Alasan Joe

“Greg, kamu sudah pulang dari rumah sakit ? Kenapa nggak bilang-bilang dan seharusnya hari ini…”

Greg menghela nafas lalu memberi isyarat pada Joe yang berjalan di sebelahnya.

“Maaf Nona, kita sedang di kantor, harap anda menjaga sikap dan tidak memanggil Tuan hanya nama saja.”

Juwita ingin protes namun tatapan beberapa karyawan yang baru datang membuat wanita itu mundur dan mengalah karena tidak ingin dipermalukan di depan banyak orang.

“Siapa orang itu ?” tanya Greg saat keduanya sudah keluar dari dalam lift.

“Maksud Tuan ?”

“Aku sudah mengenalmu lebih dari 10 tahun Joe, jadi aku tahu persis kalau dirimu tidak cukup pandai berbohong padaku. Aku melihat laki-laki itu memberikan amplop yang ada di tanganmu sekarang.”

“Bukankah Tuan merasa tidak memerlukan informasi apapun soal Nona Mia ?”

“Sudah aku duga kalau seorang Joe tidak akan benar-benar menuruti perintahku,” Greg tertawa sambil menggerakan telunjuknya ke arah Joe.

“Saya hanya ingin memastikan dan mengumpulkan data seakurat mungkin supaya Tuan tidak salah dalam mengambil keputusan.”

Greg tersenyum simpul dan memberi isyarat supaya Joe langsung masuk ke ruangannya.

“Well Joe, kenapa aku masih berpikir kalau kamu sangat peduli pada Mia. Yakin kalau kalian tidak punya hubungan spesial ?”

“Yakin, seribu persen Tuan.”

Greg mengernyit dan menunjukkan ekspresi kalau dia tidak terlalu yakin dengan jawaban Joe.

“Sebetulnya saya sudah berjanji pada Tuan Juan untuk tidak menceritakan masalah ini pada Tuan tapi saya yakin beliau pasti mengerti kalau sudah saatnya Tuan mengetahui kebenaran-kebenaran yang tersembunyi.”

“Jangan bilang selama ini kamu seperti double agent ?”

“Bukan itu maksudnya,” sahut Joe sambil menggeleng.

“Anda sudah tahu kalau biaya pendidikan saya ditanggung oleh Tuan Juan. Tapi diam-diam beliau juga membantu menyekolahkan kedua adik saya sampai mereka jadi sarjana tanpa ikatan kontrak kerja atau apapun.

Nyonya Emi pun sangat peduli pada orangtua saya sampai mengajak Nona Mia mengunjungi mereka bahkan membelikan mesin jahit supaya ibu bisa mencari tambahan penghasilan.

Dua minggu sebelum Tuan meninggalkan Nona Mia, Nyonya Emi minta saya menemuinya. Sepertinya beliau sudah punya firasat akan terjadi sesuatu pada rumah tangga putrinya.

Bukan Nona Mia yang beliau pikirkan tapi Nyonya minta agar saya bisa mendampingi Tuan dalam keadaan apapun karena beliau bilang, Tuan Greg tidak punya siapa-siapa lagi yang bisa dipercaya dan dijadikan tempat untuk bersandar.

Nyonya Emi bahkan minta maaf kalau permintaannya membuat saya tertekan.”

”Jadi kamu terpaksa menjadi asistenku selama ini ?”

“Tentu saja tidak, Tuan. Saya melakukannya atas keinginan sendiri dan karena saya tidak akan pernah lupa kalau Tuan pernah menyelamatkan saya.”

“Kenapa kamu tidak pernah cerita masalah ini ?”

“Karena Tuan dan Nyonya Juan minta supaya saya merahasiakannya dari anda. Mereka tidak mau Tuan merasa selalu diawasi hingga membuat kesalahpahaman di antara Tuan dan Tuan Juan semakin memburuk.”

“Kesalahpahaman apa ?”

“Maaf karena saya tidak berani bertanya pada Tuan Juan saat itu.”

Greg menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

“Lalu informasi apa yang kamu dapatkan di dalam amplop itu ?”

Joe membuka amplop cokelat yang dibawanya dan mengeluarkan semua isinya.

Greg berdecak kagum sambil menggelengkan kepala karena asistennya selalu berhasil mendapatkan informasi yang diinginkannya dalam waktu singkat.

”Nona Mia melahirkan Langit dan Senja sekitar sebulan setelah meninggalnya Tuan dan Nyonya Juan atau 7 bulan setelah berpisah dengan Tuan. Ini bukti surat keterangan lahir dari rumah sakit dan nona tetap mencantumkan nama Tuan sebagai ayahnya.”

Greg tersenyum sinis dan meletakkan dokumen yang diberikan oleh Joe.

“Nona Mia sempat mengalami depresi karena sebulan setelah ia melahirkan, rumah keluarga yang ditempatinya habis terbakar. Tidak ada korban jiwa karena hanya tinggal 1 orang pelayan yang berhasil menyelamatkan diri tapi Nona Mia kehilangan seluruh harta bendanya termasuk barang-barang kedua bayinya.”

“Kenapa aku tidak pernah mendengar berita itu ?”

“Tuan Hendrik yang mengatur supaya tidak ada pemberitaan lagi soal keluarga Juan Permana. Sejak saat itu juga, Tuan Hendrik mengambil alih semuanya hingga sekarang. Lahan bekas rumah Tuan Juan sudah dijual dan hasilnya dibagi 2 untuk Nona Mia dan sebagian besar untuk menambah modal usaha yang menurut Tuan Hendrik terancam bangkrut.”

“Om Hendrik ? Bagaimana bisa urusan perusahaan jatuh ke tangannya padanya padahal dia hanya sepupu Pa… maksudku Juan Permana.”

“Nona Mia sempat menandatangani surat kuasa untuk Tuan Hendrik. Saya akan mencari tahu masalah surat kuasa itu.”

“Cari tahu lebih detil soal perusahaan yang dikelola Om Hendrik. Aku tidak yakin kalau dia mengurusnya dengan baik.”

“Baik Tuan.”

“Lalu bagaimana kehidupan Mia dan anak-anak itu ? Apa mereka hidup layak selama ini ?”

Akhrinya anda bertanya juga tentang mantan istri dan anak-anak anda, Tuan Greg.

“Sejak kehilangan rumah, Nona Mia ditemani Sumi memilih pergi keluar kota dan menetap di sana tapi di kota mana tepatnya, saya belum dapat info. Baru 2 tahun belakangan ini Nona Mia kembali ke Jakarta dan bekerja sebagai guru di sekolah Langit dan Senja. Mereka menempati rumah kontrakan tidak jauh dari tempat tinggal Juwita.”

Greg beranjak bangun lalu berdiri di depan jendela besar yang ada di belakang mejanya sambil menatap keluar.

“Joe, tolong jujur padaku sebagai teman. Apa menurutmu kedua anak itu adalah darah dagingku ?”

“Saya yakin sepenuhnya kalau Langit dan Senja adalah anak kandung anda Tuan.

Nona Mia memang masih cukup muda saat menikah dan gadis-gadis seumurnya senang akan kebebasan tapi semua orang tahu dan yakin kalau Nona Mia tidak pernah melanggar aturan dan sangat mencintai anda.”

Joe bisa melihat bahu Greg naik turun karena beberapa kali menarik nafas panjang.

“Suruh Juwita kemari sekarang !”

Joe terlihat bingung sampai dahinya berkerut. Greg berbalik badan dan tersenyum tipis.

“Saat di ruman sakit, Langit sempat bilang anak Juwita sudah pamer pada teman-temannya kalau aku adalah calon ayah sambungnya. Aku hanya ingin menegaskan pada Juwita supaya berhenti menyebarkan gosip yang membuat orang salah paham.”

“Akan saya minta Juwita datang sekarang.”

Tidak sampai 5 menit, Joe sudah kembali masuk ke dalam ruangan Greg sambil membawa tab-nya.

“Juwita mendadak ijin keluar kantor. Menurut temannya, Juwita diminta datang ke sekolah karena anaknya terlibat perkelahian.”

“Siapkan mobil, kita susul ke sana. Kamu tahu dimana sekolah anaknya kan ?”

“Tapi Tuan kenapa….”

“Anak dan ibu itu sering semena-mena pada Langit dan Senja dan aku yakin anak itu berkelahi dengan Langit.”

Joe segera menghubungi sopir pribadi Greg untuk membawa mobil ke lobi.

“Tuan tidak bermaksud untuk membantu Juwita….”

“Tentu saja tidak Joe ! Anakku Langit dan Senja bukan Ferdi. Tidak akan kubiarkan mereka terus menghina anakku.”

Joe yang berdiri di belakang Greg langsung tersenyum tipis sambil menundukkan wajah.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

hahhhh
sadar jg ternyata si Greg...
😃😀🤣🤣

2024-05-16

1

nining

nining

haih.....bp greg baru siuman nih....ngaku langit senja anak. ....selama ini kmn aja pa? sebel banget

2024-02-29

2

lihat semua
Episodes
1 Hati yang Mengeras
2 Setelah 7 Tahun
3 Bertemu
4 Suara Hati
5 Alasan Joe
6 Mereka Anakku
7 Kejujuran Langit
8 Bertemu Saingan
9 Para Musuh
10 Aku Suamimu
11 Pe-De-Ka-Te
12 Pelindung
13 Siapa Firman ?
14 Bertemu Om Hendrik
15 Pindah
16 Ungkapan Firman
17 Dilema Mia
18 Pelakor atau Mantan ?
19 Mengurai Masalah
20 Senjata Makan Tuan
21 Membasmi Pengerat
22 Keruwetan Mia
23 Kejujuran Hati
24 Maaf untuk Lukamu
25 Aku Masih Ragu
26 Bukti Baru
27 Bertemu Kristin
28 Kekhawatiran
29 Kekesalan Anne
30 Hati Maunya Apa ?
31 Aku Cemburu ?
32 Temuan Baru
33 Bukan Pelakor
34 Makan Siang
35 Kencan
36 Curhatan Hati
37 Joe & Kristin
38 Adik dan Kakak
39 Keluarga
40 Kekecewaan Greg
41 Curhatan Greg
42 Mia Menghilang
43 Hasutan
44 Dilema
45 Memulai Misi
46 Penangkapan
47 Kedatangan Kristin
48 Pengakuan Mengejutkan
49 Ketahuan
50 Perang Dingin
51 Bertemu Peter
52 Mami Sayang Papi
53 Wanita 3 Tahun Lalu
54 Dua Empat Lima
55 Bukan Urusanku
56 Tergoda
57 Penegasan
58 Memastikan
59 Permintaan Kristin
60 Nasehat Teman
61 Permintaan Maaf
62 Welcome to Bali
63 Memulai Kembali
64 Tentang Malam Pertama
65 Kado Istimewa
66 Cerita Mia
67 Kecelakaan Kristin
68 Perasaan Joe
69 Joe yang Menyebalkan
70 Kehangatan Cinta
71 Obrolan Joe dan Kristin
72 Belajar Terbiasa
73 Pria Baper
74 Hati yang Ikhlas
75 Dulu dan Sekarang
76 Karyawan Baru
77 Calon Suami
78 Makan Siang
79 Menyerah
80 Ungkapan Hati Kristin
81 Wanita Penggoda ?
82 Cinta Lama
83 Kecewa
84 Seharusnya Bahagia
85 Siap Nikah
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hati yang Mengeras
2
Setelah 7 Tahun
3
Bertemu
4
Suara Hati
5
Alasan Joe
6
Mereka Anakku
7
Kejujuran Langit
8
Bertemu Saingan
9
Para Musuh
10
Aku Suamimu
11
Pe-De-Ka-Te
12
Pelindung
13
Siapa Firman ?
14
Bertemu Om Hendrik
15
Pindah
16
Ungkapan Firman
17
Dilema Mia
18
Pelakor atau Mantan ?
19
Mengurai Masalah
20
Senjata Makan Tuan
21
Membasmi Pengerat
22
Keruwetan Mia
23
Kejujuran Hati
24
Maaf untuk Lukamu
25
Aku Masih Ragu
26
Bukti Baru
27
Bertemu Kristin
28
Kekhawatiran
29
Kekesalan Anne
30
Hati Maunya Apa ?
31
Aku Cemburu ?
32
Temuan Baru
33
Bukan Pelakor
34
Makan Siang
35
Kencan
36
Curhatan Hati
37
Joe & Kristin
38
Adik dan Kakak
39
Keluarga
40
Kekecewaan Greg
41
Curhatan Greg
42
Mia Menghilang
43
Hasutan
44
Dilema
45
Memulai Misi
46
Penangkapan
47
Kedatangan Kristin
48
Pengakuan Mengejutkan
49
Ketahuan
50
Perang Dingin
51
Bertemu Peter
52
Mami Sayang Papi
53
Wanita 3 Tahun Lalu
54
Dua Empat Lima
55
Bukan Urusanku
56
Tergoda
57
Penegasan
58
Memastikan
59
Permintaan Kristin
60
Nasehat Teman
61
Permintaan Maaf
62
Welcome to Bali
63
Memulai Kembali
64
Tentang Malam Pertama
65
Kado Istimewa
66
Cerita Mia
67
Kecelakaan Kristin
68
Perasaan Joe
69
Joe yang Menyebalkan
70
Kehangatan Cinta
71
Obrolan Joe dan Kristin
72
Belajar Terbiasa
73
Pria Baper
74
Hati yang Ikhlas
75
Dulu dan Sekarang
76
Karyawan Baru
77
Calon Suami
78
Makan Siang
79
Menyerah
80
Ungkapan Hati Kristin
81
Wanita Penggoda ?
82
Cinta Lama
83
Kecewa
84
Seharusnya Bahagia
85
Siap Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!