“Loh, kamu siapa ?” tanya Mia dengan mata membola.
Wanita berpenampilan modis itu ikut membelalakan mata karena tidak menyangka akan melihat sosok wanita lain saat membuka pintu ruangan.
“Kamu siapa ?” wanita itu balik bertanya.
Mia menggerakan kepalanya ke samping dan menautkan alis melihat penampilan Greg yang sedang melakukan panggilan telepon.
Ada degup yang tidak menentu mulai mengganggu hati dan pikiran Mia saat melihat 3 kancing kemeja Greg terbuka, dasi terlepas meski masih menggantung di lehernya dan satu bagian tangannya masih digulung. Rambut Greg pun seperti habis dibasahi air.
“Aku Mia.”
Mia menghela nafas saat wanita itu menatapnya dari ujung kepala sampai kaki.
“Greg dia…”
“Mia, kok tumben kemari nggak kasih kabar ?” tanya Greg usai mengakhiri pembicaraan di telepon.
“Coba periksa handphone kamu ! Aku juga menghubungi dan mengirim pesan pada Joe tapi tidak ada yang dibalas.”
“Ada masalah penting ?” tanya Greg sambil merapikan gulungan kemejanya.
“Tidak juga.”
“Kalau begitu aku jalan dulu. Ada urusan penting yang harus aku bereskan segera. Sampai nanti malam ya. Ayo Kristin !”
Greg hanya mengusap pipi Mia sekilas lalu bergegas menuju lift diikuti wanita yang dipanggilnya Kristin. Mia masih terpaku berdiri di depan pintu ruangan Greg yang terbuka.
“Mia !”
Mia terkejut saat Greg kembali namun hanya melongok dari pembatas dinding.
“Mau turun bareng ?”
“Eh..aku… Aku mau ke toilet dulu. Kamu duluan aja.”
“Oke kalau begitu. Kalau aku pulang terlalu malam, kita bicara besok pagi.”
“Iya gampang.”
Greg sempat melambaikan tangan sebelum berlalu sementara Mia kembali menghela nafas sambil menatap kantong kertas yang dibawanya.
Rencananya ingin memberi kejutan untuk Greg dengan membawakan makan siang gagal total, pria itu malah memberi kejutan yang membuat hatinya tidak karuan.
Kenapa alam seolah tidak mendukung saat Mia ingin mencoba berdamai kembali dengan Greg ?
***
“Tumben banget kamu membuatkan aku makan siang begini. Buatan sendiri pula, yakin buat aku bukan Greg ?” tanya Firman dengan mata berbinar saat membuka kotak makan yang diberikan Mia.
“Masih menganggapku teman ?” tanya Mia dengan nada jutek.
“Kan udah bilang, maunya lebih dari teman, gimana dong,” sahut Firman sambil tertawa.
“Dikasih ati minta ampla juga ?” cibir Mia.
“Aku makan ya. Kamu sendiri nggak makan siang ?”
“Sudah sama Langit dan Senja sebelum kemari.”
Firman hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum dan mulai menyuap makanan yang dibawakan Mia.
“Masakanmu masih belum berubah meskipun belakangan aku sudah jarang menikmatinya. Apalagi sekarang kamu tinggal dengan “suami”, makin tidak mungkin lagi aku makan di rumahmu.”
“Bisa diatur, aku akan buat Greg mengijinkanmu bertamu ke tempat kami.”
Mia tersenyum saat melihat Firman begitu menikmati makanan hasil masakannya yang seharusnya disiapkan untuk Greg.
“Kenapa sedih begitu ? Gagal membawakan Greg makan siang ?”
“Nggak !”
“Aku tuh sangat mengenalmu, Mia dan kamu tidak pintar berbohong,” sahut Firman sambil terkekeh.
“Berarti kamu sungguh-sungguh temanku,” ujar Mia sambil mengacungkan jempolnya.
“Greg makan siang dengan perempuan lain ?”
“Kok kamu tahu ?” Mata Mia sampai membola.
“Ada tulisan di wajahmu jadi aku mudah membacanya,” ledek Firman.
“Salahku juga nggak buat janji dulu sama Joe.”
“Terus ?”
“Pingin tahu banget ?”
“Iya aku kepo banget nih. Siapa tahu perempuan itu mantannya Greg jadi peluangku semakin besar.”
“Jangan bermimpi terlalu tinggi,” ujar Mia sambil menyikut lengan Firman.
”Lebih baik hidup punya harapan dan mimpi daripada pasrah tanpa usaha.”
“Sok bijak deh,” cebik Mia.
“Terus gimana ceritanya ? Jadi curhat nggak ? Aku nggak keberatan jadi tempat mencurahkan uneg-unegmu.”
“Nggak nyangka kamu begitu kepo !”
Mia menggerutu sambil mengambil kotak makan yang sudah kosong dan merapikan kembali ke dalam kantong kertas yang dibawanya.
“Wanita itu cantik dan modis, bagaikan bumi dan langit sama aku.”
“Kamu cantik alami dan banyak pria yang mencari wanita sepertimu jadi jangan khawatir kalau sampai harus berpisah dengan Greg. Yang sudah pasti, cowok di sampingmu ini sudah menunggu dan akam membuatmu bahagia seumur hidup.”
“Gombal !”
“Jadi gimana ? Pastikan langsung nanti malam, wanita itu selingkuhan, pelakor atau mantannya Greg supaya perasaanmu yang masih cinta sama dia bisa memutuskan mau move on atau berhenti sampai di sini.”
“Greg akan menertawakan aku kalau mengajukan pertanyaan seperti itu.”
“Tanggapan Greg adalah dasar keputusanmu. Dari jawabannya kamu akan tahu tipe pria semacam apa suamimu itu.”
“Hhmmm… akan aku pikirkan.”
”Kamu bukan Mia 7 tahun yang lalu, hanya bisa menangisi cintanya yang pergi. Kalau memang Greg kembali baik padamu hanya untuk kepentingan pribadinya, tinggalkan dia dan pikirkan dirimu sendiri. Tidak baik juga untuk Langit dan Senja memiliki ayah tapi hatinya mendua dengan wanita lain.”
“Aku mengerti.”
“Aku harus balik kantor sekarang. Ada pekerjaan yang perlu diselesaikan sebelum rapat. Aku antar sampai dapat taksi atau kamu mau menemui om-mu dulu ?”
“Tidak usah, aku langsung pulang saja. Terima kasih sudah menjadi teman ngobrol.”
“Sesuai bayaran,” ledek Firman.
“Aku akan selalu senang dan tidak akan pernah menolak kalau kamu mau sering-sering membuatkan aku makan pagi atau makan siang atau makan malam. Masakanmu ngangenin.”
“Garing !” cebik Mia.
“Serius !”
“Kapan-kapan aku buatkan lagi. Aku pulang dulu.”
“Hati-hati Mia, kabari aku kalau sudah sampai rumah.”
Mia hanya mengangguk, melambaikan tangan lalu bergegas pergi. Suasana di sekitar situ masih ramai karena banyak karyawan masih menikmati sisa waktu makan siang mereka.
Firman masih berdiri di tempatnya menatap Mia yang berjalan menunduk dan sedikit bergegas.
Pria itu menghela nafas beberapa kali melihat sikap Mia seperti malu berada di tengah-tengah banyak orang yang berpenampilan orang kantoran sementara dirinya hanya mengenakan pakaian sopan yang sederhana.
Seharusnya Mia menjadi wanita paling dihormati di perusahaan ini tapi sekarang ia malah hanya dianggap sebagai benalu Hendrik.
***
Greg menggeram kesal saat melihat foto yang diperlihatkan Joe di tengah meeting. Kalau bukan masalah penting, rasanya Greg ingin langsung berdiri dan menghubungi istrinya sekarang juga.
“Terima kasih karena kamu langsung menemui saya sesuai dengan catatan yang ditinggalkan papamu.”
“Apakah surat itu begitu penting dan rahasia sampai kakakku tidak boleh mengetahuinya ?”
“Sangat ! Tapi kamu benar-benar yakin kalau belum ada seorang pun yang tahu kan ?”
Gadis berusia 25 tahun yang berpenampilan wanita masa kini itu terlihat kesal sambil memutar bola matanya.
“Sudah lebih dari 4 kali Om mengajukan pertanyaan yang sama ! Apakah kalimat yang aku ucapkan masih kurang jelas ?”
Greg tertawa pelan begitu juga dengan Joe yang duduk di sampingnya ikut tersenyum.
“Saya hanya ingin memastikan untuk kepentingan kamu juga. Setelah ini, anggap saja kamu tidak pernah tahu, melihat atau mengingat kalau papamu menitipkan surat ini.”
“Ya…ya… Om ! Semuanya sudah terekam dengan baik dalam ingatanku !”
“Kalau begitu saya balik dulu ke kantor dan sudah saya siapkan sopir untuk mengantarmu kemanapun.”
“Tidak usah ! Akan ada teman yang menjemput saya di sini. Om berdua silakan balik aja ke kantor.”
“Oke Kristin, senang berkenalan denganmu. Kapan-kapan saya akan mengundang kamu dan kakakmu untuk makan malam bersama anak dan istri saya.”
Greg beranjak bangun sambil mengulurkan tangan pada Kristin yang ikut berdiri. Joe sendiri langsung ke meja kasir membayar pesanan makanan dan minuman mereka.
“Apa perempuan yang bernama Mia itu istri Om ?”
“Ya, yang tadi bertemu denganmu adalah istri saya.”
“Wajahnya lebih cocok jadi adik daripada istri,” ledek Kristin sambil terkekeh.
“Karena usia Mia tidak terpaut jauh darimu.”
“Ternyata Om doyannya daun muda ya.”
“Jodohnya.”
“Lebih baik Om segera menjelaskan siapa aku pada tante Mia karena dari wajahnya aku bisa melihat kalau ia menduga Om sedang selingkuh.”
Greg hanya tertawa pelan dan berpamitan lagi sebelum meninggalkan Kristin yang masih menunggu temannya di situ.
“Ganteng !” gumam Kristin pada dirinya sendiri sambil tersenyum.
Kepalanya ikut berputar, mengikuti mobil Greg yang perlahan meninggalkan parkiran kafe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
nining
pelakor atau mantan? bkn dua2 mia😃😃
2024-03-14
2
Putri Chaniago
pasti photo Mia dg Firman yg d tunjukkan jo
2024-03-14
2
Putri Chaniago
usah harap Mia akan luluh n percaya lg pd Greg
2024-03-14
1