“Kemana kita Tuan ?”
“Balik ke kantor Joe.”
Greg menatap keluar jendela sambil menopang dagunya. Joe yang duduk di kursi pengemudi sempat melihat beberapa kali pria di sampingnya menghela nafas berat.
Tidak ada percakapan di antara keduanya bahkan begitu sampai di kantor, Joe sengaja membiarkan tuannya sendirian di ruang kerja.
Greg mengeluarkan dokumen yang dibawakan Kristin sambil berdiri menatap keluar jendela besar.
Segudang rasa penyesalan memenuhi hatinya karena ternyata sudah lama mertuanya tahu soal salah paham Greg tentang kematian orangtuanya.
Pram dan Bina membesarkanmu dengan baik, Greg karena jauh di lubuk hatimu kamu adalah orang yang sangat baik.
Papi percayakan Mia, satu-satunya milik papi yang paling berharga kepadamu. Mulutmu mungkin selalu berkata membencinya tapi sikapmu yang selalu sabar menghadapi Mia adalah bukti ketulusanmu padanya.
Maaf kalau semua ini membebanimu. Hanya kamu yang papi percaya bisa membantu Mia mengatasi keserakahan Hendrik.
Keputusan akhirnya ada di tangan kalian berdua.
Di balik surat tulisan tangan itu, Juan Permana sudah merubah surat wasiatnya dengan menambahkan beberapa syarat baru saat tahu Mia tengah hamil.
Greg kembali menghela nafas usai membaca perubahan surat wasiat yang disahkan oleh kantor pengacara Radit namun tidak ada yang tahu dimana surat aslinya berada.
Menilik isinya, Hendrik tidak akan mendapatkan apapun apalagi kalau sampai terjadi sesuatu pada Mia dan anak-anaknya, itu sebabnya Greg yakin saudara sepupu Juan Permana itu sangat menginginkan perubahan wasiat yang asli untuk dimusnahkan.
Sekarang Greg paham kenapa Hendrik membiarkan Mia dan si kembar hidup baik-baik saja bahkan cenderung mengawasi ketiganya supaya tidak terjadi sesuatu pada mereka, sampai menempatkan orang untuk mengawasi dimana pun Mia berada.
Greg kembali menghela nafas. Perasaannya sesak dengan rasa malu karena sudah salah paham dengan Juan Permana hingga membuat Mia hidup menderita.
Lamunan Greg terganggu saat handphonenya bergetar di atas meja. Ada panggilan dari Juwita yang enggan dijawabnya lalu tidak lama notifikasi pesan dari nama yang sama masuk dan terlihat di layar handphone Greg.
Temui aku malam ini di Hotel RC
Ada klien penting yang ingin langsung bertemu denganmu
Aku juga punya informasi soal laki-laki yang selalu mendekati istrimu.
Greg menekan interkom dan menyuruh Joe masuk. Juwita bukan masalah yang perlu dikhawatirkan namun cukup mengganggu dan toxic dalam hidup Greg.
“Joe, temani aku menemui Juwita malam ini dan kumpulkan bukti-bukti kasus Handoyo di perusahaan. Aku akan membuat mereka bungkam dan pergi dari perusahaan ini selamanya. Persiapkan semuanya, aku yakin kamu bisa menebak apa yang akan dilakukan Juwita kalau sampai aku menemuinya malam ini.”
“Saya kurang paham Tuan.”
“Joe, bukan kali ini saja kamu membantuku membereskan masalah perempuan seperti Juwita kan ? Kalau perlu cari seorang profesional karena dia pasti membayar mahal sewa kamar di hotel RC.”
Joe tersenyum setelah paham dengan maksud tuannya.
“Akan saya persiapkan semuanya Tuan.”
“Kita ikuti permainan sandiwara Juwita kali ini supaya dia berhenti mengganggu hidupku,” ujar Greg sambil menarik satu sudut bibirnya.
*****
“Greg !”
Greg menatap wanita yang melambaikan tangan dengan wajah datar. Sedikit perubahan rencana hingga Greg memutuskan untuk datang sendiri ke hotel.
“Mana klien yang kamu bilang ingin bertemu ?”
Greg menautkan alis saat melihat Juwita hanya sendirian duduk di meja restoran.
“Belum lama pergi. Aku sudah membereskan semuanya dia setuju untuk membeli produk kita bahkan tidak keberatan untuk melakukan kontrak service selama setahun.”
“Kalau begitu tidak ada gunanya lagi kita bertemu malam ini.”
Greg langsung berbalik badan namun langkahnya tertahan oleh Juwita.
“Greg, apa pesanku masih kurang jelas ? Selain membahas pekerjaan, aku ingin berbagi informasi tentang laki-laki yang mendekati istrimu. Aku bahkan melihat mereka sedang berduaan sambil makan di belakang kantor Om Hendrik tadi siang.”
Ekspresi wajah Greg mulai berubah. Ia melepaskan pegangan Juwita dan menarik kursi di seberang wanita itu yang langsung tersenyum lebar.
“Jangan bertele-tele, informasi apa yang kamu punya ?”
“Pesanlah makanan atau minuman dulu, aku yang traktir sekalian merayakan klien baru yang aku dapatkan.”
“Selama orang itu belum melakukan pembelian maka bagiku dia hanya sekedar prospek bukan klien.”
“Greg, tidak bisakah kamu membuatku merasa senang dan bangga sekali-kali ?”
“Tidak.”
Juwita cemberut namun pelan-pelan tersenyum saat Greg memanggil pelayan untuk memesan minuman untuknya.
“Informasi apa yang kamu punya ?”
Rasanya Greg sudah tidak tahan melihat bahasa tubuh dan cara bicara Juwita yang dibuat-buat namun mengingat kalau malam ini ia akan mengakhiri kegilaan Juwita, Greg hanya menatap dengan wajah datar sambil menahan rasa mual dan geli.
“Pria itu…”
“Firman namanya,” potong Greg dengan nada mulai tidak sabar.
“Ya Firman. Aku dapat informasi kalau ia adalah kaki tangan Om Hendrik dan sudah lama dia suka pada istrimu tapi tidak pernah mendapatkan tanggapan. Sekarang Om Hendrik menjanjikan posisi yang lebih tinggi dan tentu saja kenaikan gaji kalau Firman berhasil membuat Mia jatuh cinta padanya yang berarti memisahkanmu dari anak-anakmu.”
Dasar wanita ular, kamu sendiri yang menjanjikan Firman akan memberikan kenaikan jabatan dan gaji kalau berhasil merebut Mia dariku !
“Lalu istimewanya dimana ? Aku pastikan dia tidak akan mudah membuat Mia jatuh cinta padanya karena sejak dulu, sekarang maupun di masa depan, Mia hanya mencintaiku !” tegas Greg dengan wajah yang tidak bisa terbantahkan.
Juwita malah tertawa membuat Greg mengerutkan dahinya.
“Pria naif !” ejek Juwita.
“Dalam hidupmu hanya laki-laki model Joe yang kamu kenal dengan baik dan tidak pernah akan berpikir kalau cinta sudah bicara dan membuat gelap mata, seseorang bisa melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya. Apalagi saat mendapatkan istrimu, Firman juga mendapatkan karir bagus dan pendapatan yang membuatnya hidup lebih dari sekedar tenang.”
“Apa maksudmu ?”
“Informasiku jadi istimewa karena Firman minta bantuan kenalanku untuk mencari jalan mendapatkan istrimu dengan guna-guna.”
“Ini jaman modern, tidak akan semudah itu ia melakukannya.”
“Kamu yakin lebih suka membuktikannya daripada mencegah pria itu melakukannya pada rumahtangga kalian ?”
Greg terdiam, ia meraih gelas minumannya dan meneguknya sedikit.
“Cara apa yang kamu tawarkan ?” tanya Greg dengan suara pelan.
“Aku akan membantumu tapi malam ini tolong berikan sedikit senyummu dan nikmati kebahagiaan bersamaku karena aku berhasil mendapatkan klien tanpa bantuan siapapun.”
Greg menghela nafas, tidak mengiyakan atau menolak dan membiarkan Juwita memanggil pelayan untuk memesan 2 gelas minuman beralkohol.
“Aku ke toilet sebentar,” ujar Juwita sambil beranjak dari kursinya.
Greg hanya mengangguk dan meraih handphonenya yang ada di atas meja. Hatinya gelisah karena pesan yang dikirim untuk Mia hanya centang 1.
Greg sudah menghubungi kedua anaknya yang justru balik bertanya dimana mami mereka karena sampai saat ini belum kembali ke apartemen.
“Greg !”
Greg menoleh dan pura-pura terkejut melihat Juwita sudah duduk lagi di hadapannya dan ada 2 gelas minuman baru tersaji di meja.
“Please, untuk malam ini.”
Juwita memohon sampai menangkup kedua tangannya dan memasang wajah memelas.
Greg mengangkat kedua alisnya dan meraih gelas minuman yang sudah dipesan Juwita untuknya lalu meneguknya hingga setengah.
”Kamu tidak minum ?”
“Eh iya…”
Juwita meneguk minumannya setengah dengan senyuman yang terus tersungging di bibirnya.
Tidak sampai sepuluh menit, Greg tampak gelisah dan menggulung lengan kemejanya.
“Kamu kenapa Greg ?”
“Badanku mendadak panas.”
“Mau aku antar ke kamar mandi ?”
Greg menatap Juwita dengan alis menaut lalu menganggukkan kepalanya. Wajah Greg mulai memerah dan kedua kancing kemejanya sudah terbuka.
Keduanya beranjak bangun dan kali ini Greg tidak protes saat Juwita memegang lengannya, menuntun pria itu keluar dari restoran.
Akhirnya aku berhasil menundukanmu malam ini, Greg ! Aku akan membuatmu terikat padaku seumur hidup !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lilik Juhariah
ba si , begini terus ,
2024-03-16
1
Herman Lim
kyk gred haya pura2 terpedaya asli mah ga
2024-03-14
2
Fera Susanti
Greg nya pura2 kn???..aaah klo sampe kejebak..g seru...
2024-03-14
1