Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun

Mata Felipe membulat, nafasnya memburu dengan cepat setiap melihat gerakan Aron dalam melawan dan menangkis lawannya. Luar biasa, itu lah kata yang mewakili semua yang terlihat di depannya.

Bukan hanya Felipe, Marcus pun takjub dengan cara Aron bertarung. Teknik yang dia gunakan sangat bagus. Satu hal yang membuat Felipe dan Marcus kagum adalah ketika Aron melawan tapi berusaha untuk tidak melukai. Dia hanya mencari titik-titik lemah dari lawan untuk melumpuhkannya.

Plok! Plok! Plok!

" Luar biasa ... sungguh luar biasa. Baiklah, mulai besok kau bergabung di LL Club. Selamat datang di LL Club Aron Walter, sebuah kehormatan bisa menerimamu di klub ini."

" Terimakasih Tuan Felipe. Saya akan melalukan yang terbaik dan tidak akan mengecewakan Anda."

Aron meraih tangan Felipe yang sudah mengulur ke arahnya. Semua anak-anak ( maksudnya adalah anggota klub) Felipe melihat dengan takjub. Mereka tentu tidak pernah menyangka bahwa Felipe mengakui kemampuan seseorang dengan secepat itu. Butuh setidaknya setahun untuk mendapatkan kemampuan dari seorang Felipe, mantan petarung nasional negara S.

Saat Felipe membawa Marcus ke ruangannya untuk membuat kontrak, Grethe mengajak Aron untuk duduk sebentar. Ia juga mengambilkan Aron minum, tampak beberapa anggota Club LL menatap Aron dengan berbagai ekspresi. Ada yang kagum, penasaran, dan bahkan tidak suka.

Semua itu jelas terjadi. Kemampuan Aron yang bisa dikatakan melebihi mereka itu membuat rasa iri muncul.

" Cih aku yakin dia hanya beruntung, atau kebetulan menang."

" Lagi pula yang di lawan adalah si x yang belum pernah masuk turnamen. Jelas lah dia mudah kalah."

" Benar, aku setuju dengan kalian. Aku yakin itu hanya kebetulan."

Aron jelas bisa mendengar semua ungkapan ketidaksukaan mereka terhadap dirinya. Tapi itu bukan sesuatu yang baru baginya, sebelumnya saat di Pelea de Lobos, dia sudah sangat sering mendengarnya. Bukan hanya itu, dis juga kerap mendapatkan diskriminasi di awal-awal ia bergabung. Belum lagi sekarang, mereka menatap aneh dengan kalung yang ia pakai.

" Ron, apakah tidak apa-apa?" ucap Grethe sambil mengulurkan minuman. Ia sedikit merasa tidak nyaman dengan suara-suara orang yang membicarakan Aron.

" Tidak masalah Grethe, aku sudah biasa dengan itu semua. Lagi pula, sekarang aku punya tujuan. jadi ocehan mereka tidak ada artinya," jawab Aron. Ia tersenyum ke arah Grethe untuk meyakinkan gadis itu bahwa semuanya baik-baik saja dan dia tidak terpengaruh dengan semua ocehan itu.

" Aron, Grethe, Ayo pulang. Mulai besok kamu sudah bisa langsung berlatih di sini. Aku juga membawa kontraknya dari Felipe, dia ingin kamu membacanya dulu sebelum menandatanganinya."

Marcus keluar dari ruangan Felipe dengan membawa sebuah amplop coklat besar. Pria paruh baya itu tersenyum ke arah Grethe dan Aron. Ia sendiri merasa bahwa hal ini sangat menyenangkan, sebelumnya belum pernah ada perasaan ini. Terlebih ketika melihat Aron, Marcus seakan merasakan hal yang sangat familiar.

" Aku tidak mengerti mengapa aku seperti ini, tapi mata itu. Mata hitam kekuningan itu adalah milik klan keluarga yang sudah sangat jarang ada di negara ini. bahkan bisa dibilang sudah tidak ada. Mata itu adalah mata milik keluarga legenda petarung di awal abad masehi, sebuah cerita kuno yang menjadi sebuah dongeng. Karena cerita mereka tidak tercatat dalam sejarah, tapi sangat terkenal dan menyebar di kalangan masyarakat."

Marcus sibuk dengan pikirannya sendiri, melihat Aron ada perasaan yang begitu menyenangkan. Ada sesuatu dalam lubuh hati terdalamnya yang merasa bahwa mereka dekat. Padahal ini pertemuan pertama mereka.

marcus yang terhanyut dalam lamunannya tidak sadar bahwa mobilnya yang dikemudikan oleh Grethe sudah sampai di depan rumah. Di sana tampak sebuah mobil lain yang sudah terparkir rapi di sisi jalan.

" Aaah sudah sampai kah? Nah itu Jose, aku yang menyuruhnya kemari untuk memeriksa kalung Aron."

Grethe mengenal baik siapa Jose, mereka adalah rekan satu tim dimana Jose merupakan orang terbaik dalam memecahkan sebuah teka-teki. baik itu sandi ataupun petunjuk lain dalam pemecahan kasus.

Jose dan Aron berkenalan, Marcus juga ikut duduk di ruang tamu saat Jose memeriksa Aron. Sedangkan Grethe memilih untuk menyiapkan makan malam bagi semuanya. Rumah Marcus, Grethe sudah terbiasa pasalnya anggota tim sering berkumpul di tempat itu jika membahas akan sesuatu hal.

" jadi, apakah bisa cepat dilepaskan Jose?" tanya Marcus, ini sebenarnya yang membuat khawatir. Kalung itu saat Aron ikut dalam turnamen harus segera bisa dilepaskan.

" Ehmm. ini kombinasi unik Ketua. Agak susah dan kalau boleh bilang rumit. Tapi aku akan mencobanya. Hanya saja membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama."

" Satu minggu, aku bei kau waktu satu minggu untuk memecahkan kode itu."

Jose mengangguk cepat. Itu adalah waktu yang cukup baginya untuk mempelajarinya. Aron mengucapkan terimakasih, ia tidak menyangka bahwa ketika berada di dunia luar dia mendapatkan banyak bantuan. Dan orang-orang tidak membencinya.

" Apa Anda semua tidak merasa risih dengan saya, saya ini dibilang sebagai iblis saat di tempat itu," kata Aron lirih.

Marcus dan Jose tersentak, keduanya saling pandang. Mereka tidak menyangka bahwa Aron akan bicara seperti itu.

" Saya dijuluki iblis karena tidak punya belas kasih saat bertarung. Dan setiap melakukan pertarungan, saya memang sellau bahagia. Saya senang melihat lawan saya kalah di depan mata saya."

Deg!

Marcus terkejut mendengar pengakuan Aron. Sejujurnya dia tidak menyangka bahwa Aron akan berkata dengan lugas tentang dirinya di tempat itu. Dimana ia yakin bahwa anak itu pasti menderita psikologis yang tidak baik.

" Tidak maslaah, kamu melakukan itu semua untuk bertahan hidup bukan? Pria ban ... eh pri itu, pria yang bernama Oliver itu memang manusia yang tidak punya perasaan. Sekarang, ubah saja mindset mu. Jika dulu kamu bertarung untuk bertahan hidup, maka sekarang bertarung lah karena kamu memang menginginkannya. Bukan karena terpaksa, lakukan itu dengan hati dan bukan karena desakan seseorang."

Syuuut

mendengar kata-kata Marcus, Aron langsung menatap wajah pria paruh baya itu. Ada rasa nyaman dan senang. ia seperti mendapatkan nasihat dan pancaran kasih sayang yang tidak pernah ia terima selma 26 tahun hidupnya.

" Te-terimaksih banyak Pak. Terimakasih untuk apa yang sudah Anda ucapkan kepada saya," ucap Aron dengan senyum.

Marcus membalas senyuman Aron. Hatinya seperti tanah kering yang tersiram air hujan. Begitu damai dan menyegarkan. Tanpa sadar tangan Marcus terulur ke kepala Aron dan mengusapnya lembut.

" Hiduplah sesuai dengan keinginanmu, dan bukan keinginan siapa pun. Tubuh mu adalah milikmu, dan bukan milik siapapun. Hanya kamu yang punya kendali utuh akan dirimu sendiri dan bukan orang lain."

TBC

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

yah betul sekali apa yang Marcus katakan, karena yang punya otoritas pada tubuh kita yah kita sendiri,,,

2024-03-09

2

GiZaNy

GiZaNy

bener Aron... hiduplah dengan baik sesuai keinginan mu..

2024-03-09

1

Kholis Majid

Kholis Majid

kayaknya aron memang anaknya marcus

2024-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2 Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3 Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4 Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5 Legenda 05: Hidup Iblis!
6 Legenda 06: Oliver Panik
7 Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8 Legenda 08: Sebuah Tawaran
9 Legenda 09: Aron vs Big Stone
10 Legenda 10: Rencana Keluar
11 Legenda 11: Pelarian!
12 Legenda 12: Tekad Grethe
13 Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14 Legenda 14: Dua Pilihan
15 Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16 Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17 Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18 Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19 Legenda 19: AL343010
20 Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21 Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22 Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23 Legenda 23: Tidak Disangka
24 Legenda 24: Semua Kerena Aron
25 Legenda 25: Kekejaman Oliver
26 Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27 Legenda Petarung 27: Titik Terang
28 Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29 Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30 Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31 Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32 Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33 Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34 Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35 Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36 Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37 Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38 Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39 Legenda Petarung 39: Serang!
40 Legenda Petarung 40: Berhasil
41 Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42 Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43 Legenda Petarung 43: Tanding Final
44 Legenda Petarung 44: Berakhir
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2
Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3
Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4
Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5
Legenda 05: Hidup Iblis!
6
Legenda 06: Oliver Panik
7
Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8
Legenda 08: Sebuah Tawaran
9
Legenda 09: Aron vs Big Stone
10
Legenda 10: Rencana Keluar
11
Legenda 11: Pelarian!
12
Legenda 12: Tekad Grethe
13
Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14
Legenda 14: Dua Pilihan
15
Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16
Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17
Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18
Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19
Legenda 19: AL343010
20
Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21
Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22
Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23
Legenda 23: Tidak Disangka
24
Legenda 24: Semua Kerena Aron
25
Legenda 25: Kekejaman Oliver
26
Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27
Legenda Petarung 27: Titik Terang
28
Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29
Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30
Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31
Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32
Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33
Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34
Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35
Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36
Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37
Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38
Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39
Legenda Petarung 39: Serang!
40
Legenda Petarung 40: Berhasil
41
Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42
Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43
Legenda Petarung 43: Tanding Final
44
Legenda Petarung 44: Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!