabatnya yang berbeda dari biasanya. Agus yang biasanya ramah, sekarang menjadi sangat sensitif jika di ajak bicara.

"Oh iya, maaf Gus kami hanya ingin memastikan saja!"Jawab Barata sembari tersenyum canggung.ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa tidak enak dengan respon sahabatnya yang ketus.

Barata lalu menyenggol lengan Yono yang duduk di sampingnya guna membuat sahabatnya itu maj menoleh kepadanya. Sukses, Yono langsung menoleh kepada Barata yang saat ini mendekatkan bibirnya ke arah telinga Yono.'"Yon lebih baik kita ijin pulang saja, Agaknya Agus tidak terlalu suka jika kita berlama-lama berada di rumahnya!"Ucap Barata dengan berbisik.

Barata merespon ucapan sahabatnya itu dengan Menganggukkan kepala, Agaknya ia juga merasakan hal yang sama dengan Barata. melihat respon Yono yang setuju, Barata menjauhkan badanya dari sisi Yono agar tidak terlalu ketara jika mereka tadi sempat berbicara walau hanya dengan cara berbisik.

"Ehem" Dehem Barata memberi kode kearah Yono untuk segera berpamitan.

Yono paham, laku mulai berbicara."Ya Udah kalau kamu sudah sehat, kami mau pamit langsung pulang karena besok kita akan balik ke mess buat bekerja kan!" Ucap Yono bermaksud pamitan.

"Ya." Jawab Agus singkat. namun anehnya sejak tadi sahabat mereka itu tidak pernah mau menatap ke arah mereka.

Buru-buru Barata menarik tangan Yono guna keluar dari rumah Agus. Agaknya sahabat baiknya itu merasa kurang nyaman dengan sambutan Agus yang sedikit berbeda. Sesampainya di depan rumah, tidak sengaja keduanya berpapasan dengan bapak Agus yang baru saja kembali dari ladang.

"Loh kok cepat? kenapa tidak nunggu sampai dhuhur saja baru pulang?"Ucap bapak Agus menawarkan.

"Maaf pak, kami tidak bisa lama-lama. Mengingat besok kami harus segera kembali bekerja. Tadi saja bos kami sudah wanti-wanti untuk tepat waktu kembali ke mess!" Ucap Barata memberi alasan.

"Ohh begitu? Yaudah hati-hati di jalan. Salam buat orang tua kalian."Ucap Bapak Agus dengan sangat Ramah.

"Iya pak terimakasih. Mari pak, Assalamualaikum." Ucap Yono dan Barata bersamaan.

Bapak Agus manggut-manggut. Ia tidak berbicara lagi setelah kedua teman anaknya pergi meninggalkan kediamannya. Barata terus saja menarik tangan Yono sampai ke depan gang Rumah milik Agus hingga membuat Yono merasa sedikit Resah.

Dengan jengkel Yono menghempaskan genggaman tangan sahabatnya sembari berucap." Lepas Bro, Kamu itu udah kayak kereta saja hobby nya gandengan! Malu bro di lihatin orang-orang sejak tadi!" Ucap Yono dengan ketus.

"Hehehe Yo maaf Yon. Habisnya aku gak sabaran lihat jalanmu kayak bukecot (siput) kayak gitu!"Kilah Barata sembari menyengir kuda.

"Sialan."Hardik Yono sedikit kesal, sembari menepuk keras lengan sahabat yang menurutnya tidak punya ahlakk itu.

Bukk

"Aduh sakit Yon. Tega benar sama sahabat mu yang tampan ini!" Gerutu kesal Barata sembari mengusap lengannya.

"Makanya kalau bicara itu jangan sembarangan. Pantas saja hilang di tengah hutan, mulutmu itu Lo memang susah sekali di saring!" Ketus Yono sembari meninggalkan Barata yang asik menyengir kuda sejak tadi.

"Woy Yon tungguin!" Teriak Barata sembari berlari menyusul Yono yang sudah berjalan menjauh untuk mencegat ojek.

Keduanya akhirnya menumpang ojek guna kembali ke rumah mereka yang tidak begitu jauh dari rumah Agus. mereka adalah anak perantauan yang tinggal di desa yang sama, karena itu mereka bisa menjadi sahabat setelah bertemu di tempat kerja yang sama.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Dua hari kemudian Hari pun berjalan dengan semestinya, Barata,Agus dan Yono sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Namun di sini ada yang aneh dengan sikap Barata dan Agus. Barata setelah kembali ke mess tidak pernah mau satu kamar lagi dengan mereka, begitupun juga Agus yang memilih berpisah kamar dengan kedua temanya. Akhirnya sekarang mereka menempati kamarnya Sendiri seperti dulu.

Berbeda dengan Barata yang menginginkan kamar tersendiri karena sudah memiliki istri. Walaupun hanya sekedar istri Gaib, tapi tetap saya Asti menginginkan tempat tersendiri untuk berduaan dengan suami manusianya yaitu Barata. Layaknya suami istri normal, mereka juga sering melakukan hal-hal sewajarnya hubungan suami istri biasanya. semenjak menikahi Asti, karier Barata melesat cepat hingga membuatnya langsung di angkat menjadi seorang kepala divisi perencanaan.

Hal itu sontak membuat dua sahabatnya nampak terkejut tak menyangka. Mereka yang awalnya karyawannya biasa, tiba-tiba salah satu dari mereka di tunjuk menjadi kepala divisi perencanaan."Gila ini benar-benar gila, bagaimana mungkin Karir Barata sekujur itu?"Pikir Agus sedikit menyimpan rasa iri.

Berbeda dengan Agus. Yono merasa itu adalah rejeki untuk sahabatnya, ia berfikir jika nanti sahabatnya menjabat maka karir mereka juga akan terbaru oleh sahabatnya itu. Pada dasarnya Yono memang orang yang biasa saja, beda dengan Agus yang sangat ambisius.

Yono menghampiri sahabatnya Barata guna mengucapkan selamat atas keberhasilannya mendapatkan promosi baru menjadi kepala bagian perencanaan, ia ikut bahagia akan keberhasilan sahabatnya itu."Selamat ya Bro, semoga sukses di jabatan yang baru!" Ucap Yono sembari menepuk pundak Barata dengan bahagia.

"Makasih bro!" Ucap Barata sembari tersenyum, lalu mereka saling berpelukkan sebagai penyalur kebahagian yang mereka rasakan.

"Loh di mana Agus?" Tanya Barata yang tidak melihat keberadaan sahabatnya yang satu itu di sana. Barata terus mencoba mencari ke sana kemari guna memastikan keberadaan sabatnya itu.

"Perumahan saja kamu mencarinya. Tadi dia sudah berpamitan padaku untuk kembali lebih dulu ke mess!" Ucap Yono dengan berbohong. Ia melakukan itu Agar tidak melukai hati sahabatnya jika tau kalau Sahabat mereka Agus nampak tidak senang dengan kenaikan pangkat yang di dapat oleh Barata.

"Loh kok tumben balik lebih dulu tanpa menunggu kita? Bukannya tu anak paling penakut di antara kita?Ucap Barata dengan expresi wajah penuh tanya di campur bingung.

"Sudah biarkan saja, mungkin dia lagi kurang enak badan. Kita bawakan saja makanan kesukaannya ke mess, kau yang terakhir ya?" Ucap Yono berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Cih. Itu sih maumu saja!" Sindir Barata dengan tersenyum mengejek ke arah Yono. Namun tetap saja ia menuruti apa saran sahabatnya itu untuk membawakan makanan untuk teman mereka yang bernama Agus. itung-itung traktiran naik jabatan pikirnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!