Legenda 05: Hidup Iblis!

" Bagaimana kondisi Aron, Nona Eloisa. Ini sudah hampir satu bulan. Aku harap dia sudah sembuh sempurna."

Ternyata Oliver memanggil Grethe untuk menanyakan kondisi Aron. padahal selama ini pria itu tidak pernah bertanya sekalipun perihal Aron. Ia tidak pernah melihat Aron. Sejauh yang Grethe dengan dari para pelayan di tempat itu, katanya Oliver sangat menyukai Aron. Tapi mengapa Oliver seakan tidak peduli dengan hidup dan mati Aron.

" Tuan Aron sudah sembuh total, Tuan."

" Bagus, karena besok ada pertunjukkan besar. Tidak sia-sia aku mengumpulkan para kaum borjuis itu selama seminggu. Mereka besok benar-benar bisa menikmati hiburan yang indah. Baiklah kembalilah ke kamar mu."

Grethe sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat kepada Oliver. Ia lalu pergi menuju ke kamarnya. sesampainya di kamar Grethe langsung masuk ke kamar mandi. Di sana ia meluapkan rasa marahnya. Bahkan dia meninju tembok karena saking kesalnya.

" Bedebah, ternyata dia bukannya peduli. Dia bertanya karena akan menggunakan Aron. Dasar pria bangsat, tempat laknat ini memang harus segera di bumi hanguskan."

Grethe hanya bisa melampiaskan amarahnya di tempat itu. Tapi baginya hal tersebut adalah pencapaian besar karena dia bisa menahan emosinya saat ada di depan Oliver.

" Aku harus segera mengirim pesan kepada atasan. Semua bukti yang aku kumpulkan sudah sangat cukup untuk bisa menggerebek tempat ini."

Grethe mengambil sebuah alat yang ia sembunyikan di bawah belakang closet. Seperti sebuah walkie talkie, tapi ini lebih kecil lagi. Dan jangkauan frekuensinya lebih luas.

Alat itu adalah alat khusus milik corp kesatuan agen elit di negara S dimana Grethe adalah salah satu anggotanya. Grethe Kayleigh, gadis berusia 25 tahun itu merupakan salah satu agen AIE.

" tut-tuuut-tut-tuut."

Grethe mengirimkan pesan menggunakan sandi morse. Itu adalah cara berkomunikasi paling aman yang sudah disepakati oleh para agen AIE. Jika tertangkap oleh radar maka hanya akan dianggap sebagi kerusakan jaringan.

" Aku harap ketua bisa segera datang. Kondisi orang-orang yang dijadikan alat pertunjukkan mulai memprihatinkan. Dan aku yakin Oliver juga menjalankan bisnis perdagangan manusia. Gila, apakah dia pikir ini adlah masa sejarah yang masih melegalkan perbudakan?"

Grethe hanya bisa marah, saat ini tidak ada yang bisa dia lakukan. Satu-satunya adalah dnegan menunggu respon dan instruksi dari pusat. Dia tidak mungkin bisa bergerak sendiri, karena sangat riskan. Lagi pula ditempat itu semuanya adalah lawan.

Klang!

" Oooh tampaknya apa yang dikatakan oleh Nona Elisa benar adanya. Kau sudah kembali sehat, peliharaanku yang berharga. Aiiih, betapa beruntungnya aku bertemu dengan mu Aron."

Aron mengerutkan kedua alisnya. Bertahun-tahun hidup di tempat itu, baru sekarang dia merasakan kebencian yang luar biasa terhadap pria yang sudah membawanya. Dada Aron bergemuruh, ingin rasanya ia menghancurkan kepala Oliver saat ini juga.

" Wohooo lihatlah! Anjingku ternyata bisa marah juga. Tck tck tck, sepertinya setelah sakit yang begitu lama dia sedikit memberontak ya?"

Tuuut

Bluk!

Oliver memencet sebuah remote, dimana alat itu merupakan sebuah pengendali belenggu yanga ada di leher Aron.

Hal tersebut terbukti Aron yang tadinya masih berdiri, tiba-tiba terjatuh di lantai. Namun meskipun begitu tatapan nyalang masih ia tujukan kepada Olver.

" Nah, seperti itulah yang namanya anjing. Dia harus tunduk dan patuh kepada Tuannya. Kau harus ingat Aron, hidup dan mati mu adalah untuk ku. Jadi jangan pernah berani untuk mencoba melawanku. Camkan itu!"

Oliver berbicara sambil menjambak rambut Aron. Sebelum keluar dari tempat itu, Oliver mengibaskan kepala Aron hingga Aron jatuh tersungkur. Ia tertawa puas melihat Aron yang sama sekali tidak berkutik didepannya.

" Aaah lupa, persiapkan dirimu. Besok kamu harus melakukan yang terbaik Aron. Jangan kecewakan aku, oke!"

" Grrrrrr"

Aron mengeram marah, dan Oliver hanya tertawa terbahak-bahak. Ia sangat puas dengan apa yang sudah dia lakukan itu.

" Bedebah, kalung ini sungguh membuatku tidak bisa melakukan apapun. Sialan!"

Aron berteriak marah, ia mencoba menarik kalung di lehernya. Tapi tentu saja itu adalah perbuatan yang percuma. Kalung itu tidak akan lepas dengan mudah. Benda itu baru bisa dilepaskan dengan menggunakan remote yang ada di tangan Oliver. Dan cara lainnya adalah ketika Aron mati. Jika Aron mati, maka kalung itu tidak akan berfungsi lagi.

" Haaah, apakah aku akan mati di sini dengan cara seperti ini!"

Aron berjalan menuju ke tempat tidur, ia lalu menjatuhkan tubuhnya di sana. Saat ini tidur merupakan pilihan tepat. Apalagi yang bisa ia lakukan selain itu.

Setelah malam dia bermimpi soal tempat pertarungan masa kuno itu, selama sebulan itu Aron beberapa kali memimpikan hal tersebut. Meskipun dengan lawan yang berbeda, namun tempat dan pakaian yang ia kenakan masih sama. Sorakan-sorakan yang memanggilnya sebagai 'iblis' pun selalu ia dengar.

" Sebenarnya mimpi itu apa. Oh ya, bukankah waktu itu luka ku sembuh setelah aku bermimpi. Saat ada cahaya terang menghantam tubuhku, aku terbangun dan sama sekali tidak merasakan sakit. Bahkan setelah itu, setiap kali aku terbangun dari memimpikan hal itu, aku merasa tubuh ku semakin kuat. Lalu itu apa? aku masih belum mengerti. Tidak mungkin kan aku adalah orang jaman kuno itu. Haah entahlah."

Semakin dipikirkan, maka semakin ia tidak mengerti. Dan pada akhirnya Aron memilih mengacuhkan semua itu. Matanya terpejam dan dalam hitungan detik ia pun tertidur. Namun tak berselang lama matanya kembali terbuka. Sebuah hembusan nafas kasar keluar dari bibir pria berusia 26 tahun tersebut.

" Haaah, di sini lagi. Sepertinya sudah seminggu aku tidak bermimpi tentang ini. Mengapa harus sekarang, besok aku harus bertarung dan sekarang malah mimpi bertarung juga," keluh Aron.

Sebuah pedang dan perisai sudah siap di kedua tangannya. Pakaian ala gladiator juga sudah membalut tubuhnya. Dan pastinya lawan juga sudah siap untuk dia tebas.

Tapi kali ini ada yang berbeda. Lawan Aron bukan hanya satu melainkan 5 sekaligus. I la sesaat tercengang, namun kemudian ia kembali fokus. Sorakan-sorakan menggema di tempat itu. Sebagian menginginkannya mati, dan sebagian lagi ingin dia hidup. Taruhan yang mereka berikan cukup untuk menikmati tontonan manusia yang akan saling bunuh.

" Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

" Iblis menang! Iblis menang!"

Aron mulia tidak peduli dengan sorakan para orang itu. Saat ini yang penting adalah menghabisi lawan agar dia masih bisa bernafas nanti. Agar nyawanya masih melekat di raga esok.

" Tidak di dunia nyata, tidak di mimpi, hidupku tergantung pada kematian manusia lain. Haaah, ayo maju kalian semua!"

Trang!

Trang!

Bugh bugj bugh!

Sreeeet

Argggh!

Jleb

Sabetan pedang yang beradu dengan pedang dan juga perisai terdengar nyaring seiring teriakan para penonton. Terlebih saat Aron bisa membunuh satu persatu lawannya. Semua bersorak senang.

" Hidup iblis! Hidup!

" Haah, terserahlah!

TBC

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ada koneksi apa yah sebenarnya sama mimpi si Aron yang berulang tersebit,,,

2024-03-03

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

astaghfirullah dasar bia,dab

2024-03-01

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

dasar licik bgt luh

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2 Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3 Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4 Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5 Legenda 05: Hidup Iblis!
6 Legenda 06: Oliver Panik
7 Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8 Legenda 08: Sebuah Tawaran
9 Legenda 09: Aron vs Big Stone
10 Legenda 10: Rencana Keluar
11 Legenda 11: Pelarian!
12 Legenda 12: Tekad Grethe
13 Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14 Legenda 14: Dua Pilihan
15 Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16 Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17 Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18 Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19 Legenda 19: AL343010
20 Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21 Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22 Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23 Legenda 23: Tidak Disangka
24 Legenda 24: Semua Kerena Aron
25 Legenda 25: Kekejaman Oliver
26 Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27 Legenda Petarung 27: Titik Terang
28 Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29 Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30 Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31 Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32 Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33 Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34 Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35 Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36 Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37 Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38 Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39 Legenda Petarung 39: Serang!
40 Legenda Petarung 40: Berhasil
41 Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42 Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43 Legenda Petarung 43: Tanding Final
44 Legenda Petarung 44: Berakhir
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2
Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3
Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4
Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5
Legenda 05: Hidup Iblis!
6
Legenda 06: Oliver Panik
7
Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8
Legenda 08: Sebuah Tawaran
9
Legenda 09: Aron vs Big Stone
10
Legenda 10: Rencana Keluar
11
Legenda 11: Pelarian!
12
Legenda 12: Tekad Grethe
13
Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14
Legenda 14: Dua Pilihan
15
Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16
Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17
Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18
Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19
Legenda 19: AL343010
20
Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21
Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22
Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23
Legenda 23: Tidak Disangka
24
Legenda 24: Semua Kerena Aron
25
Legenda 25: Kekejaman Oliver
26
Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27
Legenda Petarung 27: Titik Terang
28
Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29
Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30
Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31
Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32
Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33
Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34
Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35
Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36
Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37
Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38
Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39
Legenda Petarung 39: Serang!
40
Legenda Petarung 40: Berhasil
41
Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42
Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43
Legenda Petarung 43: Tanding Final
44
Legenda Petarung 44: Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!