“Kayaknya ada yang beda nih,” ledek Charles saat Greg menemuinya di cafe rumah sakit.
“Beda darimananya ?”
Greg memandangi dirinya sendiri sementara Charles dan Joe yang berdiri di belakang Greg senyum-senyum.
“Muka elo lebih cerah kayak habis dapat jatah dari istri semalam.”
“Ngawur ! Gue senang karena Langit udah mau panggil papi. Semalam dia mau tidur bareng gue dan ngobrol banyak sampai kita berdua ketiduran.”
“Habis ini tidur sama maminya,” ledek Charles sambil terkekeh.
“Jangan ngawur !”
“Jadi elo mau sama anaknya doang terus emaknya dibuang lagi ? Kan elo bilang kalian belum cerai juga.”
“Gue masih belum tahu soal itu.”
“Jadi Tuan rela kalau Nona Mia menikah dengan Friman ?” tanya Joe.
“Ya nggak begitu juga ! Kalau Mia nikah sama Firman otomatis aku kehilangan anak-anak.”
“Makanya gengsi jangan digedein ! Gue sama Joe bisa melihat kalau dari dulu elo juga cinta sama Mia. Kalau memang nggak cinta , mana mungkin tiba-tiba elo tonjok anak orang yang bawa Mia ke club.”
“Jeremy namanya, dok,” imbuh Joe.
“Nah kan Joe aja ingat.”
“Waktu itu memang tugas gue jadi pengawal pribadinya Mia. Gue kesal karena Mia nggak mau dengerin nasehat gue, begitu terbukti tuh cowok ngacobaru dia nurut sama gue.”
“Itu karena dia cari perhatian sama elo. Awas kali ini kecolongan beneran. Gue lihat Firman cukup ganteng, baik dan kelihatan kalau dia nggak keberatan menafkahi janda cantik plus dua anak.”
“Bisa nggak kita nggak membahas soal itu ? Tujuan gue kemari mau tanya elo masalah kecelakaan papi Juan bukan membahas hubungan Mia dengan tuh cowok.”
Wajah Greg terlihat kesal atau lebih tepatnya khawatir kalau masalah Firman jadi kenyataaan.
Charles dan Joe kembali saling memandang sambil senyum-senyum.
“Kondisi mobil hancur dan penumpangnya tinggal serpihan debu, bahkan tidak bisa lagi ditemukan potongan tulang atau gigi yang bisa digunakan untuk tes DNA.”
“Apa mungkin mobil yang jatuh ke jurang langsung meledak sampai separah itu ?”
Charles mencondongkan tubuhnya dan sempat melirik ke sekitarnya.
“Menurut ahli forensik kenalan gue, ada kemungkinan mobil dipasangi peledak juga tapi dia nggak bisa memastikan karena data kecelakaan itu sudah ditutup dan dianggap selesai. Teman gue hanya dapat bocoran kalau Mia pernah membayar orang untuk mencari tahu di kepolisian tapi pelakunya lebih kuat dan Mia akhirnya hanya jadi korban pemerasan doang.”
“Kalau Fahmi tidak ikut jadi korban, pasti Nona Mia masih ada yang menjaga,” gumam Joe.
“Joe sedang memastikan masalah kebakaran rumah papi. Sepetinya juga disengaja. Pelayan yang jadi saksi utama seperti orang linglung, tidak bisa ditanya bagaimana kejadian yang sebenarnya.”
“Menurut teman gue, mungkin banget kedua kejadian itu saling berhubungan dan dilakukan oleh orang yang sama. Masalahnya apakah orang itu sudah mendapatkan keinginannya atau Mia dan kedua anak kalian akan jadi target berikutnya.
“Nggak akan gue biarkan itu terjadi !”
“Saat ini memang hanya elo yang bisa melindungi mereka dan mencari jawabannya.”
Greg menghela nafas panjang lalu menghabiskan minumannya yang sudah tinggal setengah.
***
“Harus banget kita bicara di sini ?” tanya Mia dengan perasaan tidak nyaman.
“Iya karena data yang aku dapatkan ada di kantorku semua.”
Mia menghela nafas saat melihat Juwita tengah berbincang dengan seseorang di dekat meja resepsionis.
Tanpa basa basi, Greg malah menggandeng Mia menuju lift membuat banyak karyawan yang berpapasan menyapa sambil melirik wanita yang dibawa Greg sementara Juwita menatap Mia dengan senyuman sinis
“Abaikan saja,” bisik Greg.
“Dia pasti malu karena sudah berkoar-koar bilang kalau dirinya adalah calon istriku tapi hari ini aku malah menggandeng perempuan lain yang lebih muda dan cantik.”
“Jadi kamu memanfaatkan aku ?” geram Mia.
“Bukan memanfaatkan tapi menegaskan kalau kamu adalah istriku. Toh faktanya memang begitu.”
Mia hanya bisa menahan kesal dan pura-pura tersenyum ramah karena bukan hanya mereka berdua yang berada di dalam lift dan berdiri di posisi paling depan.
Fokus dengan sandiwaranya, Mia sampai tidak sadar membiarkan Greg menggandengnya sampai ke depan ruang kerja pria itu.
“Selamat sore Nona Mia,” sapa Joe.
“Selamat sore Nona.”
Mia hanya mengangguk sambil tersenyum pada wanita yang berdiri di samping Joe.
”Kenalkan ini Asri, sekretaris Tuan Greg merangkap asisten saya.”
Mia mengulurkam tangan dan bersalaman sambil saling menyebutkan nama.
“Ayo masuk !”
Mata Mia langsung melotot saat Greg seenaknya merangkul bahunya melewati pintu kokoh ruang kerjanya.
“Nggak dikunci sekalian,” sindir Mia sambil tersenyum sinis.
“Nggak perlu dikunci karena mereka nggak bakalan berani masuk kalau tidak aku panggil.”
“Oohh jadi kamu sudah sering membawa perempuan berduaan ke ruang kerjamu begini.”
Greg yang sedang berjalan ke meja kerjanya langsung tersenyum. Sepertinya Mia mulai menunjukkan kebiasaannya, mudah cemburu.
“Tentu saja. Aku pria muda yang cukup mapan, banyak wanita yang sulit menolak pesonaku.”
“Muda darimananya, keriput mulai banyak dan umur sudah mau kepala 4,” gerutu Mia pada dirinya sendiri.
“Kenapa nggak langsung duduk ? Kamu lagi ambeien ?”
Mia tidak menjawab, dengan bibir masih mengeucut ia duduk di salah satu sofa dan Greg ikut duduk di sebelahnya membuat Mia langsung melotot.
“Begini banyak tempat duduk kenapa harus di sini ?”
“Jangan ge-er. Aku hanya mau menjelaskan beberapa dokumen, susah kalau posisinya berjauhan. Kamu kok jadi gampang nethink gitu sama aku ?”
“Dokumen apa ?”
Nada Mia yang ketus membuat Greg geleng-geleng kepala.
“Dokumen ini diantar langsung oleh Om Radit sekitar seminggu sebelum kecelakaan papi. Saat itu aku tidak menemuinya karena aku pikir Om Radit membawakan surat keputusan cerai kita. Aku tidak pernah melihat isi amplop itu sampai 2 minggu yang lalu.”
“Lalu apa hubungannya denganku. Bukankah semua ini atas namamu ?”
Mia meletakkan kembali dokumen sewa menyewa itu di atas meja.
“Bukan aku yang menyewanya tapi papi. Aku bahkan tidak tahu menahu…”
Plak !
Greg terkejut saat Mia malah menampar wajahnya lalu beranjak bangun.
”Puas kamu sekarang ? Semua keinginanmu terkabul kan ? Seandainya waktu itu kamu menemui Om Radit atau minimal melihat isi amplop yang dibawanya, mungkin kecelakaan papi dan mami tidak akan terjadi.
Puas kamu sekarang Gregorius Halim ? Kami semua sangat menyayangimu dengan tulus tapi hatimu hanya penuh dengan dendam dan kebencian. Begitu bencinya hatimu sampai tidak mau mendengar penjelasan dari papi.”
“Maafkan aku.”
“Mulai sekarang jangan lagi mendekati Langit dan Senja. Aku akan membawa mereka pergi jauh-jauh darimu.”
“Aku tidak akan melarikan diri lagi atau membiarkan kalian pergi !”
Greg beranjak dan menahan lengan Mia yang sudah bergerak ke arah pintu.
”Sudah aku bilang kalau kita masih suami istri dan kalian bertiga adalah tanggungjawabku,” tegas Greg.
“Aku yang akan mengajukan cerai dan jangan mempersulitnya lagi.”
”Tidak akan pernah terjadi !”
“Dasar laki-laki egois !”
Tangan Mia mulai memukuli dada dan bahu Greg dan pria itu membiarkan Mia melepaskan emosinya.
“Dulu aku memang sangat egois dan membuatmu hidup menderita. Kali ini aku tidak akan mengulanginya lagi.”
“Aku tidak butuh !”
Greg menarik Mia ke dalam pelukannya dan mendekapnya tanpa memberikan kesempatan wanita itu melarikan diri.
“Aku akan mecari tahu kebenarannya dan melindungi kalian sampai semuanya benar-benar aman. Saat kebenaran terungkap tapi hatimu masih belum bisa memaafkanku, aku akan melepaskan kalian dan pergi sejauh mungkin.”
Mia tidak menjawab, hanya isak tangisnya mulai terdengar dalam pelukan Greg.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lilik Juhariah
lanjut Thor seruuu
2024-03-07
2
nining
di tunggu up berikutnya
2024-03-06
1
𝘛𝘳𝘪𝘚
next
2024-03-06
2